Anda di halaman 1dari 9

KEPARIWISATAAN

Pariwisata  kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri


dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain.

Aktivitas

Menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat  semakin


berkembang sejalan perubahan-perubahan sosial budaya, ekonomi,
teknologi dan politik.
Krippendorf (1984) menggambarkan bahwa perkembangan tersebut
mengakibatkan semakin kompleksnya tatanan hidup masyarakat.
Konsekuensi lebih lanjut adalah munculnya tekanan fisik dan psikis,
misalnya lewat pekerjaan dan monoton kehidupan.
Hidup seolah-olah didesain untuk produksi dan pekerjaan, sehingga
tidak jarang mengakibatkan orang stres. Pariwisata kemudian menjadi
kanal yang tepat untuk membebaskan masyarakat dari tekanan tersebut.

Modul – 2 - Ecotourism
Permintaan Wisata
Sisi ekonomi, pariwisata muncul dari empat unsur pokok yang saling
terkait eret dalam suatu sistem, yakni :
a) permintaan atau kebutuhan;
b) penawaran atau pemenuhan kebutuhan berwisata itu sendiri;
c) pasar dan kelembagaan yang berperan untuk memfasilitasi
keduanya
d) pelaku atau aktor yang menggerakan ketiga elemen dimaksud (Steck,
1999)

c KEBIJAKAN C
PARIWISATA
PE PE
N R
A M
W IN
A T
a b
R A
A A
N N

d PRODUK e

PASAR/PELAKU PARAWISATA

Ket :
a) mendorong; b) mengendalikan; c) mempengaruhi;
d) mengembangkan & memasarkan; e) membeli
Proses Pengambilan Keputusan Berwisata

Tahapan Kegiatan yang dilakukan Pengaruh dan


Perlindungan Utama
Munculnya Munculnya keinginan berwisata dengan Motivasi umum berwisata :
kebutuhan mempertimbangkan kemungkinan ”ya” dan  Kapan bepergian
”tidak”, meskipun informasi khusus untuk itu  Berapa dana yang
belum terkumpul dan dievaluasi tersedia?
Pengumpulan Mempelajari katalok dan iklan wisata, Saran dan cerita kenalan
dan evaluasi meminta saran sahabat, meminta petunjuk iklan dan promosi, saran
informasi wisata biro perjalanan dan ahli dan rekomendasi agen
perjalanan
Keputusan Memutuskan : Sarana pihak perantara,
 Daerah tujuan kesan, pengalaman
 Moda perjalanan sebelumnya
 Waktu dan biaya
 Pengaturan perjalanan
 Sumber layanan
Persiapan wisata Pemesanan dan konfirmasi (tiket, hotel, dll), Pengatur perjalanan, bank,
pembiayaan, alat kelengkapan perjalanan pertokoan
Pertimbangan

Biaya

Akan menetukan bentuk, tujuan, dan waktu berwisata, tipe penginapan,


moda angkutan serta jasa lain yang digunakan.
Berapa keseluruhan alokasi biaya yang tersedia atau perlu disediakan
agar kegiatan wisata itu memberikan hasil yang optimal? Berapa
pengeluaran maksimal di daerah tujuan wisata? Pertimbangan-
pertimbangan yang pelik tentang ini sering menjadi salah satu alasan
untuk memilih destinasi wisata. Bagi wisatawan pemula, biaya yang
besar dapat menjadi beban berat, sehingga pilihan destinasi diberikan
pada daerah yang nilai tukar mata uang lokal sangat rendah. Sedikit
berbeda dengan itu adfalah wisatawan berpengalaman yang lebih
mengutamakan kepuasan dan pengalaman total wisata sebagai
pertimbangan utama. Oleh sebab itu ketersediaan informasi yang akurat
dan terbaru tentang perkembangan ekonomi dan finansial di daerah
destinasi wisata sangat penting untuk memudahkan calon wisatawan
menetukan biaya wisatanya.
Daerah Tujuan Wisatawan

Pilihan daerah destinasi wisata termasuk unsur sentral dalam keputusan


berwisata. Pesatnya pertambahan jumlah daerah tujuan wisata lama maupun
baru membuat orang menjadi semakin tidak mudah untuk melakukan
pilihan. Kemana akan berlibur atau barwisata? Ada kalanya wisatawan sudah
memiliki bayangan tentang apa yang ingin dicari dalam berwisata sehingga
mereka tinggal memilih daerah tujuan wisata yang mempunyai atraksi yang
paling sesuai dengan keinginan tadi. Misalnya, ketika tujuan utama wisata
adalah, belanja, maka daerah wisata yang paling berpeluang untuk dipilih
adalah kota-kota besar seperti Jakarta atau Bandung atau pun negara ”surga”
belanja semacam Hongkong dan Singapura. Mengapa seseorang memilih Bali
sebagai daerah tujuan wisata dan orang lain memilih Singapura? Tentu saja
faktor daya tarik suatu daerah dan kematangan pribadi atau pengalaman
wisata seseorang sangat menentukan pilihan yang dimaksud. Biasanya
semakin banyak pengalaman wisata, semakin mudah melakukan pilihan
destinasi. Oleh karena itu ketersediaan informasi yang mutlakhir tentang
produk wisata di suatu daerah akan memudahkan orang untuk melakukan
pilihan.
Bentuk Perjalanan

Bagaimana bentuk perjalanan yang akan dilakukan? Biasanya ada tiga


bentuk, yakni; pertama, berkelompok dalam jumlah besar dan
diorganisasi oleh biro perjalanan (exclusive tourism); kedua, individual
atau kelompok kecil (misalnya keluarga) yang diatur sendiri oleh
wisatawan yang bersangkutan; dan ketiga, gabungan keduanya.

Sebagai contoh, sebagian besar perjalanan wisata di Indonesia yang


dilakukan oleh karyawan grup-grup perusahaan luar negeri, terutama
Jepang, termasuk dalam kategori yang disebut pertama. Daerah tujuan,
waktu, kegiatan wisata, dan jenis penginapan mereka telah diatur oleh
biro perjalanan. Bentuk perjalanan individual biasanya dipilih oleh
wisatawan yang relatif berpengalaman. Misalnya, sebanyak 62% persen
wisatawan Jerman tahun 1992 melakukan wisata individu (Freyer, 1993
dalam Damanik, 2006). Wisatawan domestik di Indonesia yang biasanya
terdiri dari keluarga termasuk ke dalam bentuk yang terakhir. Orang
yang baru pertama sekali mengunjungi suatu negara atau daerah tujuan
wisata cenderung memilih bentuk wisata yang eksklusif atau
diorganisasi oleh tour operator.
Waktu dan Lama Berwisata

Di Eropa, wisatawan biasanya membutuhkan waktu memutuskan untuk


berwisata antara 3-6 bulan sebelum hari keberangkatan (Freyer, 1993 dalam
Damanik, 2006).
Banyak hal yang menyebabkan mengapa begitu lama. Misalnya, orang perlu
lebih bulu menaruh perhatian, misalnya terhadap apa yang pernah dilakukan
tetangga, rekan kerja, atau orang lain ketika berlibur.
Keinginan ini mendorong orang untuk mencari informasi yang lebih lengkap
tentang kemungkinan berwisata. Jika ini berhasil atau memuaskan baginya
maka barulah orang itu mengambil keputusan untuk berwisata.
Lama berwisata juga menjadi pertimbangan tersendiri. Dalam hal ini faktor
ketersediaan waktu luang dan uang kembali memainkan peran penting.
Bukti-bukti nyata menunjukan betapa waktu luang (baca; musim libur)
menjadi salah satu faktor penentu besar-kecilnya arus wisatawan.
Wisatawan mamcanegara secara umum cenderung ketat dalam pengaturan
waktu berwisata ini. Jauh sebelum keberangkatan mereka telah melakukan
perencanaan perjalanan, mulai alokasi waktu perjalanan, kunjungan di
ODTW, jenis rekreasi yang akan dilakukan, dan sebagainya.
Penginapan yang Digunakan

Jenis penginapan sangat tergantung pada perkembangan industri pariwisata.


Selama ini kita lebih mengenal hotel/losmen dan wisma sebagai akomodasi
utama, disamping rumah sahabat dan keluarga sebagai tempat menumpang
sementara.

Di negara maju, penginapan pribadi di daerah wisata (ferienwohmung), motel,


dan karavan merupakan beberapa alternatif pilihan yang mudah diperoleh.
Sementara di negara berkembang seperti Indonesia peluang pilihan pada
akomodasi hotel dan losmen sama besar dengan akomodasi di rumah famili
atau kerabat.

Seleksi fasilitas akomodasi ini perlu dilakukan secara matang karena selain
menyangkut biaya juga terkait dengan kenyamanan dan kepraktisan.

Jenis akomodasi hotel secara umum memberikan kesan kemewahan dan


kenyamanan, tetapi tidak selamanya menjadi pilihan terbaik, terutama jika
jenis wisata yang akan dilakukan, misalnya adalah tracking.
Moda Transportasi
Moda angkutan wisata apa yang tersedia dan akan digunakan? Calon
wisatawan sering dihadapkan pada persoalan yang tidak sederhana, karena
bukan hanya menyangkut soal pilihan jenis transportasi (darat, laut, dan
udara), tetapi juga pada ketersediaan dan faktor kenyamanan dari
daerah/negara asal ke dan selama di daerah tujuan wisata. Infrastruktur jalan
yang buruk di negara tujuan wisata sering membuata wisatawan tidak memilih
moda transportasi darat, meskipun sebenarnya melalui jalur ini, mereka dapat
menikmatik interaksi alam dan budaya.

Mempertimbangkan pilihan pada jalur laut dan udara biasanya lebih mudah,
tetapi tentu saja dengan mengorbankan peluang melihat berbagai ODTW yang
tidak bisa dijangkau oleh alat transportasi tersebut.

Sebagai gambaran, dalam beberapa tahun terakhir terlihat pertumbuhan


maskapai penerbangan dalam negeri semakin pesat. Belasan maskapai
penerbangan domestik melayani jalur-jalur penumpang ke berbagai ibu kota
propinsi. Jutaan penumpang pesawat tiap tahun menunjukkan semakin
besarnya peluang masyarakat untuk memilih moda transportasi dalam
menjalankan kegiatan wisatanya.

Anda mungkin juga menyukai