Anda di halaman 1dari 12

CT

https://www.radiologycafe.com/radiology-basics/imaging-modalities/ct-
overview/
Fisika
• CT (computed tomography) menggunakan sinar-X untuk mendapatkan gambar. Katoda yang
dipanaskan melepaskan elektron berenergi tinggi, yang pada gilirannya melepaskan energinya
sebagai radiasi sinar-X. Sinar-X melewati jaringan dan mengenai detektor di sisi lain.
• Semakin padat suatu jaringan, semakin banyak sinar-X yang diserapnya.
• Tulang: Sinar-X terserap = sedikit sinar-X yang mencapai detektor: Putih
• Udara : Sinar X tidak terserap = banyak sinar X yang mencapai detektor : Hitam
• Dibandingkan dengan film biasa, CT mampu membedakan perbedaan kepadatan yang lebih halus
dan tidak ada struktur yang tumpang tindih.
• Mesin CT saat ini menggunakan 'Spiral CT'. Ini terdiri dari satu sumber radiasi dengan beberapa
detektor yang berputar mengelilingi pasien, memperoleh blok data saat pasien dipindahkan.
• Fase pemindaian mengacu pada waktu pengambilan gambar, relatif terhadap waktu pemberian
kontras.
• non atau pra-kontras > arteri > vena > delay
• Fase arteri terjadi sebelum fase vena, karena meskipun kontras diberikan ke vena, dalam waktu
kurang lebih 30 detik, kontras telah melewati jantung dan masuk ke sistem arteri.
• Thorax biasanya dicitrakan pada fase arteri.
• Abdomen biasanya dicitrakan dalam fase vena (portal).
• Lesi hati biasanya dicitrakan dengan pemindaian beberapa fase.
• Pada CT dada/abdo/panggul, dasar paru/hati dapat dicitrakan dua kali (tumpang tindih antara
fase dada – arteri, dan perut – fase vena)
Artefak dapat mempersulit interpretasi. Contoh:
• logam (biasanya terlihat sebagai garis-garis terang yang memancar): kabel
sternotomi, klip aneurisma, tambalan gigi
• konsentrasi kontras IV yang tinggi: vena lengan, jantung
• gerak: diminimalkan dengan meminta pasien menahan napas

Dental artefak contrast artefak


Windowing

A ‘level’ and a ‘width’ is defined.


For example, a window with a level of 0 HU and a width of 400 HU will have a range of −200 HU to
+200 HU. Any tissue with a density of −200 HU or less will be black, and any tissue with a density of
+200 HU or more will be white.
Soft tissue window

• Soft tissue window digunakan untuk melihat sebagian besar organ.


• Tidak dapat digunakan untuk parenkim paru, karena densitas paru (−500 HU) berada di luar
kisaran dan akan tampak hitam seluruhnya.

Level: +50 HU; Width: 350 HU


(Range: −125 to +225)

Soft tissue window on a chest CT


Lung window

• Lung window digunakan untuk melihat parenkim paru-paru.


• Parenkim paru (−500 HU) akan berada dalam jangkauan, tampak abu-abu. Kantong udara (−1000
HU) di sekitar paru-paru, seperti pneumotoraks atau bula, akan tampak hitam, sehingga
memungkinkan diferensiasi yang jelas.

Level: −200 HU; Width: 2000 HU


(Range: −1200 to +800)

Lung window on a chest CT


Bone window
• Bone window digunakan untuk melihat detail tulang.
• Terdapat diferensiasi yang baik dalam kisaran densitas tinggi yang ditemukan di korteks tulang
dan medula.

Level: 300 HU; Width: 2000 HU


(Range: −700 to +1300)

Bone tissue window on a chest CT


Radiasi

Di Inggris, paparan radiasi untuk tujuan medis


(diagnostik/pengobatan) diatur berdasarkan
Peraturan Radiasi Pengion (Paparan Medis) 2000
(IRMER 2000). Ini memberikan panduan untuk tiga
peran:
• Perujuk (dokter) – memberikan rincian klinis yang
memadai
• Praktisi (ahli radiologi) – memastikan pemindaian
dapat dibenarkan
• Operator (ahli radiograf) – meminimalkan jumlah
radiasi

• 'Millisievert' (mSv) adalah satuan yang digunakan


untuk mengukur dosis radiasi.
• Radiasi latar belakang tahunan di Inggris adalah 2,7
mSv.
Risiko paparan radiasi:
• Deterministik – Efek terkait dosis: mempengaruhi sel yang membelah dengan
cepat (saluran pencernaan dan sumsum tulang). Misalnya. pengobatan
radioterapi
• Stochastic – Efek acak: menyebabkan perubahan DNA (teratogenik). Misalnya tes
diagnostik
Contrast

• Media kontras IV berbasis yodium digunakan untuk sebagian besar CT.

Pengecualian dimana kontras biasanya tidak digunakan:


• CT KUBs (mencari batu ginjal)
• CT kepala (kecuali dicurigai adanya lesi massa)
• Fungsi ginjal buruk (eGFR <30) – CT non-kontras atau modalitas alternatif digunakan

Risiko pemberian kontras:


• Nefropati akibat kontras – Kreatinin meningkat 25% dalam 3 hari, tanpa alasan lain yang jelas.
Biasanya sembuh sendiri namun dapat menyebabkan komplikasi penyakit ginjal. Insiden ~2%
pada pasien tanpa faktor risiko (misalnya diabetes)
• Anafilaksis (segera, dalam 1 jam)
• Alergi (tertunda, hingga 7 hari)
Kontraindikasi

• Tidak ada kontraindikasi absolut terhadap CT, kekhawatiran utama adalah kontras dan dosis
radiasi.
• Pasien dengan eGFR <60 tetapi >30 dapat mendapatkan kontras jika diberikan prehidrasi (cairan
oral dan IV).
• Wanita hamil dan anak-anak dapat menjalani CT scan jika ada indikasi (meskipun alternatif lain
akan dipertimbangkan terlebih dahulu).

Anda mungkin juga menyukai