Anda di halaman 1dari 29

FARTER

KANKER

DISUSUN OLEH
KELOMPOK
DJAYA SAPUTRA PAKIDING (2343700224)
DEFINISI KANKER
Penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah
menjadi sel kanker, sedangkan tumor adalah kondisi dimana pertumbuhan sel tidak normal
sehingga membentuk suatu lesi atau dalam banyak kasus, benjolan di tubuh (Infodatin, 2015)
PATOFISIOLOGI
Sel kanker menunjukkan adanya perbedaan dari sel normal. Pertumbuhan sel kanker
terjadi abnormal sehingga sulit dikendalikan. Perubahan genetik dapat mempengaruhi
aktivitas beberapa onkogen dan penekanan berbagai gen penekan tumor dan melepaskan
sel kanker dari sel normal. Sel kanker mengalami beberapa pembelahan sel, sehingga
dapat menyebabkan sinus tumor meningkat secara eksponensial. Sel kanker
menumbuhkan pembuluh darah baru, menyerang jaringan baru dan menyebar ke tempat
yang jauh (Dipiro, 2020).
ETIOLOGI
Kanker disebabkan karena adanya pengaruh agen fisik (radiasi nuklir) ,
kimia (nitrosamin), atau biologis (produk tembakau mengandung
karsinogen, termasuk nitrosamin turunan nikotin, yang menyebabkan
kanker atau menimbulkan risiko kanker) yang merusak sel dan
menyebabkan perubahan genetik atau epigenetik yang kemudian
disebaran selama pembedahan sel (Dipiro, 2020).
FAKTOR RESIKO
● Faktor Genetik
● Faktor Karsinogen, di antaranya yaitu zat kimia, radiasi, virus, hormon, dan iritasi kronis
● Faktor Perilaku/Gaya Hidup, diantaranya yaitu merokok, pola makan yang tidak sehat, konsumsi
alkohol, dan kurang aktivitas fisik. (Infodatin, 2015)
FAKTOR RESIKO

Genetik

Karsinogen
(zat kimia, radiasi, virus,
hormon, dan iritasi kronis)
Perilaku/Gaya Hidup
(merokok, pola makan yang tidak
sehat, konsumsi alkohol, dan
kurang aktivitas fisik)
MEKANISME KERJA KEMOTERAPI
Suatu sel normal akan berkembang mengikuti siklus pembelahan sel yang teratur. Beberapa sel akan
membelah diri dan membentuk sel baru dan sel yang lain akan mati. Sel yang abnormal akan
membelah diri dan berkembang secara tidak terkontrol, yang pada akhirnya akan terjadi suatu masa
yang dikenal sebagai tumor (Rasjidi, 2007).
❖ Siklus Sel merupakan rantaian terjadinya pembelahan sel menjadi 2 dan membuat sel baru. Terdapat
3 tahap dalam 1 interfase pada siklus sel, ketiga tahap tersebut meliputi Gap 1, Sintesis dan Gap 2.
LANJUTAN..
❖ Fase-fase dari siklus sel :
➔ Fase G1 Pada fase ini terjadi proses sintesis protein dan perbanyakan organel pada sel.
Durasi pada fase ini terjadi paling lama dari fase lain yaitu sekitar 11-12 jam. ➔ Fase S
Fase ini terjadi proses replikasi DNA
➔ Fase G2 Fase ini terjadi proses sintesis protein lanjutan yang belum selesai pada fase
G1, jika sel sudah sel sudah diduplikasi maka masuk pada proses pembelahan sel
➔ Fase M Pada fase ini terjadi pembelahan sel, pembelahan sel terjadi tergantung pada
jenis sel. Jika pada sel tubuh maka terjadi pembelahan mitosis, dan sel gamet terjadi
pembelahan meiosis.
➔ Fase G0 Pada fase ini sudah tidak terjadi pembelahan sel atau inaktif.
PENGGOLONGAN OBAT SITOSTATIKA
KLASIFIKASI NAMA OBAT EFEK SAMPING
MEKANISME KERJA

Alkylating Agent
Agen alkilasi bekerja dengan tiga mekanisme myleosuppresion, peningkatan enzim
▪ Nitrogen Mustards Mechloretamine
yang berbeda: hati, ruam kulit, hemorrhagic cytitis,
Cyclophospamide
1) perlekatan gugus alkil ke basa DNA, alopecia,
Ifosfamide
mengakibatkan DNA terfragmentasi oleh
Chlorambucil
enzim perbaikan dalam upaya mereka untuk
menggantikan basa teralkilasi, mencegah
Altretamine sintesis DNA dan transkripsi myleosuppresion, mual muntah,

▪ Ethylamine and Thiotefa dermatitis,

methlenamine derivates

▪ Alkyl Sulfonates Busulfan


myleosuppresion, kulit
hiperpigmentasi, fibrasis paru,
▪ Nitrosoureas gynecomastia, mual muntah
▪ Carmustine Lomustine RNA dari DNA yang terpengaruh, myleosuppresion, mual muntah, paru fibrasis,
Triazebes
2) DNA kerusakan melalui cumulative neprotoxity
Decarbazine Procarbazine pembentukan ikatan silang (ikatan myleosuppresion, diare, neurotoxicity, neurophaty
Temozolomide antara atom dalam DNA) yang
Cisplatin Carboplatin mencegah DNA dipisahkan untuk nephrotoxicity,mual muntah, anemiaaa, ototoxicity,
▪ The
Oxaliplatin sintesis atau transkripsi, dan
platinum containing
3) induksi kesalahan pasangan
antineoplastic
nukleotida yang menyebabkan
agents
mutasi

Antimetabolit
Methotrexate pemetrexed Mengganggu metabolisme asam nukleat myleosuppresion, mual muntah, hepatotoxicity,
▪ Antifolates pralatrexate trimetrexate dengan mempengaruhi sintesis DNA, gangguan ginjal jika dosis tinggi

Azathioprine Cladribine RNA, dan makromolekul. myleosuppresion, kulit kering, hepatotoxicity, mual
▪ Purine Analogues Fludabarine muntah
Mercaptopurine
Tioguanine
▪ Pyrimidine Azacitidine Capecitabine myleosuppresion, mucositis, influenza, ruam kulit
Analogues Cytarabine Decitabine
Floxuridine Fluorouracil
Antitumor Antibiotik Bleomycin Dactinomycin Penghambatan sintesis DNA dengan Bleomisin : Reaksi anafilaksis dan
Daunorubicin Doxorubicin beberapa bukti penghambatan RNA dan hipersensitivitas, demam, dan gejala mirip
Epirubicin Idarubicin sintesis protein yang lebih rendah. flu, mukositis, fibrosis paru.
Mitoxantrone Plicamycin Daunorubicin : Myelosupression, mukositis,
Valrubicin mual & muntah, toksisitas jantung, vesicant.
Doxoburin : toksisitas jantung
Epirubicin : toksisitas jantung.
Idarubicin : sama dengan daunorubicin.
Mitoxantrone : Myelosupresi, mual &
muntah.

Plant Alkaloid Dapat mengganggu: Etoposida : Myelosupression, mual & muntah,


Vinblastine Vincristine
pemberian rejimen oral dan dosis tinggi,
Vinorelbine Vindesin sulfat 1) asam amino, AMPsiklik, dan alopecia, hipotensi, hipersensitivitas.
Etoposide metabolisme glutathione, Vinblastin & Vinorelbine : Myelosupression,
2) aktivitas ATPase yang bergantung mukositis, neurotoksisitas, miagia, SIADH.
pada Ca2+-transport calmodulin, 3) Vincristine : Neuropari perifer, sarafmotorik,
respirasi seluler, dan sensorik, dan otonom.
4) asam nukleat dan biosintesis lipid.
Miscellaneous agent Myelosupression, Hiperpigmentasi kulit,
Mitotane Menghambat proliferasi dan menginduksi
TLS, Leukimia,
Omacetaxine apoptosis berbagai sel tumor. Lebih lanjut,
Pomalidomide promalidomide meningkatkan imunitas yang
Tagraxofusp diperantarai sel T dan natural

Telotristat killer (NK) dan menghambat produksi sitokin pro-

Temsirolimus inflamasi, seperti TNF-alpha atau IL-6, oleh

Thalidomide monosit.

Venetoclax
Asparaginase
(Pegaspargase)
Bexarotene
Eribulin Everolimus
Hydroxyurea
Ixabepilone
Lenalidomide

Taxane Paclitaxel Berikatan pada tubulin subunit β, menginduksi Myelosupression,


Docetaxel polimerisasi tubulin dan menstabilkan infection, reaksi
mikrotubulus. hipersensitifitas, nyeri otot,
alopecia
JENIS-JENIS KANKER
A. Kanker Otak
Kanker otak dibagi menjadi 2 yaitu kanker otak primer dan kanker otak
sekunder. kanker otak primer merupakan kanker otak yang bekembang dari sel
otak itu sendiri, sedangkan kanker otak sekunder merupakan kanker otak yang
berkembang sekunder atau metastatis dari kanker di bagian tubuh lain.
Jenis Kanker Otak Tatalaksana Terapi

First line Terapi Penunjang

Kanker Otak Primer Pembedahan / Radioterapi


Pemberian obat golongan kortikosteroid
(yang direkomendasikan Dexamethason)
Kanker Otak Sekunder Pembedahan / Radiorapi :
● untuk terapi penurunan tekanan
1. Wholebrainradiotherapy (WBRT) intrakranial untuk mengurangi edema
2. Stereotracticradiosurgery (SRS) pasca operasi/ radioterapi dosis yang
diberikan dexamethason IV 10mg,
dilanjut 16-20 mg/hari
● untuk terapi medikamentosa diberikan
untuk tumor sekunder akibat edema
otak dosis awal dexamethason IV 10-
20mg, dilanjut 4 x 5mg iv selama 2-3
hari. Penurunan dosis dilakukan
setelah gejala klinis terkontrol.
JENIS-JENIS KANKER
B. Kanker Paru-paru (Lung Cancer)
Kanker Paru-paru terbagi menjadi dua, yaitu :
● Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK = non small cell carcinoma)
● Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK = small cell carcinoma)

Tatalaksana :
a. Pembedahan
Lobektomi → pilihan utama dengan menghasilkan angka kehidupan yang paling tinggi
b. Kemoterapi
Jenis Kanker Paru-paru First Line Second Line

● Sisplatin/Karboplatin + etoposid ● Doksetaksel


● Kanker paru jenis
karsinoma bukan sel kecil ● Sisplatin/Karboplatin + gemsitabin ● Pemetreksat

(KPKBSK = non small cell ● Sisplatin/Karboplatin + paklitaksel ● Nivolumab

carcinoma) ● Sisplatin/Karboplatin + doksetaksel


● Sisplatin/Karboplatin + vinoralbin

● Sisplatin/karboplatin + etoposid ● Topotecan


● Kanker paru jenis
karsinoma sel kecil ● Sisplatin/karboplatin + irinotekan ● Nivolumab

(KPKSK = small cell


carcinoma)
JENIS-JENIS KANKER
C. Kanker Payudara (Breast Cancer)
Kanker payudara merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel
duktus maupun lobus. menyerang pada wanita antara usia 20 - 59 tahun. ditandai dengan adanya
benjolan, rasa sakit yang menusuk atau sakit, lebih jarang keluar cairan dari puting susu, retraksi
puting, edema kulit yang menonjol (Dipiro., 2022).

Tatalaksana kanker payudara


a. Pembedahan
Masektomi → tindakan pengangkatan tumor payudara dan seluruh payudara termasuk kompleks
puting areola, disertai kelenjar getah bening.
b. Radioterapi → target radiasi untuk radioterapi 2 dimensi dan 3 dimensi menggunakan prinsip
penanda dan batas-batas anatomi.
c. Kemoterapi
Terapi Firstline Secondline
Kemoterapi CMF CAF
● Cyclophospamide 500 mg/m2 hari 1
● Cyclophosphamide 100 mg/m2, hari ke 1-
14 (oral) dapat diganti injeksi ● Doxorubin 50 mg/m2 hari 1
cyclophosphamide 500 mg/m2 hari ke 1 ● Fluorouracil 500 mg/m2 hari 1
dan 8 Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus
● Methotrexate 50 mg/m2 IV hari ke 1 dan 8
● Fluorouracil 500 mg/m2 IV hari ke 1 dan 8
Interval 3 minggu/21 hari, 6 siklus

Hormon Antagonis estrogen Aromatase inhibitor


● Tamoxifen dan Toremifene
● anastrozole, letrozole, dan exemestane, vorozole,
formestane, dan fadrozole

LHRH agonis
● goserelin
pada pasien premenopouse → Goserelin dengan atau tanpa
tamoxifen pada pasien postmenopouse → anastrozole, letrozole,
dan exemestane
JENIS-JENIS KANKER
D. Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan penyakit keganasan sistem urogenital yang merupakan
penyebab utama kematian terkait kanker pada pria (Dipiro, 2020).
Tatalaksana :
1. Berdasarkan tingkat keparahan\
Resiko Tatalaksana

Sangat Rendah Observasi

Rendah
Radical prostatectomy/
Terapi Radiasi
Intermediate Observasi/ Terapi Radiasi

Tinggi Radiasi Terapi ADT 2-3tahun

Sangat Tinggi ADT 2-3tahun / Radical prostatectomy

2. Pembedahan
pembedahan (orkiektomi, hipofisektomi, atau adrenalektomi).
3. Terapi Sistemik
Jenis Terapi Pilihan Obat Yang Di Gunakan

Hormon Luteinizing 1st Flutamide : 750mg


Hormone-Releasing Bicalutamide : 50mg-150mg
Nilutamide : 150mg pada bulan pertama kemudian 300
Hormone Agonis
mg

2nd Enzalutamide : 160mg/hari


Darolutamide : 1.200mg/hari
Kemoterapi
Docetaxel 75mg/m2 iv setiap 3 minggu
Cabazitaxel 25mg/m2 iv setiap 3minggu
Imunoterapi Sipuleucel-T
JENIS-JENIS KANKER
E. Kanker serviks
Kanker serviks merupakan pertumbuhan sel abnormal yang tidak terkendali pada leher rahim.
Penyebab kanker serviks adalah virus HPV (Human Papilloma Virus) sub tipe onkogenik (PPK,
2017). Faktor risiko terjadinya kanker serviks antara lain: aktivitas seksual pada usia muda,
berhubungan seksual dengan multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, sosial ekonomi
rendah, pemakaian pil KB, penyakit menular seksual, dan gangguan imunitas (PPK, 2017).
Tatalaksana :
Terapi Pengobatan
Lesi Prakanker
· Test IVA (single visit approach)
· Papsmear
· Krioterapi
· Histerektomi (Pembedahan)
Invasif
· EBRT dgn kemoterapi Platinum bases (Cisplatin)
konkuren
· Brakiterapi
Radioterapi
· Radioterapi definitif/radikal:
50 Gy, 1,8-2 Gy per fraksi 5 fraksi per minggu diikuti dengan brakiterapi

· Radiasi Paliatif:
40 Gy

· Rekurensi:
50 Gy diikuti dengan brakiterapi
Dukungan Nutrisi
Efek samping & Penanganan
Sasaran organ yg terkena Contoh efek samping Penanganan efek samping
Sistem gastrointestinal Gastroparesis : mual muntah
- domperidon, apabila mual menetap maka
ondansetron ditambahkan dengan
dexamethasone
Gastritis : lambung
- PPI (omeprazole) H2 Reseptor (ranitidin)

Diare - antidiare

- Pencegahan diare dapat diberikan


glutamin
kembung - Simetikon
anoreksia - Progestin
konstipasi
- Laksatif (surfaktan, lubrikan, salin, stimulant)

Sistem intergument Rambut rontok, kuku nutrisi makanan yangs seimbang,


(rambut,kuku) mengelupas menghitam pemberian minoxidil topikal

Sistem Immunologis sistem imun menurun


Vitamin B complex, pemberian nutrisi

Sistem saraf Kejang


Asam valproat, fenitoin, karbamazepin
● Kondisi anak yang memerlukan kemoterapi
‒ membutuhkan tambahan metode pengobatan agar lebih efektif
‒ merasakan sakit atau terdapat gejala lain yang sangat mengganggu kehidupan
‒ sebelum menjalani prosedur operasi atau terapi radiasi agar ukuran tumor menjadi lebih kecil

● Beberapa hal yang harus diperhatikan terapi kanker pada wanita hamil
‒ ketika kanker ditemui pada masa akhir kehamilan, maka terapi dilakukan setelah bayi lahir
‒ waktu krisis yang perlu diperhatikan adalah trimester pertama karena dapat membahayakan janin,
sehingga terapi perlu untuk ditunda pada trimester berikutnya.
‒ radioterapi (radiasi) tidak disarankan karena dapat membahayakan bayi selama kandungan
‒ terapi yang dapat dilakukan adalah bedah kemoterapi, kemoterapi dapat dilakukan pada trimester
kedua dan ketiga karena bayi sudah terlindungi oleh plasenta.
● Terapi kanker pada wanita menyusui
‒ sel kanker sendiri tidak dapat disalurkan melalui air susu ibu (ASI)
‒ bagi wanita yang sedang menerima kemoterapi disarankan untuk tidak menyusui
anaknya dengan ASI karena obat yang dikonsumsi dapat tersalurkan melalui ASI ibu
tersebut.

● Kemoterapi pada penderita penyakit ginjal


‒ ginjal memecah dan mengekresi obat kemoterapi dari tubuh. produk dari proses ini dapat
merusak sel-sel di ginjal, ureter dan kandung kemih.
‒ kemoterapi dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dengan merusak pembuluh
darah atau struktur ginjal.
DAFTAR PUSTAKA
● American Cancer Society. (2020). Infections in People with Cancer. American Cancer
Society.https://www.cancer.org/content/dam/CRC/PDF/Public/8896.00.pdf
● DiPiro, J. T., Yee, G. C., Posey, L. M., Haines, S. T., Nolin, T. D., & Ellingrod, V. (2020).
Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Eleventh Edition.
● Kemenkes RI, 2017. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Kanker Otak: Jakarta
● Kemenkes RI, 2017. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Kanker Serviks: Jakarta
● Kemenkes RI, 2017. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Kanker Paru: Jakarta
● Kemenkes RI, 2017. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Kanker Payudara: Jakarta
● Kemenkes RI, 2017. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. Kanker Prostat: Jakarta
● Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2015. Situasi Penyakit Kanker: Jakarta
● Vaishampayan U, Parchment RE, Jasti BR, Hussain M. Taxanes: An overview of the
pharmacokinetics and pharmacodynamics. Urology 1999;54:22-9.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai