Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM DIVERSIFIKASI

MADRASAH UNGGUL

MA PLUS KETERAMPILAN

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam


Kementerian Agama Republik Indonesia
Pendahuluan

• Sekitar tahun 1997-1998 Kementerian Agama pernah memiliki program penguatan vokasi di
240 Madrasah Aliyah, dengan membangun workshop keterampilan serta merekrut Guru
keterampilan.

• Tahun 2007 pemerintah menyelenggarakan Sertifikasi Guru (termasuk guru keterampilan)

• Tahun 2013 pemerintah memberlakukan Kurikulum 2013, dimana pada struktur kurikulum
tidak ada mata pelajaran Keterampilan. (pada Kurikulum 2006 ada mapel Keterampilan)

• Tahun 2015 Ditjen Pendis memberlakukan Simpatika untuk tertib administrasi pencairan
TPG. Persoalan mulai muncul karena Guru keterampilan mengajarnya dianggap tidak linier
sehingga TPG tidak bisa dicairkan

• Dicarikan solusi dengan cara Dirjen Pendis menerbitkan Panduan Penyelenggaraan


Keterampilan di MA dengan memasukan mata pelajaran keterampilan sebagai mata
pelajaran muatan lokal. Sehingga jam mengajar guru keterampilan diakui dalam Simpatika.

• Tahun 2019 Kemenag menerbitkan KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Didalamnya memuat struktur kurikulum MA plus
Keterampilan, dimana mata pelajaran keterampilan termasuk sebagai mata pelajaran
pilihan. Dengan adanya KMA 184 ini maka guru keterampilan tidak mengalami masalah
dalam pemenuhan jam mengajar dan pencairan TPG.
Kedudukan
MA Plus Keterampilan
(SK Dirjen Pendis Nomor 5466 Tahun 2019 tentang Juknis Pengelolaan Pembelajaran
MA Plus Keterampilan).

• MA Plus Keterampilan pada dasarnya adalah MA pada umumnya


yang mengembangkan keterampilan tertentu bagi peserta didik
sesuai bakat dan minatnya. (bukan MA Kejuruan)
• Mata pelajaran Keterampilan merupakan salah satu Mata
Pelajaran Pilihan (beban 6 JP/pekan)
• Madrasah dapat menyelenggarakan satu atau lebih jenis
keterampilan yang dikembangkan.
• Peserta didik hanya dapat memilih salah satu jenis keterampilan
sesuai bakat dan minatnya.
Tujuan Penyelenggaraan
MA Plus Keterampilan

• Menyiapkan peserta didik agar dapat melanjutkan


pendidikan ke perguruan tinggi.
• Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan
tertentu untuk hidup madiri.
• Menyiapkan tenaga terampil sesuai kebutuhan Dunia Kerja
(DU/DI)
• Menyiapkan calon wirausahawan yang kreatif dan inovatif.
Persyaratan Madrasah Penyelenggaraan
MA Plus Keterampilan

1. Status MA Negeri atau Swasta


2. Terakreditasi “A”
3. Memiliki program keterampilan
4. Memiliki guru/instruktur keterampilan
5. Memiliki ruang bengkel/praktek keterampilan
6. Menjalin kerjasama dengan BKL, DU/DI
7. Sanggup membiayai program keterampilan.
Jenis-Jenis Keterampilan

1. Teknologi Rekayasa (elektronika, ketenaga listrikan,


Grafika, Otomotif, Teknik Mesin)
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi (rekayasa
perangkat lunak, Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ),
Multimedia, Desain Web, operator komputer)
3. Agribisnis dan Agroindustri (agribisnis tanaman,
agribisnis ternak, agribisnis pengolahan hasil pertanian,
agribisnis kehutanan)
4. Pariwisata (perhotelan dan jasa pariwisata, Kuliner,
Tata Boga, Tata Kecantikan, Tata Busana, Barista)
Jenis-Jenis Keterampilan

5. Seni dan Industri Kreatif (Desain Komunikasi Visual,


Desain Interior, Animasi, Broadcasting dan Film, Batik
dan Tekstil, Kria logam, Kria Kulit, Imitasi, dll)
6. Kemaritiman (pelayaran, perikanan air tawar, perikanan
laut)
7. Bisnis dan Manajemen (pemasaran, perkantoran,
akuntansi dan keuangan)
8. Pengobatan Holistik (fisioterapi, akupuntur,)
Kegiatan Pembelajaran

1. Waktu belajar 1 JP adalah 45 menit


2. Pembelajaran dilaksanakan di kelas X, XI dan XII
3. Kegiatan pembelajaran 70% praktek dan 30% teori
4. Pengaturan pembelajaran Keterampilan diserahkan kepada
masing-masing madrasah. Dengan alternatif pengaturan sbb:
a) Seluruh siswa mengikuti keterampilan
b) Hanya beberapa kelas saja yang mengikuti keterampilan,
sedangkan kelas yang lain reguler, atau
c) Sistem moving kelas keterampilan.
5. Magang di dunia usaha (DU/DI)
6. Gelar Karya (sebagai tugas akhir siswa)
Guru/Instruktur

1. Guru/Instruktur keterampilan harus sesuai dengan


bidang kompetensinya

2. Guru keterampilan berkualifikasi pendidikan minimal


sarjana (S1) dan/atau memiliki sertifikat keahlian
sesuai dengan bidang kompetensinya.

3. Instruktur dapat juga berasal dari praktisi DU/DI


Jumlah MA Plus Keterampilan: 314 lembaga
(SK Dirjen Pendis Nonor 2851 Tahun 2020)

MA Negeri MA Swasta
Tata Busana-MAN 1 KOTA KEDIRI, Jatim
Tata Busana_MAN Bangkalan, Jawa Timur
Ket. Tata Rias_ MAN 1 KOTA KEDIRI, Jatim
Ket. Tata Rias_ MAN 3 Jember, Jawa Timur
Ket. Tata Rias_ MAN 3 Jember, Jawa Timur
Tata Boga- MAN 1 KOTA KEDIRI JAWA
TIMUR
Ket. Elektro_MAN 1 KOTA KEDIRI, Jawa Timur
Keterampilan Otomotif Sepeda Motor
MAN 2 BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN
Keterampilan Otomotif Sepeda Motor & Mobil
MAN 1 Garut, Jawa Barat
Agribisnis PHP_MAN 2 KULON PROGO,
YOGYAKARTA
Agribisnis PHP_MAN 2 KULON PROGO,
YOGYAKARTA
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN MULTIMEDIA
MAN 2 KOTA PROBOLINGGO, Jawa Timur

KERJASAMA DENGAN AXIO DAN ITS SURABAYA


Studio TV
Keterampilan Multimedia
MAN 1 Magetan Jatim
Siswa dan Guru membuat skenario, merekam
gambar dan melakukan editing
Siswa dan Guru merekam gambar di lapangan
Siswa dan Guru membuat skenario, merekam
gambar dan melakukan editing
Agribisnis TP&H-MAN 1 LAHAT, Sumatera
Selatan
Mini Market Agribisnis-MAN 1 LAHAT, SUMSEL
Gelar Karya Siswa pada
akhir tahun pelajaran
Karya Desain Grafis Siswa
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai