Hasil belajar akan dinilai dalam proses asesmen. Hasil asesmen digunakan untuk
menyesuaikan pembelajaran. Pada ujung akhirnya, pembelajaran dan asesmen akan menjadi
umpan balik untuk pengembangan kurikulum.
ASESMEN
Vs
PENILAIAN
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
ASESMEN
NOMOR 719/ P / 2020
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN KURIKULUM SATUAN PEDIDIKAN PADA KONDISI KHUSUS
LANDASAN HUKUM
1. ASESMEN DIAGNOSTIK
2. KOGNITIF
2. ASESMEN FORMATIF
3. ASESMEN SUMATIF
ASESMEN
DIAGNOSTIK
Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang
dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi
kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik,
sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai
dengan kompetensi dan kondisi peserta didik.
ASESMEN DIAGNOSTIK
KOGNITIF
ASESMEN DIAGNOSTIK
NON KOGNITIF
EN
M
S ST IK
S E
A GNO
IA
D
NO
NK
OG
NIT
IF
TINDAK LANJUT
ASESMEN DIAGNOSTIK
KOGNITIF
Asesmen diagnostik kognitif bertuju-
an mendiagnosis kemampuan dasar
siswa dalam topik sebuah mata
pelajaran.
Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik kognitif dapat bisa berupa Asesmen
dilaksanakan secara rutin yang disebut Formatif maupun
asesmen diagnostik kognitif berkala, Asesmen Sumatif.
pada awal pembelajaran, akhir setelah
guru selesai menjelaskan dan
membahas topik, dan waktu lain
ASESMEN DIAGNOSTIK
KOGNITIF
ASESMEN
FORMATIF DAN SUMATIF
Permendikbudristek No. 21 tahun 2022
Permendikbudristek No. 21 tahun 2022
Pasal 1
Pasal 4
Perumusan tujuan Penilaian:
(1) Memperhatikan keselarasan dengan tujuan
pembelajaran yang merujuk pada kurikulum
yang digunakan Satuan Pendidikan.
Pasal 6
Pelaksanaan Penilaian dapat dilakukan sebelum,
pada saat, dan/atau setelah pembelajaran.
Pasal 7