Kelompok 1
Definisi
Emfisema adalah penyakit kronis atau jangka panjang akibat kerusakan pada
alveolus, yaitu kantong udara kecil pada paru-paru. Kondisi ini dapat
menyebabkan penderitanya sesak atau sulit bernapas.
Meski jarang terjadi, emfisema juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik,
yaitu defisiensi alfa-1 antitripsin. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan protein
alfa-1 antitripsin, yaitu protein yang berfungsi untuk melindungi jaringan elastis
pada paru-paru.
Manifestasi Klinis
Pada tahap awal, biasanya emfisema tidak menimbulkan gejala khusus. Akan
tetapi, emfisema berkembang secara perlahan dan dapat menimbulkan gejala
yang bervariasi, ketika kerusakan menjadi semakin parah.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang umum dialami penderita emfisema:
1 Pneumothorax.
2 Pneumonia.
3 Hipertensi pulmonal.
Terapi Farmakologi
Terapi farmakologi emfisema dapat menggunakan:
1. Bronkodilator, berfungsi untuk melebarkan bronkus dan bronkiolus.
2. Kortikosteroid berfungsi untuk menekan proses inflamasi yang terjadi di
dalam paru-paru dan digunakan apabila terjadi eksaserbasi akut.
Terapi Non-Farmakologi
Terapi non-farmakologi yang dapat digunakan antara lain adalah:
1. Nutrisi, malnutrisi sering terjadi pada pasien PPOK. Kemungkinan disebabkan
karena bertambahnya kebutuhan energi akibat kerja muskulus respiratorius yang
yang meningkat karena hipoksemia kronik dan hiperkapnea yang menyebabkan
hipermetabolisme.
2. Rehabilitasi, tujuan program rehabilitasi adalah untuk meningkatkan
toleransi latihan dan memperbaiki kualitas hidup dari penderita PPOK.
Penderita PPOK yang diamsukkan ke dalam program rehabilitasi adalah
mereka yang telah mendapatkan pengobatan yang optimal.
Pemeriksaan Penunjang
1. Tes analisis gas darah, untuk memeriksa jumlah oksigen dan karbon dioksida
dalam aliran darah.
2. Elektrokardiogram, apabila sesak napas dicurigai juga berasal dari gangguan
jantung atau jika emfisema sudah parah dan dicurigai menurunkan fungsi
jantung.
Terima Kasih