Anda di halaman 1dari 20

SUB PEKAN IMUNISASI NASIONAL (SUB PIN) POLIO 2024

KOTA SURABAYA

SELASA, 09 JANUARI 2024

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


2024
Latar Belakang

Pemberian imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti cost-

1 effective serta berdampak positif untuk mewujudkan derajat kesehatan di Indonesia.


Imunisasi tidak hanya melindungi seseorang tetapi juga masyarakat dengan
memberikan perlindungan komunitas atau yang disebut dengan herd immunity.

2
Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia berkomitmen
untuk mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan berkontribusi
dalam mewujudkan Eradikasi Polio di dunia pada tahun 2026.

Penemuan kasus lumpuh layuh akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP) dari Kabupaten Klaten Provinsi Jawa

3
Tengah dengan riwayat perjalanan ke Kabupaten Sampang Madura Provinsi Jawa Timur, serta ditemukannya 1
(satu) kasus AFP di Pamekasan dan sampel Polio lingkungan di sungai Saksak, Bangkalan dengan hasil
sekuensing di Biofarma terkonfirmasi Polio Vaccine Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2), sehingga harus
dilaksanakan respon imunisasi melalui kegiatan Sub Pekan Imunisasi (Sub PIN) Polio sebanyak 2 (dua)
putaran di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
serta Provinsi Jawa Timur termasuk Kota Surabaya.
Pengertian dan Gejala Polio

Polio adalah penyakit menular


disebabkan oleh virus yang Polio.
Virus Polio dapat menginfeksi semua umur, Penularan penyakit Polio melalui
menyerang saraf Virus
pusat
dapat menyebabkan sehingga
sistem kelumpuhan
ini anggota terutama pada anak-anak usia kurang dari makanan dan minuman yang
gerak dan/atau kelumpuhan otot pernafasan 15 tahun yang termasuk dalam kelompok terkontaminasi oleh feses dari
serta dapat berujung pada kematian yang rentan. seorang anak yang terinfeksi virus
disebabkan bukan karena Polio liar.
rudapaksa/trauma/kecelakaan.
DASAR HUKUM SUB PIN POLIO 2024

Surat Direktur Jenderal P2P Nomor


IM.02.03/C/4976/2023 tentang Pelaksanaan Sub Pekan
Imunisasi Nasional (Sub PIN) dalam Rangka
Penanggulangan KLB Polio cVDPV2

Surat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Nomor


400.7.7.2/23190/102.3/2023 tentang Pelaksanaan Sub
Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) dalam Rangka
Penanggulangan KLB Polio cVDPV2

Surat Edaran Walikota Surabaya Nomor


400.7.7.2/403/436.7.2/204 tentang Pelaksanaan Sub
Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota
Surabaya
Surat Menteri Kesehatan Nomor
IM.02.03/Menkes/1051/2023 tentang Pelaksanaan
Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) dalam Surat Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nomor
400.7.7.2/72/436.7.2/2024 tentang Pelaksanaan Sub
Rangka Penanggulangan KLB Polio cVDPV2 Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) sebagai Upaya
Penanggulangan KLB Polio cVDPV2
Sasaran Sub PIN Polio 2024
di Kota Surabaya Target 100% di setiap
putaran serta merata di
seluruh wilayah sampai
Sasaran Sub PIN Polio 2024 yaitu anak usia 0 – 7 tahun 11 wilayah terkecil
bulan 29 hari (8 tahun kurang 1 hari),
tanpa memandang status imunisasi sebelumnya (kelurahan)

Siswa kelas 1 dan 2 SD/MI/Sederajat merupakan


sasaran Sub
PIN Polio (SLB dan inklusi berdasarkan usia)

Jumlah sasaran proyeksi usia 0- 7


tahun Kota Surabaya sebanyak
329.616 anak
Pelaksanaan Sub PIN Polio 2024

Pelaksanaan Sub PIN berdasarkan Surat Edaran Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
IM.02.03/Menkes/1051/2023 tentang Pelaksanaan Sub Pekan
Imunisasi Nasional (Sub PIN) dalam Rangka Penanggulangan KLB
Polio cVDPV2 dilaksanakan sebanyak 2 putaran, yaitu : Sub PIN Putaran I

1. Putaran I : 15 – 21 Januari 2024, sweeping : 22 – 28 Januari 2024


Dilaksanakan SERENTAK
pada tanggal
2. Putaran II : 19-25 Februari, sweeping : 26-29 Februari 2024
15 Januari 2024
di Seluruh Wilayah Kota
Jika berdasarkan kajian epidemiologi masih ditemukan Surabaya berbasis RW
risiko penularan, maka dapat dilakukan Sub PIN per Kelurahan
putaran berikutnya atau mop-up di beberapa wilayah
Vaksin yang Digunakan

Jenis Vaksin

novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2)


dengan kemasan 50 dosis per vial

Vaksin merupakan produksi


PT. Biofarma

Vaksin nOPV2 HANYA digunakan pada


pelaksanaan Sub PIN dalam rangka
Vaksin penanggulangan KLB Polio tipe 2
dilengkapi
dengan VVM
Pemetaan Wilayan Risiko Tinggi
KLB Polio di Kota Surabaya
Tahun 2023

 Risiko Rendah : 30 Puskesmas


 Risiko Sedang : 32 Puskesmas
 Risiko Tinggi : 1 Puskesmas (Gundih)
Teknis Pelaksanaan Sub PIN Polio 2024
Di Kota Surabaya Berbasis Wilayah Melibatkan sebanyak 1.071 mahasiswa dari
Universitas dan Sekolah Kesehatan di Kota
Surabaya, yang akan didistribusikan ke 153
Kelurahan yaitu masing-masing sebanyak 7
(tujuh) orang mahasisw a sebagai tim Sub PIN
Pelaksanaan Sub PIN Polio Putaran I akan dimaksimalkan dalam 1 hari pada tanggal Polio
15 Januari 2024, untuk mempercepat pemutusan transmisi KLB Polio VDPV2
Tenaga yang dibutuhkan untuk 1 tim sebanyak
2-3 orang terdiri dari vaksinator dan
administrator yang bertugas menyelesaikan 3-4
Pos. Masing-masing pos dijadwalkan sesi
pelaksanaan sehingga kegiatan dapat optimal.

Jumlah sasaran
206.669 anak Petugas Sub PIN :
Sekolah Petugas Puskesmas, Guru UKS, Guru
(Usia 3-7 Th) Sekolah, dan Mahasiswa
Dilaksanakan di
Pos sekolah
Sasaran Petugas Sub PIN :
Petugas Puskesmas, Kecamatan, Kelurahan,
329.616 anak
TP PKK, RT/RW, KSH, Mitra UPS, Mahasiswa
Jumlah sasaran
122.947 anak Tenaga yang dibutuhkan untuk 1 tim sebanyak 2-3
Non Sekolah orang terdiri dari vaksinator dan administrator
(Usia 0-2 Th) yang bertugas menghandle 3-4 Pos
Dilaksanakan
berbasis RW per Masing-masing pos dijadwalkan sesi
Kelurahan
pelaksanaan sehingga dapat optimal
Sasaran Proyeksi Sub PIN 2024 Kota Surabaya
Berbasis Wilayah, Kecamatan, Puskesmas dan Kelurahan serta Estimasi Kebutuhan Tenaga
Pelaksanaan Sub PIN

S
E
L
A
T
A
N
PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PADA PELAKSANAAN SUB PIN POLIO
DI KOTA SURABAYA

NO INSTANSI URAIAN TUGAS


1 TP PKK Kota Surabaya a. Mengkoordinasikan kepada anggota TP PKK Kecamatan dan Kelurahan untuk menjadi bagian dari tim
imunisasi di Pos Sub PIN Polio

b. Melakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi Sub PIN Polio kepada masyarakat
c. Menggerakkan sasaran untuk hadir dan mendapatkan imunisasi polio di masing - masing Pos Sub PIN
Polio
2 Bunda PAUD Kota Surabaya a. Melakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi kepada sasaran di masing - masing wilayah

b. Menggerakkan sasaran untuk hadir dan mendapatkan imunisasi di masing - masing Pos Sub PIN Polio

c. Mengkoordinasikan kepada anggota Bunda PAUD tingkat Kecamatan dan Kelurahan untuk menjadi
bagian dari tim imunisasi di Pos Sub PIN Polio PAUD/TK
3 Badan Penanggulangan Bencana a. Membantu mengkoordinasikan keamanan pelaksanaan Sub PIN Polio di seluruh wilayah Kota Surabaya
Daerah (BPBD)
b. Menggerakkan sasaran untuk hadir dan mendapatkan imunisasi di masing-masing Pos Sub PIN Polio
4 Badan Perencanaan Pembangunan a. Mengkoordinir data sasaran Sub PIN Polio per RW by name by addres
Daerah, Penelitian dan b. Memfasilitasi perencanaan anggaran dalam pelaksanaan Sub PIN Kota Surabaya
Pengembangan (Bappedalitbang)
c. Mengkoordinir laporan hasil pelaksanaan Sub PIN Polio di Kota Surabaya
5 Dinas Kependudukan dan Menyediakan data sasaran Sub PIN Polio per RW by name by NIK per kelompok umur
Pencatatan Sipil
Tempat Pelayanan Imunisasi

Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, NOTE
Poskeskel

Posyandu, Balai RT/RW, Pendopo


Kelurahan, TPA/Day Care, Ponpes Pelayanan Imunisasi
Rutin Tetap Berjalan
dan Menjadi Prioritas
Satuan Pendidikan Penanggulangan PD3I
PAUD, TK, SD/Sederajat

Pos Imunisasi lainnya di bawah


koordinasi puskesmas setempat
Apabila terdapat vial vaksin yang bocor/pecah maka
perlu dilakukan disinfeksi menggunakan klorin

a. Siapkan larutan klorin 0,5%. Dapat juga menggunakan produk rumah tangga berbahan
klorin dengan mencampur 9 bagian air dengan 1 bagian klorin di dalam wadah.
b. Rendam vial vaksin yang bocor ke dalam campuran air dan klorin minimal selama 30
menit.
c. Setelah 30 menit, air klorin didiamkan hingga menguap klorinnya agar tidak pekat lalu
kemudian dibuang ke inlet IPAL (larutan klorin pekat dapat membunuh bakteri di IPAL
dan menurunkan efektivitasnya).
d. Vial yang sudah direndam kemudian dimasukkan ke dalam plastik klip dan diberi label.
e. J i k a vial bocor/ atau tumpah maka permukaan yang terkena cairan vaksin
wajib dibilas dengan larutan klorin. Apabila terjadi tumpahan di dalam Vaccine
Carrier atau Vaccine Refrigerator maka bagian dalam Vaccine Carrier/Refrigerator juga
harus dibilas dengan larutan klorin.
Cara Pemberian Vaksin nOPV2

● Buka penutup vial vaksin, kemudian


pasangkan penetes (dropper) vaksin
● Gunakan satu dropper untuk satu
vial vaksin
● Tidak diperkenankan membuka vial
vaksin baru sebelum vaksin yang
sedang digunakan habis terpakai
Cara Pemberian
Vaksin nOPV2 Kontra indikasi
● Anak dengan HIV dan/atau tinggal serumah
dengan penderita HIV. Berikan IPV.
● Anak menderita imunodefisiensi (contohnya pada
pasien dengan keganasan hematologi atau tumor
padat, sedang mendapatkan terapi immuno
supresan jangka panjang) atau tinggal serumah
dengan penderita imunodefisiensi. Berikan IPV.
● Diberikan 2 tetes ke dalam mulut ● Bayi dengan berat badan lahir rendah (≤ 2000 gram)
anak dan dropper tidak ditunda sampai berat badan lebih dari 2000 gram atau
menyentuh mulut usia lebih dari 2 bulan
● Dapat diberikan bersamaan
dengan imunisasi rutin
Pemberian imunisasi ditunda pada anak yang
● Beri tanda pada kuku (ujung bawah
menderita diare dan demam, sampai anak tersebut
kuku) kelingking kanan anak yang sembuh
sudah diimunisasi
Semua vial
kosong/habis,
sisa dan rusak
dimasukkan
dalam plastik
klip
Semua vial kosong
dimasukkan dalam
plastik/kantong limbah
medis dan ditandai

Informasikan kesling
untuk tidak mengambil
sampai sub-PIN
selesai
JANGAN LAKUKAN
Penyimpanan nOPV2 yang
sudah dibuka tidak
menggunakan plastik klip
 isi vaksin dapat keluar
dan mencemari vaccine
carrier  lakukan
disinfeksi dgn larutan
klorin/bayclin.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai