Anda di halaman 1dari 46

ASESMEN PEMBELAJARAN

KURIKULUM MERDEKA
Oleh:
Drs. James Siagian M.Si.

BIMTEK KURIKULUM MERDEKA MKKS KOTA MEDAN


31 JULI 2023 S.D. 5 AGUSTUS 2023
Pendidikan : S-2 Unimed , Ilmu Ekonomi
Jabatan : Analis Pengawasan
Instansi : - Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara
- Pelatih Ahli/FSP Kemdikbudristek
- Narasumber IKM Provsu
Undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional

Peraturan Pemerintah nomor 57 tahun 2021


Tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendikbudristek Nomor 21 tahun 2022


Tentang Standar Penilaian PAUDNI, DASMEN
Panduan Pembelajaran dan Asesmen PAUD DASMEN Tahun
4 2022
OLEH :
BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Powerpoint Templates
Page 3
UNDANG – UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SIETEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 57
1) Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal
dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.

Pasal 58
1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan,
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga
mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk menilai pencapaian standar
nasional pendidikan
Permendikbudristek Nomor 21 tahun 2022
STANDAR PENILAIAN
Pasal 3
Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik meliputi:
a. perumusan tujuan Penilaian;
b. pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian;
c. pelaksanaan Penilaian;
d. pengolahan hasil Penilaian; dan
e. pelaporan hasil Penilaian.
Pasal 9
Penilaian hasil belajar Peserta Didik berbentuk :
a. Penilaian formatif; dan
b. Penilaian sumatif.
Prinsip Asesmen
Bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi
01 pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik
sebagai umpan balik

02
Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen
tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan

03 Adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya


(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar

04
Laporan kemajuan belajar dan pencapaian bersifat sederhana
dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang
karakter dan kompetensi yang dicapai,

05 Digunakan oleh peseta didik, pendidik, tenaga


kependidikan, dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi
ASESMEN/PENILAIAN

1 2 3 4
BERDASARKAN BERDASARKAN BERDASARKAN BERDASARKAN BENTUK
FUNGSINYA JENIS INSTRUMEN TEKNIK PENILAIAN
PENILAIAN

A. Formatif a. Rubrik a. Observasi Aktivitas harian


- Awal b. Ceklist tugas .
pembelajaran c. Catatan
Anekdotal b. Kinerja Menghasilkan produk, praktik,
- Proses d. Grafik
pmbelajaran Perkembangan c. Projek Penyusunan pelaporan
B. Sumatif (Infografis)
- Akhir d. Tes Tertulis Esay, Uraian, pilihan ganda dll

e. Tes Lisan Diskusi kelas, presentase, kuis, tanya jawab

f. Penugasan

g. Portofolio
JENIS ASESMEN BERDASARKAN FUNGSINYA

ASESMEN
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif

As For Of
(sebagai) (Untuk) (terhadap)

Asesmen Asesmen untuk Asesmen sebagai


sebagai refleksi perbaikan evaluasi pada
proses proses akhir proses
pembelajaran pembelajaran pembelajaran

Learning ( pembelajaran)

Formatif Tidak sama dengan Ulangan Harian


PERBEDAAN ASESMEN DI KURIKULUM BARU

ASESMEN (PENILAIAN)

Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik Penguatan pada asesmen formatif dan
berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, penggunaan hasil asesmen untuk merancang
memantau hasil belajar, dan mendeteksi pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan 

Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik terutama
dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila
setiap mata pelajaran

Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, Tidak ada pemisahan antara penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan pengetahuan, dan keterampilan 
PERBEDAAN ASESMEN DI KURIKULUM BARU
ASESMEN (PENILAIAN)

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada


asesmen sumatif (assessment OF learning) yang dijadikan Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan
acuan untuk mengisi laporan hasil belajar, sehingga hasil menyelenggarakan lebih banyak asesmen formatif untuk
asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk meningkatkan kualitas pembelajan
perbaikan pembelajaran.
Formatif
Pasal : 9 ay 4 :
Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki proses
pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran.
a. Asesmen di awal pembelajaran
Dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta didik untuk
mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan
ASESMEN FORMATIF pembelajaran yang direncanakan.
Yaitu asesmen yang
bertujuan untuk Tujuannya : Untuk kebutuhan guru dalam merancang
memberikan pembelajaran,
informasi atau
umpan balik bagi
pendidik dan b. Asesmen di dalam proses pembelajaran
peserta didik untuk
memperbaiki proses Dilakukan selama proses pembelajaran. Tujuan untuk mengetahui
belajar. perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian umpan balik
yang cepat.
ASESMEN FORMATIF

Asesmen Diagnostik Non kognitif


a. Asesmen awal pembelajaran
Asesmen Diagnostik kognitif

Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan


peserta didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran
yang direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif
karena ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak
untuk keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.
Asesmen Diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan,
kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam
merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik .
Dalam kondisi tertentu informasi terkait latar belakang, kesiapan belajar, motivasi
belajar, minat peserta didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam
merencanakan pembelajaran

Assesmen Diagnostik Non-kognitif:


Dilakukan di awal pembelajaran untuk menggali hal- hal seperti berikut :
1. Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
2. Aktivitas siswa selama belajar di rumah
3. Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
4. Gaya belajar, karakter, dan minat siswa
Asesmen Diagnostik Kognitif
a. Bertujuan mendiagnosa kemampuan dasar siswa dalam
topik sebuah mata pelajaran
b. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara
rutin/berkala pada awal pembelajaran, akhir setelah
guru selesai menjelaskan dan membahas topik tertentu
c. Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-
rata siswa
d. Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada
siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata
CONTOH PELAKSANAAN ASESMEN DIAGNOSTIK KOGNITIF
Menyusun pertanyaan sederhana yang meliputi :
a. 20 % pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik Capaian Pembelajaran baru.
b. 60 % butir pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
c. 20% butir pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah ( pertanyaan disesuaikan dengan topik
yang menjadi prasyarat untuk mengikuti pembelajaran di jenjang sekarang

Pengolahan hasil asesmen dengan kategori : Belum Memahami, Memahami


sebahagian, Sudah Memahami

KELOMPOK DI BAWAH RATA-RATA KELOMPOK RATA-RATA KELAS KELOMPOK DI ATAS RATA-RATA

Mengikuti pembelajaran dengan memberikan Mengikuti Pembelajaran dengan ATP Mengikuti pembelajaran dengan
pendampingan pada kompetensi yang belum sesuai fasenya Pengayaan
terpenuhi
siklus
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
Pembelajaran,termasuk asesmen formatif
di awal dan di akhir pembelajaran

Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk Pendidik melakukan asesmen di awal


mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen awal individu peserta didik untuk mempelajari
pendidik
pada pembelajaran berikutnya. materi yang telah dirancang

Melaksanakan pembelajaran dan Pendidik memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/


menggunakan berbagai metode asesmen atau membuat penyesuaian untuk sebagian
formatif untuk memonitor kemajuan belajar peserta didik
b. Asesmen Formatif di dalam proses pembelajaran
1. Asesmen ini dimaksudkan untuk evaluasi proses pemahaman murid,
kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik selama pembelajaran
2. Asesmen dalam proses memantau pembelajaran murid dan memberikan
umpan balik yang berkala dan berkelanjutan
3. Bagi murid asesmen ini berfungsi membantu murid mengidentifikasi
kekuatan dan aspek yang perlu dikembangkan
4. Bagi Guru dan sekolah asesmen ini memberikan informasi mengenai
tantangan apa saja yang dihadapi murid dalam proses pembelajjran
SUMATIF

Pasal 9 ayat : 7

Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan


jenjang pendidikan menengah bertujuan untuk menilai
pencapaian hasil belajar Peserta Didik sebagai dasar
penentuan : a. kenaikan kelas; dan b. kelulusan dari
Satuan Pendidikan.
FUNGSI
ASESMEN
SUMATIF

Alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil


1 belajar peserta didik dalam satu atau lebih
tujuan pembelajaran di periode tertentu;
Mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk
2 dibandingkan dengan kriteria capaian yang
telah ditetapkan

3 Menentukan kelanjutan proses belajar siswa


di kelas atau jenjang berikutnya.
Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan “kriteria atau indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran“.
PENDEKATAN :
MENYUSUN KRITERIA KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)

Pendekatan 1: Menggunakan Deskripsi Kriteria

Pendekatan 2: Menggunakan Rubrik

Pendekatan 3: Menggunakan Interval Nilai


+1

Pendekatan Menggunakan Deskripsi Kriteria


Guru menyusun kriteria yang terdiri dari beberapa komponen/pertimbangan kemudian
ketercapaian tujuan melihat apakah komponen tersebut sudah memadai atau belum
memadai

CONTOH : MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Kompetensi : Tugas Menulis Laporan

Pendidik menetapkan Kriteria/Indikator ketuntasan sbb :


Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas.
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 21


Contoh Deskripsi Kriteria untuk Ketuntasan Tujuan Pembelajaran

Kriteria Tidak memadai Memadai

Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks


eksplanasi dengan runtut. √
Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas.

Laporan menceritakan pengalaman secara jelas.

Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis
disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca.

Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 3 (tiga) kriteria
memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar
pencapaian peserta didik ini bisa diperbaiki

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


+2

Pendekatan Menggunakan Rubrik


Pendidik menyusun rubrik performa yang dapat memperlihatkan bukti kinerja,
dengan sebutan kualifikasi, misalnya : Mulai Berkembang, Layak, Cakap dan Mahir

Contohnya, dalam tugas menulis laporan, pendidik menetapkan kriteria ketuntasan


yang terdiri atas dua bagian: Isi laporan dan penulisan.

Pendidik menggunakan rubrik ini untuk


mengevaluasi laporan yang dihasilkan oleh
peserta didik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 23


Contoh Rubrik untuk Ketuntasan Tujuan Pembelajaran
Kategori dan Baru Layak Cakap Mahir
Kriteria Berkembang
Isi laporan Belum mampu menulis Mampu menulis teks Mampu menulis teks menulis teks eksplanasi, hasil
teks eksplanasi, hasil eksplanasi, hasil eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman
pengamatan, dan pengamatan, dan pengamatan, dan secara jelas.
pengalaman belum jelas pengalaman secara pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan
tertuang dalam tulisan. jelas. Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis
Ide dan informasi dalam Laporan hubungan kausalitas disertai dengan argumen yang
laporan tercampur dan menunjukkan yang logis disertai logis sehingga dapat
hubungan antara hubungan yang jelas dengan argumen yang meyakinkan pembaca serta ada
paragraf tidak di sebagian paragraf. logis sehingga dapat fakta-fakta pendukung yang
berhubungan. meyakinkan pembaca. relevan.

Penulisan Belum menggunakan Sebagian tanda baca Sebagian besar tanda Semua tanda baca dan huruf
(tanda baca tanda baca dan huruf dan huruf kapital baca dan huruf kapital kapital digunakan secara tepat.
dan huruf kapital atau sebagian digunakan secara digunakan secara Tepat
kapital) besar tidak digunakan tepat.
secara tepat.

Kesimpulan: Peserta didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika


kedua kriteria di atas mencapai minimal tahap cakap.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 24


+3
Pendekatan Menggunakan Interval Nilai
Untuk menggunakan interval, pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik
maupun nilai dari tes. Pendidik menentukan terlebih dahulu intervalnya dan tindak lanjut yang
akan dilakukan untuk para peserta didik.
Contoh a. Untuk nilai yang berasal dari nilai tes tertulis atau ujian, pendidik menentukan interval nilai.
setelah mendapatkan hasil tes, pendidik dapat langsung menilai hasil kerja peserta didik
dan menentukan tindak lanjut sesuai dengan intervalnya.

Interval Kriteria Intervensi


0 - 40% Belum mencapai ketuntasan Remedial di seluruh bagian

41 - 65 % Belum mencapai ketuntasan Remedial di bagian yang diperlukan

66 - 85 % Sudah mencapai ketuntasan, Tidak perlu remedial

86 - 100% Sudah mencapai ketuntasan, Perlu pengayaan atau tantangan lebih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


26
Contoh b. Pendidik dapat menggunakan interval nilai yang diolah dari rubrik.
seperti dalam tugas menulis laporan, pendidik dapat menetapkan empat
kriteria ketuntasan sbb, :
1. Menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi
dengan runtut
2. Menunjukkan hasil pengamatan yang jelas
3. Menceritakan pengalaman secara jelas
4. Menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai
dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan
Untuk setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian (1-4).
pembaca
Pendidik membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik
untuk menentukan ketercapaian peserta didik. Ukuran yang dipakai
dapat menggunakan : Belum Muncul, Muncul sebagian kecil, sudah
muncul di sebagian besar, dan terlihat pada keseluruhan teks.
© PELATIH AHLI SP- PA128
27

Kriteria Ketuntasan Belum Muncul Sudah muncul Terlihat pada


muncul sebagian kecil di sebagian besar keseluruhan teks
BOBOT 1 2 3 4
Menunjukkan kemampuan
penulisan teks eksplanasi dengan
runtut √
Laporan menunjukkan hasil
pengamatan yang jelas
Laporan menceritakan √
pengalaman secara jelas.
Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai

dengan argumen yang logis
sehingga dapat meyakinkan
pembaca. √

Siswa memperoleh skor : 2+3+4+2 =11, Nilai : 11/16 x 100% = 68,75


Kriteria 66 – 85 : Telah mencapai Tujuan pembelajaran tanpa remedial

© PELATIH AHLI SP- PA128


28
Pengolahan dan Pelaporan
Hasil Asesmen
Pasal 7
Pengolahan hasil Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf
d dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif
terhadap data hasil pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau
deskripsi.

Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data


kualitatif (hasil amatan atau rubrik) maupun data kuantitatif (berupa
angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran,
baik pada capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan
pembelajaran turunannya.
© PELATIH AHLI SP- PA128
29

1. Mengolah hasil asesmen dalam satu Tujuan Pembelajaran

Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih
tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari
tujuan pembelajaran setiap peserta didik.
Pendidik dapat menggunakan data kualitatif atau menggunakan data kuantitaif dan
mendsikripsikannya secara kualitatif, artinya Pendidik diberikan keleluasaan untuk mengolah data
kuantitatif, baik secara rerata maupun proporsional.
Contoh:
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase C:
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar

Kriteria/indikator ketercapaian Tujuan Pembelajaran :


1. Mampu menguraikan manfaat sumber energi; dan
2. Mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur.

Indikator 1 menggunakan teknik tes tertulis pilihan ganda atau essay, indikator 2
menggunakan unjuk kerja.
© PELATIH AHLI SP- PA128
30
Hasil asesmen sumatif peserta didik dipetakan ke dalam 4 kualitas, yaitu :
1) Perlu bimbingan,
2) Cukup,
3) Baik, dan
4) Sangat baik.
Angka kuantitatif pada setiap kualitas yang disajikan sebagai berikut :
0-60 => Perlu Bimbingan
61-70 => Cukup
71-80 => Baik
81-100 => Sangat Baik

Rubrik tujuan pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar
Bukti (evidence) Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran (0 - 60) (61 - 70 (71 - 80) (81 - 100)
Indikator 1 : Belum mampu Menguraikan 1 contoh Menguraikan 2 contoh Menguraikan lebih dari 2
Mampu menguraikan menguraikan manfaat manfaat sumber energi manfaat sumber energi contoh manfaat sumber
manfaat sumber energi sumber energi energi

Indikator 2 : Memerlukan bimbingan Melakukan prosedur Melakukan prosedur Mampu mengarahkan


Mampu melakukan dalam melakukan pengamatan secara pengamatan secara mandiri teman yang lain dalam
pengamatan sesuai Prosedur prosedur pengamatan mandiri, namun masih dengan tepat melakukan prosedur
ditemukan 1 atau 2 kali pengamatan
kesalahan

© PELATIH AHLI SP- PA128


31
Hasil asesmen Tujuan Pembelajaran: Menyelidiki ragam sumber energiyang dapat
dimanfaatkan di lingkungan sekitar

Nama KualitasBukti Kualitas Bukti Deskripsi Nilai


(evidence) (evidence)
Indikator 1 Indikator 2
Amar Baik (75) Cukup (69) Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan 72
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Badu Perlu Cukup (63) Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi (59)*
bimbingan dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Candra Sangat Baik (80) Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
Baik (95) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
mandiri dengan tepat
Dst...

© PELATIH AHLI SP- PA128


32

2. Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir


Capaian Tujuan Pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi
nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu
semester).
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung
diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan
mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang
belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.

Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan asesmen sumatif agar
peserta didik dapat menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang
optimal (tidak terburu-buru atau tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
merupakan gabungan dari beberapa kegiatan asesmen tersebut.

© Kemdikbud 2016
33

Contoh 1 : Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap Tujuan Pembelajaran


dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
No Mata Pelajaran Jumlah Tujuan Ketuntasan.
Pembelajaran
1. Pendidikan Agama & BP 4 TP Untuk semua Mapel, :
2. IPA 4 TP 0 s.d. 55 Belum Tuntas
56 s.d. 100 Sudah Tuntas
3. Bahasa Indonesia 7 TP
4. dst.... *) Ketuntasan setiap Mata Pelajaran boleh berbeda

No. TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TP6 TP7 Hasil Akhir

1. Pendidikan Agama & BP 80 60 60 87 71,75


2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 55 75 90 83 75,75
3. Bahasa Indonesia 67 85 53 68 90 55 88 72,30

Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan

© Kemdikbud 2016
34

Contoh 1 : Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap Tujuan Pembelajaran


dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
No Mata Pelajaran Jumlah Tujuan Ketuntasan.
Pembelajaran
1. Pendidikan Agama & BP 4 TP Untuk semua Mapel, :
2. IPA 4 TP 0 s.d. 55 Belum Tuntas
56 s.d. 100 Sudah Tuntas
3. Bahasa Indonesia 7 TP
4. dst.... *) Ketuntasan setiap Mata Pelajaran boleh berbeda

No. TP1 TP2 TP3 TP4 TP5 TP6 TP7 Hasil Akhir

1. Pendidikan Agama & BP 80 60 60 87 71,75


2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 55 75 90 83 75,75
3. Bahasa Indonesia 67 85 53 68 90 55 88 72,30

Contoh: Para pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan

© Kemdikbud 2016
35
Contoh 2 : Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap Tujuan Pembelajaran
dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)

Deskriptornya sebagai berikut :


a. Perlu Bimbingan
Peserta didik masih kesulitan dan sangat bergantung pada bimbingan dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan belum siap memasuki pembelajaran lebih lanjut. Perlu direkomendasikan untuk
menguatkan tujuan pembelajaran dengan mengikuti remedial

b. Cukup
Peserta didik masih kesulitan dalam mencapai sebagian tujuan pembelajaran dan perlu menguatkan
tujuan pembelajaran yang dipelajari sebelummengikuti pembelajaran selanjutnya dengan penekanan
pada aspek-aspek yang belum dikuasai

c. Baik
Peserta didik sudah menuntaskan sebagian besar indikator tujuan pembelajaran dan perlu siap
mengikuti pembelajaran selanjutnya

d. Sangat Baik
Peserta didik mengikuti pembelajaran selanjutnya dan dilibatkan diberikan pengayaan atau tantangan
lebih
© Kemdikbud 2016
36

Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik


dilakukan dengan membandingkan pencapaian
hasil belajar peserta didik dengan kriteria
ketercapaian tujuan pembelajaran.

Kriteria ini bukan berupa angka, melainkan kalimat


yang menjelaskan penguasaan kompetensi pada
tujuan pembelajaran. Misalnya, “Peserta didik
menguasai semua indikator tanpa banyak
menghadapi kesulitan.”

© Kemdikbud 2016
37

PENGOLAHAN HASIL ASESMEN UNTUK NILAI RAPOR

Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan sumatif.
Terdapat 2 jenis data, yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta
data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).

Pengolahan hasil asesmen dalam bentuk angka (kuantitatif) didasarkan


hanya pada hasil asesmen sumatif, sementara asesmen formatif
sebagaimana diuraikan sebelumnya, berupa data atau informasi yang
bersifat kualitatif, digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran sekaligus sebagai bahan pertimbangan menyusun
deskripsi capaian kompetensi.

© Kemdikbud 2016
38

© Kemdikbud 2016
Contoh Pengolahan Data Kualitatif 39

© Kemdikbud 2016
40

Pelaporan Hasil Belajar


Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi
tersebut sebagai berikut :

1) Penysunan deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

© Kemdikbud 2016
1) Penyusunan deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran 41

© Kemdikbud 2016
42
2) Penyusunan deskripsi berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran

© PELATIH AHLI SP- PA128


43
3) Penyusunan deskripsi mengambil dari poin-poin penting dari materi
yang sudah diberikan

© PELATIH AHLI SP- PA128


44

KENAIKAN KELAS & KELULUSAN PESERTA DIDIK

Pasal 11
Satuan Pendidikan menetapkan mekanisme penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dari Satuan Pendidikan
berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh kepala unit
utama yang membidangi kurikulum dan asesmen.

© Kemdikbud 2016
45

Sekolah diberikan keleluasaan untuk menentukan


kriteria kenaikan kelas dengan memperimbangkan :

1. Laporan kemajuan belajar


2. Laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila
3. Portofolio peserta didik
4. Prestasi akademik dan non akademik
5. Ekstrakurikuler
6. Penghargaan pesera didik dan
7. Tingkat kehadiran

© Kemdikbud 2016
46

PESERTA DIDIK DINYATAKAN LULUS DARI SATUAN


PENDIDIKAN

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran


2. Mengikuti penilaian sumatif yang diselenggarakan
oleh Satuan Pendidikan
3. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh
Satuan/Program Pendidikan yang bersangkutan
4. Penilaian pencapaian hasil belajar peserta didik
dilakukan dengan membandingkan pencapaian hasil
belajar peserta didik dengan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran (KKTP)

© Kemdikbud 2016

Anda mungkin juga menyukai