Anda di halaman 1dari 22

Katharine

Colcaba
Comfort theory

DISUSUN OLEH KELOMPOK VIII :


Ns. Damianus Marising, S.Kep (202201023)
Ns. Flora Hilaria Banda, S.Kep (202201028)
Ns. Renta Anita C. Situmorang, S.Kep (202201012)
Ns. Rosita Lumban Gaol, S.Kep (202201014)
Ns. Sriwanti Ambabunga, S.Kep (202201037)
Biografi Katharine
KolcabaKatharine

Kolcaba terlahir dengan nama Arnold Katharine pada 8


Desember 1944,di Cleveland, Ohio. Pada tahun 1965, dia
menerima diploma dalam keperawatan dari Sekolah Rumah
Sakit St Luke Nurses di Cleveland. Dia belajar selama
bertahun-tahun dalam keperawatan medical bedah, perawatan
jangka panjang, dan perawatan di rumah sebelum kembali ke
sekolah. Pada tahun 1987, dia lulus di M.S.N.R.N. Kolcaba
bekerja sebagai kepala perawat pada unit demensia. Dalam
konteks itu, dia mulai berteori tentang hasil kenyamanan.
Konsep Utama Teori
 Kenyamanan adalah pengalaman yang
diterima oleh seseorang dari suatu intervensi.
Hal ini merupakan pengalaman langsung dan
menyeluruh ketika kebutuhan fisik,
psikospiritual, sosial, dan lingkungan
terpenuhi (Peterson & Bredow, 2008)

 Konsep teori kenyamanan meliputi kebutuhan


kenyamanan, intervensi kenyamanan, variabel
intervensi, peningkatan kenyamanan, perilaku
pencari kesehatan, dan integritas institusional
Kolcaba awalnya menggunakan ide dari
3 teori keperawatan untuk mensintetis
atau mendapatkan jenis kenyamanan
dalam analisa konsep (Kolcaba &
Kolcaba 1991 dalam Alligod 201)

 Relief (B antuan/D orongan)


 Ease (Kemudahan)
 Transcendence (Kelebihan)
KERANGKA TEORI
Pentingnya perawatan kesehatan
Intervensi kenyamanan
Intervensi variabel
Kenyamanan
Perilaku mencari kesehatan
Integritas kelembagaan
Praktik terbaik
Kebijakan terbaik
Kerangka Konseptual Dari Teori
Kenyamanan
Metaparadigma Keperawatan
Menurut Katharine Kolcaba
Health
Nursing
Person
Environment
Asumsi Teori Confort Kolcaba
 Setiap individu menunjukan respon holistik terhadp stimulus
kompleks yang diterima
 Kenyamanan adalah hasil holistik yang ingin dicapai oleh setiap
individu dan erat kaitan nya dengan disiplin keperawatan
 Kenyamanan adalah kebutuhan dasar manusia yang di butuhkan dan
harus di penuhi oleh setiap indvidu
 Pencapaian kenyamanan seorang individu memberikan keuatan bagi
pasien dalam bentuk sikap kesadaran terkait kesehatan dirinya
 Pasien yang menunjukan kesadaran terkait kesehatan dirinya tinggi
cenderung memiliki kepuasaan tersendiri dengan asuhan yang
diperoleh
 Integritas institusi di dasarkan oleh orientasi sistem nilai penerima
asuhan sama penting nya oreintasi terhadap promosi kesehatan,
asuhan holistik dalam konteks dan pemberi asuhan
Aplikasi dalam keperawatan
Praktik

Teori Kolcaba digunakan oleh para mahasiswa


untuk kerangka studi mereka, seperti di dalam
kebidanan , jantung catheterisasi, perawatan kritis,
pekerja rumah sakit, ketidaksuburan / kemandulan,
terapi radiasi, keperawatan dan bedah tulang. Dan
ada juga area studi yang tak diterbitkan, tetapi
dibahas oleh Kolcaba melalui website nya, meliputi
unit luka bakar, klinik keperawatan, perawatan
rumah, nyeri kronis, terapi pijatan, pediatrik,
oncology, dan perioperative.
 Riset

The Encyclopedia of Nursing Researchmenyebutkan


pentingnya mengukur kenyamanan pada keperawatan.
Perawat dapat menyediakan bukti untuk mempengaruhi
keputusan institusi, masyarakat, dan tingkatan legislatif
yang hanya sampai pada studi kenyamanan yang
menunjukkan efektivitas holistic dari Keperawatan.
Baru-baru ini, pengukuran kenyamanan di rumah sakit
besar dan perawatan rumah datanya telah ditetapkan
untuk menambah literatur pada riset.seperti penggunaan
quetioner kenyamanan untuk mengukur kenyamanan
secara holisitik.
 Pendidikan
Menunjukkan bahwa kenyamanan sudah menjadi petunjuk
dalam pengajaran program diploma keperawatan, Teori
Kenyamanan telah diterapkan di keperawatan yang
dilaporkan oleh Cox pada tahun 1998. Teori ini sangat
mudah untuk dipahami dan diterapkan pada mahasiswa
perawat yang menyajikan suatu metode efektif untuk menilai
kebutuhan kenyamanan holistic pada orang tua dengan
rancangan perawatan akut. Teori ini tidak terbatas pada
gerontological atau pendidikan praktek lanjutan. Teori ini
cocock digunakan mahasiswa yang praktek klinik dan
aplikasi nya dapat menggunakan care plan kenyamanan
kolcoba.
Adapun struktur dari taxonomi care pan
kenyamann Kolcoba tersebut berikut ini :
Tipe Comfort Relief Ease Transcendence

Fisik kondisi pasien yang membutuhkan Bagaimana kondisi pernyataan tentang


tindakan perawatan fisik segera ketentraman dan kepuasan bagaimana kondisi pasien
terkait dengan kenyamanan pasien hati pasien yang berkaitan dalam mengatasi masalah
dengan kenyamanan fisik yang terkait dengan
kenyamanan
Psikospritual kondisi pasien yang membutuhkan Bagaimana kondisi pernyataan tentang
tindakan perawatan Psikospiritual ketentraman dan kepuasan bagaimana kondisi pasien
segera terkait dengan kenyamanan hati pasien yang berkaitan dalam mengatasi masalah
pasien dengan kenyamanan yang terkait dengan
Psikospiritual kenyamanan
Lingkungan kondisi pasien yang membutuhkan Bagaimana kondisi pernyataan tentang
tindakan perawatan lingkungan ketentraman dan kepuasan bagaimana kondisi pasien
segera terkait dengan kenyamanan hati pasien yang berkaitan dalam mengatasi masalah
pasien dengan kenyamanan yang terkait dengan
berdasarkan lingkungan kenyamanan
Sosiokultural kondisi pasien yang membutuhkan Bagaimana kondisi pernyataan tentang
tindakan perawatan social segera ketentraman dan kepuasan bagaimana kondisi pasien
terkait dengan kenyamanan pasien hati pasien yang berkaitan dalam mengatasi masalah
dengan kenyamanan yang terkait dengan
berdasarkan sosial kenyamanan
Adapun cara menggunakan tabel ini
adalah:
 Pada kolom relief dituliskan pernyataan tentang kondisi pasien
yang membutuhkan tindakan perawatan spesifik dan segera
terkait dengan kenyamanan pasien, meliputi empat konteks
kenyamanan (fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial).
 Pada kolom ease dituliskan pernyataan yang menjelaskan tentang
bagaimana kondisi ketentraman dan kepuasan hati pasien yang
berkaitan dengan kenyamanan, meliputi empat konteks
kenyamanan (fisik, psikospiritual,lingkungan dan sosial).
 Pada kolom transcendence dituliskan pernyataan tentang
bagaimana kondisi pasien dalam mengatasi masalah yang terkait
dengan kenyamanan, meliputi empat konteks kenyamanan (fisik,
psikospiritual, lingkungan dan sosial).
Kelemahan dan kelebihan Teori
 Kelemahan Teori

Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi


fisik, psikospiritual, lingkungan dan sosial kultural.
Namun untuk menilai semua aspek tersebut dibutuhkan
komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang trampil
dalam hal melakukan asuhan keperawatan berfokus
kenyamanan (pengkajian hingga evaluasi), yang di
dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.
 Kelebihan Teori

Teori kenyamanan yang dikembangkan dalam artikel oleh


kolcaba mudah dimengerti dan dipahami, selain itu teori
ini kembali kepada keperawatan dasar
Kritik Terhadap Teori Comfort
 Clarity
Beberapa artikel tentang analisis konsep teori Kolcaba terdapat beberapa yang memiliki
kekurangan dalam hal kejelasan konsep teori, tetapi tetap konsisten dalam hal definisi,
derivasi,asumsi dan proposisi. Kejelasan teori ini lebih banyak dijelaskan dalam artikel yang
terbaru. Teori ini diaplikasikan secara spesifik didalam praktik dan akademik, tetapi memiliki
keurangan dalam kejelsan bahasa. Semua konsepnya dijelaskan secara teoritikal dan
operasional.
 Simplicity
Teori comfort ini sangat sederhana karena didasari oleh asuhan keperawatan dari awal ilmu
keperawatan dikembangkan. Bahasa dan aplikasi dari teori comfort ini sedikit menggunakan
teknologi, tetapi juga dapataplikasikan dalamsetting yang menggunakan teknologi tingkat
tinggi. Hanya sedikit variable didalam teorinya yang dipilih dalam riset dan pendidikan. Inti
dari teori inimengembalikan perawat untuk kembali kepada praktikyang berdasarkan pada
pemenuhan kebutuhan secara holistic dari pasien. Kesederhanaan teori ini memudahkan
mahasiswa dan perawat dalam memperlajari dan mempraktekkan teori comfort.
 Generality
Teori Kolcaba ini telah di aplikasi di beberapa setting penelitian budaya dan beberapa
kelompok usia. Beberapa faktor yang membatasi penggunaan teori ini adalah mengetahui
tentang kebutuhan kenyamanan dari pasien. Jika perawat, institusi, komunitas secara
konsisten menggunakan teori ini maka teori ini sangat efisien, indivualis, dan dapat
memenuhi kebutuhan manusia secara holistic.Toksonomi struktur dari teori Comfort dapan
memfasilitasi para peneliti untukmembangun instrument instrument Comfort dalam berbagai
setting baru.
 Empirical Precision
Penggunaan teori ini berawal dari pemberian intervensi kenyaman
terhadap wanita dengan penyakit cancer, seorang lansia di hospice,
dan mahasiswa yang stress terhadap tugas kuliah. Pada study
terhadap lansia didapatkan peningkatan HSBs,yang mendukung
terhadap teori Comort selanjutnya. Beberapa instrument tentang
confort ini di berbagai setting keperawatan bisa didapatkan
diwebsite Kolcaba.
 Derivable Consequenses

Teori Comfort ini menjelaksn tentang dimana pasien sebagai


sentraldalampelayan dan menjelaskan bagaimana mengukur
tingkat kenyaman pasien,status pasien dan kekuatan institusi.Teori
ini dapat membuktikan keuntuungan teori secara efektifitas untuk
meningkatkan kenyaman dan HSBs. Teori Comfort ini
mendedikasikan untuk mengembalikan teori keperawatan kepada
akarnya (Alligood & Tomey, 2010
APLIKASI TEORI DALAM PENELITIAN

“ EMPOWERMENT PADA IBU POST PARTUM UNTUK MENURUNKAN BREAST ENGORGEMENT DENGAN
PENDEKATAN TEORI COMFORT KOLCABA ’’

oleh; Bernadeta Novita Septiani1) , Luky Dwiantoro2) ( 2020)


Fenomena bengkaknya payudara atau breast engorgement diakibatkan adanya
gangguan selama proses menyusui (laktasi) pada beberapa ibu post partum. Perawatan
diri secara mandiri pada ibu post partum sangat diperlukan untuk mengatasi breast
engorgement dengan pendekatan teori Comfort Kolcaba. Cara mengatasi kondisi
breast engorgement dengan adanya pengaruh seorang leader sebagai tenaga kesehatan
dengan empowerment pada ibu post partum. Literature review ini mempunyai tujuan
mendeskripsikan dan memberikan informasi tentang upaya meningkatkan kenyamanan
ibu post partum dalam mengatasi breast engorgement melalui empowerment dengan
pendekatan teori kenyamanan Katherine Kolcaba.
Metode : Metode yang digunakan dalam penyusunan
literature review menggunakan beberapa artikel dengan
proses pencarian artikel melalui google schoolar (Jurnal
Keperawatan dan Jurnal Kesehatan), science direct, ebsco,
Pubmed, Jurnal Keperawatan Diponegoro (JKD).

Hasil: Empowerment yang diberikan pada ibu post


partum antara lain : (Information) peran perawat
dengan memberikan informasi diharapkan memiliki efek
menguntungkan dan mampu mengubah tingkat
pengetahuan dan sikap ibu post partum dengan breast
engorgement. (Support) peran perawat dalam
meningkatkan support sistem pada ibu post partum
adalah memfasilitasi keluarga diperlukan untuk
meningkatkan support.
(Opportunities to learn )peran perawat dalam empowering ibu post partum terkait
pengalaman masa lalu adalah dengan memotivasi dan memberikan peluang belajar
terkait keterampilan laktasi pada ibu post partum.(Resources) peran perawat dalam
empowering ibu post partum dan keluarga terkait finansial atau ekonomi adalah
memotivasi ibu post partum dan keluarga dalam meningkatkan hubungan
interpersonal. Hal tersebut mampu meningkatkan support pada ibu post partumdengan
modifikasi perawatan dalam memandirikan ibu post partum merawat diri dan bayinya,
khususnya dalam mengatasi breast engorgement.

Kesimpulan :Kondisi ibu post partum yang mengalami breast engorgement dapat
diturunkan melalui kepemimpinan empowerment dengan pendekatan teori Comfort
Katherine Kolcaba.
Kesimpulan
Menurut Kolcaba kebutuhan keperawatan kesehatan
adalah kebutuhan tentang kenyamanan dan
peningkatan dari kondisi penuh tekanan dalam
situasi perawat kesehatan. Kebutuhan ini meliputi
kebutuhan fisik, psikospiritual, social dan kebutuhan
lingkungan yang memfasilitasinya. Kolcaba
mengemukakan teori of comfort dengan membagi 3
tipe comfort yaitu, reliefe, ease, dan transcendence.
Saran
Teori of comfort dari Katherine Kolcaba ini tidak
bisa digunakan dalam semua area keperawatan,
maka sebelum diterapkan sebaiknya harus ditelaah
kembali dan disesuaikan dengan kondisi
keperawatan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

 Alligood, Tomey. (2010). Nursing Theorist and Their Work, sixth edition. Toronto : The CV Mosby
Company St. Louis

 Ann, Marriner. (2001). alih bahasa Ekawijaya : Teori keperawatan para Ahli dan berbagai
Pandangannya.

 De Laune dan Ladner. 2002. Fundamentals of Nursing: standard and Practice 2nd edition. USA:
Thompsons Learning Inc

 Manitoba Health(2003). Emergency Treatment Guidelines General . Journal of Emergency Nursing,12

 McEwen,Melanie; Wills Evelin M. 2011. Theoritical Basis For Nursing. Lippincott Willians & Wilkins

 Ruddy. (2007). Models and theorist of Nursing. http. www.library stritch.edu, diperoleh tanggal 25
November 2010, pukul 10.26

 Colcaba, Katharine. www.thecomfortline.com


 Aziz, Ahmad, danHidayatAlimul.(2011).PengantarKonsepDasarKeperawatan. Edisi 2.SalembaMedika.
Jakarta.Basford, Lynn, (2006), TeoridanPraktikKeperawatan, EGC, Jakarta.Marriner-Tomey&Alligood
(2006).Nursing theorists and their works. 6th Ed. St.Louis :Mosby Elseiver,Inc.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai