sendiri dan tidak membentuk suatu rangkaian. Jika dilihat secara umum, ragam
hias batik Jambi adalah suatu kesenian dari elemen-elemen yang terdiri dari
filosofis
Ragam hias motif Batik Jambi
Beberapa ragam hias dan jenis motif batik Jambi, yaitu:
Motif Angso Duo
Motif Batanghari
Motif Kaca Piring
Motif Bungo Melati
Motif Durian Pecah
Tampuk Manggis
Motif Kapal Sanggat
Motif Angso Duo
Salah satu motif batik Jambi yang
paling terkenal adalah motif angso duo. Motif
ini memiliki penggambaran dua ekor hewan
angsa yang sedang berhadapan atau
beriringan pada beberapa modifikasi motif
lainnya. Makna yang terkandung di dalam
motif ini adalah bahwa setiap orang harus
selalu berusaha untuk mencari tempat yang
lebih baik. Manusia juga diajarkan untuk
hidup selaras dan harmonis dengan sesama.
Motif ini juga memiliki makna agar manusia
selalu bersikap gigih dan sabar dalam
berusaha.
Motif Sungai Batanghari
Nama Batanghari diambil dari nama sungai yang mengalir
hampir di seluruh daerah di Provinsi Jambi. Sungai Batanghari
juga menjadi sungai yang terpanjang di Pulau Sumatera. Motif
ini dilukiskan menggunakan berbagai detail seperti gunung,
aliran sungai, flora dan fauna. Motifnya berbentuk sulur
tanaman yang membentang dari bawah ke bagian atas yang
terinspirasi dari lekukan Sungai Batanghari. Makna filosofis
yang terkandung di dalam motif ini adalah mengajarkan
manusia agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi
berbagai masalah kehidupan. Kita harus mampu mencari jalan
keluar dari setiap permasalahan seperti aliran sungai yang
mengalir dari hulu ke hilir.
Motif Kaca Piring
Jika dilihat sepintas, motif kaca
piring pada Batik Jambi ini mirip dengan
motif batik kawung yang berasal dari Jawa
Tengah. Motif ini merupakan gambaran
dari bentuk simetris dan tipikal berulang.
Kaca piring diambil dari motif bunga jeruk
bercabang namun terjadi kesalahan saat
menarik canting, sehingga motifnya lebih
mirip dengan bunga kaca piring (Gardenia
Jasminoides). Makna filosofis yang
terkandung dalam motif ini adalah supaya
manusia senantiasa tegar dalam menjalani
kehidupan dan menggambarkan hati yang
bersih.
Motif Bungo Melati
Motif Bungo Melati terinspirasi dari
Bunga Melati yang dipercayai memiliki aroma
yang harum dibanding bunga lainnya. Sekilas
motif ini memiliki kemiripan dengan motif
truntum dari Daerah Jawa. Makna filosofis dari
motif ini adalah agar manusia selalu bersyukur
untuk menghilangkan rasa iri dan dengki. Selain
itu, kita juga tidak boleh memaksakan kehendak
pada orang lain dan tidak boleh memiliki sifat
sombong.
Motif Durian Pecah
Sama seperti namanya, motif ini menggambarkan
buah durian yang terpecah menjadi dua bagian. Motif ini
mirip dengan motif ceplokan yang berasal dari daerah Jawa.
Durian adalah buah yang istimewa untuk masyarakat Jambi.
Selain durian, motif ini memiliki ornamen berupa hiasan
resam, daun pakis, dan bunga kangkung.
Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi,
Provinsi Jambi