Anda di halaman 1dari 19

Dimensi

Lingkungan
Politik
Laksmindra Saptyawati, S.E. M.B.A.
Lingkungan Politik
Bagian penting dari setiap keputusan bisnis adalah menilai lingkungan
politik tempat perusahaan beroperasi. Hukum dan regulasi yang disahkan
oleh semua tingkat pemerintah dapat memengaruhi operasi perusahaan di
negara tuan rumah.

Perang saudara, pembunuhan, atau penculikan terhadap pelaku bisnis


asing dan pengambilalihan properti perusahaan sama bahayanya bagi
operasi luar negeri dari sebuah perusahaan.
Risiko
Politik
Risiko Politik

Sebagian besar perusahaan merasa


nyaman menilai iklim politik di
negara asal mereka dan menilai iklim
politik di negara lain jauh lebih
bermasalah.

Risiko politik adalah segaa perubahan


dalam lingkungan politik yang dapat
memberikan pengaruh merugikan
pada nilai aktivitas bisnis sebuah
perusahaan.
Kategori Risiko Politik

Risiko Kepemilikan Risiko Operasional Risiko Transfer


Dimana properti sebuah Dimana berlangsungnya Dimana pemerintah
perusahaan terancam operasi sebuah perusahaan campur tangan dengan
melalui penyitaan atau atau keselamatan karyawannya kemampuan sebuah
pengambilalihan. terancam melalui perubahan perusahaan untuk
hukum, standar lingkungan, mengalihkan dana ke
terorisme, pemberontakan dalam dan luar negeri
bersenjata dsb
Contoh Risiko Politik
Dampak pada Dampak pada
perusahaan perusahaan

Pengambilalihan Kehilangan laba di masa depan Inflasi Biaya operasional tinggi

Kehilangan aset, kehilangan Ketidakmampuan mentransfer


Penyitaan Repatriasi
laba di masa depan dana secara bebas

Kehilangan penjualan,
Kampanye melawan Berkurangnya nilai pendapatan
meningkatnya biaya untuk Devaluasi mata uang
barang asing yang direpatriasi
memperbaiki citra publik

Legislasi tunjangan tenaga


Meningkatnya biaya operasional Peningkatan pajak Laba setelah pajak yang rendah
kerja yang harus dipatuhi

Penculikan, ancaman teroris Meningkatnya biaya keamanan,


dan bentuk kekerasan lain dan produktivitas rendah

Kehancuran properti, kehilangan


penjualan, gangguan produksi,
Perang saudara
meningkatnya biaya keamanan,
produktivitas rendah
Bagaimana Cara Menghitung Pajak Pembelian Barang Online dari
Luar Negeri?
Ada beberapa komponen perhitungan jika Projo membeli sebuah sepatu dari USA melalui e-commerce
ingin membeli barang dari luar negeri, perlu harga tas tersebut 40 USD, biaya kirim dan asuransi masing-
diingat bahwa barang impor yang dimaksud masing sebesar 10 USD dan 2 USD dengan kurs yang
adalah barang kiriman, bukan barang yang berlaku saat itu sebesar Rp14.500/dollar AS.
dibawa langsung dari luar negeri (hand
carry). Berikut langkah-langkahnya : Penyelesaian :

 Menghitung Dasar Pengenaan Bea Masuk (Nilai CIF)


1. Hitung nilai dasar pengenaan bea masuk Harga Barang (C) = 40 USD x Rp14.500 = Rp580.000
yang terdiri dari : Harga barang (Cost) + Asuransi (I) = 2 USD x Rp14.500 = Rp29.000
nilai asuransi (insurance) + biaya Biaya Kirim (F) = 10 USD x Rp14.500 = Rp145.000
kirim (freight). Ketiga biaya ini biasa Total CIF = Rp754.000
disingkat dengan CIF (Cost-Insurance-  Dikalikan Dengan Tarif Bea Masuk
Freight). Rp754.000 x 25% (tarif bea masuk) = Rp188.500
2. Lalu CIF x (Tarif bea masuk 7,5%)
Pengecualian untuk barang seperti tas  Hasilnya, Ditambahkan Dengan CIF
(15%-20%), sepatu (25%-30%), dan produk Rp188.500 + Rp754.000 = Rp942.500
tekstil (15%-25%)
3. Hasilnya ditambah dengan CIF lagi. Angka  Hasilnya Dikalikan Dengan PPN 10%
yang muncul setelah dijumlahkan CIF akan Rp942.500 x 10% = Rp94.250
menjadi nilai Dasar Pengenaan Pajak
(DPP).  Pajak Terutang yang Harus Dibayarkan di Indonesia
4. Selanjutnya, DPP dikalikan PPN 10% Hasil setelah dikali tarif bea masuk + hasil setelah dikali
serta dikalikan dengan PPh (PPh telah PPN
dikecualikan oleh pemerintah) Rp188.500 + Rp94.250 = Rp282.750.
Penentuan Tarif Berdasarkan Kode HS Barang

1. Apa yang dimaksud dengan HS atau HARMONIZED SYSTEM (HS)


1. Harmonized System (HS) adalah nomenklatur klasifikasi barang yang digunakan secara
seragam di seluruh dunia berdasarkan konvensi HS International Convention on The
Harmonized Commodity Description and Coding System (konvensi HS) dan digunakan untuk
keperluan tarif, statistik, rules of origin, pengawasan komoditi impor/ekspor dan keperluan
lainnya.
2. HS terdiri dari penomoran barang sampai tingkat 6 (enam) digit, KUMHS, Catatan Bagian,
Catatan Bab dan Catatan Subpos yang mengatur ketentuan pengklasifikasian barang.

Contoh: Tas olahraga yang diimpor memiliki kode HS 43040091, maka tarif Bea Masuk sebesar
20%
Inflasi & Pengaruhnya Terhadap Pemasaran Internasional
Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum (price level) dan terus
menerus. Secara umum, penyebab terjadinya kenaikan harga adalah karena adanya kenaikan permintaan
dan biaya produksi. Selengkapnya, berikut penyebab-penyebab terjadinya inflasi:

Demand-Pull Effect
Ketika upah meningkat dalam sistem ekonomi, orang akan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan untuk barang-
barang konsumsi. Peningkatan likuiditas dan permintaan barang-barang konsumsi ini akan menghasilkan peningkatan
permintaan produk. Dalam hal ini, peningkatan permintaan produk atau jasa tersebut terjadi secara agregat
(agregat demand).
Cost-Push Effect
Inflasi yang terjadi ketika adanya kenaikan harga pada barang-barang mentah yang diperlukan untuk memproduksi barang
atau jasa. Sehingga harga barang atau jasa mengalami penyesuaian dengan terjadinya kenaikan harga.
Nilai Tukar Uang yang Begitu Banyak
Ketika nilai tukar mata uang begitu banyak, mata uang negara asal menjadi kurang berharga dibandingkan dengan mata
uang asing. Hal ini membuat barang atau jasa asing menjadi lebih mahal bagi konsumen dalam negeri. Sementara secara
bersamaan, membuat barang atau jasa ekspor ke luar negeri menjadi lebih murah untuk konsumen di luar negeri.
Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar
Kenaikan harga yang disebabkan oleh peningkatan jumlah uang yang beredar yang melebihi pertumbuhan ekonomi. Pada
saat jumlah barang tetap, sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka dapat terjadi kenaikan harga-harga
hingga 100%. Kenaikan harga ini pun terjadi ketika pemerintah menetapkan sistem anggaran defisit, di mana kekurangan
anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Tetapi, hal itu membuat jumlah mata uang yang beredar di
masyarakat semakin bertambah.
Risiko Politik Makro & Mikro

Risiko Politik Makro Risiko Politik


Memengaruhi seluruh perusahaan di
sebuah negara, contoh konflik di
MemengaruhiMikro
hanya perusahaan
tertentu atau perusahaan dalam
Afganistan industri tertentu, contoh Total dan
Chevron dipaksa menghentikan
operasi mereka di Niger Delta
karena peperangan antara
pemerintah Nigeria dan komunitas
etnis lokal
Catatan Penting Untuk Perusahaan
Multinasional
Semua perusahaan yang ingin memasuki pasar
baru harus memperoleh pengetahuan dasar
mengenai negara tersebut, misalnya mempelajari
tentang struktur politik dan ekonominya untuk
mengendalikan risiko politik perusahaan tersebut
?

