Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lina Saffanatun Nisa

NIM : G100210033
Kelas : A
JAWABAN UTS ORIENTALISME DAN STUDI AL-QUR’AN

1. Jelaskan pengertian Orientalisme secara etimologis dan terminologis? Bagaimana


pandangan Edward W Said tentang Orientalis dan Orientalisme?
Orientalisme secara etimologis berasal dari kata "Orient" yang berarti Timur dan "-isme" yang
berarti suatu doktrin atau kepercayaan. Secara terminologis, Orientalisme adalah suatu pandangan
atau sudut pandang yang dibentuk oleh Barat terhadap Timur, yang seringkali bersifat
merendahkan dan menggambarkan Timur sebagai sesuatu yang eksotis, misterius, dan inferior.
Dalam pandangan Said, Orientalisme bukan hanya sekadar kumpulan mitos atau stereotip, tetapi
merupakan suatu sistem pemikiran yang saling terkait dan mempengaruhi hubungan antara Barat
dan Timur. Said juga menyoroti bagaimana Orientalisme mempengaruhi cara Barat memahami
dan memperlakukan Timur, dan menekankan pentingnya bagi orang Timur untuk mewakili diri
mereka sendiri dan menentukan identitas mereka sendiri.
Said juga menyoroti bagaimana Orientalisme dipraktikkan oleh para Orientalis, yaitu para ahli
Barat yang mempelajari Timur. Para Orientalis seringkali menggunakan sudut pandang yang
merendahkan dan eksotis dalam mempelajari Timur, dan tidak memberikan kesempatan bagi
orang Timur untuk mewakili diri mereka sendiri. Said juga menyoroti bagaimana Orientalisme
dipraktikkan oleh para seniman, penulis, dan politisi Barat, yang seringkali memperkuat
pandangan Orientalisme dalam karya-karya mereka.

2. Para orientalis banyak berminat untuk mempelajari agama Islam, budaya dan
masyarakat Islam. Mengapa?
Para orientalis banyak berminat untuk mempelajari agama Islam, budaya, dan masyarakat Islam
karena mereka memiliki beberapa tujuan yang ingin diwujudkan. Namun, tujuan mereka seringkali
merugikan Islam dan kaum Muslimin. Berikut adalah beberapa tujuan para orientalis dalam
mempelajari Islam :
 Membuat keraguan terhadap keabsahan Al-Qur’an sebagai firman Allah.
 Membuat keraguan terhadap nilai peninggalan kebudayaan Islam dan ilmu pengetahuan
yang ditemukan oleh cendikiawan Muslim.
 Melemahkan jiwa ukhuwah Islamiyah antara sesama umat Islam di berbagai negara.
 Mencari kelemahan-kelemahan Islam, baik itu dari kacamata sejarah, agama,
kebudayaan, maupun disiplin ilmu lainnya.
Namun, tidak semua orientalis memiliki tujuan yang merugikan Islam. Ada juga orientalis yang
melakukan penelitian atau kajian akademik yang dilakukan oleh non-Muslim dari non-Arab baik
dari negara timur (Asia) maupun barat (Eropa dan Amerika) dengan tujuan untuk memahami Islam
secara lebih mendalam secara historis dan melihat jejak-jejaknya yang ada lewat penelaahan kritis.

3. Apa yang pertama-tama mereka lakukan dalam mempelajari Islam?


Hal pertama yang dilakukan para orientalis ketika mempelajari Islam adalah dengan menyelidiki
berbagai aspek Islam, termasuk bahasanya, sastra, peradaban, dan agama. Mereka membentuk
organisasi untuk menyelidiki dan mempelajari isu-isu Islam tanpa politik, ekonomi, atau pengaruh
agama, tetapi semata-mata untuk tujuan memperoleh pengetahuan. Orientalis selalu mencari
kelemahan-kelemahan dalam Islam, baik dari segi sejarah, perspektif agama, budaya, atau disiplin
ilmu lainnya, dan kemudian mengungkapkannya dalam karya-karya mereka dengan tujuan
spesifik. Salah satu tujuan utama mereka adalah mencipta keraguan keotentikan Al-Quran sebagai
firman Allah. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hal pertama yang dilakukan para orientalis
ketika belajar Islam adalah menyelidiki dan menganalisis berbagai aspek Islam untuk mencari
kelemahan dan menimbulkan keraguan keasliannya.

4. Sebutkan beberapa nama orientalis dan karya-karyanya dalam bidang Studi Islam?
Sebutkan 3 buah saja dan uraikan pokok-pokok yang dikaji!
(a) Arthur Jeffery, The Qur'ân As Scripture.
Pokok-pokok yang dikaji :
 Konteks sejarah di mana Al-Qur'an diturunkan
 Gaya sastra dan struktur Al-Qur'an
 Hubungan antara Al-Qur'an dan tradisi agama sebelumnya, seperti Yudaisme dan Kristen
 Peran Al-Qur'an dalam teologi dan praktik Islam
Ringkasnya, Arthur Jeffery adalah seorang orientalis Australia yang banyak menghasilkan karya
tentang Al-Qur'an, termasuk "The Qur'an as Scripture". Dalam karyanya ini, ia mengkaji asal-usul
dan hakikat Al-Qur'an, termasuk konteks sejarahnya, gaya sastranya, hubungannya dengan tradisi
keagamaan sebelumnya, dan perannya dalam teologi dan praktik Islam.

(b) Joseph Schact, Introduction to the Qur'an.


Pokok-pokok yang dikaji :
 Sejarah Al-Qur'an: Schacht membahas sejarah Al-Qur'an dan bagaimana teks tersebut
berkembang dari masa hidup Nabi Muhammad hingga saat ini. Ia juga membahas tentang
peran para pengumpul dan penyusun Al-Qur'an.
 Bahasa Al-Qur'an: Schacht membahas bahasa Al-Qur'an dan bagaimana bahasa tersebut
mempengaruhi pemahaman teks. Ia juga membahas tentang aspek-aspek linguistik Al-
Qur'an.
 Hukum Islam: Schacht membahas tentang hukum Islam dan bagaimana hukum tersebut
terkait dengan Al-Qur'an. Ia juga membahas tentang bagaimana hukum Islam berkembang
dari masa hidup Nabi Muhammad hingga saat ini.
 Tradisi Islam: Schacht membahas tentang tradisi Islam dan bagaimana tradisi tersebut
terkait dengan Al-Qur'an. Ia juga membahas tentang bagaimana tradisi Islam berkembang
dari masa hidup Nabi Muhammad hingga saat ini.
 Kritik terhadap Al-Qur'an: Schacht membahas kritik-kritik terhadap Al-Qur'an dan
bagaimana kritik tersebut mempengaruhi pemahaman teks. Ia juga membahas tentang
bagaimana para orientalis Barat memandang Al-Qur'an.

(c) Philip K. Hitti, History of the Arab.


Pokok-pokok yang dikaji :
 Periode pra-Islam
 Kebangkitan Islam dan masa awal Islam
 Kekhalifahan Bani Umayyah dan Abbasiyah
 Perang Salib dan Invasi Mongol
 Kekaisaran Ottoman dan kemundurannya
 Munculnya negara-negara Arab modern
Buku ini juga mencakup topik-topik seperti budaya, sastra, dan bahasa Arab
Secara keseluruhan, "Sejarah Arab" adalah studi yang komprehensif dan berwibawa tentang dunia
Arab, dan merupakan sumber berharga bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah dan budaya
masyarakat Arab.

5. Sebutkan perbedaan metode yang digunakan ulama dan orientalis dalam mempelajari
Islam?
Ulama :
 Mereka mempelajari Islam berdasarkan dua sumber utama pedoman umat Islam, yaitu Al-
Quran dan Hadits.
 Mereka mempelajari Al-Quran dan Hadits secara utuh, tidak parsial.
 Mereka membagi ajaran Islam menjadi tiga disiplin ilmu, yaitu aqidah (keyakinan),
syari'ah (hukum), dan akhlak.
 Mereka mempelajari Islam dengan berbagai metode antara lain kajian sumber, disiplin
ilmu dan kajian isi, dan tipologi.
Orientalis :
 Mereka mempelajari Islam melalui lensa sejarah dan kritis.
 Mereka menganalisis masyarakat dan budaya Islam menggunakan perspektif Barat.
 Mereka cenderung berpandangan negatif terhadap Islam dan seringkali bertujuan untuk
menimbulkan keraguan terhadap agama.
 Mereka sering menggunakan sumber non-Muslim untuk mempelajari Islam, hal ini tidak
diterima oleh ulama.
Ringkasnya, ulama mengkaji Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadits, sedangkan orientalis
mengkajinya melalui kacamata sejarah dan kritis dengan menggunakan perspektif Barat dan
sumber-sumber non-Muslim.

Anda mungkin juga menyukai