Anda di halaman 1dari 4

DESIGN THINKING

TOPIK 5 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL (UTS)

Nama Anggota Kelompok:

1. Ariska Megawati Mardika


2. Birnida Nurissamawati
3. Dwi Novitasari
4. Kukuh Aldi Dwi Febrianto
5. Rizal Rifana Zaid

A. Latar Belakang: Profil Pengguna Peserta Didik

Peserta didik memiliki kemampuan, karakteristik belajar serta minat yang berbeda-beda,
untuk itu guru sebagai fasilitator dan motivator hendaknya mampu mengetahui hal tersebut
untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Salah satu hal yang mempengaruhi
pelaksanaan pembelajaran yaitu media ajar yang digunakan guru untuk menarik minat dan
kemampuan peserta didik dalam memahami suatu materi. Untuk mengetahui media seperti
apa yang dibutuhkan peserta didik maka kami melakukan wawancara untuk memahami
karakteristik peserta didik kelas 2. Berdasarkan hasil wawancara tersebut salah satu mata
pelajaran yang cukup sulit dipahami adalah muatan lokal Bahasa Jawa. Kesulitan ini karena
peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda tetapi pembelajaran hanya berfokus pada
penyampaian materi, memberikan contoh soal serta memberikan latihan, sehingga hal ini
belum dapat memotivasi peserta didik untuk memahami mata pelajaran Bahasa Jawa.
Seorang guru hendaknya memahami kebutuhan peserta didik, membuat inovasi pembelajaran
yang menarik agar dapat meningkatkan minat dan pemahaman peserta didik pada materi
pembelajaran Bahasa Jawa terutama disekolah dasar hendaknya mengajak siswa untuk
beraktivitas dan melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta memberikan contoh konkret
untuk peserta didik.

Untuk memenuhi itu semua dapat diwujudkan dengan memahami karakteristik siswa dan
mengubah gaya belajar yang digunakan dalam mengajar. Kebanyakan siswa memiliki gaya
belajar berupa visual dan kinestetik dimana mereka membutuhkan sesuatu untuk dilihat dan
dapat digerakkan. Gambaran dari kelompok kami prototype yang akan dibuat bisa bergerak
dan menampilkan materi pewayangan punakawan pembelajaran bahasa jawa.
B. Perumusan Tujuan
Berdasarkan apa yang telah kami buat di latar belakang di atas, ada beberapa Design
Challenge yang telah kami rumuskan yaitu:
1. Bagaimana kita bisa menciptakan media agar peserta didik bisa memahami materi
tentang pewayangan punakawan?
2. Bagaimana kita membuat media pembelajaran agar dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik?
C. Skenario Ide
Instruksi dalam pelaksanaan skenario ide, yaitu:
1. Silahkan duduk berkelompok. Letakkan design challenge kelompok di tempat yang
mencolok agar mudah dibaca oleh semua anggota kelompok.
2. Dengan metode silent brainstorming, gambarkan sebanyak-banyaknya ide media
pembelajaran yang dapat menjawab design challenge kelompok pada lembar kerja ide
bagian 1. Waktu anda hanya 3 menit.
3. Setelah selesai, setiap anggota kelompkm menceritakan ide media pembelajaran yang
telah dihasilkan.
4. Anda akan melakukan sesi ideasi selanjutnya, yaitu menggunakan metode impose
constrainst pada lembar kerja ideasi bagian 2 dengan skenario beritkut ini.

Hasil ide yang didapatkan, yaitu:

Ide 1 Menggunakan video pembelajaran tentang pewayangan Punakawan


Ide 2 Menggunakan media Articulate Storyline tentang pewayangan
Punakawan
Ide 3 Menggunakan media PPT Interaktif tentang pewayangan Punakawan
Ide 4 Wayang Punakawan dari sampah anorganik

Dari berbagai ide-ide yang telah diberi oelh masing-masing anggota kelompok,
selanjutnya kelompok melakukan pengerucutan terhadap pilihan dan menentukan satu
ide media pembelajaran yang akan diwujudkan menjadi nyata. Media yang kelompok
akan wujudkan adalah wayang Punakwan dari sampah organik. Media ini dipilih
karena peserta didik membutuhkan media yang konkret, selain itu media ini dibuat
dengan menekan biaya pembuatan, dan disesuaikan dengan keadaan sekolah 3T.
D. Dokumentasi Proses

Dokumentasi Penjelasan
Melakukan diskusi untuk
mendesain pertanyaan dan
menentukan ide yang akan
digunakan untuk prototype
yang akan digunakan
dalam membuat desain
pembelajaran yang sesuai.

Memilih desain media


audio visual yang akan
digunakan dalam
pem,belajaran.
Melakukan pembuatan dan
uji coba penggunaan
sebelum diuji cobakan ke
peserta didik.

Menambah warna pada


media yang diharapkan
dapat menarik minat
peserta didik.

Melakukan kegiatan
diskusi mengembangan
media berkelanjutan.

E.

Anda mungkin juga menyukai