Anda di halaman 1dari 13

PERMASALAHAN LANSKAP

# Pertemuan 2

Prodi Kehutanan – Fakultas Pertanian - USI

Marulam MT Simarmata
Perubahan Lanskap pada Lingkungan Binaan
Permasalahan  perkembangan suatu kota ataupun suatu kawasan

dipengaruhi oleh beberapa faktor Proses Urbanisasi


semakin sempitnya lahan pertanian
terbatasnya lapangan kerja

Fasilitas kota

sempitnya lahan di perkotaan RTH


padatnya lalu lintas

pencemaran udara peningkatan


emisi gas buang
limbah padat dan cair
Meningkatnya pembangunan fisik kota,
pertumbuhan penduduk serta berbagai menyebabkan berkurangnya
aktivitas kota Ruang Terbuka Hijau Kota
(RTHK)

o berpengaruh pada lanskap kawasan


dan menurunnya kualitas lingkungan
hidup yang mengakibatkan terjadinya
perubahan ekosistem alami
o berpengaruh terhadap sifat-sifat
radioakti ermal, aerodinamik dan
hidrologi yang menyebabkan akan
terjadi berubahan iklim mikro
Hampir di setiap kota besar  telah diketemukan PULAU-PULAU PANAS
(heat island) dengan suhu yang tinggi di beberapa bagian wilayah kota
Dampak lain  akibat pembangunan : tata lanskap yang tidak teratur
sehingga mengganggu tingkat
kenyamanan

Vegetasi pada RTHK  mempengaruhi kondisi atmosfer


setempat  vegetasi pohon mampu menurunkan suhu,
menaikkan kelembaban dan mengurangi kecepatan angin

1. Seberapa besar pengaruh pepohonan pada RTHK


terhadap perubahan iklim mikro dan tingkat
ketidaknyamanan yang diimplementasikan dalam
Indeks Ketidaknyamanan (IK)

2. Seberapa besar kemampuan pepohonan dalam


menurunkan suhu dan meningkatkan
kelembaban udara
Keberadaan Pepohonan, Kerapatan Tinggi

 Siang Hari  mengkonservasi lingkungan dengan mengurangi


temperatur tinggi
 Malam Hari  penahan panas, sehingga suhu udara di bawah tajuk
lebih hangat dibandingkan suhu udara di atas lahan terbuka (tanpa
pohon)
 Daerah yang tertutup tegakan pohon akan mempunyai kelembaban
yang relatif tinggi meskipun keadaan tanah yang kering (pasir, kerikil
dan sejenisnya) cenderung untuk menimbulkan suhu yang lebih
tinggi dan kelembaban yang lebih rendah
Oke (1978) : pepohonan yang mempunyal kerapatan tinggi mampu
meningkatkan turbulensi
Killzedge (1965) : pengaruh vegetasi terhadap turbulensi tergantung pada
komposisi, tinggi dan jenis pohon
Bayong (1987) : intensitas turbulensi angin pada daerah perkotaan
cenderung lebih besar dibandingkan dengan
pedesaan, karena sedikitnya vegetasi
Sham (1985) : pepohonan pada suatu lanskap mempunyai kemampuan
untuk menyerap dan menghamburkan radiasi dari sinar
matahari
Mudiyarso &Heny (1992) : efek yang dapat dirasakan adalah
menurunnya intensitas radiasi di
bawah naungan pepohonan dan
terciptanya kenyamanan.
Kemampuan pengendalian radiasi tersebut dipengaruhi oleh
kerapatan dan ketebalan tajuk pepohonan.
Kenyamanan menurut Mudiyarso dan Heny (1992) :
merupakan istilah untuk menyatakan pengaruh keadaan lingkungan fisik
atmosfer atau iklim terhadap manusia.
Selain disebabkan oleh kondisi iklim, tingkat kenyamanan seseorang
ditentukan oleh kebudayaan, pakaian dan makanan

Untuk memperoleh kenyamanan secara kualitatif


 digunakan
Temperature Humidity Index (THI).
Niewolt :
THI = 0,8 T (RH x T)/500
Dimana: : THI : tingkat kenyamanan
T : suhu udara (°C),
RH : kelembaban relatif (%) di dalam suatu lingkungan

Catatan :
Bila nilai perhitungan THI di atas 27 orang sudah merasa tidak nyaman.
Tetapi bila nilai THI di bawah 27, tempat tersebut nyaman
Rumus yang di pergunakan US National Weather Service dalam WHO (1969) :

 Index Ketidaknyamanan (discomfort index) :

IK = T - 0,55 (1-0,001 KR) (T-50)


Dimana: : IK : indeks ketidaknyamanan
T : suhu udara (ISSB) dalam 0F
KR : kelembaban relatif

Nilai T  T = ((ISBB x 1,8) + 32)0C


ISBB = 0,7 sba + 0,2sb + 0,1sk
Dimana: : ISSB : indeks suhu basah dan bola
Sb : suhu bola
Sk : suhu kering

Penentuan Skala IK dari WHO (1969) :


IK <70 : berarti 100% nyaman
IK 70-80 : berarti 50% nyaman dan 50% nyaman/ tidak nyaman
IK>80 : berarti 100% tidak nyaman dan sangat tidak nyaman
 Pengolahan Citra Thermal
1. Perhitungan Nilai Radians Spektral (Markham and Barker, 1986)

Lmax ( ∝ ) − L min ( ∝ ) x Q cal


L ( ∝ ) = Lmin ( ∝ ) +
Q cal max

Dimana: : L (α) : radiansi spektral yg diterima sensor piksel yg dianalisis


L min (α) : radiansi spektral minimun yang tercatat pada scene (0.1238
mWcm2sr1μm2)
L max (α) : radiansi spektral minimun yang tercatat pada scene (0.156 mWcm 2sr1μm2)
Q call max : radiansi piksel maksimum (255)
Q call : radiansi piksel-piksel dianalisis
2. Pengubahan Nilai Piksel menjadi Temperatur (Prakash, 1994)

K2
TR =
La (( K ¿¿ 1)/ L∝ )+1 ¿
Dimana: : Tr : temperatur radian (oK) untuk piksel yg dianalisis
K : konstata kalibrasi (60.766 mWcm2sr1μm2)
K : konstata kalibrasi (120.56 mWcm2sr1μm2)
La : radiansi spektral minimun untuk piksel dianalisis

3. Perhitungan nilaia temperatur konetik obyek


𝟏/ 𝟏
𝑻𝒌 =∈ 𝑻𝒓
Dengan nilai E merupakan emositas dari jenis material permukaan

4. Pengubahan Kesatuan oC

Tk = Tk - 273
Hubungan suhu udara dengan kelembapan relatif
Daerah yg mempunyai suhu udara tinggi akan mempunyai kelembapan
rendah
Pengukuran Lapangan :

1. ISBB
Suhu basah alami dengan termometer suhu basah alami
Suhu bola dengan termometer bola

2. KR
Suhu kering dengan diagram psikometrik

3. Uji finger-tapping hand tally counter


 Skala Ketidaknyamanan WHO

WHO  30 butir pertanyaan sbg indikator (gejala kelelahan fisik & motivasi)
Setiap pertanyaan diberi bobot 1 – 4
Hasil pertanyaan dicocokkan dengan kategori skala ketidaknyamanan, meliputi :

1. Kategori nyaman  30 – 60
2. Kategori tidak nyaman  61-90
3. Kategori sangat tidak nyaman  91-120

Responden ditentukan berdasarkan umur dan lama tinggal

 Temperatur Humandity Index


Pendekatan dg Formula untuk mengetahui ketidaknyamanan suatu bagian yg
tidak memiliki lanskap tertentu
Oliver (1981) :

THI = Td P – (0.55 – 0.55 RH) (Td-58)


Dimana: : THI : temperatur humanity index
Td : suhu bola kering (°F), o
F = (oC.9/5) x 32
RH : kelembaban relatif (%)
Hasil Pengukuran  suhu udara (setelah konversi) & kelembapan  langsung
diperoleh hasil perhitungan sbb :

Nilai THI Kawasan Perdagangan

Nilai THI diatas 91  Kawasan Perdagangan SANGAT TIDAK NYAMAN

Anda mungkin juga menyukai