Budidaya Hidroponik
Budidaya Hidroponik
HIDROPONIK
By Mirza Puspita Widiasari
Tren Hidroponik
Hidup di perkotaan, terutama di kota-kota besar, identik dengan lingkungan yang
sesak, pengap, dan jauh dari kesan hijau tanaman. Jangankan bertanam komoditas
pangan, menghasilkan sayuran berumur pendek yang bisa dikonsumsi sendiri saja
rasanya mustahil. Padahal, bercocok tanam terbilang salah satu kegiatan tertua
manusia untuk bertahan hidup, dan dalam konteks kehidupan modern sekarang
menjadi salah satu aktivitas rekreatif.
Kegiatan bercocok tanam identik dengan tanah, kotor, cacing, dan hal-hal lain
yang bagi sebagian orang menjadi faktor yang memadamkan keinginan untuk
melakoninya, meski kegiatan ini tergolong aktivitas produktif dan hobi.
Solusinya adalah budidaya secara hidroponik alias bertanam tanpa tanah. Tanpa
harus mengotori tangan dengan tanah, menyiram tanaman secara manual, dan
berpanas-panas dibawah terik matahari, dan siapa pun bisa melakukannya.
Dengan kata lain, hidroponik merupakan suatu sistem budidaya
tanaman pada media yang tidak menyediakan unsur hara, dan unsur
hara esensial yang diperlukan tanaman disediakan dalam bentuk
larutan/nutrisi.
Hidroponik sebenarnya bukan teknologi baru di dunia pertanian. Hidroponik
muncul dari pemahaman bahwa tanaman hidup bukan karena tanah, tetapi dari
unsur-unsur yang terdapat di dalam tanah. Karena itu, jika unsur-unsur yang
dibutuhkannya dipenuhi, tanaman bisa tumbuh tanpa tanah. Mesir, Cina dan India
merupakan bangsa yang mula-mula mempraktekkan bertanam semangka,
mentimun, dan sayuran lainnya di bedengan pasir di pinggir sungai. Mereka
menyiramkan pupuk organik pada tanaman yang dibudidayakan sehingga bisa
tumbuh optimal.
Sayuran Daun
Tanaman Umbi
Tanaman Bunga
Tanaman Pangan
Tanaman Tahunan
Selain sebagai sumber pemenuhan bahan pangan dan juga hobi. Sistem hidroponik
diterapkan di perjalanan luar angkasa untuk memenuhi kebutuhan makanan para
astronot yang menanam secara hidroponik di dalam pesawat luar angkasanya.
Kapal induk yang berlayar selama berbulan-bulan pun mendapatkan solusi
ketahanan pangan dengan membangun sistem hidroponik di dalam kapal tersebut.
Pertanian Konvensional Vs Hidroponik
7 Jumlah Dibatasi oleh akar, hara dan cahaya, Dibatasi oleh cahaya, populasi
Tanaman populasi tanaman lebih kecil lebih besar
8 Gulma Ada, perlu pengendalian Tidak ada
9 Hama dan Banyak Sedikit
Penyakit
10 Tenaga kerja Banyak Sedikit