Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

NAMA : SUSANTIKA
INIM : 855786328
KELAS : 1 B PGSD BI

TUTOR : JUNAIDI, S.Pd., MM

UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
MODUL 1

KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1 :

KONSEP DASAR PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN PENILAIAN

Penilaian adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.

1. Pengukuran

Menurut Arifin, Zainal (2013 : 4) pengukuran dapat di artikan sebagai suatu proses
atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu. Kata “sesuatu” bisa berarti peserta didik,
guru, buku, dan sebagainya. Dalam kegiatan belajar mengajar, istilah pengukuran sering
digunakan oleh guru untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Guru bisanya
menggunakan tes berupa kuis atau ulangan. Contohnya, untuk mengungkapkan kemampuan
belajar siswa tentang materi peluang, guru menggunakan kuis yang terdiri dari 5 soal dimana
setiap soal yang dijawab dengan benar mendapat skor 2. Hasil yang didapat oleh 20 siswa
adalah enam siswa mendapat 4, empat siswa mendapat 6, tiga orang mendapat 7, empat
orang mendapat 8, dua orang mendapat 8, satu orang mendapat 10. Skor yang didapat oleh
siswa tersebut merupakan hasil pengukuran.

2. Penilaian

Menurut BSNP (2007: 9) dalam


(http://ardanayudhistira.blogspot.co.id,2012),penilaian merupakan serangkaian kegiatan
untuk memperoleh, menganalisis,danmenafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang
dilakukansecarasistematisdanberkesinambungan,sehinggamenjadiinformasiyangbermaknad
alampengambilankeputusan.Keputusanyangdimaksudadalhkeputusantentangpesertadidik,se
perti nilai yang akan diberikan atau jugakeputusan tentang kenaikan kelasdan
kelulusan. Penilaian tidak hanya ditunjukkan pada penguasaan salah satu
bidangtertentusaja,tetapimencakupaspekpengetahuan,keterampilan,sikap,dannilai-
nilai.Contohpenilaianpada aspekpengetahuansekaligus keterampilan:seorang
siswamendapat nilai 7 ketika kuis peluang. Nilai 7 tersebut merupakan gambaran baik-
buruknya atautinggirendahnya penguasaansiswaterhadapmateripeluang.

3. Tes

Tes adalah alat ukur dalam penilian yang berupa seperangkat tugas
yangharusdikerjakan atau sejumlah pertayaan yang harus dijawab oleh peserta
didikgunamengukurtingkatpemahamandanpenguasaanterhadapcakupanmateriyangdipersyar
atkandansesuaidengantujuanpengajarantersebut.

B. KEDUDUKANTES, PENGUKURAN,ASESMENDANEVALUASI

Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-
soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku
tertentu.Pengukuranadalahsuatuprosesataukegiatanuntukmenentukankuantitas“sesuatu”.
Penilaian adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan
untukmengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam
rangkamembuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dari pertimbangan tertentu.
Evaluasiadalahsuatu prosesyang sistematisdanberkelanjutanuntuk
menentukankualitas(nilaidanarti ) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria
tertentu dalam rangka pembuatankeputusan.

Antara evaluasi-penilaian-pengukuran dan tes memiliki hubungan yang erat


dimanaevaluasidanpenilaianlebihbersifatkomprehensifyangmeliputipengukuran,
sedangkantesmerupakansalahsatualat(instrument)pengukuran.Pengukuranlebihmembatasipada
gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta
didik,sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. Keputusan penilaian tidak
hanyadidasarkan pada hasil pengukuran, tetapi dapat pula didasarkan hasil pengamatan
danwawancara.

C. PRINSIP-PRINSIPPENILAIAN

Berikutadalahprinsip-prinsippenilaianhasilbelajarpesertadidik.
1. Sahih
Penilaian harus dilakukan berdasar pada data yang mencerminkan kemampuan
yangdiukur.Untukmemperolehdatatersebutharusdigunakaninstrumenyangsahih(valid;menguk
urapayangingindiukur).
2. Objektif
Penilaian tidak dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Karena itu perlu
dirumuskanpedoman penilaian (rubrik) sehingga dapat menyamakan persepsi penilai dan
meminimalisirsubjektivitas.Apalagi penilaian kinerjayangmemiliki cakupan,autentisitas,dan
kriteriapenilaian sangat kompleks. Untuk penilaian yang membutuhkan penilai lebih dari satu
perludilihatreliabilitasataukonsistensiantarpenilai(inter-
raterreliability)untukmenjaminobjektivitassetiappenilai.
3. Adil
Penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena perbedaan
latarbelakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, gender, dan halhal
lain.Perbedaan hasil penilaian sematamata harus disebabkan oleh berbedanya capaian
belajarpeserta didikpadakompetensiyangdinilai.
4. Terpadu
Penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
darikegiatanpembelajaran.Penilaianmerupakanprosesuntukmengetahuiapakahsuatukompetens
itelahtercapai.Kompetensitersebutdicapaimelaluiserangkaianaktivitaspembelajaran.Karenaitu
penilaiantidakbolehterlepasapalagimenyimpangdaripembelajaran.Penilaian harusmengacu
pada prosespembelajaranyang dilakukan.
5. Terbuka
Prosedur penilaian dan kriteria penilaian harus terbuka, jelas, dan dapat diketahui
olehsiapapun yang berkepentingan. Dalam era keterbukaan seperti sekarang, pihak yang
dinilaiyaitu peserta didik dan pengguna hasil penilaian berhak mengetahui proses dan acuan
yangdigunakandalampenilaian,sehinggahasilpenilaiandapatditerimaolehsemuapihak.
6. MenyeluruhdanBerkesinambungan
Penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakanberbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan pesertadidik. Instrumen penilaian yang digunakan, secara konstruk harus
merepresentasikan
aspekyangdinilaisecarautuh.Penilaiandilakukandenganberbagaiteknikdaninstrumen,diselengg
arakan sepanjangprosespembelajaran,danmenggunakan pendekatan assessmentaslearning,
forlearning,danoflearningsecara proporsional.
7. Sistematis
Penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkahlangkahbaku. Penilaian sebaiknya diawali dengan perencanaan/pemetaan mengenai
apa yang
akandiukur,instrumenyangakandigunakansertatingkatkesukaraninstrumen(sukar,sedang,
mudah),danharusbermakna(meaningfulassessment).Penilaianjugadilakukan
denganidentifikasi dan analisis kompetensi dasar(KD), dan indikator ketercapaian KD.
Berdasarkanhasilidentifikasi dan analisis tersebutdipetakan teknik
penilaian,bentukinstrumen,danwaktupenilaianyangsesuai.
8. BeracuanKriteria
Penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi menggunakan acuan kriteria.
Artinyauntuk menyatakan seorang peserta didik telah kompeten atau belum bukan
dibandingkanterhadap capaian temanteman atau kelompoknya, melainkan dibandingkan
terhadap
kriteriaminimalyangditetapkan.Pesertadidikyangsudahmencapaikriteriaminimaldisebuttuntas,
dapat melanjutkan pembelajaran untuk mencapai kompetensi berikutnya,
sedangkanpesertadidikyangbelummencapaikriteriaminimalwajibmenempuhremedial.
9. Akuntabel
Penilaiandapatdipertanggungjawabkan,baikdarisegiteknik,prosedur,maupunhasilnya.
Akuntabilitaspenilaiandapatdipenuhibilapenilaiandilakukansecarasahih,objektif,adil,danterbu
ka,sebagaimanatelahdiuraikandiatas.Perludipikirkanjugakonsep meaningful assessment yaitu
kebermaknaan penilaian bagi peserta didik dan prosesbelajarnya.

D. PERGESERANPARADIGMAPENILAIANHASILBELAJAR

Perubahan Paradigma PembelajaranPerubahan paradigma dapat diartikan


sebagaiperubahan pola pikir terhadap proses pembelajaran. Menurut Prof. Dr.
Sudarwan
Danin(2005),adabeberapaperubahanparadigmayangterjadipadaprosespembelajaranyaitu
A. perubahanparadigmaterhadap Guru
Guru tidak lagi sebagai mesin penjual pengetahuan melainkan harus mampu
tampilsebagaipelatihataufasilitatorbelajar.Guruharusbisa memlatihsiswaagarmampu
berpikir,terampil memecahkan masalah, dan membuat makna. Guru dan siswa harus
mampumenciptakan proses pembelajaran dari pengusaan materi ke belajar berdasarkan
hasilakhir(PBL). Hal itu bukan semata-mata berapa banyak materi yang harus dikuasai oleh
anakdidikmelainkanapakahmateriitubermaslahatbagikehidupannya nanti.
B. perubahanparadigmaterhadapprosesbelajarmengajar
pergeseranprosespembelajarandaribelajaradversarialkebelajarkooperatif,
dengantitiktekanpadapemecahanmasalah. Aktivitas
belajartidakselaluharusterpakudiruangkelas,
tetapi di pusat-pusat sumber belajar, antara lain memanfaatkan potensi yang ada
dimasyarakat.
C. perubahanparadigmaterhadapsumberbelajar
Sumber-sumberbelajarkonvensional, sepertibukudandiktat,tidakakanmemadailagi,walau
tetap diperlukan. Sekarang para guru harus mampu menggunakan sumber
belajarberteknologitinggi,sepertiinternet,CD-ROM,e-mail,dansebagainya.
D. perubahanparadigmapenilaianhasilbelajar
Bergeser dari assessment tidak autentik ke assessment yang berbasis kinerja. Apa
yangdiaksesolehparaguru
bukansemataapayangdikuasaiolehsiswadalamtermologikognitif,melainkan apakah
penguasaannya itu dapat ditampilkan dalam perbuatan nyata digunakankerja
ataudimasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai