NIM : L13119010/KHT-A
orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu
atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kolompok sosial lainnya yang
derajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan
seseorang
Faktor pendorong
Faktor struktural, struktur masyarakat Indonesia sangat terbuka. Orang miskin dapat
berjuang segigih-gigihnya.
Faktor ekonomi, keadaan ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok
Faktor politik, stabilitas politik yang baik jelas memengaruhi mobilitas sosial warga
negara.
Faktor pendidikan, jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga
diperolehnya.
NIM : L13119010/KHT-A
Sosiologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota masyarakat, tidak sebagai
individu yang terlepas dari kehidupan masyarakat. Fokus bahasan sosiologi adalah
interaksi manusia, yaitu pada pengaruh timbal balik di antara dua orang atau lebih dalam
Sosiologi tidak begitu menitik beratkan pada apa yang terjadi didalam diri manusia
(merupakan bidang studi psikologi), melainkan pada apa yang berlangsung diantara
manusia.
B. Sosiologi Kehutanan
Burch, 1992; Parker dan Bruch, Jr 1992, Lee, 1984; Kaufman, 1953
• Stabilitas masyarakat
C. Peran Sosiologi
Menurut Horton dan Hunt (1987), dewasa ini beberapa profesi yang umumnya diisi
1. Sebagai ahli riset, baik itu riset ilmiah untuk kepentingan pengembangan
3. Sebagai teknisi atau yang popular disebut sosiolog klinis, yakni ikut terlibat di dalam
kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan masyarakat; desa, dan hutan
NIM : L13119010/KHT-A
Materi Sikap, perilaku dan Motivasi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Sistem sosial
Karekter system sosial: terdapat unsur-unsur yang saling berkaitan atau berhubungan
dalam satu kesatuan; terdapat himpunan-himpunan bagian yang saling berkaitan, bekerja
secara mandiri dan bersama-sama, satu sama lain saling dukung; kesemuanya ditujukan
Physical Environment Menunjuk pada lingkungan natural: temperature, curah hujan, iklm,
Env. Orientation and Representation Mengacu pada persepsidan kepercayaan kognitif yang
Out Carries Product Hasil Tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas, kota
hubungan sosial.
Perubahan kebudayaan : Perubahan Lingkungan Alam, Kontak dengan Kelompok Lain,
Modifikasi
NAMA : NAZLI WULANTRI BINABA
NIM : L13119010/KHT-A
Miskin adalah tidak memiliki cukup uang, kurangnya pendapatan untuk memenuhi
parah bila orang tidak hanya merasa miskin, tetapi juga kekurangan saran untuk keluar dari
kemiskinan.
Indeks Kemiskinan :
IndeksKemiskinan/ KesejahteraanNasional
- Garis Kemiskinan Sajogyo Pengeluaran setara180 kg beras per kapita per tahun
• Bank Dunia dan PBB: kemiskinan ekstrimbila pendapatan kurangdari USD1 per hari
meninggal sebelum usia 40 tahun), pengetahuan (tk kemampuan baca tulis dan rasio
pendaftaran kependidikan dasar, menengah dan tinggi), dan standar kehidupan layak (PDB
perkapita riil)
• Human Poverty Index indicator HDI + akses ke air bersih dan layanan kesehatan,% anak
antara“Kekuatan Bottom-up”dan“PenetrasiTop-down”
• Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan dalam Kerangka Otonomi Daerah dan Otonomi
Desa
• Networking(Jejaring)
NAMA : NAZLI WULANTRI BINABA
NIM : L13119010/KHT-A
Materi Etnoekologi
Manusia hidup di dunia selalu melakukan interaksi dan adaptasi dengan alam.
terjadi perubahan ekosistem. Pembahasan antara manusia dengan alam memang sangat
kompleks dan rumit. Kompleksitas interaksi dan adaptasi manusia dengan alam tidak
terlepas dari pengaruh unsur biotik dan abiotik yang ada di linkgungan sekitarnya. Semua
ruang aktifitas manusia (antroposfera) dan budayanya tidak bsa lepas dari atmosfer, biosfer,
hidrosfer, dan litosfer. Dasar-dasar ilmu etnoekologi sebenarnya sudah ada sejak 50 tahun,
yaitu : berasal dari ilmu bangsa-bangsa (etnologi) (N. daldjoeni 1982). Ilmu etnoekologi
yang menjadi pokok pikirannya adalah manusia dan ekologi yang merupakan jembatan
menghubungkan antara ilmu pengetahuan dan alam dan ilmu kemasyarakatan. Pemisahan
ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetauan kemasyarakatan didalam ilmu etnoekologi
bersifat semu, hal ini karena dalam memahami dan mempelajari hubungan manusia dan
Analisa pada bidang ilmu etnoekologi yang berkaitan dengan fenomena sosial dan
fenomena alami yang meliputi aspek-aspek, yaitu : kebudayaan, sosial, ekonomi, politik,
kependudukan, sejarah, lingkungan, ekosistem, iklm dal lain-lain. Analisa bidang bidang
ilmu etnoekologi dengan latar belakang kebudayaan wilayah akan berlangsung dengan
baik, jika kita memiliki pengetahuan tentang kebudayaan. Dengan demikian pengetahuan
mengungkapkan kejelasan fenomena dan proses keruangan pada wilayah yang dilakukan
NIM : L13119010/KHT-A
organisme manusia, yang terjadi didalam ruang, waktu dan tempat tertentu dalam
kepribadian utuh. Para psikolog meneliti hal-hal antara lain : pola interaksi dalam
kelompok kecil, terbentuknya sikap, dan hubungan masyarakat dengan kepribadian dalam
proses sosialisasi.
Prespektif Kolektif
kelompok atau organisasi-organisasi dengan tujuan yang sama. Apabila sosiolog meneliti
maka mereka mengangggap subjek penelitian sebagai kolektifitas orang-orang yang telibat
struktural yang timbul dari interkasi sosial. Konsep peranan merupakan ciri dari hubungan
struktural.
Pengertian Sosiologi
manusia didalam kelompoknya dan didalam hubungannya dengan orang atau kelompok
lainnya.
NAMA : NAZLI WULANTRI BINABA
NIM : L13119010/KHT-A
leluhur secara turun temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas
tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya, yang diatur oleh hukum adat dan
4 warisan asal (asal usul) leluhur sebagai unsur pembeda masyarakat adat dari
• Kelompok Orang dengan Identitas Budaya yang Sama : bahasa, spritualitas, nilai-nilai,
sikap dan perilaku yang membedakan kelompok sosial yang satu dengan yang lain.
berkelanjutan.
• Wilayah Hidup : tanah, hutan, laut dan SDA lainnya bukan semata-mata barangproduksi
• Aturan-Aturan dan Tata Kepengurusan Hidup Bersama Sosial (Hukum Adat dan
Lembaga Adat) : untuk mengatur dan mengurus diri sendiri sebagai suatu kelompok sosial,
Undang Dasar 1945 Hasil Amandemen Pada Pasal 18B ayat (2) berbunyi: ”Negara
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
Selanjutnya pada pasal 28I ayat (3) dikatakan, ”Identitas budaya dan hak masyarakat
masyarakat adat.
dinamis antara hak individual sebagai warga dan hak kolektif dan komunal sebagai satu
• Wana ngkiki(Hutan Primer) adalah: Hutan perawan yang sudah ditumbuhi lumut
dan belum dikelola oleh masyarakat adat, di Wana ngkiki terdapat sumber air bersih,
angin yang segar, tumbuhan langkah dan tidak bisa dijangkau masyarakat. Tempat ini
tidak diperkenankan untuk dijadikan kebun atau pemukiman masyarakat dan status
• Wana, hutan produksi yang banyak di tumbuhi pohon besar, tempat berburu
masyarakat, terdapat pohon damar, tumbuhan obat tradisional, tempat ini sama dengan
Wana ngkiki tidak diperkenan dijadikan kebun atau pemukiman masyarakat dan status
lalu, Pangale bekas kebun yang didalamnya masih banyak terdapat pohon besar dan
Oma adalah hutan sekunder yang dibuka atas izin adat sekitar 15 tahun yang
lalu, Oma merupakan bekas kebun yang di miliki secara turun temurun terdapat pohon
besar tapi jarang dan apabila ada yang ingin mengelolanya, harus pamit dulu kepada
• Omanguku adalah bekas kebun yang tidak dikelolah lagi, dan suda ditinggalkan
dan dapat diolah kembali. • Pampa, kebun palawija, buah-buahan, kopi, coklat, cengkeh
Kendala/tantangan yang dihadapi masyarakat adat untuk berperan besar dalam mitigasi
perubahan iklim
• Issu Nasional
• Belum ada pengakuan resmi dari Pemerintah Indonesia mengenai hak hak Masyarakat
Adat
Konservasi untuk:
• Mengembalikan hutan adat kepada masyarakat adat
autonomy):