Anda di halaman 1dari 16

Journal Reading

PENGARUH RESUSITASI CAIRAN DENGAN


MEMBANDINGKAN ANTARA KOLOID DAN
KRISTALOID PADA MORTALITAS KASUS PASIEN
KRITIS DENGAN MANIFESTASI SYOK
HIPOVOLEMIK
Oleh :

Supervisor:
PENDAHULUAN

untuk mengembalikan volume darah yang efektif dan memastikan perfusi


organ-organ tetap optimal.

mencakup berbagai macam produk yang biasanya dikategorikan


sebagai kristaloid dan koloid.
RESUSITASI CAIRAN
cairan juga berpindah kedalam ruang ekstravaskuler

Kristaloid diketahui dapat menetralkan pergerakan


tersebut melalui tekanan osmotic
PENDAHULUAN

Kelompok kristaloid termasuk cairan isotonis dan hipertonis juga


dikategorikan menjadi cairan nonbuffer

cairan koloid diketahui lebih efisien daripada kristaloid


dalam hal jumlah cairan yang mengisi ruang intravaskuler,
RESUSITASI
CAIRAN dibutuhkan sedikit cairan ketika menggunakan koloid dibandingkan kristaloid

hydroxyethyl starch dapat meningkatkan risiko kematian atau gangguan ginjal


akut.

koloid memiliki harga yang mahal dibandingkan dengan kristaloid.


METODE PENELITIAN

Peserta Penelitian, harus tidak menerima cairan


resusitasi sebelumnya selama perawatan ICU dan
sekarang membutuhkan resusitasi caitan pada
Desain Penelitian hipovolemia akut yang memenuhi kombinasi dari:
uji acak, pragmatis, • Hipotensi :
internasional yang • Bukti dari rendahnya tekanan perfusi dan rendahnya indeks kardiak
dilakukan pada 2 grup yang dinilai secara invasif atau noninvasif; dan
secara paralel • Tanda dari hipoperfusi jaringan atau hipoksia
Tanda dari hipoperfusi jaringan atau hipoksia, termasuk
paling sedikit 2 dari gerja klinis berikut

Skor GCS kurang dari 12

Kulit kering bersisik

Output urin kurang dari 25mL/jam

Capillary Refill Time 3 detik atau lebih

Level laktat arterial >2 mmol/L,

BUN >56 mg/dL

Ekskresi fraksional Natrium <1%


METODE PENELITIAN
Terapi Penelitian

Inklusi pasien secara acak


Pada grup kristaloid, terapi yang
dialokasikan untuk resusitasi cairan
dibolehkan termasuk saline isotonis
dengan kristaloid (grup kontrol)
atau hipertonis dan semua cairan
atau dengan koloid (grup
buffer.
eksperimental).

Pada grup koloid, cairan


hipoonkotik (sebagai contoh
gelatin, albumin 4% atau 5% dan
hiperonkotis (contohnya dextran,
Hydroxy Ethyl Starches, dan
albumin 20% atau 25%) telah
dimasukkan.
HASIL PENELITIAN
Pasien Terapi Cairan dan Efek Terapi
Total dari 2857 pasien (1414 dalam grup Median volume kumulatif dari cairan (kecuali
koloid dan 1443 dalam grup kristaloid) untuk terapi pemeliharaan) didaftar untuk 7 hari
didaftarkan dalam penelitian pertama dalam ICU adalah 2000 mL (IQR,
1000-3502 mL) dalam grup koloid versus 3000
Sepsis berat adalah diagnosis utama dalam grup kristaloid (P <0,01). Durasi median
pada diagnosis masuk dalam kedua dari terapi adalah 2 hari dalam kedua grup
grup. koloid dan kristaloid (P = .93).

Hasil Akhir
Pada 28 hari, terdapat 359 kematian (25,4%) Terdapat 156 pasien (11,0%; 9,5% - 12,8%)
dalam grup koloid versus 390 kematian (27,0%) dalam grup koloid yang membutuhkan terapi
dalam grup kristaloid Pada 90 hari, terdapat 434 pengganti ginjal versus 181 pasien (12,5%;
kematian (30,7%) dalam grup koloid versus 493 10,9%-14,4%) dalam grup kristaloid
kematian (34,2%) dalam grup kristaloid
DISKUSI

terdapat lebih sedikit Secara tidak terduga,


tidak terdapat bukti untuk kematian pada 90 hari terdapat lebih sedikit
sebuah perbedaan dalam dalam pasien yang kematian pada 90 hari
mortalitas 28 hari diantara
pasien yang diresusitasi diterapi dengan koloid selama pasien diterapi
dengan kristaloid dan yang dibandingkan dengan dengan koloid daripada
diresusitasi dengan koloid. pasien yang diterapi sejumlah pasien yang
dengan kristaloid. diterapi dengan kristaloid.

Pasien dalam grup kristaloid menerima secara Resusitasi dengan koloid


signifikan beberapa volume cairan untuk mendapatkan diasosiasikan dengan
hemodinamik yang sama daripada pasien grup koloid, beberapa penyapihan
dimana merupakan hasil yang sudah diperkirakan cepat dari manajemen
sebelumnya. life-support
DISKUSI
dosis total pati dalam uji terkini
belum pernah meningkatkan
Terdapat 3 penjelasan potensial penggunaan dosis untuk agen
untuk ketidaksesuaian ini. pengatur, dan kami mengeksklusi
pasien dengan gangguan ginjal
kronik.

penggunaan koloid dihubungkan dengan mayoritas besar pasien dalam grup


sebab pengurangan signifikan dalam kristaloid menerima cairan kaya-klorida
kegagalan kardiovaskuler dan respirasi, yang
(sebagai contoh, saline normal) yang
dianggap sebagai pengurangan kebutuhan
terhadap terapi vasopressor dan ventilasi dapat meningkatkan risiko gagal ginjal
mekanik yang mungkin dapat berkontribusi yang dibandingkan dengan terapi cairan
terhadap proteksi renal. hemat-klorida.
KESIMPULAN

Pada semua pasien ICU dengan hipovelemia, penggunaan


dari koloid dibandingkan dengan kristaloid tidak
memberikan hasil memberikan hasil perbedaan yang
signifikan dalam mortalitas 28-hari.

Meskipun pasien yang menerima koloid dalam mortalitas


90-hari lebih rendah, penemuan ini sebaiknya diyakini
secara lebih jelas lagi dan membutuhkan penelitian lebih
lanjut sebelum mencapai kesimpulan mengenai
efektifitasnya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai