Anda di halaman 1dari 11

Mekanisme Reaksi

Redoks Kompleks
Pengantar
Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi terjadinya perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks mencakup
reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi terjadinya penurunan bilangan oksidasi
melalui penangkapan elektron, contohnya :
Cu2+(ag) + 2e → Cu (s)
Sedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi terjadinya peningkatan bilangan oksidasi
melalui pelepasan elektron, contohnya
Zn(s) → Zn2+aq) + 2e

Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks, atau senyawa koordinasi, merujuk pada molekul atau entitas yang terbentuk
dari penggabungan ligan dan ion logam. Senyawa kompleks terdiri dari ion logam pusat yang
dikelilingi oleh ligan, yang merupakan molekul atau ion yang menyumbangkan pasangan elektron
bebasnya kepada ion logam pusat
Contohnya:
- [Fe(CN)6]4-
- [Co(NO2)6]3-
Jenis Mekanisme Redoks Kompleks

Mekanisme reaksi redoks kompleks melibatkan transfer elektron antara ion-ion atau
molekul-molekul dalam suatu reaksi kimia. Dalam kompleks logam, mekanisme
redoks melibatkan interaksi antara ion logam dan ligan, serta perubahan keadaan
oksidasi ion logam tersebut.
Reaksi oksidasi-reduksi kompleks-logam transisi melibatkan transfer electron dari
suatu kompleks yang satu ke kompleks yang lain. Kedua molekul dapat dihubungkan
oleh ligan bersama melalui elektron ditransfer (reaksi bola-dalam), atau pertukaran
dapat terjadi antara dua bola koordinasi yang terpisah (reaksi bola-luar).
Jenis Mekanisme Redoks Kompleks

1. MEKANISME INNER-SPHERE:
 Transfer electron terjadi melalui ligan
jembatan
 Terjadi perubahan bola koordinasi
logam yang melibatkan proses transfer
atom
2. MEKANISME OUTER-SPHERE
 Melibatkan transfer electron sederhana.
 Senyawa kompleks berkontak tanpa
ligan jembatan dan elektron transfer dari
satu logam ke logam lain
MEKANISME INNER-SPHERE

Berdasarkan reaksi diatas, yakni reaksi antara kompleks kobalt(III) dengan kompleks
kromium(II) dapat dilihat bahwa terjadi perpindahan electron dari kompleks kobalt ke
kompleks kromium.
MEKANISME INNER-SPHERE

[Co(NH3)5Cl]2+ + [Cr(H2O)6]2+ → [Co(NH3)5(H2O)]2+ + [CrCl(H2O)5]2+


Mekanisme
 [Co(NH3)5Cl]2+ + [Cr(H2O)6]2+ → [(NH3)5Co─Cl─Cr(H2O)5]4+ + H2O
Ligan Cl dari kompleks Co menggantikan salah satu ligan pada kompleks Cr
dan membentuk jembatan. Cl harus membentuk jembatan ligan karena ammonia
tidak memiliki pasangan electron lain untuk berkoordinasi dengan Cr. Cl
menggantikan salah satu molekul air pada kompleks Cr dan membentuk ikatan.
 [(NH3)5Co─Cl─Cr(H2O)5]4+ + H2O → [Co(NH3)5(H2O)]2+ + [CrCl(H2O)5]2+
Lanjutan
Pada reaksi ini Co 3+ bersifat inert sedangkan Cr 2+ bersifat labil hal ini menyebbkan
Cl mudah menggantikan air dan membentuk ikatan. Ketika terjadi transfer electron
kromium menjadi 3+ dan kobalt menjadi 2+. Artinya kromium menjadi inert dan kobalt
menjadi labil.
MEKANISME OUTER-SPHERE

Berdasarkan reaksi diatas, yakni reaksi antara kompleks besi(III) dengan kompleks
besi(II) dapat dilihat bahwa terjadi perpindahan electron dari kompleks besi(II) ke
kompleks besi(III). Kompleks besi(II) ke kompleks besi(III) Memiliki enertgi yang
tidak sama, pada kompleks besi(II) memiliki energi yang lebih tinggi dibandingkan
besi(III)
Lanjutan

Berdasarkan berdasarkan gambar disamping dapat


dilihat bahwa besi(II) memiliki Panjang ikatan yang
lebih Panjang dibandingkan besi(III). Dalam
kompleks teraktivasi baik besi(II) dan besi(III) akan
memiliki panjang ikatan yang sama. Jika Panjang
ikatannya sama maka energi orbital yang terlibat
dalam transfer electron menjadi sama, apabila energi
orbitalnya telah sama maka akan terjadi perpindahan
electron.
CONTOH

[Fe(CN)6]4- + [Mo(CN)8]3- → [Fe(CN)6]3- +


[Mo(CN)8]4-
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai