Anda di halaman 1dari 33

Teori Antropologi & Sosiologi; Pendekatan

Community Development;
Pendekatan Women and Development.
Arundina Dijah Retno
Pratiwi
Review
Teori-Teori
Antropologi
Perbandingan Teori-teori Antropologi
EVOLUSI DIFUSI FUNGSIONAL STRUKTURAL
Perubahan Terjadi Kebudayaan Dalam
masyarakat penyebaran yang dimiliki masyarakat
terjadi unsur-unsur suatu senantiasa
secara kebudayaan masyarakat terdapat
bertahap dan di dunia mempunyai struktur yang
berlangsung karena fungsi untuk membedakan
dalam waktu adanya senantiasa anggotanya
yang relatif saling menjaga berdasarkan
lama. hubungan keberadaan aspek sosial-
serta masyarakat ekonomi.
pengaruh tersebut.
antar
bangsa.
Kegunaan Praktis Antropologi

 Applied anthropology: rekomendasi


bagaimana harusnya perubahan itu dihadapi,
agar tercapai kestabilan masyarakat dan
kebudayaan.
 Para ahli antropologi selaku social engineer
banyak melakukan perannya sebagai tenaga
konsultan pembangunan yang terlibat dalam
feasibility studies.
Review
Teori-Teori
Sosiologi
Teori Sosiologi Pembangunan

1) Teori modernisasi.
2) Teori ketergantungan.
3) Teori sistem dunia.
Teori Modernisasi

1) Teori Harrod-Domar: Tabungan dan investasi.


2) Max Weber: Etika Protestan.
3) David McClelland: Need for achievement (n-ach).
4) Rostow: Lima tahap pembangunan.
5) Hoselitz: Faktor-faktor non ekonomi.
6) Inkeles & Smith: Manusia modern.
Teori Ketergantungan

1) Raul Prebisch: Industri Substitusi Impor.


2) Imperialisme dan Kolonialisme: God, Gold,
Glory.
3) Paul Baran: sentuhan yang mematikan dan
kretinisme.
4) Andre Gunder Frank: Pembangunan
keterbelakangan.
Teori Sistem Dunia

 Perkembangan teknologi, globalisasi


menyebabkan keterhubungan antar negara
(world system).
 Dalam world system negara pusat, setengah
pinggiran, dan pinggiran saling terhubung
dan tergantung satu sama lain.
Pendekatan
Community
Development
Karakteristik
Community Development
 Bersifat bottom up.
 Partisipatif; dari, oleh dan untuk
masyarakat.
 Meliputi berbagai aspek sosial ekonomi:
kesehatan, pendidikan, lingkungan,
pengembangan ekonomi lokal.
 Diadakan di tingkat lokal sesuai dengan
kebutuhan setempat.
Latar Belakang (1)

The crisis in the welfare state (negara


kesejahteraan):
Kondisi ekonomi sulit mengakibatkan
negara tidak mampu menjalankan
fungsinya sebagai negara kesejahteraan.
Krisis terlihat nyata terutama di sektor
pelayanan publik: pendidikan, kesehatan,
perumahan, jaminan sosial.
Latar Belakang (2)

The rise of individualism.


Berlaku sistem ekonomi pasar.
Dalam sistem ekonomi pasar, tersedia
pelayanan publik namun dalam sistem tsb
pelayanan publik adalah “komoditas” yang
harus dibayar.
Sistem ekonomi pasar meminggirkan
kelompok miskin karena ketidakmampuan
mereka membeli “komoditas” pelayanan
publik yang seharusnya menjadi hak
mereka.
Community Development
Sebagai Alternatif
Kegagalan welfare state dan berlakunya
sistem ekonomi pasar membuat
masyarakat beralih ke community
development.
Berbagai pelayanan publik coba
dipenuhi dengan kerjasama di tingkat
komunitas dan mengandalkan kekuatan
sendiri (community based service).
Pendekatan Keadilan Sosial & Community
Development

 Community development, sebagaimana


yang secara normal terjadi,
menitikberatkan perhatiannya pada
reformasi kelembagaan dan
perspektif atau pandangan secara
struktural.
HAM &
Community Development

Pada umumnya program-program


community development terkait dengan
pemenuhan hak-hak sosial dan
ekonomis.
Community Development Sebagai
Solusi Masalah Sosial dan Pemenuhan HAM
Masalah lingkungan: misalnya penggundulan hutan,
reboisasi/penghijauan, pengadaan sumber air
bersih.
Masalah pariwisata, kemiskinan & ekonomi lokal:
misalnya pengembangan ekonomi lokal untuk
mengatasi kemiskinan di daerah tujuan wisata.
Masalah pendidikan: misalnya pendidikan bagi anak
jalanan, anak dari keluarga miskin (dalam konteks
Indonesia sebagian terintegrasi dengan kegiatan
keagamaan dalam majelis taklim di tingkat lokal).
Masalah kesehatan: misalnya pelayanan kesehatan
berbasis komunitas (posyandu).
Pendekatan
Women
and Development
(Gender Mainstreaming)
Apakah Makna Gender?

 Gender:
Perbedaan laki-laki dan perempuan akibat
konstruksi sosial.
 Sex (Jenis Kelamin):
Perbedaan laki-laki dan perempuan
berdasarkan aspek biologis.
Mengapa Gender Penting?

 Laki-laki dan perempuan adalah dua


kelompok sosial yang berbeda.
 Laki-laki dan perempuan diuntungkan
dan/atau dirugikan secara berbeda dalam
berbagai aspek kehidupan.
Mengapa penting mengintegrasikan gender
dalam pembangunan?

 Laki-laki dan perempuan menikmati “kue”


pembangunan dalam porsi yang berbeda.
atau dengan kata lain
 Hasil pembangunan tidak dinikmati sama
oleh laki-laki dan perempuan
Konstruksi Sosial Konsep Gender

ASPEK PEREMPUAN LAKI-LAKI


SIFAT Feminin Maskulin
FUNGSI Reproduksi Produksi
RUANG
LINGKUP Domestik Publik
TANGGUNG Pencari nafkah Pencari nafkah
JAWAB tambahan utama
Gender & the State

 Para pendukung feminisme setuju bahwa


negara merupakan institusi yang bersifat
gender bias (gendered institution).
 Mulanya kaum feminis mengajukan kritik
berkenaan dengan konsep negara patriarchal
(patriarchal state).
Gender & the State

 Penganut pendekatan pasca-strukturalis dan


pasca-modernisme membutuhkan teori
yang bersifat sensitif terhadap keragaman
(sensitive to diversity) untuk menanggulangi
keberadaan ketidaksetaraan (inequalities)
dan marginalisasi (exclusions) perempuan
dalam proses bernegara dan bermasyarakat.
(Connell, 2004).
Fenomena Gender & the State
 Fakta menunjukkan bahwa mayoritas institusi
pemerintah dipimpin oleh laki-laki (run by men), bukan
oleh perempuan. Hal ini menjadi satu fenomena yang
sangat biasa dan dianggap sebagai hal yang lumrah
dalam kehidupan sehari-hari (take it for granted as a fact
of life).
 Laki-laki umumnya menguasai sekitar 90% di lembaga
legislatif dan juga pada berbagai posisi puncak
diberbagai institusi sebagai anggota kabinet, hakim
senior, jenderal, dan pemimpin di institusi publik (elite
civil servants).
(Connell, 2004).
Interpretasi Konsep Gender

 Gender adalah “suatu sifat yang melekat pada kaum


laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi
secara sosial dan kultural”.
 Pembahasan mengenai interpretasi dan penerapan
konsep gender antara laki-laki dan perempuan
tidak dapat dipisahkan dari konsep ketidakadilan
gender (gender inequalities) yang “merupakan sistem
dan struktur di mana baik kaum laki-laki maupun
perempuan menjadi korban dari sistem tersebut”.
(Fakih, 1999: 8; 12-23).
Konsekuensi Peran Gender

 Gender menentukan berbagai pengalaman hidup


yang akan kita dialami.
 Gender menentukan akses terhadap pendidikan,
dunia kerja, alat-alat dan sumber daya yang
diperlukan untuk keperluan industri dan
keterampilan.
 Gender bisa menentukan kesehatan, harapan hidup,
dan kebebasan gerak kita.
 Gender akan menentukan kemampuan kita untuk
membuat keputusan dan bertindak secara mandiri.
Eksistensi Peran Gender

 Berubah seiring waktu.


 Berbeda antara satu budaya dengan
budaya lainnya.
 Dipengaruhi oleh kelas sosial, usia, dan
latar belakang etnis.
Apakah PUG?

 Pengarusutamaan gender adalah strategi


yang dibangun untuk mengintegrasikan
gender menjadi satu dimensi integral dari
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi atas kebijakan
dan program pembangunan nasional
(Lampiran Inpres No. 9 Tahun 2000).
Apa Landasan Hukum PUG?

 Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000.


 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor
132 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum
Pelaksanaan PUG dalam Pembangunan di
Daerah.
Tujuan PUG?

 Pengarusutamaan gender bertujuan


terselenggaranya perencanaan, penyusunan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas
kebijakan dan program pembangunan nasional
yang berperspektif gender dalam rangka
mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender
dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (Lampiran Inpres No. 9
Tahun 2000).
Ruang Lingkup PUG?
(Lampiran Inpres No. 9 Tahun 2000).

 Ruang lingkup pengarusutamaan gender


meliputi seluruh:
 Perencanaan.
 Penyusunan.
 Pelaksanaan.
 Pemantauan, dan
 Evaluasi kebijakan dan program pembangunan
nasional.
Refleksi

 Teori-teori serta pendekatan-pendekatan yang


diperlukan untuk memahami serta
menganalisa bersifat multi-perspektif.
 Pandangan yang beragam tersebut membantu
para pengamat serta pelaku pembangunan
bersikap secara lebih obyektif dalam
menetapkan atau mengambil keputusan.

Anda mungkin juga menyukai