Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah Selektif

Mata Kuliah Design Thinking

Topik 5. Mengembangkan dan menguji


coba rancangan pembelajaran
(Prototyping and Testing)
Filosofi Alur Merdeka
Topik 5. Mengembangkan dan menguji coba rancangan
pembelajaran (Prototyping and Testing)
Alur Merdeka
Durasi 2 Pertemuan
Mulai dari Diri Capain Setelah mempelajari topik ini, Mahasiswa
Pembelajaran mampu:
Eksplorasi Konsep 1. Menghasilkan satu karya berupa rancangan media
pembelajaran yang dikembangkan dengan kerangka
Ruang Kolaborasi kerja Design Thinking
2. Menguasai teknik uji coba prototipe dalam Design
Thinking, serta mempraktikkan empati dalam
Demonstrasi Kontekstual proses pembelajaran

Elaborasi Pemahaman

Koneksi Antar Materi

Aksi Nyata
Mulai dari Diri (Pertemuan 9)
Mahasiswa melakukan Refleksi pengalaman di perkuliahan Design Thinking dengan mengerjakan
lembar kerja yang telah disediakan di dalam modul

Lembar Kerja
Setelah mempelajari dan mengalami sendiri beberapa fase Design Thinking yaitu empathize, define, serta
ideate, apa sajakah insight/pemahaman baru yang Anda dapatkan? Mari dokumentasikan pemahaman
tersebut dalam sebuah catatan opini. Silakan lanjutkan kalimat berikut dengan jujur:
Rasa/emosi yang kerap saya alami selama mengikuti perkuliahan ini...
Penyebab munculnya rasa/emosi tersebut adalah...
Setelah merefleksikan rasa/emosi tersebut, apa yang ingin saya ubah dari perkuliahan
ini, dan apa yang ingin saya pertahankan?
Eksplorasi Konsep (Pertemuan 9)

Mahasiswa pada bagian ini akan mengeksplorasi


• Pengertian prototype
• Jenis-jenis prototype
a. Low fidelity prototype (prototipe ketepatan rendah)
b. High fidelity prototype (prototipe ketepatan tinggi)

Dalam tahapan ini telah disediakan rujukan bahan bacaan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa
akan materi ini yang dapat dilihat modul design thinking.
Ruang Kolaborasi (Pertemuan 9)
Kerja kelompok: Mahasiswa diminta untuk mengembangkan prototipe media pembelajaran sesuai dengan
jenis yang ditentukan oleh kelompok.

Berikut pertanyaan panduan dalam mempertimbangkan dan memilih prototype:


• Berapa banyak sumber daya yang kelompok Anda miliki untuk membangun prototipe? (waktu, tenaga, dana,
ketersediaan alat-bahan, dan lain sebagainya)
• Seberapa interaktif dan akurat prototipe yang Anda perlukan? Ingatlah bahwa semakin tinggi fidelity dari prototipe,
proses pembuatannya akan semakin sulit tetapi interaktivitasnya juga semakin besar - artinya, masukan dari pengguna
juga akan semakin akurat.
• Bagaimana kelompok Anda akan menguji prototipe tersebut? Apakah akan diujikan beberapa kali pada sejumlah kecil
pengguna, atau diujikan satu kali pada banyak pengguna? Ini akan mempengaruhi strategi teknis seperti pilihan
material, ukuran, dan perbanyakan prototipe.

Adapun panduan kegiatan dan contoh yang dibutuhkan dalam kegiatan ini dapat dilihat dalam modul design
thinking.
Demonstrasi Kontekstual (Pertemuan 9)

Mahasiswa mengumpulkan prototype yang telah dirancang berserta pengantar dengan poin-pon berikut:
• Latar belakang: profil pengguna (peserta didik) - Disesuaikan dengan jenjang serta bidang studi yang
dipilih oleh kelompok Anda. Data mengenai profil tersebut, seperti karakteristik dan kebutuhan spesifik
peserta didik, berasal dari temuan observasi serta wawancara kelompok (lihat topik 2). Anda juga dapat
melengkapi datanya dengan data dari pustaka.
• Perumusan tujuan - Gunakan Design Challenge rumusan kelompok Anda (lihat topik 3).
• Dokumentasi proses - Dapat berupa foto-foto, sketsa, sticky notes atau lembar kerja ideasi, dll.
• Penjelasan mengenai prototipe - Tampilkan foto-foto prototipe dari berbagai sisi. Jelaskan secara singkat
mengenai media pembelajaran yang dibuat dan fitur-fitur khasnya.

Pengantar prototipe tersebut dapat berupa essay, poster infografik, video singkat, atau media lain. Ingat
bahwa dalam fase Testing (uji coba rancangan), lebih baik untuk “menunjukkan, jangan menjelaskan”.
Elaborasi Pemahaman (Pertemuan 10 Outdoor)

Praktik user testing: Mahasiswa mengujicobakan prototipe media pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh
ide solusi mahasiswa dapat menjawab kebutuhan spesifik pengguna (peserta didik), juga memahami aspek apa
yang perlu dikembangkan lebih jauh dari solusi tersebut. Adapun beberapa langkah dalam melakukan kegiatan ini:
• Menyepakati bentuk uji coba yang terbagi dalam beberapa macam
a. Berdasarkan intervensi penguji: dengan moderasi VS tanpa moderasi
b. Berdasarkan kedekatan dengan pengguna: uji coba langsung VS uji coba jarak jauh
c. Berdasarkan tipe data yang dihasilkan: eksploratif VS asesmen VS komparatif
• Merencanakan uji coba dengan memilih sasaran pengguna sesuai dengan jenjang yang dipilih
• Melaksanakan uji coba di luar kelas
• Menghimpun data respon pengguna dalam matriks evaluasi.

Panduan kegiatan, contoh, matrik evaluasi dan perangkat lainnya yang dibutuhkan dalam kegiatan ini dapat dilihat
dalam modul design thinking.
Koneksi antar Materi (Pertemuan 10)

Mahasiswa memetakan masukan untuk prototipe dari bidang studi dan mata kuliah lain.
Aksi Nyata (Pertemuan 10)

Mahasiswa dan kelompok mendiskusikan tindak lanjut rancangan prototipe media pembelajaran.
ebagai inspirasi, tindak lanjut kelompok dapat berupa salah satu atau beberapa langkah berikut:
• Menyempurnakan (iterasi) prototipe berdasarkan masukan-masukan yang sudah ada;
• Menggunakan prototipe pada praktik mengajar di sekolah;
• Menyebarluaskan prototipe melalui media sosial untuk menginspirasi guru/pendidik lain; dll

Langkah-langkah di atas hanya berupa inspirasi. mahasiswa dan kelompok bebas menentukan
langkah tindak lanjut yang akan diambil; silakan sesuaikan dengan kemampuan serta
kebutuhan/minat kelompok.

Anda mungkin juga menyukai