Anda di halaman 1dari 17

Hubungan Efikasi Diri Terhadap

Kepatuhan Perawatan Kaki Pasien


Diabetes Mellitus Pada Masa Pandemi
Di Puskesmas Rawa Buntu Tahun 2021

Refi Prananing Putri Hesi


180210042
Program Studi Ilmu S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
Tangerang Selatan
Bab 1 Tujuan
khusus
Penyandang diabetes dapat
Latar belakang mengalami komplikasi hingga terjadi
amputasi, masa pandemi membuat
1. Mengetahui karakteristik pasien diabetes mellitus di Puskesmas
Rawa Buntu
& penyandang diabetes mellitus berfokus 2. Mengetahui efikasi diri pasien diabetes mellitus pada masa
pandemi di Puskesmas Rawa Buntu
pada pencegahan covid 19, kurangnya
rumusan pengendalian DM berdampak pada
3. Mengetahui efikasi diri ( pengalaman menguasai perawatan kaki)
pasien diabetes mellitus pada masa pandemi di Puskesmas Rawa
masalah gula darah yang tak terkendali dan Buntu
berisiko ulkus, kepatuhan perawatan 4. Mengetahui efikasi diri ( persuasi sosial ) pasien diabetes mellitus
dapat mencegah komplikasi namun pada masa pandemi di Puskesmas Rawa Buntu
5. Mengetahui efikasi diri ( kondisi fisik dan emosional ) pasien
kepatuhan harus di dukung oleh efikasi diabetes mellitus pada masa pandemi di Puskesmas Rawa Buntu
diri sebagai pendorong 6. Mengetahui kepatuhan pasien diabetes mellitus pada masa
pandemi di Puskesmas Rawa Buntu
7. Mengetahui hubungan antara efikasi diri terhadap kepatuhan
perawatan kaki pasien diabetes mellitus pada masa pandemi di
Puskesmas Rawa Buntu
Mengetahui apakah ada 8. Mengetahui hubungan antara efikasi diri ( pengalaman
Tujuan hubungan antara efikasi diri
menguasai perawatan kaki ) terhadap kepatuhan perawatan kaki
pasien diabetes mellitus pada masa pandemi di Puskesmas Rawa
Buntu
umum terhadap
perawatan kaki
kepatuhan
pasien
9. Mengetahui hubungan antara efikasi diri ( persuasi sosial )
terhadap kepatuhan perawatan kaki pasien diabetes mellitus pada
masa pandemi di Puskesmas Rawa Buntu
10. Mengetahui hubungan antara efikasi diri ( kondisi fisik dan
diabetes mellitus pada masa emosional ) terhadap kepatuhan perawatan kaki pasien diabetes
pandemi di Puskesmas Rawa mellitus pada masa pandemi di Puskesmas Rawa Buntu

Buntu pada tahun 2021


Bab 2
kerangka teori
Resistensi gangguan sekresi insulin

Hiperglikemia : polidipsi, polifagia, poliuria


Faktor risiko
diabetes
Diabetes mellitus Komplikasi DM
mellitus
Faktor yang meningkatkan
efikasi diri Penatalaksanaan 5 Pilar
utama DM
Faktor yang
Efikasi diri mempengaruhi
Kepatuhan manajemen
kepatuhan
perawatan DM

Gula darah terkendali


Bab 3
Lokasi penelitian
Penelitian di lakukan di puskesmas rawa
buntu di wilayah kota Tangerang
Selatan

Diabetes mellitus termasuk kedalam 10


penyakit terbanyak dan terdapat 55
pasien diabetes mellitus

Terdapat pelayanan perawatan diabetes mellitus yaitu :


pelayanan konsultasi, pemberian medikasi ,
pengontrolan rutin kesehatan, pendidikan kesehatan
melalui penyuluhan, laboratorium, dan tersedia
rawat inap
Bab 4
kerangka konsep
Variabel Independen
Keyakinan kemampuan diri atau efikasi diri
( self-efficacy) Variabel Dependen

Tingkat kepatuhan prilaku


1. Pengalaman menguasai perawatan perawatan kaki pasien diabetes
kaki mellitus
2. Persuasi sosial
3. Kondisi fisik dan emosional 1. Sangat patuh
2. Tidak patuh
Bab 4 Definisi Operasional
Variable Definisi operasional Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
Dependen : Keteraturan dan kuesioner Menggunakan Semakin tinggi skor Ordinal
Kepatuhan ketaatan pasien pengukuran Nottingham yang di dapatkan
perawatan diabetes mellitus Assesment Of semakin tinggi tingkat
kaki dalam melakukan Functionel Footcare kepatuhan.
perawatan kaki ( NAFF ) terdiri dari 13 Skor yang mungkin di
pertanyaan dengan peroleh 0-39
skala likert dengan skor 0-19 = kurang patuh
0-3 20-39 = sangat patuh
0: tidak pernah, 1:
jarang, 2 : kadang –
kadang, 3 : sering

Independen : Keyakinan individu kuesioner Menggunakan Semakin tinggi skor Ordinal


Efikasi diri atas kemampuannya penggukuran Foot Care yang di dapatkan
mengelola Confident Scale semakin tinggi tingkat
1. Pengalam penyakitnya dan ( FCCS ) terdiri dari 12 efikasi diri pasien.
an melakukan perawatan pertanyaan dengan Skor yang mungkin di
menguasai kaki diabetes mellitus skala likert dengan skor peroleh 12-48
perawatan 1-5 yaitu 1: sangat tidak 12- 29 = kurang
kaki percaya diri, 2 : kurang percaya diri
2. Persuasi percaya diri, , 3: cukup 30-48 = sangat
sosial percaya diri, 4 : sangat percaya diri
3. Kondisi percaya diri
fisik dan
emosional
Bab 4 Rumus slovin :

Metodologi Penelitian
n = 55: ( 1 + 55 x
Design penelitian Populasi 55 (10%2)
n = 55 : ( 1 + 55 x
Kuantitatif cross minimal (0.12 )
sectional study sampel 35 n = 55: ( 1 + 55 ( 0.01)
n = 55: ( 1 + 0.55)
n = 55 : 1.55
n = 35 sampel

Data primer ( kuesioner Instrumen


fccs dan naff) dan data
sekunder ( jurnal
penelitian dan
pendukung ) alur penelitian

Etika penelitian Analisa data


KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN Jumlah %

Jenis kelamin
BAB 5
Laki – laki 17 43,6 %

Hasil penelitian
Perempuan 22 56,4 %

Usia
Dewasa 35-59 21 53,8 %
Lansia 60-70 18 46,2 %
Dan pembahasan
Pendidikan
Tidak sekolah
2 5,1 %
SD
9 23,1 %
SMP
5 12,8 %
SMA
Perguruan tinggi
16 41,0 % Gambaran Karakteristik Pasien
7 17,0 %
Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja
Pekerjaan Puskesmas Rawa Buntu (N=39)
Tidak bekerja 26 66,7 %
Bekerja 13 33,3 %

Penghasilan perbulan
>4.230.792 3 7,7 %
2.115.296 – 4.230.792 12 30,8 %
< 2.115.396 24 61, 5 %
Penelitian ini di lakukan di wilayah
Status perkawinan
kerja puskesmas rawa buntu mulai
Menikah 28 71,8 % tanggal 21 juni -1 agustus
Janda/ duda 11 28,2 %

Lama menderita
< 5 tahun 24 61,5 %
>5 tahun 15 38,5 %
Distribusi Frekuensi Efikasi Diri Responden Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawa Buntu (N=39)

Variable Frekuensi %

Efikasi diri

22 56,4 %
Sangat percaya diri

17 43,6 %
Kurang percaya diri

Variable Frekuensi % Total 39 100%

Pengalaman Variable Frekuensi %


menguasai Variable Frekuensi %
perawatan kaki Persuasi
sosial Kondisi fisik dan
Sangat percaya 22 56,4 % emosional
diri Sangat 28 71,8 %
percaya diri 38 97,4 %
Sangat percaya diri
Kurang percaya 17 43,6 %
diri Kurang 11 28,2%
percaya diri 1 2,6 %
Kurang percaya diri
Total 39 100%
Total 39 100%
Total 39 100%
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Perawatan
Kaki Responden Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawa Buntu (N=39)

Pasien yang
menderita lebih
Variable frekuensi % lama akan
merasa jenuh
Lama
Lama dalam
Kepatuhan menderita
melakukan
menderita
perawatan kaki pasien rata –
mempengaruhi
kepatuhan
kepatuhan
rata < 5 tahun dalam
Sangat patuh 30 76,9 % pada
( 61,5%) melakukan
responden
perawatan kaki
Kurang 9 23,1 % DM
dibandingkan
patuh dengan pasien
yang baru
Total 39 100% menderita DM
Hubungan Efikasi Diri Terhadap Kepatuhan Perawatan Kaki
Pasien Diabetes Mellitus Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas
Rawa Buntu (N=39)

Efikasi diri Kepatuhan perawatan kaki Total P. Efikasi diri


diabetes Value Salah satu
yang baik di
mellitus Sangat patuh Kurang patuh Efikasi diri faktor kunci
pengaruhi oleh
merupakan perubahan
N % N % dukungan
salah satu perilaku
pasangan,
faktor yang menjadi
responden
berpengaruh patuh
( 71,8%)
Sangat 20 90,9 2 9,1 22 0.026 terhadap dalam
menikah,dan
percaya diri kepatuhan menjalani
efikasi diri
perawatan
Kurang 10 58,8 7 41,2 17 yang baik
kaki adalah
pada
percaya diri efikasi diri
responden
( 56,4)
Total 30 76,9 39 23,1 39
Hubungan Efikasi Diri: pengalaman mengusasi perawatan kaki, persuasi sosial ,kondisi fisik dan
emosional Terhadap Kepatuhan Perawatan Kaki Pasien Diabetes Mellitus Responden Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rawa Buntu (N=39)

Pengalaman Kepatuhan perawatan kaki Total P. Persuasi Kepatuhan perawatan kaki Tota P.
menguasai sosial l Valu
Value Sangat Kurang
perawatan kaki Sangat patuh Kurang patuh e
patuh patuh
N % N %
N % N %

Sangat 20 90,9 2 9,1 22 0.026


percaya diri Sangat 24 85,7 4 14,3 28 0.08
percaya diri 5
Kurang 10 58,8 7 41,2 17
percaya diri Kurang 6 54,5 5 45,5 11
Kondisi fisik Kepatuhan perawatan kaki percaya diri
Total P.
Total
dan emosional 30 76,9 9 23,1 39 Value
Sangat patuh Kurang patuh Total 30 76,9 30 23,1 39
N % N %

Sangat 30 78,9 8 21,1 38 0.231


percaya diri
Kurang 0 0 1 100 1
percaya diri

Total 30 76,9 9 23,1 39


Kesimpulan
1. Karakteristik responden mayoritas usia responden penderita diabetes di Puskesmas Rawa Buntu yaitu terdiri dari usia 35-59 tahun (53,8%) dan penderita
terbanyak di dominasi oleh jenis kelamin perempuan ( 51,4%) dengan mayoritas berpendidikan SMA 41%, responden mayoritas sudah menikah dan memiliki
pasangan sebesar (71,8%) begitu pula dengan penghasilan perbulan untuk memenuhi finansial dalam pengelolaan penyakit diabetes kebanyakan responden
masih berpenghasilan dibawah rata-rata ump ( upah minimum provinsi) yaitu Rp. < 2. 115.296 (61,5%) dan mayoritas pasien telah menderita penyakit diabetes
mellitus < 5 tahun (61,5%) .
2. Efikasi diri yang baik sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas hidup, responden memiliki efikasi diri yang sangat percaya diri dengan persentase
(56,4 %) dan efikasi diri yang kurang percaya diri (43,6 %).
3. Efikasi diri ( pengalaman menguasai perawatan kaki ) yang sangat percaya diri ( 56,4 %) dan kurang percaya diri ( 43,6 )
4. Efikasi diri ( persuasi sosial ) yang sangat percaya diri ( 71,8 %) dan yang kurang percaya diri ( 28,2 %)
5. Efikasi diri ( kondisi fisik dan emosional ) yang sangat percaya diri ( 97,4 % ) dan kurang percaya diri ( 2,6 % )
6. Kepatuhan perawatan kaki pasien diabetes mellitus di puskesmas Rawa Buntu sangat patuh (76,9 %) dan kepatuhan yang kurang patuh (23,1 %).
7. Setelah dilakukan penelitian antara efikasi diri terhadap kepatuhan perawatan kaki pasien diabetes mellitus di puskesmas Rawa Buntu mendapat hasil P Value
yaitu < 0,026 maka hasil tersebut kurang dari < 0,05 maka dapat di artikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri terhadap kepatuhan
pasien diabetes mellitus dalam melakukan perawatan kaki..
8. Berdasarkan uji statistic diperoleh nilai P value 0.026 < α (0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri : pengalaman menguasai
perawatan kaki dengan kepatuhan perawatan kaki.
9. Berdasarkan uji statistic diperoleh nilai P value 0.085 > α (0,05) artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antaraefikasi diri : persuasi sosial dengan
kepatuhan perawatan kaki.
10. Berdasarkan uji statistic diperoleh nilai P value 0.231 > α (0,05) artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persuasi sosial dengan kepatuhan
perawatan kaki.
Saran
1. BAGI PROFESI KEPERAWATAN
Konseling mengenai efikasi diri dan tingkat kepatuhan pasien sangat penting dilakukan oleh profesi keperawatan di karenakan hal ini
dapat membantu pasien mencapai status kesehatan yang optimal apabila pasien mempunyai efikasi diri yang baik sehingga dapat
berdampak pada kepatuhan perawatan diabetes.

2. BAGI PUSKESMAS
Konsultasi secara online dapat di lakukan untuk menggantikan penyuluhan yang di adakan setiap bulan yang terhambat dikarenakan
pandemi. Pasien yang kurang memiliki efikasi diri dan kepatuhan yang kurang perlu pendampingan pihak keluarga untuk di berikan jadwal
konsultasi dan kontrol pengobatan, bagi pasien yang sudah baik dalam efikasi diri serta kepatuhannya harus slalu di berikan dukungan
oleh pihak keluarga maupun tenaga kesehatan dan juga di berikan pujian atas efikasi diri pasien dan kepatuhannya dalam pengelolaan
penyakit agar pasien tidak merasa bosan dalam menjalani perawatan dan terus termotivasi untuk menjaga kesehatan agar dalam tetap
keadaan yang optimal

3. BAGI PASIEN
Pasien dengan efikasi diri yang baik maupun kurang baik harus terus slalu meningkatkan efikasi diri dengan membuat tujuan yang akan di
capai sehingga pasien akan terus berusaha dan semangat dalam menjalani perawatan di karenakan lama menderita membuat pasien
jenuh dalam melakukan perawatan dan juga pasien dapat berkumpul dan berdiskusi bersama dengan sesama pasien yang menderita
penyakit yang sama untuk saling berbagi pengalaman serta dapat mendapatkan informasi yang baik dalam perawatan diabetes mellitus
khususnya perawatan kaki

4. BAGI PENELITI SELANJUTNYA


Dukungan keluarga dan tingkat stress pasien perlu di gali lebih dalam kembali dalam mengembangkan penelitian ini untuk melihat
seberapa jauh dukungan keluarga dan tingkat stress dalam pengelolaan penyakit diabetes mellitus berpengaruh pada efikasi diri pasien
dan kepatuhan pasien.
Daftar Pustaka
Susanti, D., Sukarni, & Pramana, Y. (2020). Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Perawatan Mandiri Kaki Pada
Pasien Diabetes Melitus Di Poli Penyakit Dalam Rsud Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak. 000.
Https://Jurnal.Untan.Ac.Id/Index.Php/Knj/Article/View/41827

Rahman, H. F, Yulia, & Sukarmini, L. (2017). Efikasi Diri, Kepatuhan, Dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 ( Self Efficacy, Adherence, And Quality Of Life Of Patients With Type 2 Diabetes ). E-jurnal Pustaka
Kesehatan, 5, 108–113. Https://Jurnal.Unej.Ac.Id/Index.Php/Jpk/Article/View/4059/3172

Sa’adah, N. (2016). Keyakinan Kemampuan Diri (Self-efficacy) Terhadap Perilaku Perawatan Kaki Pada Pasien
Diabetes Melitus.

Sulistyowati, D., & Suyanto. (2019). Meningkatkan Motivasi Dan Efikasi Diri Penderita Diabetes Tipe 2 Dalam
Pencegahan Kaki Diabetik Menggunakan Dukungan Kelompok. 13(4), 292–300.

Herlina, S., & Sitorus, S. (2018). Determinan Efikasi Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus. 0195.

Gonzalez, J. S. (2018). Psychosocial Factors In Medication Adherence And Diabetes Self-management: Implications
For Research And Practice. 71(7), 539–551. Https://Doi.Org/10.1037/A0040388.Psychosocial
Dokumentasi
TERIMA KASIH

110

Anda mungkin juga menyukai