Anda di halaman 1dari 10

Kebijakan-kebijakan

pemerintah pendudukan
jepang
Kebijakan di bidang politik dan
pemerintahan
Gerakan tiga a
Mr.Syamsuddin

PUSAT TENAGA RAKYAT (PUTERA)


Ir. Soekarno, Drs M.Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H Mas Mansur

JAWA HOKOKAI

Himpunan Kebaktian Jawa


A picture is worth a thousand
words
KEBIJAKAN DI BIDANG MILITER
Tahun 1943, pemerintah pendudukan jepang merekrut para pemuda
indonesia untuk dididik sebagai tenaga potensial dalam perang melawan
sekutu

seinendan Keibondan Heiho


Untuk mendidik dan melatih para Barisan pembantu polisi Pemuda Indonesia yang
pemuda agar dapat mempertahankan untuk menjaga lalu lintas menjadi pembantu prajurit
tanah airnya sendiri
dan pengamanan desa Jepang.
Pembela tanah air (peta) Komandan
Komandan batalion Komandan kompi peleton
(daidanco) (cudanco) (shodanco)
Dipilih dari kalangan tokoh- Dipilih dari kalangan yang telah Dipih dari kalangan-
tokoh masyarakat. bekerja, tetapi belum mempunyai kalangan pelajar sekolah
pangkat yang tinggi lanjutan pertama atau
lanjutan atas.
Komandan Prajurit sukarela
regu (giyuhei)
(budanco) Dipilih dari kalangan pemuda
Dipilih dari kalangan pemuda dari dari tingkatan sekolah dasar.
tingkatan sekolah dasar
Kebijakan sosial
■ Hanya bendera Jepang, Hinomaru, yang boleh dipasang pada hari-hari besar dan hanya lagu
kebangsaan Jepang saja yaitu Kimigayo yang boleh diperdengarkan.

■ 1 April 1942, Indonesia menggunakan waktu (jam) Jepang dan mulai 29 April 1942 ditetapkan
bahwa kalender yang dipakai adalah kalender Jepang yang bernama Sumera.

■ Setiap tahun rakyat Indonesia diwajibkan merayakan hari raya Tencosetsu, hari lahirnya Kaisar
Hirohito.

■ Romusha diberlakukan untuk membangun berbagai sarana, seperti kubu-kubu pertahanan, jalan-
jalan dan lapangan udara.

■ Dibentuknya tonarigumi (rukun tetangga) dengan tujuan untuk melakukan pengawasan terhadap
desa dan pelancaran Gerakan romusha tersebut.
Pengambilalihan aset-aset pemerintah
hindia belanda
Kebijakan Pengendalian terhadap perkebunan dan
Ekonomi pertanian rakyat

Kebijakan moneter dan perdagangan


Sistem ekonomi
jepang
Kebijakan di bidang budaya
Larangan berbahasa belanda dan
Pusat kebudayaan (keimin lebih sering menggunakan
bunka shidosho) bahasa indonesia
KEBIJAKAN DI BIDANG
PENDIDIKAN
Pendidikan pada masa pendudukan Jepang
ditujukan bagi semua warga masyarakat tanpa
membedakan status sosialnya. Pendidikan
bagi kaum pribumi dan non pribumi
disamakan.
Penggunaan bahasa Melayu sebagai Bahasa Jepang wajib dipelajari
bahasa pengantar di sekolah.

Pelarangan penggunaan bahasa


Pada tahun 1943 menutup beberapa
Belanda dan bahasa Inggris.
perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai