Anda di halaman 1dari 19

Hubungan agama dan negara

Oleh:
Arie Sulistyoko, S.Sos, M.H
AGAMA
Pengertian Etimologis
• Dari bahasa sansekerta: a dan gama. A = tidak;
gama = kacau
HINDU: Jalan ke Nirwana

Sidi
ISLAM: syari’at thariqah,
Gazalba:
shirathal mustaqim (Jalan lurus)
Akar kata agama
= gam CINA: Tao = Jalan
= jalan

JEPANG: Shinto = Jalan

BUDHA: Delapan Jalan

KRISTEN: Yesus menyebut dirinya


“Akulah Jalan …”
Lanjutan

Kata "agama" berasal dari bahasa


Sanskerta, āgama yang berarti "tradisi"
atau "A" berarti tidak; "GAMA" berarti
kacau. Sehingga agama berarti tidak
kacau. Dapat juga diartikan suatu
peraturan yang bertujuan untuk
mencapai kehidupan manusia ke arah
dan tujuan tertentu
Pengertian Agama menurut KBBI

Agama menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah sistem yang mengatur
tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya
Pengertian agama menurut Para Ahli
Tajdab,dkk (1994) menyatakan bahwa agama berasal dari
kata a, berarti tidak dan gama, berarti kacau, kocar-kacir.
Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak kocar-kacir,
dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu
kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang
teratur dan tidak kacau serta mendatangkan
kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia. Jadi,
agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh oleh
manusia dalam kehidupannya di dunia ini supaya lebih
teratur dan mendatangkan kesejahteraan dan
keselamatan
Unsur-unsur yang ada pada Agama
1. Adanya keyakinan pada yang gaib.
2. Adanya kitab suci sebagai pedoman.
3. Adanya rasul pembawanya.
4. Adanya ajaran yang bisa dipatuhi.
5. Adanya upacara ibadah yang standar
Fungsi Agama Bagi manusia

Ada beberapa alasan tentang mengapa agama


itu sangat penting dalam kehidupan manusia,
antara lain adalah :
• Karena agama merupakan sumber moral
• Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
• Karena agama merupakan sumber informasi
tentang masalah metafisika.
• Karena agama memberikan bimbingan rohani
bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala
duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam
keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak
mengetahui apa-apa sebagaimana firman
Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78.
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu
dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia
menjadikan untukmu pendengaran,
penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara
mereka yang mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia
senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam
godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun
dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam
diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1.Godaan dan rayuan yang berusaha menarik
manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang
menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya
ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah
yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik
manusia kepada hidayah atau kebaikan.
2.Godaan dan rayuan yang berusaha
memperdayakan manusia kepada
kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali
dinamakan malak al-ghiwayah, yakni
kekuatan-kekuatan yang berusaha
menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak fungsi agama dalam
kehidupan manusia, yaitu membimbing
manusia kejalan yang baik dan
menghindarkan manusia dari kejahatan
atau kemungkaran
Hubungan Agama Dan Negara
 Dikalangan kaum muslimin, terdapat kesepakatan bahwa eksistensi
Negara adalah suatu keniscayaan bagi berlangsungnya kehidupan
bermasyarakat negara dengan otoritasnya mengatur hubungan yang
diperlukan antara masyarakat, sedangkan agama mempunyai
otoritas untuk megatur hubungan manusia dengan tuhannya.
 Hubungan antara agama dan negara menimbulkan perdebatan yang
terus berkelanjutan dikalangan para ahli. Pada hakekatnya Negara
merupakan suatu persekutuan hidup bersama sebagai penjelmaan
sifat kodrati manusia sebagai mahluk individu dan makhluk sosial
oleh karena itu sifat dasar kodrat manusia tersebut merupakan sifat
dasar negara pula sehingga negara sebagai manifestasi kodrat
manusia secara horizontal dalam hubungan manusia dengan
manusia lain untuk mencapai tujuan bersama. Dengan demikian
negara mempunyai sebab akibat langsung dengan manusia karena
manusia adalah pendiri negara itu sendiri.
HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA MENURUT
BEBERAPA PAHAM

Paham Sekuler
Paham Teokrasi

Paham Komunisme
Paham teokrasi.
 Dalam paham teokrasi hubungan agama dan negara digambarkan
sebagai dua hal yang tidak dapat dipisahkan, negara menyatu dengan
agama karena pemerintahan menurut paham ini dijalankan
berdasarkan firman- firman Tuhan segala tata kehidupan masyarakat
bangsa dan negara dilakukan atas titah Tuhan dengan demikian
urusan kenegaraan atau politik dalam paham teokrasi juga diyakinkan
sebagai manifestasi Tuhan.
 Sistem pemerintahan ini ada 2 yaitu teokrasi langsung dan tidak
langsung. Sistem pemerintahan teokrasi langsung adalah raja atau
kepala negara memerintah sebagai jelmaan Tuhan adanya negara
didunia ini adalah atas kehendak Tuhan dan oleh karena itu yang
memerintah Tuhan pula.sedangkan sistem pemerintahan teokrasi
tidak langsung yang memerintah bukan tuhan sendiri melainkan raja
atau kepala negara yang memiliki otoritas atas nama Tuhan. Raja
atau kepala negara memerintah atas kehendak Tuhan dengan
demikian dapat dikatakan bahwa negara menyatu dengan agama.
agama dengan negara tidak dapat dipisahkan.
Paham Sekuler
 Paham sekuler memisahkan dan membedakan antara
agama dan negara dalam negara sekuler tidak ada
hubungan antara sistem kenegaraan dengan agama.
Dalam paham ini agama adalah urusan hubungan
manusia dengan manusia lain atau urusan dunia,
sedangkan urusan agama adalah hubungan manusia
dengan tuhan dua hal ini menurut paham sekuler
tidak dapat dipersatukan meskipun memisahkan
antara agama dan negara lazimnya Negara sekuler
mmbebaskan warga negaranya untuk memeluk
agama apa saja yang mereka yakini tapi negara tidak
ikut campur tangan dalam urusan agama.
Paham Komunisme
 Paham komunisme ini memendang hakekat hubungan agama
dan negara berdasarkan filosofi dialektis dan materialisme
histories paham ini menimbulkan paham Atheis (tak bertuhan)
yang dipelopori Karl marx menurutnya manusia ditentukan
oleh dirinya agama dalam hal ini dianggap suatu kesadaran
diri bagi manusia sebelum menemukan dirinya sendiri.
 Manusia adalah dunia manusia sendiri yang kemudian
menghasilkan masyarakat negara sedangkan agama
dipandang sebagai realisasi fantastis mahluk manusia dan
agama adalah keluhan mahluk tertindas. Oleh karena itu
agama harus ditekan dan dilarang nilai yang tertinggi dalam
negara adalah materi karena manusia sendiri pada hakikatnya
adalah materi.
Hubungan Negara dan Agama di
Indonesia
Untuk mengkaji lebih dalam mengenai hal tersebut maka
hubungan agama dan negara dapat digolongkan menjadi 2 :
1. Hubungan Agama dan Negara yang Bersifat Antagonistik
Hubungan antagonistik adalah sifat hubungan yang
mencirikan adanya ketegangan antar negara dengan islam
sebagai sebuah agama. Sebagai contohnya : Pada masa
kemedekaan dan sampai pada masa revolusi politik islam
pernah dianggap sebagai pesaing kekuasaan yang dapat
mengusik basis kebangsaan negara. Sehingga pesepsi tersebut
membawa implikasi keinginan negara untuk berusaha
menghalangi dan melakukan domestika terhadap ideologi politik
islam. Hail itu disebabkan pada tahun 1945 dan dekade 1950-an
ada 2 kubu ideologi yang memperebutkan Negara Indonesia,
yaitu gerakan islam dan nasionalis.
Lanjutan

2. Hubungan Agama dan Negara yang bersifat


Akomodatif
hubungan akomodatif adalah sifat hubungan
dimana negara dan agama satu sama lain saling
mengisi bahkan ada kecenderungan memiliki
kesamaan untuk mengurangi konflik ( M. imam Aziz
et.al.,1993: 105). Pemerintah menyadari bahwa umat
islam merupakan kekuatan politik yang potensial,
sehingga Negara mengakomodasi islam. Jika islam
ditempatkan sebagai out-side Negara maka konflik
akan sulit dihindari yang akhirnya akan mempengaruhi
NKRI.
TEMA DISKUSI

1. PENISTAAN AGAMA
2. LGBT (LESBIAN, GAY, BISEKSUAL,
TRANSGENDER)

Anda mungkin juga menyukai