Anda di halaman 1dari 21

JOURNAL READING

oleh :

Sekentya Mauridha Sasturi, S.Ked J510185127


Winda Gusnila Istiqomah, S.Ked J510195087
Ulil Absor, S.Ked J510195102

Pembimbing:
Dr. Hj. Mutia Sinta, Sp.S
Dr. Hj. Dwi Kusumaningsih, Sp.S

KEPANITERAAN UMUM ILMU PENYAKIT SYARAF RSUD DR. HARJONO PONOROGO


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
IDENTITAS JURNAL
Judul Jurnal : Comparison of the Efficacy of Carpal Tunnel Release vs. Local
Steroid Injection in the Management of Mild to Moderate Carpal
Tunnel Syndrome: A Clinical Trial
(Uji Klinis : Perbandingan Efektivitas Pelepasan Carpal Tunnel vs.
Suntikan Steroid Lokal dalam Pengelolaan Sindrom Carpal Tunnel
Ringan sampai Sedang)
Penulis : Davood Jafari; Hooman Shariatzadeh; Farid Najd Mazhar; Reza
Babaei; Masoud Mirkazemi; Nazanin Ayazi
Nama Jurnal : Shafa Ortho Journal
Volume : 5
Nomor : 1
doi : 10.5812/soj.58159
Penyerahan Jurnal : 16 Juli 2017
Diterima : 24 Januari 2018
Dipublikasikan : 12 Februari 2018
secara online
Desain penelitian : RCT (randomized clinical trial)
LATAR BELAKANG
• Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah neuropati akibat tekanan pada
ekstremitas atas.

Gejala Faktor risiko

• paresthesia • jenis kelamin laki-laki


• mati rasa (hypoesthesia) • usia 30-60 tahun, obesitas, dll.
• kesemutan ibu jari, telunjuk, • tumor
setengah jari tengah dan radial • infeksi
• rasa sakit yang berat di daerah • fraktur radius distal
tenar.
• Gangguan tidur karena paresthesia
adalah petunjuk diagnostik.
• Memberat  kelemahan & atrofi
otot pollicis abductor dan otot
pollicis opponens.
• Terapi konservatif dan bedah saat ini digunakan untuk pengelolaan CTS.
• Pilihan konservatif  splinting, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID),
local steroid injection (LSI), dan steroid sistemik.
• Terapi bedah CTS  dekompresi bedah melalui carpal tunnel release
(CTR), yang biasanya diterapkan untuk pasien dengan tanda dan gejala
yang progresif dan persisten, terutama atrofi thenar.
• Meskipun CTR dan LSI telah banyak digunakan untuk pengobatan CTS,
tidak ada konsensus yang jelas mengenai efektivitasnya dalam pengobatan
CTS ringan hingga sedang
TUJUAN

• Penelitian ini merancang uji klinis secara acak (RCT) untuk


membandingkan efek klinis LSI dengan operasi CTR pada
peningkatan tanda dan gejala CTS, serta kepuasan pasien, selama
periode tindak lanjut 6 bulan.
Metode Pasien CTS ringan-
sedang, dirawat di RS
Ortopedi Shafa
(Teheran,Iran), dari
Feb 2005 - April 2008

BCTQ (SSS & FSS)


double crush sindrom, RA, DM, dan gangguan tiroid
• RCT ini telah dicatat di pusat pendaftaran klinis Iran dengan nomor
kode IRCT 20170.183246 N1. Selain itu, penelitian ini telah
disetujui oleh komite etik Universitas Ilmu Kedokteran Iran, dan
persetujuan tertulis diperoleh dari setiap pasien sebelum dimasukkan
dalam penelitian.
1. Teknik
• Injeksi steroid dan CTR dilakukan oleh ikatan ahli bedah tangan
terlatih.
• Untuk kelompok LSI  Triamcinolone Acetonide dosis 40mg / mL
disuntikkan ke dalam carpal tunnel pada volar pergelangan tangan,
hanya ulnar ke tendon palmaris longus, dengan jarum suntik
membentuk sudut 60° ke atas, dan dimasukkan 10mm ke dalam
transversal ligamen carpal. Jika pasien merasakan paresthesia di
dalam tangan selama prosedur, proses dihentikan dan diulang lagi
dari langkah pertama.
• Pembebasan carpal tunnel  Green’s clasic.
• Insisi linear  3 cm di 6 mm linea ulnaris ke thenar crease
dengan axis longitudinal pada jari ke-4. Kemudian 2 cm fascia
anterbrachii, ligament carpal transversa, dan fascia palmar
antara otot thenar dan hipothenar diinsisi.
Carpal tunnel diperiksa 
kista ganglion. Splint lengan  2 minggu
• Neurolisis eksternal nervus setelah operasi.
medianus nervus melekat di
radial ligament carpal transversa.
Data Analisis
Data IBM SPSS untuk Windows versi 16.0.

Statistic deskriptif frekuensi (%), SD, atau median

Perbandingan skor sebelum dan sesudah operasi antar grup  uji t


berpasangan/uji Wilcoxon

Perubahan skor kedua grup uji t sampel/uji Mann-Whitney.

Uji chi square  membandingkan variabel kategori.

Nilai p <0.05  signifikan.


HASIL
68 pasien Populasi

• 33 injeksi • 12 pria dan 56


steroid wanita
• 35  operasi. • rerata usia 45.8 ±
8.1 tahun
• rerata BMI 30.5 ±
6.1 kg/m2.
Grup LSI Grup CTR,

• rerata SSS dari 2.27 ± • rerata SSS dari 2.32 ±


0.6 1.58 ± 0.4 (6 0.8 1.6 ± 0.5 (6
minggu setelah terapi) minggu setelah terapi)
(p=0.001). (p = 0.001).
• Rerata FSS dari 1.5 ± • Rerata FSS dari 1.62 ±
0.47 1.29 ± 0.31 (p = 0.55 1.39 ± 0.48
0.002). (p=0.002).
• Median nilai kepuasan • Median nilai kepuasan
pasien 5 (kisaran 2-5). pasien adalah 5 (kisaran
2-5).
• Perubahan SSS (symptom severity scale) dan
FSS (functional status scale)tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara kedua grup
(p=0.29 dan p=0.36).
• 24 pasien LSI dan 24 pasien CTR puas dengan
hasil terapi. Namun, perbedaan kepuasan
pasien antar grup tidak signifikan (p=0.3).
DISKUSI
Tidak ada prosedur terapi yang diterima secara universal, meski
terapi operasi secara general diterima pada kasus berat

Pada penelitian  RCT untuk membandingkan hasil CTR dengan


LSI pada pasien CTS dengan gejala ringan hingga sedang.

Berdasarkan hasil penelitian, kedua terapi signifikan mengurangi


gejala saat follow up 6 bulan.

Tidak ada perbedaan yang signifikan  status fungsional,


keparahan gejala, dan kepuasan pasien.
Hui et al.
• Membandingkan pembedahan dengan injeksi steroid
 meringankan gejala CTS dengan 50 pasien, 25 pasien
setiap grup.
• Follow up 20 minggu menunjukkan gejala dan
neurofisiologis yang lebih baik pada grup CTR.
Ly-Pen et al.
• Membandingkan pembedahan dekompresi dengan LSI
pada 163 pasien dengan periode follow up 2 tahun.
• Hasil LSI dan CTR efektif meringankan gejala CTS,
namun pembedahan memiliki kelebihan
Demirci et al.
• membandingkan LSI dan CTR terbuka pada 90 pasien.
• Terjadi perbaikan signifikan pada 3 dan 6 bulan follow up
• Pada akhir follow up
• 5% pada grup CTR dan 13% pada grup LSI perburukan elektrofisologi.
• 5% pada grup CTR dan 22% pada grup LSI perburukan gejala.
• kesimpulaninjeksi steroid dapat meringankan gejala yang tidak
bertahan lama.
Ismatullah
• sebanyak 40 pasieninjeksi steroid memberikan kesembuhan
sementara

Shie et al.,
• membandingkan keefektififan terapi pembedahan CTS vs terapi
konservatif dalam systematic review.
• Dampak positif terapi konservatif dalam 3 bulan
• Pembedahan pada bulan ke-6 dan ke-12 Komplikasi dan efek
samping lebih besar.
• Secara keseluruhan terapi konservatif meringankan gejala,
menghindari komplikasi operasi, serta menjadi terapi utama.
Penelitian sebelumnya
• follow up yang lebih lama atau beberapa langkah evaluasi 
memperjelas potensi setiap terapi.
Kesimpulan
• Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara hasil CTS
pada pasien LSI atau CTR.
• Rerata follow up 6 bulan, jumlah pasien dengan kepuasan
total lebih banyak pada grup LSI.
• follow up yang lebih lama diperlukan untuk menentukan
ketahanan tiap terapi.

Anda mungkin juga menyukai