Anda di halaman 1dari 40

METODE DAN TEKNIK HARMONISASI ANALISIS

POLA PANGAN HARAPAN


BERDASARKAN DATA SUSENAS

Disajikan Oleh:
Dewi Indah Cahyanti, SP, MM
Kepala Seksi Subbid Konsumsi dan Keamanan Pangan

Disajikan Pada:
Sosialisasi Konsumsi Pangan Berbasis Pola Pangan Harapan (PPH)
Berdasarkan Data Susenas
Dinas Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Pangkalpinang, 19-20 April 2018
PENGANTAR
LATAR BELAKANG
• Indikator situasi konsumsi pangan, khsususnya skor Pola Pangan
Harapan (PPH) merupakan salah satu indikator pokok keberhasilan
pembangunan bidang ketahanan pangan di suatu wilayah yang
secara eksplisit tercantum dalam RPJMD Periode 2017-2022.
• Dalam rangka meningkatkan sinergisitas kebijakan, strategi dan
prioritas pembangunan ketahanan pangan wilayah di tingkat pusat
maupun daerah diperlukan informasi yang menggambar indikator
situasi dan kebutuhan konsumsi pangan penduduk yang akurat
dan up to date.
• Informasi tersebut diharapkan dapat mendukung kelancaran setiap
tahapan dan proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi program, sehingga pembangunan bidang ketahanan
pangan di suatu wilayah dapat berjalan secara lebih effektif,
effisien dan tepat sasaran.

2
PENGANTAR
LATAR BELAKANG
Salah satu sumber data sekunder konsumsi pangan penduduk yang
digunakan di Indonesia adalah data SUENAS,
Beberapa hal teknis yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan
dan analisis situasi konsumsi pangan dengan pendekatan PPH
berdasarkan data SUSENAS, adalah:
•Terdapat perbedaan jumlah & jenis jenis pangan pada kuesioner data
Susenas lama sebelum tahun 2015 (207 pangan & 35 makan jadi)
dengan 2015 & selanjutnya (111 pangan & 35 makan jadi).
•Keterbatasan jenis makanan jadi dan makanan yang dikonsumsi di luar
rumah yang terdapat dalam kuesioner Susenas.
•Metode ”recall” seminggu berpotensi terjadinya under/over
estimate data konsumsi pangan yang diingat oleh responden.
Diperlukan harmonisasi perhitungan Skor PPH konsumsi pangan
melalui teknik justifikasi perubahan kuesioner & tren data Susenas.

3
PENGANTAR
LATAR BELAKANG
Sejalan dengan perkembanguan pembangunan di bidang ketahanan
pangan terdapat beberapa perubahan standar analisis dalam
perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH), yang berkaitan
dengan:
•Perubahan Standar AKG Nasional untuk Energi (dari 2000
menjadi 2150 Kkal/kap/hari) & Protein (dari 52 menjadi 57
Gr/kap/hari)
•Standar PPH Ideal Nasional dianggap kurang relevan untuk
wilayah tertentu dengan karakteristik ekologi & demografi yang
khas sehingga perlu Standar PPH Ideal Regional
Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan upaya
harmonisasi dengan melakukan justifikasi terhadap standar
analisis dalam perhitungan Skor PPH konsumsi pangan penduduk
di suatu wilayah.

4
PENGANTAR
TUJUAN
• Menganalisis situasi konsumsi pangan penduduk di suatu wilayah
berdasarkan data Susenas dengan pendekatan Pola Pangan
Harapan (PPH).
• Melakukan harmonisasi perhitungan Skor PPH konsumsi pangan
penduduk di suatu wilayah berdasarkan data Susenas dengan
melakukan justifikasi terhadap perubahan standar AKG & PPH
Ideal serta perubahan kuesioner & tren data Susenas.
• Menghitung proyeksi situasi konsumsi pangan penduduk di suatu
wilayah berdasarkan data hasil harmonisasi perhitungan Skor PPH
sesuai data Susenas.
• Menghitung estimasi kebutuhan konsumsi pangan wilayah
berdasarkan data proyeksi konsumsi pangan penduduk yang
didsarkan data hasil harmonisasi perhitungan Skor PPH sesuai data
Susenas.

5
METODE PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN
PENGGERTIAN

• Pola Pangan Harapan (PPH) atau Desirable Dietary Pattern


(DDP) adalah susunan keragaman pangan yang didasarkan
pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama terhadap
kecukupan konsumsi pangan penduduk di suatu wilayah.
• PPH merupakan instrumen untuk menilai situasi konsumsi
pangan penduduk di suatu wilayah yang dapat digunakan
untuk menyusun perencanaan kebutuhan konsumsi pangan ke
depan, dengan mempertimbangkan aspek norma .dan
kecukupan gizi, preferensi konsumsi pangan masyarakat, dan
potensi ketersediaan pangan wilayah.
• Selain itu, PPH juga dapat dijadikan acuan untuk menentukan
sasaran dalam perencanaan kebutuhan dan target penyediaan
pangan wilayah.

6
METODE PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN
KERANGKA PIKIR

Potensi Ketersediaan
Norma dan
Pangan Wilayah
Kecukupan Gizi

Kebutuhan
• Potensi agroekologi Konsumsi Pangan Preferensi
• Potensi agroeindustri Berbasis Pola Pangan Konsumsi Pangan
• Potensi ekonomi Harapan (PPH) Penduduk
• Tantangan global

• Laju konsumsi pangan


Target Penyediaan
• Pertumbuhan penduduk
Pangan Wilayah
• Pertumbuhan ekonomi
Berbasis PPH
• Kebijakan & regulasi

7
METODE PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN
LANGKAH POKOK PERHITUNGAN

1. Kelompokan pangan menjadi 9 kelompok pangan PPH.


2. Hitung sub total kandungan energi menurut kelompok pangan.
3. Hitung total energi aktual seluruh kelompok pangan.
4. Hitung kontribusi energi dari setiap kelompok pangan terhadap total
energi aktual (%).
5. Hitung kontribusi energi setiap kelompok pangan terhadap Angka
Kecukupan Energi (%AKE).
6. Hitung skor aktual berdasarkan kontribusi aktual dikalikan bobot
masing-masing kelompok pangan.
7. Hitung skor AKE berdasarkan kontribusi AKE dikalikan bobot
masing-masing kelompok pangan.
8. Verifikasi skor AKE masing-masing kelompok pangan (gunakan skor
maksimum jika skor AKE > skor maksimum).
9. Hitung total skor PPH dimana skor ideal adalah 100.

8
METODE PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN
TABEL .STANDAR PERHITUNGAN SKOR PPH

Konsumsi Kontribusi Kontribusi % Aktual %AKE Sama Dengan Skor


Energi Konsumsi Kecukupan x x AKE atau Gunakan
(Kkal/Kap/Hari) (%) (%AKE) Bobot Bobot Skor Mak jika Skor
AKE>Skor Mak

Energi % Skor Skor Skor Skor


No Kelompok Pangan % AKE Bobot
Aktual Aktual Aktual AKE Maks PPH
1 Padi-padian
2 Umbi-umbian
3 Pangan Hewani
4 Minyak dan Lemak
5 Buah/Biji Berminyak
6 Kacang-kacangan
7 Gula
8 Sayur dan Buah
9 Lain-lain
Total

9
METODE PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN
CONTOH HASIL PERHITUNGAN SKOR PPH

Gr m P er P er hitungan Skor P ola P angan H ar apan (P P H )


No Kelompok P angan
Kap/H ar i Kkal % A KE*) Bobot Skor A KE Skor Mak Skor P P H

1 Padi-padian 312,9 1271,9 63,6 0,5 31,8 25,0 25,0


2 U mbi-umbian 34,9 41,4 2,1 0,5 1,0 2,5 1,0
3 Pangan Hew ani 97,6 178,9 8,9 2,0 17,9 24,0 17,9
4 M iny ak dan Lemak 25,5 229,5 11,5 0,5 5,7 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminy ak 5,4 29,4 1,5 0,5 0,7 1,0 0,7
6 Kacang-kacangan 19,4 48,0 2,4 2,0 4,8 10,0 4,8
7 Gula 20,6 75,2 3,8 0,5 1,9 2,5 1,9
8 Say ur dan Buah 206,7 76,4 3,8 5,0 19,1 30,0 19,1
9 Lain-lain 74,4 41,9 2,1 0,0 0,0 0,0 0,0

T otal 1992,7 99,6 0,0 83,0 100,0 75,5


Keterangan: Simulasi didasarkan pada data aktual Susenas Tahun 2015 dengan AKE 2000
Kkal/Kapita/Hari dan PPH Ideal Nasional

10
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
SPESIFIKASI TEKNIS

• Aplikasi Harmonisasi Analisis PPH Susenas 2015 dirancang dalam


bentuk Spreadsheet Microsoft Excel yang dilengkapi dengan
sistem perintah tambahan Microsoft Visual Basic for Windows.
• Standar hardware dan software komputer yang dianjurkan untuk
dapat menjalankan aplikasi ini secara optimal adalah sebuah
personal computer dengan kualifikasi minimal yang sesuai untuk
dapat mengoperasikan Microsoft Office for Windows 2007.
• Pengguna harus memahami dengan baik standar operasi
Windows dan Microsoft Excel, dengan kualifikasi minimal sebagai
seorang database entry, atau lebih baik lagi jika programmer.
• Selain model standar entri data, aplikasi ini dilengkapi pula
dengan sistem pilihan dalam drop-down menu yg dapat
diaktifkan dengan menggunakan perangkat mouse.

11
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
SPESIFIKASI METODOLOGIS

• Aplikasi Harmonisasi Analisis PPH Susenas 2015 dirancang secara


khusus untuk membantu aparatur pemerintahan dalam menghitung
dan menganalisis situasi konsumsi pangan penduduk berdasarkan
data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).
• Secara umum, modul pokok aplikasi dalam bentuk worksheet terdiri
dari woksheet: Baseline, Susenas, Pola Konsumsi, Kecukupan Gizi,
Skor PPH, Sasaran PPH, Proyeksi Konsumsi, dan Kebutuhan Pangan.
• Input dan output aplikasi disusun dalam bentuk tabel-tabel
worksheet yang interaktif & disesuaikan dengan susunan data hasil
Susenas, sehingga tiap perubahan pada data input secara otomatis
akan merubah nilai-nilai pada tabel output. .
• Aplikasi ini dapat digunakan untuk menganalisis data Susenas pada
berbagai tingkatan wilayah, baik tingkat nasional, provinsi, maupun
kabupaten/kota dengan dengan cara memilih dari dropdown menu
Wilayah dan Level Data.

12
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
SPESIFIKASI METODOLOGIS

• Aplikasi Harmonisasi Analisis PPH Susenas 2015 dapat digunakan


untuk menganalisis data Susenas dengan format kuesioner lama
maupun baru sesuai tahun survei dengan alternatif pilihan antara
2005-2014 untuk format lama dan 2015-2025 untuk format baru.
• Untuk data Susenas format baru analisis PPH dapat dilakukan
terhadap data aktual maupun data hasil justifikasi perubahan
kuesioner.
• Untuk data Susenas tahun 2009 keatas analisis PPH juga dapat
dilakukan terhadap data aktual maupun data hasil justifikasi tren
konsumsi.
• Hasil analisis kuantitas konsumsi pangan dapat disesuaikan dengan
standar AKG lama maupun baru.
• Hasil analisis kualitas konsumsi pangan berdasarkan skor PPH dapat
menggunakan standar PPH Ideal nasional dan regional.

13
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
LANGKAH POKOK PENGGUNAAN APLIKASI
• Copy file Aplikasi Harmonisasi Analisis Pola Pangan Harapan
Berdasarkan Data Susenas – Master.xls menjadi file baru
dengan Microsoft Explorer.
• Ganti kata “Master” pada file baru tersebut dengan nama
masing-masing wilayah sesuai dengan level atau wilayah
masing-masing.
• Untuk membuka, mengedit, dan menyimpan data serta
mencetak output pada file aplikasi tersebut sepenuhnya
mengikuti sistem operasi Microsoft Office sesuai spesifikasi
Sistem Operasi Windows pada komputer yang digunakan.
• Untuk mengaktifkan aplikasi buka file diatas dengan Microsoft
Excel dalam modus Enable Macros Security Level Medium.

14
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
LANGKAH POKOK PENGGUNAAN APLIKASI

• Untuk merubah security level Microsoft Excel pada Microsoft pada


Office 2007 atau yanh lebih baru, buka jendela Trust Center dengan
mengaktifkan menu File  Options, click toolbar Trust Center
Settings pada tab Trust Center, click option Disable all macros with
notification pada tab Macros Settings.
• Untuk mengaktifkan sistem menu-menu khusus, baik dalam bentuk
command button dan drop-down menu serta hyperlink text dengan
menggunakan perangkat mouse click toolbar Enable Contents pada
bar Security Warning.
• Demi kemudahan pengoperasian software pengguna hanya perlu
melengkapi data Baseline, data Susenas dan tahun Sasaran PPH
dengan mengganti cell data yang ditandai dengan warna merah.
• Tidak diperkenankan merubah data maupun formula selain yang
berwarna merah karena akan menyebabkan kerusakan program.

15
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
KETENTUAN ENTRI BASELINE DATA

WILAYAH ANALISIS
•Nama Wilayah diisi dengan cara memilih dari dropdown menu
pada cell C7 dengan pilihan Indonesia dan Daftar Nama Provinsi.
•Level Data diisi dengan cara memilih dari dropdown menu pada
cell C8 dengan pilihan Nasional untuk wilayah Indonesia atau
Provinsi dan Daftar Nama Kabupaten untuk wilayah provinsi
yang dipilih pada cell C7.
•Nama Intansi dan alamat kantor diisi dengan cara diketik pada
cell C9.
•Alamat Kantor dan alamat kantor diisi dengan cara diketik pada
cell C9.

16
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
KETENTUAN ENTRI BASELINE DATA

BASELINE
•Tahun data diisi dengan cara memilih dari dropdown menu
pada cell C13 dengan alternatif pilihan antara 2005 s/d 2025..
•Justifikasi Kuesioner untuk data Susenas Tahun 2015 s/d 2025
diisi dengan cara memilih dari dropdown menu pada cell C14
dengan alternatif pilihan Aktual atau Justifikasi, sedangkan
untuk data sebelum 2015 tidak ada pilihan Justifikasi.
•Justifikasi Tren Skor PPH untuk data Susenas Tahun 2009 s/d
2025 diisi dengan cara memilih dari dropdown menu pada cell
C15 dengan alternatif pilihan Aktual atau Justifikasi, sedangkan
untuk data sebelum 2009 tidak ada pilihan Justifikasi.

17
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
KETENTUAN ENTRI BASELINE DATA
STANDAR ANALISIS
•Standar Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan
Protein diisi dengan cara diketik masing-masing pada cell C18 dan
C19 dengan alternatif standar AKE sebesar 2000 atau 2150 Kkal
dan AKP sebesar 52 atau 57 Gram Per Kapita/Hari.
•Justifikasi Standar PPH Ideal dapat diisi dengan cara memilih dari
dropdown menu pada cell C20 dengan pilihan Nasional atau
Regional untuk wilayah analisis provinsi atau kabupaten/kota.

DATA DEMOGRAFI
•Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk pada tahun analisis diisi
dengan cara diketik masing-masing pada cell C23 dan C24.

18
APLIKASI HARMONISASI ANALISIS PPH DATA SUSENAS
KETENTUAN ENTRI DATA SUSENAS

• Data konsumsi hasil Susenas dibedakan berdasarkan kategori


wilayah yang terdiri dari: Wilayah Kota, Wilayah Desa, dan Total
Wilayah.
• Data yang dientri adalah data rata-rata kuantitas konsumsi
pangan penduduk dalam ukuran rumahtangga (URT) untuk
masing-masing jenis pangan per kapita/minggu.
• Tabel hasil analisis situasi konsumsi pangan yang mencakup
tabel-tabel Tingkat Kecukupan Gizi dan Skor Pola Pangan
Harapan disajikan untuk masing-masing kategori wilayah data
Susenas.
• Untuk analisis proyeksi konsumsi penduduk dan estimasi
kebutuhan konsumsi pangan wilayah hanya didasarkan pada
data susenas kategori Total Wilayah.

19
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI DATA SUSENAS


JUSTIFIKASI PERUBAHAN KUESIONER
•Pada tahun 2015, rancangan kuesioner Susenas mengalami
perubahan terutama pada jenis dan jumlah data yang dikumpulkan
pada modul konsumsi.
•Format kuesioner baru hanya mencakup sekitar 111 item pangan
dan 35 item makan jadi, yang berarti hanya sekitar setengahnya
dari format lama yang mencakup sekitar 207 item pangan dan 35
item makan jadi.
•Perbedaan format data Susenas tersebut selain terletak pada
perbedaan jumlah dan jenis item pangan, juga berdampak pada
perbedaan daftar kandungan gizi maupun konversi berat untuk
jenis-jenis pangan tertentu, sehingga berdampak pada perhitungan
rata-rata konsumsi gizi serta perhitungan skor PPH.

20
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI DATA SUSENAS


CONTOH HASIL JUSTIFIKASI PERUBAHAN KUESIONER
Gr m P er P er hitungan Skor P ola P angan H ar apan ( P P H )
No Kelompok P angan
Kap/H ar i Kkal % A KE*) Bobot Skor A KE Skor M ak Skor P P H

1 P adi-padian 314,2 1277,4 63,9 0,5 31,9 25,0 25,0


2 U mbi-umbian 36,7 43,6 2,2 0,5 1,1 2,5 1,1
3 P angan H ew ani 98,5 180,4 9,0 2,0 18,0 24,0 18,0
4 M iny ak dan Lemak 25,5 229,5 11,5 0,5 5,7 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminy ak 5,4 29,4 1,5 0,5 0,7 1,0 0,7
6 Kacang-kacangan 20,6 51,0 2,6 2,0 5,1 10,0 5,1
7 G ula 20,6 75,2 3,8 0,5 1,9 2,5 1,9
8 S ay ur dan Buah 215,4 79,6 4,0 5,0 19,9 30,0 19,9
9 Lain-lain 74,6 42,0 2,1 0,0 0,0 0,0 0,0

T otal 2008,1 100,4 0,0 84,4 100,0 76,8

Keterangan = * ) A KE = 2000,0 Kkal/Kapita/H ari

Keterangan: Simulasi didasarkan pada data hasil justifikasi kuesioner Susenas Tahun 2015
dengan standar AKE 2000 Kkal/Kapita/Hari & PPH Ideal Nasional

21
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI DATA SUSENAS


JUSTIFIKASI TREN DATA KONSUMSI PANGAN
•Justifikasi tren data susenas dalam perhitungan skor PPH
menggunakan faktor koreksi yang didasarkkan pada tren rasio
pengeluaran riil setiap kelompok pangan pada periode waktu
tertentu.
•Pengeluaran riil didasarkan pada pengeluaran nominal kelompok
pangan yang dikoreksi dengan Indek Harga Konsumen (IHK) yang
merupakan IHK rata-rata dari IHK setiap bulan selama satu tahun,
dimana (IHK untuk tingkat provinsi didekati dengan menggunakan
perhitungan tertimbang dari IHK di 66 kabupaten/kota).
•Justifikasi digunakan apabila ditemukan ketidakkonsistenan antara
tren data Susenas dalam penilaian kuantitas dan kualitas konsumsi
pangan dengan kaidah dan teori dalam pendekatan diatas.

22
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI DATA SUSENAS


CONTOH HASIL JUSTIFIKASI TREN DATA
Gr m P er P er hitungan Skor P ola P angan H ar apan ( P P H )
No Kelompok P angan
Kap/H ar i Kkal % A KE*) Bobot Skor A KE Skor M ak Skor P P H

1 P adi-padian 314,2 1252,6 62,6 0,5 31,3 25,0 25,0


2 U mbi-umbian 36,7 48,3 2,4 0,5 1,2 2,5 1,2
3 P angan H ew ani 98,5 201,0 10,0 2,0 20,1 24,0 20,1
4 M iny ak dan Lemak 25,5 256,8 12,8 0,5 6,4 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminy ak 5,4 44,3 2,2 0,5 1,1 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 20,6 57,1 2,9 2,0 5,7 10,0 5,7
7 G ula 20,6 101,5 5,1 0,5 2,5 2,5 2,5
8 S ay ur dan Buah 215,4 98,9 4,9 5,0 24,7 30,0 24,7
9 Lain-lain 74,6 38,0 1,9 0,0 0,0 0,0 0,0

T otal 2098,5 104,9 0,0 93,1 100,0 85,2

Keterangan = * ) A KE = 2000,0 Kkal/Kapita/H ari

Keterangan: Simulasi didasarkan pada hasil justifikasi kuesioner & tren data Susenas Tahun
2015 dengan standar AKE 2000 Kkal/Kapita/Hari & PPH Ideal Nasional

23
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI STANDAR ANALISIS


JUSTIFIKASI PERUBAHAN STANDAR AKG

AKG Menurut Energi : 2000 kkal/kapita/hari


Standar WNPG. 2004 Protein : 52 gram/Kapita/hari
Analisis Kuantitas
Konsumsi
Pangan
AKG Menurut Energi : 2150 kkal/kapita/hari
WNPG 2012 Protein : 57 gram/Kapita/hari

24
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI STANDAR ANALISIS


CONTOH HASIL JUSTIFIKASI PERUBAHAN STANDAR AKE
Gr m P er P er hitungan Skor P ola P angan H ar apan ( P P H )
No Kelompok P angan
Kap/H ar i Kkal % A KE*) Bobot Skor A KE Skor M ak Skor P P H

1 P adi-padian 314,2 1252,6 58,3 0,5 29,1 25,0 25,0


2 U mbi-umbian 36,7 48,3 2,2 0,5 1,1 2,5 1,1
3 P angan H ew ani 98,5 201,0 9,3 2,0 18,7 24,0 18,7
4 M iny ak dan Lemak 25,5 256,8 11,9 0,5 6,0 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminy ak 5,4 44,3 2,1 0,5 1,0 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 20,6 57,1 2,7 2,0 5,3 10,0 5,3
7 G ula 20,6 101,5 4,7 0,5 2,4 2,5 2,4
8 S ay ur dan Buah 215,4 98,9 4,6 5,0 23,0 30,0 23,0
9 Lain-lain 74,6 38,0 1,8 0,0 0,0 0,0 0,0

T otal 2098,5 97,6 0,0 86,6 100,0 81,5

Keterangan = * ) A KE = 2150,0 Kkal/Kapita/H ari

Keterangan: Simulasi didasarkan pada hasil justifikasi kuesioner & tren data Susenas Tahun
2015 dengan standar AKE 2150 Kkal/Kapita/Hari & PPH Ideal Nasional

25
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI STANDAR ANALISIS


JUSTIFIKASI PERUBAHAN STANDAR PPH

Standar PPH Ideal 2015

Nasional Regional*)

Kelompok Pangan %AKE Bobot Skor %AKE Bobot Skor


Padi-padian 50% 0,5 25,0 45% 0,5 22,0
Standar Umbi-umbian 6% 0,5 2.5 12% 0,5 6,0
Analisis Pangan Hewani 12% 2,0 24,0 12% 2,0 24,0
Kualitas Minyak & Lemak 10% 0,5 5,0 10% 0,5 5,0
Konsumsi Buah/Biji Bminyak 3% 0,5 1,0 2% 0,5 1,0
Pangan Kacang-kacangan 5% 2,0 10,0 5% 2,0 10,0
Gula 5% 0,5 2.5 5% 0,5 2.0
Sayur & Buah 6% 5,0 30,0 6% 5,0 30,0
Lain-lain 3% 0,0 0,0 3% 0,0 0,0
Total 100% 100,0 100% 100,0

Keterangan: *) Berlaku untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua & Papua Barat

26
HARMONISASI PERHITUNGAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN

JUSTIFIKASI STANDAR ANALISIS


CONTOH HASIL JUSTIFIKASI STANDAR PPH REGIONAL
Gr m P er P er hitungan Skor P ola P angan H ar apan ( P P H )
No Kelompok P angan
Kap/H ar i Kkal % A KE*) Bobot Skor A KE Skor M ak Skor P P H

1 P adi-padian 312,9 1487,8 69,2 0,5 34,6 22,0 22,0


2 U mbi-umbian 34,9 51,1 2,4 0,5 1,2 6,0 1,2
3 P angan H ew ani 97,7 222,4 10,3 2,0 20,7 24,0 20,7
4 M iny ak dan Lemak 25,5 265,4 12,3 0,5 6,2 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminy ak 5,4 52,8 2,5 0,5 1,2 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 21,3 85,7 4,0 2,0 8,0 10,0 8,0
7 G ula 20,6 102,8 4,8 0,5 2,4 2,0 2,0
8 S ay ur dan Buah 206,8 107,1 5,0 5,0 24,9 30,0 24,9
9 Lain-lain 74,4 43,1 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0

T otal 2418,3 112,5 0,0 99,2 100,0 84,8

Keterangan = * ) A KE = 2150,0 Kkal/Kapita/H ari

Keterangan: Simulasi didasarkan pada hasil justifikasi kuesioner & tren data Susenas Tahun
2015 dengan standar AKE 2150 Kkal/Kapita/Hari & PPH Ideal Regional

27
ANALISIS SASARAN KONSUMSI PANGAN PENDUDUK
PENETAPAN SASARAN PENCAPAIAN PPH

• Sasaran pencapaian skor PPH Sasaran adalah sasaran kualitas


konsumsi pangan yang menggambarkan kontribusi ideal masing-
masing kelompok pangan sesuai dengan standar Pola Pangan
Harapan (PPH) ideal yang ingin dicapai pada periode waktu
tertentu dengan memperhatikan situasi konsumsi pangan aktual
pada tahun dasar yang analisis.
• Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimum (SPM)
Bidang Ketahanan Pangan Tahun 2010, sasaran pencapaian PPH
adalah sebesar 90 pada tahun 2015.
• Proyeksi Skor PPH dapat dihitung dengan metode interpolasi
linear, yaitu dengan membagi rata selisih skor PPH dengan
selisih tahun antara tahun dasar dengan tahun target yang
nilainya kemudian dijadikan sebagai sebagai basis peningkatan
skor PPH setiap tahunnya.

28
ANALISIS SASARAN KONSUMSI PANGAN PENDUDUK
PENETAPAN SASARAN PENCAPAIAN PPH

Skor Pola Pangan Harapan


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2022

1 Padi-padian 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0 25,0


2 Umbi-umbian 1,1 1,3 1,5 1,7 1,9 2,5
3 Pangan Hewani 18,7 19,5 20,2 21,0 21,7 24,0
4 Minyak dan Lemak 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
6 Kacang-kacangan 5,3 6,0 6,6 7,3 8,0 10,0
7 Gula 2,4 2,4 2,4 2,4 2,4 2,5
8 Sayur dan Buah 23,0 24,0 25,0 26,0 27,0 30,0
9 Lain-lain 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 81,5 84,1 86,8 89,4 92,1 100,0


Keterangan: Proyeksi dihitung dengan teknik interpolasi linier dengan asumsi target PPH ideal
sekitar 92,5 akan dicapai tahun 2019 sesuai sasaran RPJMN Bidang Ketahanan
Pangan.

29
ANALISIS SASARAN KONSUMSI PANGAN PENDUDUK
PERHITUNGAN ESTIMASI KONSUMSI ENERGI

Rata-Rata Konsumsi Energi (Kkal/Kapita/Hari)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2022

1 Padi-padian 1.253 1.227 1.202 1.176 1.151 1.075


2 Umbi-umbian 48 60 71 83 94 129
3 Pangan Hewani 201 209 217 225 234 258
4 Minyak dan Lemak 257 251 245 239 233 215
5 Buah/Biji Berminyak 44 47 50 53 56 65
6 Kacang-kacangan 57 64 71 79 86 108
7 Gula 102 102 103 104 105 108
8 Sayur dan Buah 99 103 108 112 116 129
9 Lain-lain 38 42 46 49 53 65

Total 2.099 2.106 2.113 2.121 2.128 2.150


Keterangan: Estimasi berdasarkan konversi angka sasaran pencapaian skor PPH menjadi
kontribusi energi masing-masing kelompok pangan sesuai dengan standar AKE
dan PPH Ideal yang dijadikan acuan

30
ANALISIS SASARAN KONSUMSI PANGAN PENDUDUK
PERHITUNGAN ESTIMASI KONSUMSI PANGAN

Rata-Rata Konsumsi Pangan (Gram/Kapita/Hari)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2022

1 Padi-padian 314 312 309 306 304 296


2 Umbi-umbian 37 45 54 62 71 97
3 Pangan Hewani 98 106 113 121 128 151
4 Minyak dan Lemak 25 26 26 26 26 27
5 Buah/Biji Berminyak 5 6 7 8 8 11
6 Kacang-kacangan 21 23 25 28 30 38
7 Gula 21 22 24 26 27 32
8 Sayur dan Buah 215 220 224 229 234 247
9 Lain-lain 75 66 58 50 41 16

Keterangan: Estimasi berdasarkan konversi angka estimasi konsumsi energi pada masing-
masing kelompok pangan menjadi berat konsumsi pangan dalam
Gram/kapita/hari sesuai dengan standar AKE dan PPH Ideal yang dijadikan acuan

31
ANALISIS SASARAN KONSUMSI PANGAN PENDUDUK
PERHITUNGAN ESTIMASI KONSUMSI PANGAN

Rata-Rata Konsumsi Pangan (Kg/Kapita/Tahun)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2022

1 Padi-padian 114,7 113,7 112,8 111,8 110,8 107,9


2 Umbi-umbian 13,4 16,5 19,6 22,8 25,9 35,3
3 Pangan Hewani 35,9 38,6 41,4 44,1 46,8 54,9
4 Minyak dan Lemak 9,3 9,4 9,4 9,5 9,6 9,8
5 Buah/Biji Berminyak 2,0 2,2 2,5 2,8 3,1 3,9
6 Kacang-kacangan 7,5 8,4 9,3 10,2 11,1 13,7
7 Gula 7,5 8,1 8,7 9,3 9,9 11,8
8 Sayur dan Buah 78,6 80,3 81,9 83,6 85,3 90,2
9 Lain-lain 27,2 24,2 21,1 18,1 15,0 5,9

Keterangan: Estimasi berdasarkan konversi angka berat konsumsi pangan pada masing-
masing kelompok pangan dalam Gram/kapita/hari dikalikan dengan 365 hari dan
dibagi 1000

32
ANALISIS KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
DASAR PERHITUNGAN

• Estimasi kebutuhan konsumsi pangan penduduk di suatu


wilayah secara umum menggambarkan proyeksi kebutuhan
konsumsi per kelompok atau per jenis pangan.
• Jumlah kebutuhan konsumsi pangan penduduk tersebut
didasarkan pada angka hasil proyeksi konsumsi pangan
berdasarkan target pencapaian skor Pola Pangan Harapan
(PPH) ditambah 10 %.
• Selain memperhitungkan proyeksi konsumsi pangan
berdasarkan PPH tersebut, angka proyeksi kebutuhan
konsumsi pangan wilayah juga memperhitungkan jumlah
penduduk proyeksi pada tahun yang bersangkutan.

33
ANALISIS KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
ESTIMASI KEBUTUHAN PER KELOMPOK PANGAN

Rata-rata Kebutuhan Pangan (Kg/Kapita/Tahun)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2022

1 Padi-padian 108,7 107,8 106,9 105,9 105,0 102,3


2 Umbi-umbian 2,0 2,0 1,9 1,9 1,9 1,9
3 Pangan Hewani 15,5 15,4 15,2 15,1 15,0 14,6
4 Minyak dan Lemak 126,2 125,1 124,0 123,0 121,9 118,7
5 Buah/Biji Berminyak 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 Kacang-kacangan 7,1 8,8 10,5 12,1 13,8 18,8
7 Gula 3,9 4,9 5,8 6,7 7,6 10,4
8 Sayur dan Buah 2,6 3,3 3,9 4,5 5,1 7,0
9 Lain-lain 0,5 0,6 0,8 0,9 1,0 1,4

Keterangan: Estimasi kebutuhan pangan pada setiap kelompok didasarkan pada angka rata-rata
konsumsi pangan per kapita ditambah 10%

34
ANALISIS KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
ESTIMASI KEBUTUHAN PER KELOMPOK PANGAN

Rata-Rata Kebutuhan Pangan ('000 Ton/Tahun)


No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2022

1 Padi-padian 108,7 107,8 106,9 105,9 105,0 102,3


2 Umbi-umbian 2,0 2,0 1,9 1,9 1,9 1,9
3 Pangan Hewani 15,5 15,4 15,2 15,1 15,0 14,6
4 Minyak dan Lemak 126,2 125,1 124,0 123,0 121,9 118,7
5 Buah/Biji Berminyak 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 Kacang-kacangan 7,1 8,8 10,5 12,1 13,8 18,8
7 Gula 3,9 4,9 5,8 6,7 7,6 10,4
8 Sayur dan Buah 2,6 3,3 3,9 4,5 5,1 7,0
9 Lain-lain 0,5 0,6 0,8 0,9 1,0 1,4
Keterangan: Estimasi berdasarkan perkalian konsumsi pangan (kg/kapita/tahun) dengan
asumsi jumlah penduduk Tahun 2015 sebanyak 255,461,700 jiwa dengan
pertumbuhan sekitar 1.30%.

35
ANALISIS KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
ESTIMASI KEBUTUHAN PER JENIS PANGAN

• Estimasi lebih detail untuk kebutuhan konsumsi per jenis pangan


strategis tertentu didasarkan pula pada konsumsi energi aktual
per kelompok pangan menurut Pola Pangan Harapan (PPH)
dengan asumsi pola konsumsi pangan masyarakat tidak
berubah.
• Jumlah energi yang dibutuhkan dari jenis pangan strategis
tertentu dapat dihitung berdasarkan persen konsumsi energi per
jenis pangan terhadap total konsumsi energi aktual dikalikan
jumlah energi yang dianjurkan untuk masing-masing kelompok
pangan yang bersangkutan.
• Jumlah kebutuhan konsumsi jenis pangan strategis tertentu
dihitung dengan cara mengkonversi jumlah energi kedalam
satuan berat jenis pangan acuan dalam Daftar Komposisi Bahan
Makanan (DKBM)

36
ANALISIS KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
ESTIMASI KEBUTUHAN IDEAL PER JENIS PANGAN

Konsumsi Energi Konsumsi Estimasi Kebutuhan


No Pangan Strategis
Kkal % Ideal gr/kap/hari kg/kap/tahun.'000 ton/tahun
1. Daging Ruminansia 12,4 6,1 15,9 7,6 3,0 848,1
2. Daging Unggas 61,2 30,4 78,5 27,4 11,0 3.078,0
3. Telur 26,8 13,3 34,4 26,7 10,7 2.994,7
4 Susu 38,7 19,2 49,7 10,5 4,2 1.181,3
5 Ikan 62,0 30,8 79,5 78,3 31,5 8.795,0
Total 201,0 100,0 258,0

37
ANALISIS KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
ESTIMASI KEBUTUHAN PER JENIS PANGAN

Rata-Rata Kebutuhan Pangan ('000 Ton/Tahun)


Aktual
No Kelompok Pangan
2015 2016 2017 2018 2019 2022

1 Daging Ruminansia 506,9 552,2 598,7 646,2 695,0 848,1

2 Daging Unggas 1.839,5 2.004,2 2.172,8 2.345,4 2.522,2 3.078,0

3 Telur 1.789,7 1.949,9 2.114,0 2.281,9 2.453,9 2.994,7

4 Susu 706,0 769,1 833,8 900,1 968,0 1.181,3

5 Ikan 5.256,2 5.726,6 6.208,4 6.701,7 7.206,8 8.795,0


Keterangan: Estimasi berdasarkan perkalian konsumsi pangan (kg/kapita/tahun) dengan
asumsi jumlah penduduk Tahun 2015 sebanyak 255,461,700 jiwa dengan
pertumbuhan sekitar 1.30%.

38
ANALISIS KEBUTUHAN KONSUMSI PANGAN WILAYAH
RASIONALISASI ESTIMASI KEBUTUHAN PANGAN WILAYAH

• Hasil estimasi kebutuhan pangan wilayah untuk mencapai


sasaran skor PPH pada periode waktu tertentu dapat dijadikan
sebagai bahan acuan untuk menentukan strategi pemenuhan
kebutuhan pangan wilayah.
• Selain informasi tentang kelompok jenis pangan apa saja yang
masih perlu ditingkatkan, hasil analisis tersebut juga dapat
menjadi acuan estimasi tingkat pertumbuhan yang diperlukan
agar target tersebut dapat dicapai.
• Perlu dicatat bahwa estimasi kebutuhan pangan tersebut diatas
baru mempertimbangkan kebutuhan pangan untuk konsumsi
penduduk, sehingga untuk menghitung kebutuhan total pangan
wilayah harus mempertimbangkan kebutuhan pangan wilayah
untuk non konsumsi penduduk, seperti : industri, energi
alternatif, dan lain-lain.

39
40

Anda mungkin juga menyukai