Asbabun Nuzul Al-Baqarah 189 Kel.8
Asbabun Nuzul Al-Baqarah 189 Kel.8
SURAT AL-BAQARAH
AYAT 189
Oleh :
Kelompok 8
02
ANGGOTA KELOMPOK
َيْس ــَئُلْو َنَك َع ِن اَاْلِهَّلِةۗ ُقْل ِهَي َم َو اِقْيُت ِللَّناِس َو اْلَح ِّج ۗ َو َلْيَس اْلِبُّر ِبَاْن َتْأُتوا اْلُبُيْو َت ِم ْن ُظُهْو ِر َها َو ٰل ـِكَّن اْلِبَّر
َمِن اَّتٰق ىۚ َو ْأُتوا اْلُبُيْو َت ِم ْن َاْبَو اِبَهاۖ َو اَّتُقوا َهّٰللا َلَعَّلُک ْم ُتْفِلُح ْو َن
Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, "Itu adalah (penunjuk)
waktu bagi manusia dan (ibadah) haji." Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari
belakangnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari
pintu-pintunya dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 189)
ASBABUN NUZUL AYAT
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari jalur al-Aufi dari Ibnu Abbas, ia berkata, “orang-orang bertanya
kepada Rasulullah ص=لى هللا علي=ه وس=لمmengenai bulan sabit. Lantas turunlah ayat tersebut. (Tafsir Ath-
Thabari, (2/267))
Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalur al-Aufi dari Ibnu Abbas dan sebagainya, dan ath-Thayalisi
meriwayatkan dalam musnad-nya al-Bara‟, ia berkata, “Dulu orang-orang Anshar apabila dating
dari perjalanannya, seseorang dari mereka tidak masuk rumah dari arah pintu rumahnya hingga
turunlah ayat tersebut.” (Tafsir Ath-Thabari, (98))
Al-Bukhari meriwayatkan dari al-Bara’, ia berkata, “Orang-orang pada masa jahiliyah apabila
melaksanakan ihram, mereka mendatangi Baitullah dari belakangnya. Selanjutnya Allah
menurunkan, “Dan bukanlahh suatu kebajikan memasuki rumah dari belakangnya.” (Sahih: HR. Al-
Bukhari dalam at-Tafsir, (4012))
ASBABUN NUZUL AYAT
Sebab turunnya ayat ini adalah mengubah tradisi bangsa Arab jahiliyah dalam memasuki rumah setelah
berihram untuk haji atau umrah. Disebutkan bahwa setiap kali kaum Anshar kembali dari menunaikan haji
atau umrah, mereka tidak memasuki rumah melalui pintu. Bila ia penduduk kota maka ia membuat lubang
di dinding bagian depan rumah. Bila ia penduduk kampung maka ia masuk dari belakang rumah. Maka,
dikatakan kepada mereka di dalam al-Qur’aul Karim, “Kebajikan itu bukan seperti itu. Akan tetapi,
kebajikan adalah bertakwa kepada Allah dan takut akan siksa-Nya.” Kemudian Allah ﷻ
memerintahkan mereka untuk masuk melalui pintu dan bertakwa kepada Allah dalam segala sesuatu,
Berkaitan dengan anggapan dan kebiasaan orang Anshar itu turunlah surat Al Baqarah ayat 189. Ayat ini menerangkan bahwa
kebajikan itu bukanlah menurut perasaan dan tradisi yang berbau khurafat, seperti memasuki rumah dari belakang atau dari
atas, tetapi kebajikan itu ialah bertakwa kepada Allah, dan ditetapkan kepada mereka agar memasuki rumah dari pintunya.
Tentang turunnya ayat ini juga dapat ditemukan pada hadits Muslim nomor 5351:
َح َّد َثَنا َأُبو َبْك ِر ْبُن َأِبي َش ْيَبَة َح َّد َثَنا ُغ ْنَد ٌر َع ْن ُش ْع َبَة ح و َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن اْلُم َثَّنى َو اْبُن َبَّش اٍر َو الَّلْفُظ اِل ْبِن اْلُم َثَّنى َقااَل َح َّد َثَنا ُمَحَّم ُد ْبُن َج ْع َفٍر َع ْن ُش ْع َبَة َع ْن َأِبي ِإْس َح َق َقاَل َسِم ْع ُت
اْلَبَر اَء َيُقوَل َك اَنْت اَأْلْنَص اُر ِإَذ ا َح ُّج وا َفَرَج ُعوا َلْم َيْد ُخ ُلوا اْلُبُيوَت ِإاَّل ِم ْن ُظُهوِر َها َقاَل َفَج اَء َر ُجٌل ِم ْن اَأْلْنَص اِر َفَد َخ َل ِم ْن َباِبِه َفِقيَل َلُه ِفي َذ ِلَك َفَنَز َلْت َهِذِه اآْل َيَة { َو َلْيَس اْلِبُّر
} ِبَأْن َتْأُتوا اْلُبُيوَت ِم ْن ُظُهوِر َها
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Ghundar dari Syu'bah. Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna dan Ibnu Basyar, teks milik Ibnu Al Mutsanna, keduanya berkata,
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar dari Abu Ishaq berkata, Saya mendengar Barra` berkata, Dahulu
orang-orang Anshar pergi haji lalu kembali, mereka tidak memasuki rumah-rumah kecuali dari belakang. Ia berkata, lalu
datang seseorang dari penduduk Anshar kemudian ia masuk melalui pintunya lalu dikatakan kepadanya tentang masalah itu
maka turunlah ayat ini, "Dan bukanlah (dari) kebajikan kalian memasuki rumah dari arah belakang." (Al-Baqarah: 189).
https://iqra.republika.co.id/berita/ri75ic366/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-189-kaum-anshar-tak-mau-masuk-rumah-kecuali-lewat-belakang#:~:text=Ayat%20ini%20menerangkan%20bahwa
%20kebajikan,agar%20memasuki%20rumah%20dari%20pintunya.
Hikmah Ayat
Islam datang mengubah tradisi yang kurang baik. Dulu, ketika masyarakat Jahiliyah melaksanakan ihram
dan hendak kembali ke rumah, mereka enggan memasuki rumah mereka melalui pintu. Mereka masuk
melalui bagian belakang rumah atau loteng rumah. Hal demikian mereka lakukan agar tidak ada
penghalang antara mereka dan langit dan mereka menganggap hal tersebut adalah hal baik. Kemudian
Islam datang mengubah tradisi tersebut dengan menjelaskan bahwa kebaikan ialah milik orang-orang
yang bertakwa, bukan milik orang-orang yang memasuki rumah mereka dari bagian belakang (meski
dalam keadaan ihram). Syekh Nawawi menjelaskan: “Kebaikan bukanlah milik orang-orang yang
memasuki rumah mereka dari bagian belakang dalam keadaan ihram. Melainkan milik orang yang
bertakwa dengan menjauhi larangan-larangan-Nya seperti berburu dalam keadaan ihram. Bertawakkalah
kepada Allah Ta‟ala dengan melakukan semua perintah-Nya. Masukilah rumah-rumah kalian melalui
pintu-pintunya dalam keadaan ihram sama seperti keadaan lainnya.”
KESIMPULAN
1. Ayat ini menerangkan waktu yang diperlukan oleh umat manusia dalam melaksanakan ibadahnya. Yaitu untuk
keperluan perhitungan waktu dalam melaksanakan urusan ibadah mereka seperti salat, puasa, haji, dan sebagainya
2. Ayat ini juga menerangkan sekaligus mengubah tradisi orang-orang Arab terkait adab memasuki rumah. Dan
hikmah yang dapat diambil dari surat al-Baqarah ayat 189 adalah Islam dating dengan mengubah tradisi orang-orang
Arab yang menganggap kebajikan itu milik mereka yang memasuki rumah lewat belakang. Padahal, kebajikan itu
milik orang-orang yang bertakwa, yang mana orangorang yang senantiasa taat kepada perintah Allah Ta‟ala dan
menjauhi laranganNya.
TERIMA KASIH