Anda di halaman 1dari 25

Tetanus

dr. Arrizqi Ramadhani Muchtar


Definisi

Penyakit akut dengan gejala khas spasme otot karena toksin yang
dihasilkan oleh Clostridium tetani.

(Bae & Bourget, 2019)


Transmisi

- Clostridium tetani : bakteri gram positif, spore-forming, anaerob, sering


ditemukan di tanah, feces hewan, di iklim panas dan lembab; masuk melalui
luka tusuk, laserasi, atau inokulasi dari jarum terinfeksi & gigitan serangga.
- Populasi dengan resiko tinggi : riwayat tidak vaksin, intravenous drug user,
immunosuppressed
- Penyebab lain : gigitan anjing, prosedur bedah, injeksi IM, infeksi gigi,
compound fracture
- Masa inkubasi: 3-21 hari

(Bae & Bourget, 2019)


Patofisiologi

(Bae & Bourget, 2019)


Gejala

● Trismus
● Opistotonus
● Lockjaw
● Ekspresi wajah meringis (risus sardonicus)
● Kejang otot yang berhubungan dengan nyeri hebat
● Drooling
● Buang air kecil dan buang air besar yang tidak terkendali
● Gangguan pernapasan

Bae C and Bourget D. Tetanus. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023
Pemeriksaan fisik

 Tes spatula  stimulasi dinding faring posterior yang menimbulkan refleks spasme
otot masseter yang  kontraksi rahang involunter dan bukan refleks muntah yang
normal  menunjukkan tes positif.
 Keterlibatan otonom  hipertensi dan takikardia bergantian dengan hipotensi dan
bradikardia.
 Dalam kasus ekstrim, cardiac arrest juga dapat terjadi.
 Tetanus cephalic  tetanus yang jarang, dapat muncul dengan berbagai
kelumpuhan saraf kranial. Saraf yang paling sering terlibat adalah saraf kranial ke-8.

Bae C and Bourget D. Tetanus. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023
Diagnosis
● Dapat ditegakkan secara klinis (minimal 1 tanda):
○ Trismus
○ Risus Sardonikus
○ Generalized muscle spasm (opisthotonus, nyeri, drooling)
● Riwayat trauma atau luka

(WHO, 2010; Bae & Bourget, 2019)


Phillips Score

Score

● Mild :<9
● Moderate : 9 -16
● Severe : >16
Diagnosia banding

● Infeksi lokal
● Histeria
● Neoplasma
● Hipertermia malignant
● Obat stimulan
● Abdomen akut
● Efek obat distonik
● Sindrom serotonin
● Black widow spider envenomation
● Stiff person syndrome

Tetanus - statpearls - NCBI bookshelf. Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459217/ (Accessed: 17 August 2023).
Komplikasi

● Pneumonia (aspirasi dan laryngospasm)


● Rhabdomyolysis
● Perdarahan gastrointestinal atas
● Instabilitas kardiovaskuler (transient cardiac arrest, takikardi atau
bradikardi, aritmia, dan hipertensi)
● Acute renal failure
● Infeksi luka sekunder
● Mortalitas akibat infeksi terjadi karena gagal napas dan kolaps
kardiovaskular, terkait dengan disfungsi otonom.

( Bae & Bourget, 2019)


(Health.state.mn.us, 2019)
Manajemen Luka Tusuk Paku
(Wound Toilet & Surgical Debridement)
Oleskan salah satu dari dua antiseptik ini ke luka:

- Polyvidone-iodine 10% solution


- Cetrimide 15% + chlorhexidine gluconate 1.5%

1. Cuci luka dengan sabun dan air selama 10 menit, dan kemudian irigasi luka dengan
normal saline.
2. Debridement: secara mekanik, buang partikel kotoran dan benda asing dari luka dan
menggunakan teknik bedah untuk memotong jaringan yang rusak dan mati. Jaringan
mati tidak berdarah saat dipotong. Irigasi lukanya lagi. Jika perlu anestesi lokal, gunakan
1% lidokain tanpa epinefrin.
3. Biarkan luka terbuka. Bersihkan dengan desinfektan dan normal saline kemudian
tutup luka menggunakan kasa steril. Ganti dressing sehari sekali.

(WHO, 2010)
Tatalaksana Tetanus

Tatalaksana ● Tempatkan pasien di ruang isolasi khusus (minim


01 rangsang taktil & auditori)
Umum
● Bersihkan & Debridement luka

● Imunisasi pasif : inj. HTIG 500 IU IM, atau inj ATS


02 Imunoterapi ● Imunisasi aktif : vaksin TT

● Metronidazole (500 mg/6 jam IV/oral) seama 10


hari
03 Antibiotik ● Penicillin G (100,000–200,000 IU/kg/day
intravenously, given in 2–4 divided doses) seama
10 – 14 hari

(CDC, 2020; WHO, 2010; Bae & Bourget, 2019)


● Diazepam / midazolam titrasi ( diazepam dosis awal 5 mg
Muscle spasm dewasa), hingga 600mg/hari
04 ● Bisa dikombinasi dengan MgSO4, untuk kontrol spasme &
control autonomic dysfunction (5 gr IV loading dose, lalu 2-3gr/jam
sampai spasme terkontrol)

● Secure airway: Trakeostomi dini lebih dianjurkan


Airway &
05 daripada endotracheal tube karena resiko spasme
Respiratory control lebih kecil

● Cairan & nutrisi tinggi kalori karena metabolic rate


06 Nutrisi meningkat

(WHO, 2010; Bae & Bourget, 2019)


Pencegahan Tetanus
Vaksinasi tetanus:

● DTP
○ Paling cepat usia 6 minggu
○ Harus lengkap diberikan 3 kali
○ DTP 1 : usia 2 - 4 bulan
○ DTP 2 : usia 3 - 5 bulan
○ DTP 3 : usia 4 - 6 bulan
○ Interval : 4 - 6 minggu
● Td atau Tdap : usia > 7 tahun
● Td atau Tdap : usia 10 - 12 tahun
● Booster Td diberikan setiap 10 tahun (IDAI, 2017)
Kapan Diberikan
Penggunaan Diazepam dan Magnesium
Sulfat
Obat Mekanisme aksi Efek

Berikatan dengan reseptor GABA di Mengurangi spasme otot,


Diazepam
otak kecemasan, maupun kejang

Menghambat pelepasan kalsium dari Mengurangi kontraksi dan


Magnesium sulfate
sel-sel otot spasme otot
Beberapa studi menunjukkan bahwa diazepam lebih efektif untuk
Effectiveness
mengurangi spasme otot.

Efficacy and safety of diazepam and magnesium sulfate for the treatment of tetanus: A systematic review and meta-analysis of
randomized controlled trials. Authors: Okoromah C, Lesi OA. Journal: Journal of Infection. 2013;57(2):127-135.
Hijau : imunisasi untuk perlindungan optimal Biru: Booster
Kuning: melengkapi imunisasi yang belum lengkap Pink: Daerah endemis
PPK TATALAKSANA TETANUS RSUD DR. SOETOMO
TATALAKSANA BEDAH

● Debridement luka untuk membasmi spora di tempat inokulasi


● Jaringan nekrotik dan pus harus dibuang
● Umumnya sangat diperlukan Teknik cross insisi
● Biarkan luka dalam posisi terbuka
Sebuah Laporan kasus oleh Bravo et.al (2018)
menyampaikan terkait penggunaan wound toilet
setelah teknik cross insisi
Pasien yang telah dilakukan cross insisi, pemberian HTIG, dan toilet luka
secara rutin mengalami perbaikan kondisi yang cukup signifikan; Bravo T.E et.al
(2018)
Bravo, T. E., Siregar, M. L., & Jamil, K. F. (2018). Diagnosis and management of tetanus outside the intensive care unit: a case report. IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science, 125, 012067. https://doi.org/10.1088/1755-1315/125/1/012067
Gelbart, David. Tetanus: Quick Recertification Series. Journal of American Academy of Physician Assistants, 30(12), 2017. doi: 10.1097/01.JAA.0000526785.27024.bb
TATALAKSANA BEDAH

Anastesi Lokal daerah yang


akan dilakukan insisi. Dapat 1
arah atau 2 arah mengikuti
arah cross-insisi

Lakukan incisi menyilang /


Cross incise

Gelbart, David. Tetanus: Quick Recertification Series. Journal of American Academy of Physician Assistants, 30(12), 2017. doi:
10.1097/01.JAA.0000526785.27024.bb
Daftar Pustaka
Health.state.mn.us. 2019. Summary Guide to Tetanus Prophylaxis in Routine Wound Management - Minnesota Dept. of
Health. [online] Available at: https://www.health.state.mn.us/diseases/tetanus/hcp/tetwdmgmt.html [Accessed 23 Jan.
2020].

WHO.2010.Current recommendations for treatment of tetanus during humanitarian emergencies. Available at


https://www.who.int/diseasecontrol_emergencies/who_hse_gar_dce_2010_en.pdf [Accessed 23 Jan. 2020].

Bae, C. & Bourget N. 2019. Tetanus. StatPearl Publishing. Available at


https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459217/#_NBK459217_pubdet_ [Accessed 23 Jan. 2020].

Who.int. 2010. Prevention and management of wound infection. [online] Available at:
https://www.who.int/hac/techguidance/tools/guidelines_prevention_and_management_wound_infection.pdf?ua=1
[Accessed 23 Jan. 2020].

CDC. 2019. Recommended Vaccinations for Infants and Children (birth through 6 years) [online] Available at:
https://www.cdc.gov/vaccines/schedules/easy-to-read/child-easyread.html [Accessed 23 Jan. 2020].

IDAI. 2017. Jadwal Imunisasi 2017. [online] Available at: http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-2017


[Accessed 23 Jan. 2020].

Anda mungkin juga menyukai