Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI LIMBAH CAIR

 Evaluasi limbah cair perlu dilakukan dalam


rangka memprediksi dampak yang mungkin
ditimbulkan, merencanakan jenis dan
kapasitas unit sarana pengolahan, serta
menilai efisiensi kerja pengolahan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan evaluasi

1. Data harian tentang kandungan BOD dan


bahan padat tersuspensi rata-rata
digunakan untuk menghitung pembebanan
bangunan pengolahan.
2. Konsentrasi rata-rata influen dan effluent
akan memberikan informasi tentang
efisiensi pengolahan
3. Sampel terpadu (intergrated sample) selama
periode aliran puncak biasanya 8-12 jam
tergantung variasi influent, memungkinkan
untuk ditentukannya pembebanan
maksimum unit pengolahan
4. Analisis laboratorium yang paling biasa
dilakukan untuk menentukan karakteristik
limbah domestic adalah BOD dan bahan
padatan tersuspensi.
3. Data BOD dan debit aliran merupakan data
dasar untuk perencanaan unit-unit pengolahan
4. Data bahan padat tersuspensi yang
dihubungkan dengan BOD menunjukkan tingkat
kandungan bahan organic yang dapat
dihilangkan pada pengendapan pertama.
5. Sebagai tambahan, baik juga dilakukan
pencatatan :
◦ Temperature
◦ pH
◦ COD
◦ Warna.
◦ Kandungan lemak
◦ Kandungan logam-logam berat
6. Pemilihan parameter uji tergantung pada
limbah industi yang akan dimasukkan
kedalam system saluran limbah cair

7. Agar bermakna analisis laboratorium harus


dihubungkan dengan pengoperasian
bangunan yang berlangsung pada saat
pengambilan sampel.
8. Informasi tentang :
◦ Aliran limbah cair menurut hari dalam sepekan
◦ Cuaca dan curah hujan
◦ Buangan limbah cair yang tidak biasa
◦ Kerusakan fasilitas pengolahan pendahuluan
◦ Produksi lumpur
◦ Kinerja peralatan
◦ Penggunaan bahan kimia
◦ Tenaga kerja
◦ Masalah-masalah dalam pengoperasian
◦ Aliran limbah cair industry

Hal hal diatas sangat penting untuk membantu


petugas untuk menginterpretasi data dari hasil
pemeriksaan yang didapat
Contoh cara pengambilan dan penghitungan jumlah
sampel limbah cair gabungan :
Sampel air akan diambil per jam dari
limbah cair yang akan memasuki
bangunan pengolahan (IPAL). Pola
aliran diukur dengan alat FLOWMETER
Liter/detik
120

110

100

90

80

70 aliran rata rata 72 liter/detik

60

50

40

30

20

10
Jam
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 Jam
Kemudian dibuat table porsi sampel individual
yang harus diambil perjam untuk menyusun
sampel gabungan selama 24 jam,

Volume gabungan untuk pemeriksaan


laboratoriun kira kira 2500 ml
Tabel porsi dibuat berdasarkan rumus persamaan berikut,
dengan rumus ini dapat ditentukan porsi perunit aliran yang
diperlukan untuk sampel individual, untuk menghitung
volume gabungan yang diinginkan.

Porsi sampel yang Total volume sampel yang diinginkan


diperlukan =
per unit aliran
Angka aliran rata-rata X jumlah porsi
Porsi untuk periode 24 jam = 2500 ml

72 l/dtk X 24
= 1,5 ml/dtk

Porsi untuk periode 8 jam = 2500 ml

100 l/dtk X 8

= 3 ml/dtk
 Tabel perhitungan porsi sampel perjam yang akan digunakan
untuk menyusun sampel gabungan adalah sebagai berikut :
Waktu Aliran Porsi sampel perjam(ml)
(l/detik) untuk
Gabungan 24 Gabungan 8
jam jam
Tgh Malam 49 1,5 x 49 =73.5
01.00 42 1,5 x 42
02.00 36 1,5 x 36
03.00 31 1,5 x 31
04.00 29 1,5 x 29
05.00 31 1,5 x 31
06.00 39 1,5 x 39
07.00 56 1,5 x 56
08.00 62 1,5 x 62
09.00 90 1,5 x 90 3 x 90
10.00 104 1,5 x 104 3 x 104
11.00 113 1,5 x 113 3 x 113
12.00 116 1,5 x 116 3 x 116
13.00 112 1,5 x 112 3 x 112
14.00 106 1,5 x 106 3 x 106
15.00 100 1,5 x 100 3 x 100
16.00 95 1,5 x 95 3 x 95
17.00 91 1,5 x 91 3 x 91
18.00 87 1,5 x 87
18.00 81 1,5 x 81
20.00 76 1,5 x 76
21.00 69 1,5 x 69
22.00 63 1,5 x 63
23.00 54 1,5 x 54

Total volume sampel gabungan 2596 ml 2520 ml

Anda mungkin juga menyukai