Diktator atau Publik atau Swasta


Apakah pelanggan perusahaan berada
Bukan
Apakah negara tersebut sebuah negara dalam sektor publik atau swasta? Jika
demokrasi atau kediktatoran? Apakah sektor publik, apakah pemerintah lebih
kekuasaannya terpusat di tangan satu menyukai pemasok domestik? Apakah
orang saja atau satu partai politik? pesaing perusahaan berada dalam sektor
publik atau swasta? Jika sektor publik,
Pasar Bebas atau apakah pemerintah mengizinkan orang
Kontrol asing untuk bersaing dengan perusahaan
publik domestik dengan adil?
Pemerintah
Apakah negara tersebut bergantung pada
pasar bebas atau kontrol pemerintah
Bersandar Pada Hukum atau
untuk mengalokasikan sumber daya?
Berapa banyak kontribusi sektor swasta
Tidak
Ketika melakukan perubahan dalam
yang diharapkan dapat membantu kebijakannya, apakah pemerintah
pemerintah dalam mencapai tujuan bertindak secara sewenang-wenang atau
ekonomi? Apakah pemerintah mereka bersandar pada aturan hukum?
memandang perusahaan asing sebagai
cara untuk mempromosikan atau Politik Stabil atau
menghambat tujuan ekonomi?
Tidak
Apakah pemerintah yang ada stabil? Jika
pemerintah berganti, apakah akan terjadi
perubahan drastis dalam kebijakan
ekonomi dari pemerintah yang baru?
NOTE
1 3
Sebagian besar perusahaan multinasional Informasi apa dan berapa banyak informasi
secara terus-menerus memantau negara yang dibutuhkan perusahaan untuk menilai
tempat mereka melakukan bisnisnya untuk risiko politik akan tergantung pada jenis
mengetahui perubahan dalam risiko politik. bisnis dan berapa lama mereka kemungkinan
Terkadang sumber informasi terbaik adalah akan berada di negara tuan rumah tersebut.
karyawan. Pandangan staf lokal ini Semakin besar dan semakin lama investasi
dilengkapi dengan pandangan pihak luar, perusahaan tersebut, maka akan semakin luas
bisa dari pejabat kedutaan besar atau kadin penilaian risiko yang harus dilakukan
setempat

4
2 Jika sebuah perusahaan mempertimbangkan
Sebagian besar pemerintah memberikan investasi dalam lingkungan yang berisiko
sinyal agenda ekonomi dan politik mereka secara politis, mereka harus merasa yakin
selama kampanye politik yang mendahului bahwa mereka bisa mendapatkan tingkat
pemilu atau selama masa kampanye militer pengembalian yang cukup tinggi untuk
yang mendahului penggulingan musuh mengimbangi risiko memasuki pasar tersebut
mereka. Selain itu, banyak perusahaan
konsultan yang mengkhusukan diri dalam
penilaian risiko politik untuk membantu
perusahaan mengevaluasi risiko dalam
melakukan bisnis di sebuah negara tertentu
Case Risiko Politik: KFC di
Cina
Media Cina mengkritik protes anti-Amerika Serikat yang digelar di depan sejumlah
restoran KFC di berbagai tempat di Cina sebagai aksi nasionalisme yang berlebihan
yang juga 'mencoreng negara'.
Para demonstran mengungkapkan kemarahan atas keputusan Mahkamah Arbitrase yang
menolak klaim teritorial Cina atas Laut Cina Selatan.
Kasus sengketa Laut Cina Selatan tersebut dibawa oleh Filipina, yang merupakan sekutu AS.

Restoran cepat saji KFC memiliki cabang lebih dari 4.000 di Cina dan seringkali dilihat
sebagai lambang dari pengaruh AS di negara tersebut. Aksi ini digelar beberapa kelompok
kecil demonstran yang awalnya berkumpul di restoran KFC di Hebei sebelum menyebar ke
wilayah-wilayah lain seperti Changsha dan Hangzhou, seperti dilaporkan dari media.

Para demonstran meneriakkan kata-kata mengecam AS dan memampangkan


spanduk dengan tulisan 'Keluar dari Cina, KFC dan McDonalds'.
Dalam beberapa video protes yang diunggah di media sosial setempat, Sina Weibo,
polisi terlihat berjaga-jaga di tempat lokasi.

Kantor berita setempat, Xinhua, mengatakan, "Ini bukan jalan terbaik untuk
mengekspresikan patriotisme.“ Sementara surat kabar The China Daily menyatakan,
"Inginnya menjadi patriot, tapi patriotisme berlebihan, mereka yang mencoreng
kesetiaan terhadap negeri."
Surat kabar China Daily dan People's Daily mengatakan polisi dan lembaga-lembaga
media menyerukan perlu adanya 'patriotisme yang rasional'. Cina menerapkan
larangan atas protes yang tidak mendapat izin dari pihak berwenang.
Siapa yang lebih berjasa bagi Cina, Mao atau
KFC?Di Beijing dan kota-kota besar lain di Cina ternyata bukan foto bapak bangsa Mao
Zedong yang banyak ditemui, tapi foto Kolonel Sanders -pendiri dan logo dari
jaringan restoran cepat saji KFC.
Di ibu kota Beijing foto Kolonel Sanders bisa ditemui di dinding gerbong-gerbong kereta
bawah tanah hingga di Lapangan Tiananmen di pusat kota. Sejak masuk pada 12
November 1987, saat ini tercatat tak kurang dari 4.900 restoran KFC bisa ditemui di Cina.

Di negara ini KFC tidak hanya menyediakan menu khas ayam goreng tapi juga bubur ala
Cina, lengkap dengan jamur, telur, dan sayur asam yang diawetkan. Kehadiran KFC
adalah salah satu bukti nyata kapitalisme yang menjadi urat nadi perekonomian Cina.

Di luar KFC, merek-merek mewah dari Barat juga telah lama hadir di sini. Lihat saja
mobil-mobil mewah Mercedes yang lalu-lalang di berbagai jalan kota.
Sementara itu para pengusaha terus melakukan ekspansi besar-besaran dan membeli rumah
di luar negeri, seperti yang dilakukan orang terkaya Wang Jianlin, yang diperkirakan
memiliki kekayaan senilai US$27 miliar.

Belum lama ini dia membeli rumah di London seharga US$115 juta.
Gambaran ini bisa jadi bukan seperti yang diharapkan oleh Mao. Karl Marx, penulis buku
Manifesto Komunis, mungkin juga tak pernah membayangkan Cina dalam kondisi seperti
saat ini. Marx banyak berbicara tentang kontradiksi kapitalisme, namun yang terjadi
adalah kapitalisme hidup subur di Cina.

Lembaga Penelitian Hurun belum lama ini mengeluarkan penelitian yang memperlihatkan
sepertiga dari daftar orang-orang terkaya di Cina adalah para pejabat Partai Komunis.
Riset juga menunjukkan banyak anggota dari Kongres Rakyat Nasional -nama resmi dari
parlemen Cina- adalah para miliarder. Tak kurang dari 80% perusahaan terbesar di Cina
berstatus sebagai badan usaha milik negara.

Kembali ke foto Mao, wajahnya masih dicetak di lembaran uang kertas dan jika ingin
melihatnya secara langsung, jenazahnya yang dibalsem juga disemayamkan di mausoleum
di Lapangan Tiananmen.

Tapi, kalau ada pertanyaan siapa kira-kira yang layak disebut sebagai 'ikon nasional sejati'
atau 'orang yang banyak berjasa' mungkin saja orang-orang akan menjawab: Kolonel
Sanders.
Konflik Ideologi Amerika-
Tiongkok, Kenapa Nike dkk Jadi
Korban?
Amerika Serikat belakangan ini makin keras mengkritik Tiongkok dan memuncak dengan penerapan sanksi bagi para pejabat Tiongkok terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia
terhadap kelompok minoritas muslim Uighur di Provinsi Xinjiang. Penerapan sanksi itu juga melibatkan mitra Amerika: Inggris, 27 anggota Uni Eropa, dan Kanada.

Di Tiongkok, aksi balasan pun mulai digerakkan lewat media sosial.


Pertama yang jadi korban adalah perusahaan apparel global asal Eropa, H&M, dan merek kondang Amerika, Nike.
Sayap pemuda Partai Komunis Tiongkok mengorek kembali pernyataan H&M berbulan-bulan lalu yang menentang “kerja paksa” di perkebunan kapas Xinjiang.
Di forum medsos Weibo, tanda pagar “Saya mendukung kapas Xinjiang” telah dilihat 4,4 miliar kali.
Akibatnya, sejumlah toko e-commerce di Tiongkok menarik merek H&M. Tidak lama kemudian, merek-merek busana lain seperti Nike, Adidas dan Burberry juga terseret dalam
konflik ini dan menghadapi seruan boikot secara nasional.
Para selebritas kondang Tiongkok seperti penyanyi Eason Chan dan bintang film Zhang Yixing dan Bai Jingting mengatakan mereka memutus kontrak dengan merek-merek ini.

Perusahaan teknologi Tiongkok, Tencent, juga mengumumkan pemutusan kontrak dengan produk sandang mewah Inggris, Burberry, yang sebelumnya membantu rancangan baju tokoh
video game Honor Of Kings yang laris di Tiongkok.

Soal Kapas
Seruan boikot ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam gerakan nirlaba Better Cotton Initiative (BCI). Anggotanya adalah merek-merek global seperti Nike,
Adidas, New Balance, Burberry, Puma, dan Tommy Hilfiger.
Pasalnya, Oktober tahun lalu BCI mengumumkan menghentikan aktivitas di Xinjiang dan mencabut lisensi kapas dari wilayah itu terkait tuduhan kerja paksa.
Namun, pernyataan BCI soal itu sudah dihapus dari laman resminya.
"Jika Anda memboikot kapas Xinjiang, kami akan memboikot Anda," tulis seorang pengguna Weibo.
Di pihak lain, produsen apparel Tiongkok Anta -- yang sudah merambah pasar Indonesia -- mengumumkan mereka keluar dari keanggotaan BCI. Apa kaitannya industri apparel global
dengan minoritas Uighur?
Sejumlah LSM dan media Barat pernah melaporkan bahwa ratusan ribu warga etnis Uighur dipaksa bekerja memetik kapas secara manual di Xinjiang. Kabar ini dan juga tuduhan-
tuduhan lain terkait Uighur, dibantah keras oleh Beijing.
Cina vs AS
Menurut Brant, dalam 24 jam saja produk H&M sudah lenyap dari platform dagang digital
Tiongkok. Bahkan jaringan taksi online tidak bersedia mengantar penumpang yang menuju toko
fisiknya.
Toko fisik H&M memang masih ada dan masih buka, tetapi aksi boikot yang didukung Partai
Komunis ini bisa dibilang akan mengakhiri bisnisnya di sana.

Ingat kasus jaringan retail Korea Selatan Lotte? Ketika Korea Selatan mengizinkan Amerika Serikat
memasang sistem rudal di sana, kemarahan Tiongkok diarahkan ke Lotte.
?
Toko-toko Lotte di seluruh Tiongkok tutup pada 2017 akibat konflik diplomasi ini.

Pada 2012, sengketa rebutan pulau antara Tiongkok versus Jepang berujung pada aksi massa di
Tiongkok yang menyasar toko dan mobil-mobil buatan Jepang.

Bagi merek-merek besar, ambisi meraup untung di pasar dengan penduduk 1,4 miliar ini selalu
“dihantui” oleh soal etika.
Seperti dalam kasus sekarang ini. Upaya meyakinkan konsumen global bahwa mereka tidak
menggunakan kapas dari Xinjiang berarti boikot oleh konsumen Tiongkok.
Dengan kata lain, jika ikut berpolitik, harus siap bisnisnya goyah.
?
Warga Tiongkok tidak akan kesulitan mendapatkan gantinya dengan merek lokal yang juga sudah
mendunia, seperti Li Ning, Anta, Peak, dan Meters. Merek lokal ini tampaknya membaca dan
memahami situasi.
?
Anta dalam pernyataan resminya mengatakan: “Kami selalu membeli dan menggunakan kapas yang
diproduksi di Tiongkok, termasuk kapas dari Xinjiang, dan di masa depan akan terus melakukan
itu."
Sejumlah merek asing juga menahan diri tidak berpolitik dan mengambil jalan tengah. Misalnya
produsen perangkat dan baju olahraga Jepang, Asics, yang mengatakan mendukung penggunaan
kapas Xinjiang. Retailer Jepang, Muji, juga mengatakan akan terus menjual kapas Xinjiang di
Tiongkok.
Cina vs AS
Saat ini beredar slogan “Amerika Serikat tidak punya kualifikasi bicara tentang Tiongkok” menyusul
debat panas dua wakil pemerintah.

Awal bulan ini, Menteri Luar AS Antony Blinken beradu mulut dengan diplomat Tiongkok Yang Jiechi
dalam sebuah pertemuan di Alaska. Mereka saling menuduh adanya pelanggaran HAM baik di AS
maupun Tiongkok.

Senin (22/3/2021) lalu, AS dan sekutunya di Barat menerapkan sanksi kepada pejabat Tiongkok dengan
menyebut tuduhan "kerja paksa, penahanan massal, dan sterilisasi paksa” terhadap Muslim Uighur.

Tindakan itu dibalas oleh Beijing dengan sanksi kepada para pejabat dan akademisi Barat karena
“menyebarkan kebohongan soal Uighur”.
Mereka menyebut Barat telah menerapkan “standar ganda yang munafik”.
Terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai