Anda di halaman 1dari 7

Good Corporate

Governance
(GCG)
Evonne Budianto 16.G1.0057
Grishilde Kusuma 16.G1.0069
L Baskara N 16.G1.0122
A Ron Jevon 16.G1.0146
Reynaldo A 16.G1.0186
• Perusahaan Jepang dibidang optik dan gambar (pembuatan kamera,
mikroskop, termometer, dll)

• Didirikan tanggal 12 Oktober 1919 di Tokyo, Jepang

• Didirikan oleh Takeshi Yamashita


Mengapa perusahaan Olympus gagal ?
• Olympus dan perusahaan Jepang mengenalkan “Zaiteku”, investasi spekulasi. Pada saat
terjadi inflasi harga saham Jepang berhenti, perusahaan Olympus mengalami kerugian
100 miliyar yen

• Olympus melakukan manipulasi untuk menutupi kerugian investasi tersebut

• Olympus menutupi kerugian dengan cara mendirikan anak perusahaan. Setelah itu
menjual saham yang rugi ke anak perusahaan

• Olympus menjual kepemilikan anak perusahaan ke pihak publik, dengan begitu Olympus
tidak mengkonsolidasi laporan keuangan anak dengan induk
Bagaimana peran managemen dan akuntan ?

• Managemen

Managemen melakukan akuisisi dengan nilai tinggi, dan nilai tersebut


dicatat sebagai goodwill dan di write – off. Dengan itu kerugian yang dialami oleh
Olympus tidak terungkap ke publik selama 20 tahun

• Akuntan

Ikut memanipulasi laporan keuangan dari para pemegang sahamnya


Dampak nya ?

• Terjadi penurunan nilai aset dari ¥960 miliyar menjadi ¥605 miliyar

• Memecat 7 jajaran direksi

• Nilai perusahaan turun drastis 75%

• Olympus menjual sahamnya kepada Sony


Masalah Tata Kelola yang Salah ?

• Struktur tata kelola Olympus salah

• Perushaan menempatkan komite audit pada level yang sama dengan dewan
direksi. Dimana dewan direksi juga berwenang mengamati kinerja komite audit.

• Komite audit dan dewan direksi merupakan bagian yang terpisah

• Olympus tidak menempatkan eksekutif maupun non eksekutif independen dalam


jajaran direksinya
Perbaikan Tata Kelola ?
• Managemen harus mengimplementasikan prinsip GCG, terlebih mengenal independensi,
transparan, dan kesetaraan pada perusahaan

• Memastikan kepatuhan dan kode etis

• Menanamkan budaya anti penyuapan

• Memberikan pelatihan mengenai gambaran pelanggaran kebijakan dengan kekuatan hukum

• Komite audit dan dewan direksi harus dipisah

• Keterbukaan atas informasi dengan memasukan orang – orang non jepang

Anda mungkin juga menyukai