Anda di halaman 1dari 25

GEJALA-GEJALA JIWA

(Perilaku manusia)

1
PENGERTIAN PERILAKU

 Tindakan/aktivitas dari manusia itu sendiri


 Semua keg. / Aktivitas manusia baik yang
dapat diamati secara langsung maupun yg
tidak langsung
 Suatu respon seseorang thd rangsangan
(stimulus) dari luar (Skinner 1938)
 Proses interaksi individu dgn lingkungan
Ciri-ciri perilaku manusia
Mnrt Sarlito W, ciri perilaku manusia
adalah
 kepekaan sosial,

 kelangsungan perilaku,

 orientasi pada tugas,

 usaha dan perjuangan

 Perilaku individu adalah unik.


Proses pembentukan perilaku
1.Teori Lingkaran
Manusia berperilaku krn
adanya kebutuhan utk
mencapai tujuan.
GOAL ACTIFITY

Tingkatan kebutuhan mnrt Maslow:


1. biologis/fisiologis
2. Rasa aman
3. Mencintai & dicintai SATISFACTION MOTIVATION
4. Harga diri
5. Aktualisasi diri
NEED
Lanjutan……..
2. Teori P = f (H.E.T)
Manusia berprilaku berdasarkan
hasil frekuensi antara herediter (H),
environment (E), dan time (T).
3. Teori Perilaku = S O R
Individu berprilaku karena adanya
stimulus (rangsang), baik dari luar
maupun dari dalam individu itu
sendiri shg mengharuskan individu
merespon.
DOMAIN & DETERMINAN PERILAKU
Domain/ranah perilaku mnrt Benyamin Bloom (1908)
a. Kognitif (cognitive) knowledge
tahu, memahami ,aplikasi, analisis, sintesis,
evaluasi
b. Afektif (affective) attitude
menerima, menanggapi, menghargai,tanggung
jwb
c. Psikomotor (psychomotor) practise
praktek terpimpin, mechanism, adoption
Determinan :
 Faktor genetik/internal : seks, intelegensia
 Faktor eksternal : lingkungan, pendidikan
 PERHATIAN
 PENGAMATAN
 TANGGAPAN
KOGNISI  IMAJINASI
 INGATAN
 PIKIRAN
 INTUSISI

GEJALA-GEJALA  PERASAAN
AFEKSI
JIWA MANUSIA  EMOSI

 REFLEKS
 INSTINK
 OTOMATISME
KONASI
 KEMAUAN/MOTIF
 HASRAT
 MINAT
 NAFSU

7
1. PERHATIAN
 Pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu
objek.
 Banyak sedikitnya perhatian yang menyertai
suatu aktivitas
BAGAIMANA P. SPONTAN
TIMBULNYA
P. YG DISENGAJA

P. INTENSIF
PERHATIAN INTENSITASNYA
P. TAK INTENSIF

LUAS SEMPITNYA P. KONSENTRAIF


OBJEK
P. DISTRIBUTIF 8
HAL-HAL YG DAPAT MENARIK PERHATIAN

HAL-HAL YANG
OBJEK KELUAR DARI
KONTEKSNYA
HAL-HAL YANG
DAPAT MENARIK
PERHATIAN
HAL-HAL YG BER
HUBUNGAN DG:
SUBJEK • KEBUTUHAN
• KEGEMARAN
• CITA-CITA
• PENGALAMAN

9
2. PENGAMATAN
 Pengamatan : proses mengenal dunia
nyata dng indera
 Indera sbg pintu gerbangnya jiwa

MANUSIA DUNIA
INDERA NYATA

10
PANCA INDERA

MATA MELIHAT

TELINGA MENDENGAR

INDERA REALITAS
HIDUNG MEMBAU

LIDAH MENCECAP

KULIT MERABA

11
PROSES TERJADINYA PENGAMATAN

FASE FASE FASE


FISIS FISIOLOGIS PSIKOLOGIS

PERANGSANG
DIBAWA PERANGSANG
PERANGSANG SARAF SENSORIS SAMPAI PADA
DITANGKAP KE SISTEM SARAF PUSAT
OLEH INDERA SUSUNAN DAN TERJADI
SARAF PUSAT KESADARAN

12
3. TANGGAPAN
 Tanggapan : proses menghadirkan kembali
gambaran yg telah diperoleh dari pengamatan

GAMBARAN/ DIHADIRKAN
PENGAMATAN TERSIMPAN TANGGAPAN
KEMBALI
KESAN-KESAN

13
4. FANTASI / IMAJINASI
 Fantasi : proses menciptakan gambaran-gambar-
an baru berdasarkan gambaran yg telah ada.

FANTASI
MENCIPTA
FANTASI
AKTIF
FANTASI
FANTASI
DISADARI
TUNTUNAN

FANTASI FANTASI
PASIF

FANTASI
TAK DISADARI
14
5. INGATAN
 Ingatan : proses menerima, menyimpan, dan
menimbulkan kembali informasi-informasi atau
kesan-kesan

MENERIMA MENIMBULKAN KEMBALI

MENYIMPAN

15
16
STAGES OF MEMORY
FORGOTTEN LONG-TERM
MEMORY

R
E
INITIAL T
ELABORATION
EXTERNAL SENSORY R
I AND CODING
STIMULUS MEMORY E
V
PROCESSING
A
L

SHORT-TERM RESPONSE
MEMORY

REPETITON

FORGOTTEN FORGOTTEN
17
LUPA

 Lupa : peristiwa tak dapat ditembulkan kembali


informasi-informasi yang telah diterima dan
disimpan
 Penyebab Lupa
• Menurut teori atropi : lupa terjadi karena
informasi-informasi terlalu lama disimpan
sehingga rusak bahkan hilang.
• Menurut teori interferensi : lupa terjadi karena
informasi yang disimpan terlalu banyak
sehingga pada saat dilakukan reproduksi
terjadi interferensi
18
6. PIKIRAN
 Pikiran: aktivitas jiwa dalam memecahkan
masalah.

MENGANALISIS

PEMACAHAN
BERPIKIR MEMBANDINGKAN KONSEP-2 MASALAH

MENGHUBUNGKAN

19
TAHAPAN BERPIKIR

INDUKTIF

MENGIDEN- MENA-
MEMBEN-
BERPIKIR TIFIKASI RIK
TUK DEDUKTIF
KONSEP- KESIM-
PENDAPAT
KONSEP PULAN

ANALOGIS

20
7. INTUISI / FIRASAT
 Intuisi / firasat : kemampuan jiwa
yang muncul secara tiba-tiba,
sulit/tak dapat dijelaskan secara
rasional, tak dapat diulangi, dan tak
dapat ditiru.

21
AFEKSI
 Afeksi adalah gejala jiwa yang bersifat
subjektif dan dialami dalam kualitas
senang atau tidak senang dalam berbagai
derajat.
 Jika afeksi dialami dalam derajat yang
lemah atau sedang disebut perasaan
sedangkan jika derajatnya kuat atau tinggi
disebut sebagai emosi.
 Ada bermacam-macam afeksi, diantaranya
adalah senang, sedih, kecewa, terharu,
marah, dst.
22
PERBEDAAN PERASAAN DENGAN
EMOSI

PERASAAN
1. Dialami dlm derajat lemah EMOSI
atau sedang; 1. Dialami dlm derajat yg kuat;
2. Tidak / jarang disertai gejala 2. Selalu disertai dg gejala fisik
Fisik sehingga sulit diketahui sehingga dapat diketahui oleh
Oleh orang lain; orang lain;
3. Dapat berlangsung dalam 3. Berlangsungnya tidak lama;
Waktu yang lama; 4. Pada saat berlangsung rasio
4. Pada saat berlangsung berlang- menjadi tidak atau kurang
sung rasio masih tetap ber berfungsi
-fungsi

23
KATARSIS EMOSI
 Katarsis emosi adalah pembersihan
enerji psikis yang tertahan akibat
emosi ditekan atau ditahan.
 Katarsis emosi dapat dilakukan dgn :
ngobrol (sharing), berteriak,
berolahraga, dst.

24
KONASI
 REFLEKS
 INSTINK
 OTOMATISME
 KEMAUAN/MOTIF
 HASRAT
 MINAT
 NAFSU

25

Anda mungkin juga menyukai