Anda di halaman 1dari 76

FISIOLOGI GASTROINTESTINAL

Nila Ardilla Arief Rachman

Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran


Universitas Alkhairaat
2022

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM GASTROINTESTINAL

 Menyediakan persediaan air, elektrolit, vitamin, zat


makanan secara terus menerus.
 Untuk menjalankan fungsinya, dibutuhkan:
 Gerakan makanan (Motilitas)
 Sekresi getah pencernaan dan pencernaan makanan
 Absorbsi air, elektrolit, vitamin, dan hasil pencernaan
 Sirkulasi darah untuk menangkut hasil pencernaan
 Pengaturan semua fungsi pencernaan oleh sistem saraf
dan hormone.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


PRINSIP UMUM MOTILITAS
GASTROINTESTINAL

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ANATOMI DINDING GASTROINTESTINAL (DARI
LUAR KE DALAM)
 Lapisan serosa
 Lapisan otot polos longitudinal
 Membentang sepanjang saluran gastrointesitinal
 Lapisan otot polos sirkular
 Mengelilingi usus
 Lapisan submukosa
 Lapisan mukosa

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SIFAT OTOT POLOS GASTROINTESTINAL

 Sinsitium
 Dihubungkan oleh gap junction sehingga
potensial aksi dapat tersebar dari satu sel ke sel
yang lain

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


AKTIVITAS LISTRIK OTOT POLOS
GASTROINTESTINAL
 Aktivitas listrik berlangsung terus menerus
 Kalsium bukan natrium.
 Dua jenis tipe gelombang listrik:
 Gelombang lambat
 Gelombang berubahnya potensial istirahat secara
berirama
 Bukan merupakan potensial aksi (belum
berkontraksi), kecuali di lambung.
 Pacemaker: sel interstitial kajal.
 Berperan dalam menimbulkan gelombang paku 
gerakan peristaltik
 Gelombang paku
 The true action potential.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM SARAF OTONOM GASTROINTESITNAL

 Parasimpatis
 N. Trigeminus (V), N. Glossofaringeus (IX), N. Vagus (X) dan beberapa N. Sacral (2,3,4).
 Peningkatan aktivitas sistem enterik
 Simpatis
 T5-L2
 Menghambat aktifitas enteri.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM SARAF ENTERIK

 Pleksus mienterikus/Auerbach
 Terletak diantara otot longitudinal dan sirkular
 Mengatur pergerakan /motilitas
 Pleksus submukosa/Meissner
 Terletak di daerah submukosa
 Mengatur sekresi dan alirasn darah lokal
 Aferen  menimbulkan reflex.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


REFLEKS-REFLEX GASTROINTESTINAL

 Pengaturan anatomis sistem saraf enterik serta hubungannya dengan sistem saraf
simpatis dan parasimpatis mendukung tiga jenis refleks gastrointestinal yang sangat
berguna untuk pengaturan gastrointestinal.
1. Terintegrasi seluruhnya di dalam sistem saraf enterik
 Mengatur sekresi, peristaltic, penghabat lokal dll
2. Traktus intestinal  ganglia simpatis prevertebra  traktus intestinal
 Reflek gastrokolik : sinyal dari lambung menyebabkan pengosongan kolon,
 Enterogastrik : sinyal dari usus halus/kolon untuk menghambat motilitas dan sekresi
lambung
 Kolonoileal : sinyal dari kolon untuk menghambat pengosongan ileum ke dalam
kolon.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


REFLEKS-REFLEX GASTROINTESTINAL

3. Traktus intestinal  medulla spinalis/batang otak  traktus


intestinal
 Lambung dan duodenum  batang otak  lambung untuk mengatur aktivitas
motoric dan sekretorik
 Refleks-reflex nyeri  hambatan pada sistem gastrointestinal
 Refleks defekasi

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
JENIS GERAKAN FUNGSIONAL TRAKTUS
GASTROINTESTINAL
 Gerakan propulsif (peristaltic)
 Mendorong makanan
 Utamanya dirangsang distensi usus, maka kontraksi akan
dimulai 2-3 cm dibelakang distensi.
 Juga oleh iritasi kimiawi/fisik pada epitel  diare.
 The Law of Gut : The peristaltic/mienteric reflex plus the
anal direction of movement of the peristalsis
 Gerakan mencampur
 Peristaltik bertemu sfingter
 local intermittent constrictive contractions : menjadi
seolah-olah sfingter

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


MULUT

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


MEKANIS

 Gigi dilapisi email, bagaian paling keras dalam tubuh


 Mastikasi oleh reflex mengunyah
 Fungsi mastikasi
 Menggiling dan memecahkan makanan  seluruh makanan dicerna
 Mencampur makanan dengan liur
 Merangsang kuntum kecap  meningkatkan sekresi liur, lambung, pancreas, dan empedu.
 Pencernaan minimal, tidak terdapat absorbsi nutrient.
 Beberapa obat (nitrogliserin) dapat terserap melalui mukosa mulut.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SALIVA

 Disekresi oleh kelenjar saliva  Pelarut molekul untuk merangsang kuntum


kecap.
 Terdiri dari 99.5% H2O dan 0.5% elektrolit  Mempermudah gerakan bibir dan lidah 
 Protein penting: membantu berbicara
 Enzim Amilase (ptyalin)  Higiene mulut  mencegah bau.
 Glukosa  maltose (disakarida)  Dapar bikarbonat  mencegah karies
 Amilopketin  α-limit dekstrin (polisakarida)
 Mukus (musin)  memudahkan proses
mastikasi
 Lisozim  melisiskan/menghancurkan
bakteri tertentu

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SEKRESI SALIVA

 Diatur oleh parasimpatis


 Sekresi basal  mempertahankan kondisi
dalam mulut
 Meningkat :
 Refleks liur sederhana  kemo dan
mekanorespetor
 Refleks liur terkondisi  memikirkan,
mencium, atau melihat

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


FARING DAN ESOFAGUS

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ANATOMI

 Saluran bersama sistem pernafasan dan


pencernaan
 Tonsil: jaringan limfoid
 Penting dalam proses menelan.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


REFLEKS MENELAN
Aktivasi otot-otot
 All or none reflex menelan

Reseptor tekan di Impuls ke Menghambat


menelan
faring tereksitasi batang otak pusat pernafasan

Gelombang
 Dua fase menelan: peristaltik primer
 Fase orofaringeal : makanan dicegah masuk ke saluran yang salah
 Fase esophageal : mendorong makanan menuju lambung

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


FASE OROFARINGEAL

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


FASE ESOFAGEAL

 Gelombak peristaltic primer akan mendorong


bolus menuju lambung (peristaltik)
 Jika terdapat bolus tersisa, hal tersebut akan
merangsang esophagus untuk membentuk
gelombang peristaltik sekunder.
 Kedua sfingter esophagus (faringoesofagus dan
gastroesofagus) memastikan bolus berada pada
posisi seharusnya.
 Sekresi esophagus hanya bersifat protektif
(mukus)
 Tidak terdapat proses pencernaan yang berarti.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


LAMBUNG

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ANATOMI LAMBUNG

 Terdiri dari 3 bagian


 Fundus
 Korpus
 Antrum : otot tebal
 Banyak lipatan/rugae

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


FUNGSI LAMBUNG

 Penyimpanan makanan, menyesuaikan dengan kecepatan pencernaan.


 Memulai pencernaan protein
 Menghaluskan bolus dan mencampur dengan hasil sekresi lambung  kimus

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


MOTILITAS LAMBUNG

 Pengisian :
 Kapasitas lambung 50 ml saat kosong – 1 liter saat terisi
 Relaksasi reseptif : efek lipatan-lipatan kecil lambung (rugae), tegangan otot minimal
 Penyimpanan
 Kontraksi minimal di fundus dan korpus
 Pencampuran
 Kontraksi peristaltik yang kuat di antrum
 Sfingter pylorus yang sempit (<2mm)
 Pengosongan
 Jumlah kimus yang melewati sfingter pylorus ketika kontraksi

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


MOTILITAS LAMBUNG

BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT


SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
SEKRESI LAMBUNG

 Tiap hari menyekresikan 2 liter getah lambung


 Dua jenis kelenjar:
 Mukosa oksintik  getah lambung  pencernaan protein
 Pyloric gland area (PGA)  protektif

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


KELENJAR LAMBUNG

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SEKRESI ASAM HIDROKLORIDA

 Teraktivasi  membentuk kanalikuli 


luas permukaan meningkat  produksi
HCL meningkat.
 H+ berasal dari penguraian H2O di dalam
sel parietal.
 Karbonat anhydrase  OH- membentuk
HCO3-
 Cl berasal dari plasma

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


FUNGSI ASAM HIDROKLORIDA

 Tidak mencerna apapun


 Aktivasi pepsinogen
 Memecah jaringan ikat dan otot
 Densturasi protein
 Protektif
 Faktor intrinsik:
 Berikatan dengan vit B12
 Defesiensi : anemia pernisiosa

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SEKRESI PEPSINOGEN

 Disekresi oleh chief cells


 Diaktivasi oleh HCL
 Setelah terbentuk, pepsin mengaktivasi
pepsinogen yang lain (autocatalysis)
 Mencerna protein: memutuskan ikatan-
ikatan asam amino
 Diinaktifkan Karena dapat mencerna
protein tubuh.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
SAWAR MUKOSA LAMBUNG

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


PANKREAS DAN EMPEDU

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


PANKREAS
 Eksokrin :
 Disekresi oleh kelenjar Asinus
 Enzim pancreas (enzim proteolitik, amylase,
dan lipase pancreas)
 Larutan basa (NaHCO3-)
 Endokrin :
 pulau-pulau Langerhans
 Insulin dan glukagon

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ENZIM-ENZIM PANKREAS
 Enzim proteolitik :  Enzim Amilase pankreas:
 Tripsinogen, kimotripsinogen, dan  Gula  glukosa monosakarida, maltose, dan
prokarboksipeptidase. polisakarida cabang dekstrin α-limit.
 Tripsinogen diaktivasi oleh enteropeptidase  Disekresi dalam bentuk aktif
menjadi tripsin.
 Enzim yang lain diaktivasi oleh tripsin  Enzim lipase Pankreas
menjadi kimotripsin dan karboksipetidase  Satu-satunya enzim yang dapat mencerna
lemak
 Menyerang ikatan peptida yang berbeda 
rantai peptida pendek dan asam amino  Menghidrolisis trigliserida menjadi
monogliserida dan asam lemak bebas.
 Disekresi dalam bentuk aktif.
 Defesiensi  70% lemak dibuang dalam tinja
(steatorea)

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


PENGATURAN SEKRESI PANKREAS

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM EMPEDU

 Terdiri dari hati, empedu, dan saluran-salurannya.


 Peran hati:
 Sekresi garam empedu
 Proses metabolik makromolekul
 Detoksifikasi zat sisa dan obat
 Membentuk protein plasma
 Menyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan beberapa vitamin
 Aktivasi vit D
 Mengeluarkan bakteri dan sel darah merah

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM EMPEDU

 Peran hati, lanjutan:


 Menyekresi hormone trombopoetin (merangsang produksi trombosit),
hepsidin (menghambat penyerapan besi di usus), dan growth factor
insulin-like 1
 Memproduksi protein fase akut (proses inflamasi)
 Mengeksresi kolesterol dan bilirubin.
 Hampir semua fungsi dilakukan oleh hepatosit, kecuali aktivitas
fagosit (sel Kupffer)

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ALIRAN DARAH HATI
 Hati menerima darah:
 Arteri hepatica : suplai oksigen
 Sistem vena porta : proses metabolism
nutrien
 Darah meninggalkan hati: vena
hepatika

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ANATOMI HATI
 Unit fungsional hati : lobulus
 Lobulus:
 Berbentuk heksagonal yang
mengelilingi vena sentral
 Setiap sudut lobules: cabang arteri
hepatica, vena porta, dan duktus
biliaris
 a.hepatica + v.porta = kapiler sinusoid
 Sel Kupffer melapisi bag dalam
sinusoid
 Kanalikuli biliaris: membawa empedu
yang disekresi oleh hepatosit menuju
duktus biliaris

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SALURAN BILIARIS

 Produksi empedu bersifat terus menerus


 Sfingter Oddi: mencegah empedu masuk ke
duodenum  menuju kandung empedu
 kandung empedu: dipekatkan 5-10 kali lipat.
 Saat makan: relaksasi sfingter oddi, kontraksi
kandung empedu, dan peningkatan sekresi
empedu  menuju duodenum.
 Sekresi meningkat  batu empedu

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
GARAM EMPEDU

 Lemak: hidrofobik, sulit dicerna langsung


 Garam empedu:
 Emulsifikasi
 Memperluas permukaan lemak
 Bag larut lemak teradsorbsi pada lemak kecil, bag
larut air yang bermuatan negatif menghadap ke luar.
 Muatan negatif  tolak menolak  mencegah
lemak menggumpal
 Pembentukan misel (mempermudah penyerapan)

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


GARAM EMPEDU

 Pembentukan misel
 Terdiri dari kolesterol, garam empedu, dan lesitin.
 Bagian larut lemak (hidrofobik) dibagian dalam
dan bagian larut air (hidrofilik) dibagain luar.
 Mengangkut bahan-bahan tak larut air
 Penting dalam penyerapan asam lemak dan
monogliserol dan vitamin larut lemak
 Ukuran sangat kecil 3-10 nm (lipid teremuslifikasi
1000 nm)

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


EKSRESI BILIRUBIN

 Produk sisa dari pemecahan sel darah merah


yang dieksresikan ke dalam empedu
 Sebagai antioksidan larut lemak (membrane
sel)
 Ikterus :
 Prehapetik
 Hepatik
 Posthepatik

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


USUS HALUS

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


USUS HALUS

 Terdiri dari 3: duodenoum, jejenum, dan ileum.


 Tempat sebagaian besar pencernaan dan
penyerapan berlangsung.
 Kelenjar brunner

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


MOTILITAS SEGMENTASI USUS HALUS

 Terjadi saat. pencernaan makanan berlangsung


 Fungsi :
 Mencampur kimus dengan getah pencernaan
 Memajankan kimus ke permukaan mukosa usus halus
 Mendorong kimus secara perlahan (12 duodenum 9 ileum)
 Bagian yang terdapat kimus dan tidak bergantian
berkontraksi dan berelaksasi
 Diinisiasi gelombang lambat yang dipengaruhi oleh:
 Peregangan usus
 Hormon gastrin
 Aktivitas saraf ekstrinsik

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


MIGRATING MOTILITY COMPLEX

 Terjadi saat puasa


 Aktivitas “Pembersih Usus”, menyapu sisa-sisa makanan
 Pola 1.5 jam sekali:
 Fase 1: 40-60 menit fase relative tenang
 Fase 2: 20-30 menit dengan beberapa kontraksi peristaltik
 Fase 3 : 5-10 menit dengan kontraksi peristaltik yang intensif, sfingter pylorus berelaksasi
dan terbuka secara penuh.
 Diatur oleh hormone motilin, ketika makan sekresi motilin di hambat.
 Iritasi  peningkatan peristaltik (diare)

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


TAUT ILEOSEKUM

 Terdiri dari katup dan sfingter ileosekum


 Makanan masuk  gastrin  relaksasi sfingter

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SEKRESI USUS HALUS

 Kelenjar eksokrin  sukus enterikus (mukus dan larutan garam)


 Berperan dalam melindungi dan melumasi
 Menyediakan banyak H2O (persiapan Hidrolisis)
 Tidak mengandung enzim pencernaan

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


BRUSH BORDER

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


BRUSH BORDER

 Mengandung tiga enzim terikat membrane:


 Enterokinase : aktivasi tripsinogen
 Disakaridase :
 Maltase: maltose  glukosa + glukosa
 Sukrose-isomaltase : sukrosa  glukosa + fruktosa
 Laktase : laktosa  galaktosa + glukosa
 Aminopeptidase : hidrolisis fragmen peptida kecil  asam amino
 Intoleransi laktosa : defesiensi enzim lactase
 Tekanan osmotik usus besar meningkat  diare osmotik
 Aktivitas bakteri menguraikan laktosa  gas CO2  otot menegang  nyeri dan diare

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


BRUSH BORDER

 Mengandung tiga enzim terikat membrane:


 Enterokinase : aktivasi tripsinogen
 Disakaridase :
 Maltase: maltose  glukosa + glukosa
 Sukrose-isomaltase : sukrosa  glukosa + fruktosa
 Laktase : laktosa  galaktosa + glukosa
 Aminopeptidase : hidrolisis fragmen peptida kecil  asam amino
 Intoleransi laktosa : defesiensi enzim lactase
 Tekanan osmotik usus besar meningkat  diare osmotik
 Aktivitas bakteri menguraikan laktosa  gas CO2  otot menegang  nyeri dan diare

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
ABSORBSI USUS HALUS

 Semua makanan yang masuk, kecuali Ca


dan Fe, diserap sempurna oleh usus.
 Terutama duodenum dan jejenum.
 Kapasitas absrobsi yang sangat besar
 Ileum termialis: absorbsi Vit B12 dan
garam empedu
 Luas permukaan : setara sebuah
lapangan tenis.
 Lieberkuhn crypt:
 sel punca: regenerasi sel epitel
 Paneth cells: lisozim dan defensin
SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
ABSORBSI NATRIUM

 Sangat penting untuk absorbsi saluran


cerna.
 Dapat berlangsung secara pasif
(gradient elektrokimia) maupun aktif
 Sebagian besar transport aktif sekunder

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ABSORBSI NATRIUM

 Sangat penting untuk absorbsi saluran cerna.


 Dapat berlangsung secara pasif (gradient elektrokimia) maupun aktif
 Sebagian besar transport aktif sekunder
 Transport H2O secara osmosis lalu akibat tekanan hidrostatik.

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU
USUS BESAR

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


ANATOMI USUS BESAR

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


USUS BESAR

 Pengeringan dan penyimpanan tinja


 Mendapat sekitar 500 ml kimus : residu
makanan yang tak tercerna (selulosa)
 Absorbsi air dan garam  feses padat
 Bag proximal: absorbsi
 Bag distal: penyimpanan

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


MOTILITAS USUS BESAR

 Gerakan mencampur “Haustrasi”


 Serupa gerakan segmental diusus halus
 Kontraksi otot sirkular dan taena coli 
haustrasi
 Seluruh kimus bersentuhan dengan mukosa
 Gerakan mendorong
 Durasi 10-30 menit dengan interval stengah
hari.
 Serupa dengan gerakan peristaltik usus.
 Disebabkan oleh distensi lambung dan
duodenum (gastrokolik/duodenokolik)
 Iritasi  gerakan massa yang kuat (colitis
ulseratif)

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


REFLEKS DEFEKASI
Feses masuk Aferen (pleksus Peristaltik Feses terdorong
Distensi rektum
rektum mienterikus) disemua kolon ke arah anus

Sfingter ani
internus
relaksasi

Sfingter ani Sfingter ani


eksternus eksternus tidak
relaksasi relaksasi
Mengambil Kontraksi dinding
nafas, abdomen, dasr
penutupan glotis pelvis relaksasi
TIDAK
DEFEKASI
DEFEKASI

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


SEKRESI DAN ABSORBSI USUS BESAR

 Sekresi
 Tidak mengandung enzim pencernaan
 Mukus basa (NaHCO3)  protektif
 Absorbsi
 Menyerap Na dan H2O, kimus  feses
 500 ml menyisakan 150 ml produk sisa

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


BAKTERI USUS BESAR

 500-1000 spesies bakteri di kolon


 Bakteri bertumbuh:
 Gerakan kolon yang lambat
 Tidak adanya bahan-bahan antibakteri
 Manfaat:
 Meningkatkan imunitas: berkompetisi bakteri pathogen (lactobacillus protectus)
 Mendorong motilitas kolon
 Memelihara integritas mukosa
 Kontribusi nutrisi (sintesis vit K dan meningkatkan keasaman kolon  mendorong penyerapan Ca,
Mg)

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


FLATUS

Udara yang ditelan (biasanya dikleuarkan dari sendawa)


Aktifitas fermentasi bakteri usus (karbohidrat tak tercerna)
Difusi gas yang berasal dari darah

SISTEM GASTROINTESTINAL BAGIAN FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT PALU


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai