Anda di halaman 1dari 23

Panduan Praktis Perumusan Permasalahan,

Penyebab dan Saran untuk Peningkatan


Kapabilitas APIP
Root Cause Analysis

Proses Quality Assurance PK-APIP perlu


mengungkapkan permasalahan utama Kelemahan
Kapabilitas APIP dan menemukan penyebab
hakikinya.

Proses QA hendaknya tidak berhenti sampai


mengujian pemenuhan pernyataan dalam
Pedoman saja.

Penemuan penyebab hakiki Kapabilitas APIP


diharapkan mampu memberikan rekomendasi
yang tepat sararan dan langsung dapat
diterapkan oleh APIP untuk meningkatkan
Kapabilitasnya
Penggalian penyebab hakiki dilakukan dengan
mempertanyakan mengapa problem terjadi, mengapa
dan seterusnya sampai ditemukan penyebab hakiki
lemahnya Kapabilitas APIP

Semakin banyak bertanya ‘mengapa’, semakin


mendekati penemuan penyebab hakiki lemahnya
Kapabilitas APIP

Pada akhirnya, penyebab hakiki akan mengarah pada


tiga hal, yaitu Kebijakan, SDM atau Prosedur

Kebijakan

SDM

Root
Causes Prosedur
Profil Peningkatan Kapabilitas APIP
Jumlah APIP yang mampu memenuhi Level 3 untuk
masing-masing Elemen Kapabilitas APIP Pertanyaan untuk diskusi:
Kenapa
2
Peran & Layanan Elemen 6: Peran dan Layanan
Elemen 2: Praktik Profesional

Struktur Tata Kelola Pengelolaan SDM


masih Level 2
79
Tetapi,
119
129
Elemen 1: Pengelolaan SDM

31
sudah Level 3?
1 Padahal masalah utama masih
157 rendahnya Kapabilitas APIP, salah
Budaya & Hubungan Organisasi Praktik Profesional
135 satunya adalah Kapabilitas SDM yang
masih rendah
Akuntabilitas & Manajemen Kinerja
Profil Peningkatan Kapabilitas APIP
Jumlah APIP yang mampu memenuhi Level 3 untuk
masing-masing Elemen Kapabilitas APIP
Peran & Layanan

Capaian Kapabilitas APIP Level 3


Struktur Tata Kelola Pengelolaan SDM untuk masing-masing Elemen, yang
terendah adalah:
38 38
88 1. Praktik Profesional
117
13 2. Pengelolaan SDM
110 3. Peran dan Layanan
Budaya & Hubungan Organisasi Praktik Profesional

Akuntabilitas & Manajemen Kinerja


Catatan:
KONSEP PERUMUSAN
PERMASALAHAN DAN
SARAN/REKOMENDASI
PENINGKATAN KAPABILITAS APIP

ELEMEN 6 LEVEL 3
Elemen 6 : Peran dan Layanan

Outcome Yang Formulasi


No KPA Tujuan KPA Indikasi Penyebab Saran/Rekomendasi
Diharapkan Permasalahan

2 APIP APIP 1. Peningkatan Pengawasan yang 1 SDM APIP belum 1 Manajemen APIP agar meningkatkan kapabilitas SDM melalui
melaksanak melaksanakan proses tata dilakukan APIP memiliki kompetensi workshop, bimtek, magang, on the job training, pelatihan
an value for penilaian dan kelola, belum dapat terkait audit kinerja substantif tentang audit kinerja
money pelaporan atas manajemen memberikan nilai
audit/progra efisiensi, risiko, dan tambah dalam 2 APIP belum memiliki 2 Kepala Daerah agar memberikan kewenangan melaksanakan
m evaluasi efektivitas dan pengendalian aspek ekonomis, kewenangan untuk audit kinerja dan menuangkannya dalam Internal Audit
kehematan (dari pada auditan; efisiensi dan melaksanakan audit Charter
operasi, aktivitas, efektivitas program/ kinerja
atau program, 2. Berkontribusi kegiatan yang 3 APIP belum memiliki 3 Manajemen APIP agar menyusun pedoman audit kinerja
atau berkaitan dalam dilaksanakan Pedoman Audit Ketaatan
dengan tata meningkatkan Pemerintah Daerah
kelola/manajeme atau 4 APIP belum 4 Manajemen APIP agar memasukkan kegiatan audit kinerja
n memelihara merencanakan audit dalam PKPT
risiko/pengendali efisiensi, ketaatan dalam PKPT
an (governance, efektivitas, dan 5 APIP belum 5 APIP agar melaksanakan audit kinerja berdasarkan pedoman
risk kinerja instansi melaksanakan audit audit kinerja disertai penerapan kendali mutu melalui:
management, pemerintah; ketaatan sesuai pedoman 1. Penerbitan surat tugas audit kinerja
and control) dan yang ada 2. Menyusun Program Kerja Audit kinerja, termasuk PKA
hasil yang 3. Berkurangnya untuk mendeteksi tindak penyimpangan terhadap ketentuan
dicapai. tingkat risiko 3. Mendokumentasikan prosedur/langkah-langkah audit yang
organisasi. dilakukan beserta simpulan dan menuangkan dalam Kertas
Kerja Audit
4. Menyusun laporan Hasil Audit Kinerja berdasarkan
simpulan yang dituangkan dalam Kertas Kerja Audit serta
menyampaikan kepada stakeholder secara tepat waktu
5. Melakukan monitoring tindak lanjut atas rekomendasi yang
diberikan dalam laporan hasil audit kinerja serta melakukan
evaluasi terhadap rekomendasi yang tidak dapat
ditindaklanjuti sebagai feedback bahan perbaikan.
Elemen 6 : Peran dan Layanan
Tujuan KPA Outcome Yang Formulasi
No KPA Indikasi Penyebab Saran/Rekomendasi
Diharapkan Permasalahan

3 APIP 1. APIP 1.Mendorong Jasa konsultasi 1 SDM APIP belum 1 Manajemen APIP agar meningkatkan kapabilitas
melaksanakan
memberika analisis atas perubahan yang diberikan memiliki kompetensi SDM melalui workshop, bimtek, pelatihan substantif
n jasa kondisi/situasi untuk APIP belum dalam melaksanakan dalam pemberian jasa layanan konsultansi
advis dan memberikan meningkatkan memberikan nilai jasa konsultansi
(advisory pedoman dan
nasehat kepada kegiatan tambah terhadap 2 APIP belum memiliki 2 Kepala Daerah agar memberikan kewenangan
services) manajemen. organisasi; peningkatan
2. Jasa advis yang
kewenangan untuk melaksanakan jasa konsultansi dan menuangkannya
diberikan
kualitas tata melaksanakan Jasa dalam Internal Audit Charter
menambah nilai 2.Manajemen kelola, konsultansi
tanpa mendapatkan manajemen
menggantikan 3 APIP belum memiliki 3 Manajemen APIP agar menyusun pedoman/SOP
nilai tambah risiko dan
tanggung jawab Pedoman Jasa Jasa Konsultansi
manajemen. dari hasil pengendalian
advis kegiatan konsultansi
3. Jasa internal OPD
diarahkan melalui
konsultansi 4 APIP belum 4 Manajemen APIP agar mencantumkan kegiatan jasa
fasilitasi memberikan jasa konsultansi dalam PKPT
bukannya atau melalui
penjaminan, hubungan konsultansi kepada
yang termasuk OPD
didalamnya kemitraan.
adalah pelatihan,
5 APIP tidak 5 APIP agar memberikan jasa konsultansi kepada
reviu obyektif/independen OPD, melalui kegiatan bimtek dan asistensi
pengembangan dalam memberikan (misalnya, bimtek/asistensi penilaian risiko OPD dan
sistem, penilaian
mandiri atas jasa konsultansi bimtek/asistensi penyusunan laporan keuangan
pengendalian OPD, PBJ dan sebagainya)
dan kinerja, 6 APIP agar mencantumkan paragraf pernyataan
konseling dan
pemberian independensi (obyektivitas) dalam surat penugasan
nasihat dan melakukan survei kepuasan pengguna layanan
KONSEP PERUMUSAN
PERMASALAHAN DAN
SARAN/REKOMENDASI
PENINGKATAN KAPABILITAS APIP

ELEMEN 1 – 5 (ENABLER)
ELEMEN I : PENGELOLAAN SDM
ELEMEN 2 : PRAKTIK PROFESIONAL
ELEMEN 3 : AKUNTABILITAS DAN
MANAJEMEN KINERJA
ELEMEN 4 : BUDAYA DAN
HUBUNGAN ORGANISASI
ELEMEN 5 : STRUKTUR TATA
KELOLA
Elemen 1 (Level 3), KPA: Adanya Koordinasi SDM APIP (Workforce Coordination)
Permasalahan:
Kegiatan pengawasan yang direncanakan belum didukung dengan ketersediaan SDM yang kapabel
Indikasi Penyebab:
1. APIP belum mampu merencanakan jumlah dan ruang lingkup pengawasan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan kebijakan pengawasan yang telah ditetapkan
2. Perencanaan pengawasan belum membandingkan kebutuhan SDM (sesuai jumlah dan lingkup pengawasan)
dengan ketersediaan SDM pengawasan (jumlah dan kapabilitasnya)
3. APIP belum menyusun prioritas pengawasan berdasarkan kapasitas maksimal SDM Pengawasan
4. Jumlah dan kapabilitas SDM APIP belum memenuhi kebutuhan untuk melakukan kegiatan pengawasan
Saran:
5. Kepala Daerah agar menginstruksikan kepada Manajemen APIP untuk mengikuti workshop/Bimtek
Peningkatan Kapabilitas APIP agar memahami dan mampu menyusun rencana jumlah dan ruang lingkup
pengawasan yang ideal untuk melaksanakan kebijakan pengawasan yang telah ditetapkan
6. Penyusunan rencana pengawasan agar membandingkan antara kebutuhan SDM (jumlah dan kapabilitasnya)
dengan SDM pengawasan yang saat ini tersedia.
7. Manajemen APIP agar menyusun prioritas pengawasan berdasarkan kapasitas maksimal SDM Pengawasan
(jumlah dan kapabilitasnya)
8. Manajemen APIP menyusun strategi pemenuhan SDM pengawasan, apabila jumlah dan kapabilitas SDM
APIP belum memenuhi kebutuhan untuk melakukan kegiatan pengawasan (antara lain melalui rekrutmen,
kerja sama dengan pihak lain/co-sourcing) atau melimpahkan pekerjaan kepada pihak lain/outsourcing
Elemen 1 (Level 3), KPA: Tersedianya Staf APIP yang Berkualifikasi Profesional
Permasalahan:
SDM APIP belum mampu melaksanakan kegiatan pengawasan secara profesional
Indikasi Penyebab:
1. Pimpinan APIP belum memahami pentingnya program pengembangan profesionalisme SDM APIP.
2. Pimpinan APIP belum menyusun dan melaksanakan program pengembangan profesionalisme SDM nya
3. APIP belum mengimplementasikan penghargaan atas pegawai yang berkinerja terbaik
4. APIP belum memiliki sistem pengembangan karir (promosi, mutasi, dan rotasi)
Saran:
5. Kepala Daerah agar menginstruksikan kepada Pimpinan APIP untuk mengikuti workshop/Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP agar memahami dan mampu mengembangkan profesionalisme SDM APIP
6. Manajemen APIP agar menyusun kerangka kompetensi pegawai yang mencakup pola pengembangan karir
dan kriteria penilaian kinerja SDM APIP
7. Manajemen APIP agar menyusun rencana pelatihan dan pengembangan SDM APIP yang berpedoman pada
kerangka kompetensi
8. Manajemen APIP agar menyusun program untuk perolehan sertifikasi profesi internal auditor, misalnya QIA,
CIA, CGAP, CFE, CRMP dan sebagainya.
9. Manajemen APIP agar memberikan penghargaan kepada SDM yang berhasil mencapai target dan berkinerja
baik;
10. Manajemen APIP agar menyusun pola karir (promosi, mutasi dan rotasi) yang transparan dan berpola.
Elemen 2 (Level 3), KPA: Adanya Kompetensi dan Team Building
Permasalahan:
Kinerja tim pengawasan belum efektif dalam mendukung tugas pengawasan
Indikasi Penyebab:
1. Kurangnya pemahaman manajemen APIP tatas pentingnya membangun tim dan membudayakan praktik
berbagi pengetahuan, dan pengalaman.
2. APIP belum memiliki dan belum melaksanakan program pengembangan kompetensi berbasis tim
pengawasan.
Saran:
3. Kepala Daerah agar menginstruksikan kepada jajaran pimpinan APIP untuk mengikuti workshop/ bimtek
Peningkatan Kapabilitas APIP supaya memahami dan mampu mengembangkan kompetensi berbasis tim;
4. Manajemen APIP agar membangun kriteria perilaku dan praktik kerja sama tim yang efektif;
5. Manajemen APIP agar menyusun pedoman tata laksana tim audit yang mengatur secara jelas tugas dan
tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan tim, khususnya ketua tim dan anggota tim pengawasan
6. Manajemen APIP agar mengembangkan sistem agar setiap personal dalam tim untuk selalu siap berganti
peran (assurance dan consulting) seiring dengan perubahan organisasi
7. Manajemen APIP agar memberikan kesempatan pengembangan kepada pegawai terkait kerja sama tim,
kepemimpinan, komunikasi yang efektif, dan membangun hubungan kerja yang baik
8. Manajemen APIP agar menyusun kebijakan dan menerapkan pemberian penghargaan atas keberhasilan tim
dalam penugasan
Elemen 2 (Level 3), KPA: Adanya Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko

Permasalahan:
1. Pengawasan oleh APIP belum mampu mengurangi paparan risiko dari auditan
2. Pengawasan APIP belum memberikan nilai tambah dalam penerapan manajemen risiko, tata
kelola dan pengendalian
Indikasi Penyebab:
3. SDM APIP belum memahami manajemen risiko dan perencanaan pengawasan berbasis risiko
4. OPD belum menerapkan manajemen risiko
Saran:
5. Manajemen APIP agar meningkatkan kompetensi dan kapabilitas SDM APIP melalui workshop,
bimtek, pelatihan manajemen risiko dan perencanaan pengawasan berbasis risiko.
6. Manajemen APIP agar meningkatkan kapabilitas SDM OPD melalui workshop, bimtek,
pelatihan manajemen risiko.
7. Manajemen APIP agar memfasilitasi OPD menerapkan manajemen risiko sehingga hasil
penilaian risiko tersebut dapat digunakan oleh APIP untuk memutakhirkan peta auditan
sebagai dasar penyusunan perencanaan pengawasan berbasis risiko.
Elemen 3 (Level 3), KPA: APIP Memiliki Kerangka Kerja Mengelola Kualitas
Permasalahan:
1. APIP belum mampu menjaga kualitas hasil pengawasannya secara terus menerus
2. Pengawasan oleh APIP belum dapat meningkatkan kepercayaan stakeholders
Indikasi Penyebab:
3. Kurangnya pemahaman pimpinan APIP dan jajarannya akan pentingnya memelihara kualitas hasil pengawasan dan
kepercayaan stakeholders
4. APIP belum memiliki kebijakan penerapan Quality Assurance and Improvement Programs (QAIP)
5. APIP belum menerapkan Quality Assurance and Improvement Programs (QAIP)
6. APIP belum memonitor, melaporkan dan menindaklanjuti hasil Quality Assurance and Improvement Programs (QAIP)
Saran:
7. Kepala Daerah agar menginstruksikan kepada jajaran Pimpinan APIP untuk mengikuti workshop/Bimtek Peningkatan
Kapabilitas APIP agar dapat memahami dan menerapkan kerangka kerja pengelolaan kualitas (Quality Management
Framework).
8. Pimpinan APIP agar berkoordinasi untuk menyelenggarakan workshop dan forum pengawasan antar pimpinan APIP
dengan Perwakilan BPKP dan DPW AAIPI
9. Pimpinan APIP agar merumuskan kebijakan untuk melaksanakan program penjaminan kualitas (QAIP), melalui on going
monitoring (reviu berjenjang dan mekanisme persetujuan setiap tahap penugasan), dan penilaian mutu (quality
assessment) secara periodik baik internal (reviu internal antar Irban), maupun eksternal (melalui peer review)
10.APIP agar melaksanakan on going monitoring dan quality assessment secara periodik oleh pihak internal (reviu internal
antar Irban), maupun oleh pihak eksternal (melalui peer review) untuk menilai kesesuaian pelaksanaan kegiatan
pengawasan intern dengan Kode Etik dan Standar Audit Intern, serta mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaanya.
11.APIP agar Memonitor, melaporkan dan menindaklanjuti rekomendasi QAIP dalam rangka meningkatkan efektivitas
pengawasan intern
Elemen 3 (Level 3), KPA: Adanya Laporan Manajemen Kegiatan Pengawasan
Permasalahan:
Laporan Manajemen APIP belum akuntabel dan belum dapat digunakan untuk mendukung pengambilan
keputusan dan akuntabilitas pengelolaan pengawasan intern.
Indikasi Penyebab:
1. Manajemen APIP belum memahami pentingnya laporan manajemen sebagai bagian dari akuntabilitas APIP.
2. SDM APIP belum mengidentifikasi kebutuhan laporan manajemen APIP, belum memiliki sistem pengumpulan
data, serta proses kendali mutu laporan yang belum baik.
3. APIP belum menyampaikan laporan manajemen secara tepat waktu serta memperoleh umpan balik atas
Informasi dalam laporan..
Saran :
4. Pimpinan APIP agar meningkatkan pemahaman manajemen APIP melalui workshop/bimtek mengenai SAKIP,
LKjIP, penyusunan ikhtisar hasil pengawasan agar memahami dan mampu melaksanakan pelaporan kegiatan
pengawasan
5. APIP agar mempedomani Permen PAN RB Nomor 42 Tahun 2011 tentang Laporan Ikhtisar Hasil Pengawasan
dan Pemen PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
6. Manajemen APIP agar mengidentifikasi laporan manajemen yang harus disiapkan serta menyusun laporan
tersebut sesuai dengan pedoman yang berlaku, termasuk membangun mekanisme pengumpulan data dan
pemanfaatan Teknologi Informasi
7. Manajemen APIP agar menyampaikan laporan manajemen tepat waktu dan memonitor pemanfaatan laporan
tersebut, misalnya melalui survei kepuasan pengguna laporan.
Elemen 3 (Level 3), KPA: Adanya Informasi Mengenai Biaya
Permasalahan:
Kegiatan pengawasan belum dikelola secara ekonomis dan efisien
Indikasi Penyebab:
1. Manajemen APIP belum kapabel dalam pengelolaan informasi biaya dan penyusunan standar biaya
pengawasan.
2. APIP belum membuat kebijakan tentang standar biaya kegiatan pengawasan, belum menerapkan
dan memantau informasi biaya pengawasan (Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi Realisasi
Perencanaan) .
3. APIP belum memanfaatkan informasi biaya untuk pengendalian biaya kegiatan pengawasan ke arah
yang lebih ekonomis dan efisien.
Saran :
4. Manajemen APIP agar meningkatkan pemahaman SDM melalui diklat, workhop, bimtek tentang
manajemen informasi biaya dan penyusunan standar biaya pengawasan
5. Pimpinan APIP agar membuat kebijakan tentang standar biaya kegiatan pengawasan, penerapan
dan pemantauan sistem informasi biaya pengawasan ke arah yang lebih efisien dan efektif.
6. Pimpinan APIP agar menyediakan sarana dan prasarana berbasis teknologi Informasi (aplikasi
komputer dan hardware) untuk mendukung pengendalian biaya pengawasan.
7. APIP agar memanfaatkan informasi biaya untuk pengendalian biaya kegiatan pengawasan dan
pengambilan keputusan manajemen.
Elemen 3 (Level 3), KPA: Adanya Sistem Pengukuran Kinerja

Permasalahan:
Keberhasilan kinerja APIP belum dapat diukur
Indikasi Penyebab:
1. APIP belum memahami sistem pengukuran kinerja (SAKIP).
2. Sistem pengukuran kinerja belum dibangun dan diterapkan.
3. Sistem pengukuran kinerja yang diterapkan belum menghasilkan informasi kinerja APIP yang
menggambarkan keberhasilan pencapaian tujuan APIP selaras dengan tujuan Pemda secara
keseluruhan.
Saran :
4. Manajemen APIP agar meningkatkan pemahaman SDM mengenai sistem pengukuran kinerja
melalui PPM, workshop, bimtek, pelatihan dsb.
5. APIP agar membangun sistem pengukuran kinerja, melalui penetapan target kinerja,
pengukuran kinerja (input-output-rasio), pelaporan kinerja dan evaluasi berkala atas kinerja
APIP.
6. APIP agar menginformasikan kinerja hasil-hasil pengawasan untuk mengawal sasaran/target
kinerja dalam RPJMD/RKPD.
Elemen 4 (Level 3), KPA: APIP Bersama Sama Dengan Unit Lain Dalam Organisasi Merupakan Satu Tim
Manajemen
Permasalahan:
Pimpinan APIP belum menjadi bagian penting dari tim manajemen yang memberikan nilai tambah bagi organisasi
Indikasi Penyebab:
1. Kepala Daerah tidak memiliki pemahaman dan atau komitmen untuk memberdayakan Pimpinan APIP sebagai
bagian dari tim manajemen
2. Pimpinan APIP tidak kapabel untuk mengikuti perkembangan informasi dan perubahan perubahan dalam
organisasi Pemda
Saran :
3. Pimpinan APIP agar berkoordinasi dengan AAIPI dan Perwakilan BPKP untuk menyelenggarakan forum
pimpinan daerah agar Kepala Daerah memahami perlunya memberdayakan pimpinan APIP sebagai bagian
dari tim manajemen, antara lain dengan:
a. Melibatkan Pimpinan APIP dalam pembahasan isu-isu strategis Pemda.
b. Mengikutsertakan Pimpinan APIP dalam forum-forum penting yang diselenggarakan Pemerintah Daerah.
c. Menginformasikan rencana organisasi Pemda, informasi, laporan penting kepada Pimpinan APIP.
4. Pimpinan APIP agar:
a. Menghadiri forum-forum pengawasan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
b. Saling bertukar informasi dengan jajaran pimpinan Pemda dan mempertimbangkannya dalam penyusunan
rencana pengawasan
c. Menginformasikan dan mendiskusikan rencana dan isu-isu organisasi dengan seluruh staf APIP
d. Mendorong staf APIP terlibat aktif dalam komite komite organisasi profesi (AAIPI), satgas, forum dsb.
Elemen 4 (Level 3), KPA: Koordinasi Dengan Pihak Lain yang Memberikan Saran dan Penjaminan

Permasalahan:
Terjadi tumpang tindih lingkup pengawasan antara APIP dengan unit penyedia jasa pemberian penjaminan dan saran
lainnya.
Indikasi Penyebab:
1. Kepala Daerah belum memahami bagaimana mengkoordinasikan peran APIP dengan fungsi manajemen risiko dan
pengendalian yang lain serta dengan pihak lain yang memberikan saran dan penjaminan
2. Belum adanya kebijakan yang mengatur hubungan kerja dan koordinasi dengan unit penyedia jasa pemberian
penjaminan dan saran lainnya
3. Kurangnya komunikasi antara APIP dengan unit penyedia jasa pemberian penjaminan dan saran lainnya (fungsi risk
dan control dalam organisasi, BPK, BPKP, APIP lainnya)
Saran :
4. Pimpinan APIP agar berkoordinasi dengan AAIPI dan Perwakilan BPKP untuk menyelenggarakan forum pimpinan
daerah agar Kepala Daerah memahami perlunya mengkoordinasikan peran APIP dengan fungsi manajemen risiko
dan pengendalian intern organisasi serta dengan pihak lain yang memberikan saran dan penjaminan.
5. Pimpinan APIP agar mengusulkan kepada Kepala Daerah kebijakan yang mengatur hubungan kerja dan koordinasi
dengan unit penyedia jasa pemberian penjaminan dan saran lainnya, yang dituangkan dalam IAC.
6. Pimpinan APIP agar mengidentifikasi area-area yang dapat memberikan manfaat melalui berbagi perencanaan,
informasi maupun hasil pengawasan dengan unit penyedia jasa pemberian penjaminan dan saran lainnya.
7. Mengembangkan komunikasi, koordinasi dan berbagi informasi dengan unit penyedia jasa pemberian penjaminan dan
saran lainnya untuk meminimalisir duplikasi pengawasan.
8. Secara reguler berkomunikasi, berbagi informasi, saling mendukung dan menjadi penghubung antara organisasi
Pemda dengan unit penyediaan jasa pemberian penjaminan dan saran lainnya (BPK, BPKP, APIP lainnya).
Elemen 5 (Level 3), KPA: Adanya Mekanisme Pendanaan Kegiatan Pengawasan
Permasalahan:
1. Proses pengusulan anggaran APIP belum menjamin tersedianya alokasi sumber daya yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya
2. Usulan alokasi anggaran tidak mempertimbangkan risiko dan dampak bila tidak diawasi
Indikasi Penyebab:
3. Kepala Daerah belum mempunyai komitmen dalam pemenuhan anggaran untuk kegiatan pengawasan
4. SDM APIP belum memahami proses pengusulan anggaran pengawasan yang baik
5. APIP belum menyusun anggaran berdasarkan rencana kegiatan pengawasan prioritas untuk menangani risiko
organisasi
6. APIP belum mengidentifikasi dan menginformasikan dampak pengurangan anggaran terhadap rencana kegiatan
pengawasan
Saran :
7. Pimpinan APIP agar berkoordinasi dengan AAIPI dan Perwakilan BPKP untuk menyelenggarakan forum pimpinan
daerah untuk meningkatkan komitmen Kepala Daerah dalam pemenuhan anggaran untuk kegiatan pengawasan
8. Manajemen APIP agar meningkatkan pemahaman SDM tentang penyusunan anggaran pengawasan yang
mempertimbangkan risiko/prioritas melalui PPM, workshop, training dsb.
9. Manajemen APIP agar memperbaiki penyusunan anggaran pengawasan dengan memperhatikan besaran sumber
daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan prioritas/ berbasis risiko
10.Manajemen APIP agar melakukan revisi rencana kegiatan pengawasan dan melaporkan dampak pengurangan
anggaran terhadap rencana kegiatan pengawasan tersebut kepada Kepala Daerah
Elemen 5 (Level 3), KPA: Adanya Pengawasan terhadap Pelaksanaan Kegiatan APIP oleh Manajemen
Organisasi Pemda
Permasalahan:
Pelaksanaan kegiatan pengawasan intern oleh APIP belum dapat diukur kemanfaatannya
Indikasi Penyebab:
1. Kurangnya pemahaman Kepala Daerah terkait pentingnya pengawasan APIP oleh jajaran Pimpinan Daerah
2. Belum adanya dukungan dan kesadaran Kepala Daerah terhadap independensi, objektivitas dan efektivitas APIP
serta penerapan three lines of defense untuk perbaikan fungsi Governance, Risk dan Control (GRC) organisasi
3. Belum adanya mekanisme pengawasan APIP oleh jajaran pimpinan Daerah
Saran :
4. Pimpinan APIP agar berkoordinasi berkoordinasi dengan AAIPI dan Perwakilan BPKP untuk menyelenggarakan
forum pimpinan daerah untuk meningkatkan pemahaman Kepala Daerah akan pentingnya peran jajaran pimpinan
Daerah dalam membimbing, membina dan mengawasi kinerja APIP
5. Kepala Daerah agar menguatkan independensi, objektivitas dan efektivitas APIP melalui pengawasan kinerja APIP
yang dituangkan dalam IAC dan mengomunikasikannya kepada seluruh Stakeholder (misalnya dengan
mengunggah IAC secara online)
6. Kepala Daerah agar merevisi IAC dengan memuat peran jajaran pimpinan Pemda yang bertugas dan berwenang
untuk mereviu, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja APIP.
7. Kepala Daerah agar menetapkan mekanisme/ prosedur pengawasan terhadap kinerja APIP
8. Manajemen APIP dan Kepala Daerah agar menerapkan dan mengkoordinasikan three lines of defence secara
efektif di organisasi

Anda mungkin juga menyukai