KELOMPOK 5
KELOMPOK 5
Yang dimaksud dengan nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan Bea Masuk
yaitu Cost Insurance and Freight (CIF) ditambah dengan Bea Masuk dan pungutan lainnya yang dikenakan
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan dangan kepabeanan di bidang impor. Atas ekspor komoditas
tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam, sesuai uraian barang dan pos tarif/Harmonized
System (lihat lampiran IV PMK Nomor 34/PMK.010/2017) oleh eksportir dikenakan PPh Pasal 22 sebesar
1,5% (satu koma lima persen) dari nilai ekspor sebagaimana tercantum dalam Pemberitahuan Ekspor
Barang. Dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22 adalah ekspor dilakukan oleh Wajib Pajak yang terikat
dalam perjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan dan Kontrak Karya. Nilai ekspor sebagaimana
tercantum dalam Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah nilai Free on Board (FOB) yang tercantum pada
Pemberitahuan Pabean Ekspor, termasuk Pemberitahuan Pabean Ekspor yang nilai eksporya telah
dibetulkan
Bendaharawan
Berkenaan dengan pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan oleh bendahara
pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pemungut pajak pada Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, instansi atau lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga negara
lainnya. bendahara pengeluaran dengan mekanisme uang persediaan (UP). KPA atau pejabat
penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA, berkenaan pembayaran kepada
pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung (LS). Akan dikenakan PPh
Pasal 22 sebesar 1,5% (satu koma lima persen) dari harga pembelian tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai. Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 wajib disetor oleh pemungut pajak
ke kas ne gara melalui Kantor Pos, bank devisa, atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan,
dengan menggunakan Surat Setoran Pajak yang telah diisi atas nama rekanan serta di
tandatangani oleh pemungut pajak. Surat Setoran Pajak tersebut berlaku sebagai bukti
pemungutan pajak.
Industri tertentu
● 2. Penjualan Emas
● Atas penjualan emas batangan oleh badan usaha yang melakukan penjualan, dikenakan PPh pasal 22 sebesar 0,45% (nol
koma empat puluh lima persen) dari harga jual emas batangan. Badan usaha yang yang melakukan penjualan emas
batangan di dalam negeri. Pajak Penghasilan Pasal 22 terutang dan dipungut pada saat penjualan. Pemungutan Pajak
Penghasilan Pasal 22 wajib disetor oleh pemungut ke kas negara me lalui Kantor Pos, bank devisa, atau bank yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan dengan menggunakan Surat Setoran Pajak. Pemungut pajak wajib menerbitkan Bukti
Pemu ngutan Pajak Penghasilan Pasal 22 dalam rangkap 3 (tiga), yaitu:
● 1. lembar kesatu untuk Wajib Pajak yang dipungut;
● 2. lembar kedua sebagai lampiran laporan bulanan kepada Kantor Pelayanan Pajak (dilampirkan pada Surat
Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 22); dan
● 3. lembar ketiga sebagai arsip pemungut pajak yang bersangkutan.
Thanks!