USING Kel5
USING Kel5
Oleh :
Armawati Hidayati (23010996002)
Winda Lestiani (23010996032)
1
PENDAHULUAN
2
3
USING
4
Evaluasi dan Pemilihan Bahan
5
Beberapa Realitas Pemilihan Bahan
6
Evaluasi dan Pemilihan Bahan
7
Kegunaan
• Perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat atau diperoleh sering kali
memiliki kualitas yang tidak dikenal oleh pengguna. Pengguna, tentu saja, dapat
berupa siswa, guru, atau staf pendukung teknologi.
8
Konsistensi
Kesederhanaan
Struktur, mudah dinavigasi
Sejauh mana Kesesuaian dengan kebutuhan
produk bisa dan kemampuan pengguna
digunakan? Tersedianya bantuan online
Kemudahan belajar
Kemudahan mengingat
Jarak penglihatan
9
Evolusi Penelitian dan Teori Menggunakan Media
Periode
Periode Pasca Periode Pasca
Pendidikan
Perang Dunia Ke I Perang Dunia Ke II
AudioVisual
Selama tahun-tahun awal abad ke-20, para selama era Perang Dunia II, Divisi
guru menggunakan film atraktif di dalam Informasi dan Pendidikan Departemen
kelas, sehingga menciptakan pasar untuk • munculnya komputer pribadi pada
Perang AS menginvestasikan sejumlah
film yang dirancang khusus untuk tujuan tahun 1982 dapat dipandang sebagai
besar dana dan tenaga kerja untuk
pendidikan. Upaya awal berskala besar periode pendidikan audiovisual.
pengembangan dan penggunaan "alat
untuk merancang dan memproduksi satu bantu audiovisual", khususnya film 16mm,
set film khusus untuk sekolah adalah • Pada era ini, penelitian dan praktik
untuk mendukung upaya "pelatihan massal
Chronicles of America Photoplays, yang teknologi pendidikan berfokus pada
yang cepat". Divisi ini juga berinvestasi
diproduksi oleh Universitas Yale pada desain dan penggunaan media
dalam penelitian tentang bagaimana
akhir tahun 1920-an. Knowlton dan Tilton analog-seperti gambar diam, slide,
merancang film yang lebih baik dan
(1929) mempelajari penggunaan film transparansi overhead, rekaman audio,
bagaimana instruktur dapat menggunakan
sejarah ini di ruang kelas kelas tujuh. Salah film, dan rekaman video-dalam proses
materi yang diberikan kepada mereka
satu kesimpulan utama mereka adalah belajar- mengajar.
dengan lebih baik. Temuan-temuan ini
bahwa nilai pendidikan dari film-film digunakan s e l a m a perang untuk
tersebut tidak hanya terletak pada memandu praktik para pelatih ketika
kualitas materi, tetapi juga pada menggunakan "alat bantu audiovisual."
seberapa baik para guru
menggunakannya.
10
DASAR TEORI PEMANFAATAN
MEDIA DALAM PENGAJARAN
Kaum realis merasa bahwa agar bermakna dan berguna bagi pelajar,
pengetahuan baru harus didasarkan pada pengalaman indrawi pelajar, dan bukan pada
hafalan, yang merupakan paradigma pedagogis yang dominan pada saat itu (pedagogi
era Renaissance 1592-1670).
12
B. Teori Awal Perkembangan Kognitif
13
Lanjutan ….
Setelah Perang Dunia II, pemikiran tentang pemanfaatan media tercermin dalam buku
Edgar Dale's (1946); Audio-visual Methods in Teaching, yang terus mempengaruhi bidang ini
hingga edisi ketiganya pada tahun 1969. Ia menekankan pengejaran "pembelajaran permanen",
yang dikaitkan dengan "pembelajaran bermakna" yang digabungkan dengan motivasi dan aplikasi
(penggunaan pengetahuan baru). Dia menggabungkan semua ini ke dalam konstruk "pengalaman
yang kaya," yang menjadi dasar resepnya untuk pengajaran yang efektif. "Pengalaman yang kaya”
sering kali dibumbui dengan pengalaman indera langsung. Pengalaman-pengalaman tersebut
memiliki kualitas kebaruan, kesegaran, kreatifitas, dan petualangan, serta ditandai dengan emosi"
(Dale, 1946, hlm. 23).
Pada tahun 1960-an dan sesudahnya, yang disebut Revolusi Kognitif, ide-ide
serupa didukung oleh teori kognitif Bruner (1960) dan teori perkembangan Piaget. Namun,
baik sebelum maupun sesudah Revolusi Kognitif, buku-buku teks tentang penggunaan media
audiovisual tidak merujuk pada teori-teori behaviorisme, baik Watson dan Thorndike pada
awal abad ke-20 maupun Skinner pada pertengahan abad ke-20.
Para pendukung media adalah penentang keras verbalisme kosong dan hafalan, yang terlalu
sering diasosiasikan dengan pendekatan behavioris.
14
PENGARUH BEHAVIORIS
Thorndike mengembangkan teori koneksionisme, ia tidak
terlalu peduli dengan media audiovisual.
• Dasar Teori Skinner menetapkan baahwa perilaku dipelajari ketika
diikuti oleh penguat (dan penguat dapat berupa apa saja,
apa pun yang berhasil)
15
PENGARUH KOGNITIVITIS
17
Fitur Desain Maixner (Penerapan Teori
Lanjutan …
Konstruktivistis)
Membuat pebelajar memiliki rasa memiliki terhadap materi yang akan dipelajari
Gunakan sebanyak mungkin aspek motorik dan saluran sensorik yang berbeda
18
Contoh Pebelajar Belajar dengan Media
Lanjutan ….
19
Lanjutan ….
20
Pandangan konstruktivis menjadi populer pada saat yang sama ketika
teknologi komputer mulai dapat diakses secara luas di sekolah-sekolah
dan universitas. Komputer pribadi dan World Wide Web menawarkan
banyak jalan untuk kegiatan yang berpusat pada pebelajar dan
dikendalikan oleh pebelajar, kondisi ini merupakan jenis kegiatan yang
dipromosikan oleh para pendukung konstruktivisme.
P e n g a r u h K o n s t r u k ti v i s
Pendekatan Eklektik
Menggabungkan doktrin-doktrin dari teori yang berbeda tanpa
menerima seluruh teori induk untuk setiap doktrin.
Penggabungan dari doktrin-doktrin yang saling bertentangan
dapat menghasilkan struktur-struktur teoritis yang tidak
Dasar Teori koheren dalam filsafat, tetapi dalam masalah-masalah praktis,
eklektisisme sering kali menghasilkan sintesis-sintesis yang
berguna.
22
Penerapam Teori Pendekatan Eklektika
Lanjutan ….
pendekatan perilaku paling sesuai untuk peserta didik dengan tingkat pengetahuan tugas
yang lebih rendah dan untuk tujuan pembelajaran yang membutuhkan pemrosesan kognitif
yang lebih rendah;
pendekatan kognitif paling sesuai untuk tingkat pengetahuan tugas dan pemrosesan
kognitif menengah; dan
konstruktivisme paling sesuai untuk peserta didik dengan tingkat pengetahuan tugas yang
lebih tinggi, yang mengerjakan tugas-tugas dengan tingkat yang lebih tinggi (hlm. 68-69).
23
Langkah-langkah Model ASSURE :
Lanjutan ….
Menganalisis peserta didik
Tujuan negara
Memilih media dan bahan
Memanfaatkan media dan materi
Memerlukan partisipasi peserta didik
Mengevaluasi dan merevisi (Heinich, Molenda, & Russell, 1993, hlm. 34-
35)
24
Bahwa terdapat konsensus yang luas ketika instruktur atau pembelajar
mempertimbangkan cara-cara untuk memfasilitasi pembelajaran dengan
P e n d e k a t a n E l e k ti k
D A R I P E M A N FA ATA N K E I N T E G R A S I ,
I M P L E M E N TA S I D A N A D O P S I
• KAWASAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
A. INTEGRASI
Dalam arti yang sebenarnya, integrasi menyiratkan perpaduan holistik antara lingkungan
pendidikan, kebutuhan dan minat peserta didik, konten kurikuler dan tujuan yang terkait dengannya,
metode penilaian, kemampuan instruktur, sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak, dan
Indikator dari integrasi yang sukses adalah pembelajaran yang berpusat pada pebelajar di
mana sumber daya instruksional dipilih dan digunakan secara efisien dan efektif untuk mendukung
kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk pemahaman yang lebih dalam dan kemampuan
pemecahan masalah.
27
B. IMPLEMENTASI
28
C. INOVASI
Perspektif Teoritis, mengasumsikan bahwa adopsi inovasi
2
pendidikan dan juga cara pandang yang berbeda terhadap
proses implementasi.
Perspektif dalam proses
penerimaan dan Perspektif Sosiologis, yang memandang pertemuan manusia
penggunaan alat atau
praktik baru (inovasi)
3 dan teknologi dengan sangat hati-hati dan penuh skeptisisme.
29
Dilihat dari perspektif yang berbeda diatas, adopsi inovasi dapat dilihat dalam beberapa
cara yang berbeda: (a) sebagai seperangkat sumber daya yang diterima dan digunakan oleh
pembelajar yang menjalankan peran tradisionalnya di kelas mandiri, (b) sebagai seperangkat alat
yang digunakan oleh pebelajar, yang memberdayakan mereka untuk bertanggung jawab terhadap
pembelajaran mereka sendiri, atau (c) sebagai infrastruktur yang memiliki kemungkinan
transformasional, sebuah mesin untuk merestrukturisasi lembaga pendidikan.
R i n g k a s a n P e r s p e k t i f
A d o p s i I n o v a s i
PENGGUNAAN MEDIA DAN
TEKNOLOGI AKTUAL
• KAWASAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Pendahuluan
32
Perusahaan
a. Biaya untuk pelatihan
b. Pengontrolan yang terbatas dari instruktur
c. Perlu adanya standarisasi dan produksi masal
untuk pelatihan
d. Ditentukan oleh infrastruktur yang disiapkan
pengelola
Perguruan Tinggi
Penggunaan teknologi dalam pendidikan tinggi
hampir sepenuhnya terfokus pada media
berbasis komputer.
KESIMPULAN
Kawas an Pem anfaatan Teknol ogi Pem belaja ran
THANK YOU!
A n y Q u e s ti o n s ?