Anda di halaman 1dari 6

Surat Al – Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah surat Makkiyah, yaitu surat yang turun di kota Mekkah tepatnya sebelum
Rasullullah hijrah ke kota Madinah atau yang saat itu masih bernama kota Yastrib.

 Arti Al-Fatihah

Al-Fatihah secara bahasa mempunyai arti “Pembuka”, dan mempunyai 2 arti;

1. Surat pertama yang dengannya dibuka Al-Qur’an. Dan,


2. Surat yang dengannya dibuka bacaan dalam shalat.

 Nama-nama lain Al-Fatihah


- “Ummul Qur’an / Ummul Kitab” yang berarti induk al-qur’an, karena surat ini merupakan
induk bagi seluruh isi al-quran yang menjadi inti dari kandungannya.
- “As-Sab’ul Matsani” Tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang.
- “Ash-sholah” Sebagai syarat sah-nya sholat. Karena dalam hadits rasululloh : Tidak sah
sholat seseorang yang tidak membaca surat al-fatihah.
- “Asy-Syifa” Artinya adalah Penyembuh.
- Ar-Ruqyah Artinya juga penyembuh, perbedaannya adalah penyembuh dari hal-hal yang
bersifat bathin.

 Dua golongan dengan jalan yang rusak.


1. Golongan yang Allah murkai, yaitu jalan orang-orang / golongan yahudi dikarenakan orang
yahudi tidak memiliki amal. Oleh karena itu, Allah murka kepada mereka. Karena orang yang
berilmu tetapi tidak mengamalkannya, berhak mendapat kemurkaan. Maka mereka disifati
khusus sebagai yang mendapat kemurkaan. (Al-Maidah : 60)
2. Golongan yang sesat, yaitu jalan orang-orang / golongan Nasrani. Karena saat mereka
hendak menuju kepada sesuatu, mereka tidak menempuh melalui jalan yang sebenarnya.
Maka mereka disifati khusus dengan kesesatan (Al-Maidah : 77)
- Catatan : Jalan orang yang beriman itu mencakup pengetahuan tentang kebenaran dan
pengamalannya.

Surat Al-Baqarah

Surat Al-Baqarah merupakan surat Madaniyyah yang terdiri dari 286 Ayat, Surat ini dinamai
Al-Baqarah yang mempunyai arti sapi betina, karena dalam surat ini terdapat peristiwa
penyembelihan sapi yang diperintahkan Allah kepada bani israil di zaman nabi Musa untuk
menyingkap pelaku pembunuhan. (Imam Al-Zarkasyi – Al bayan fi ‘ulumil quran)

Pada surat ini terdapat kisah tentang :


 Awal mula penciptaan manusia
 Kisah nabi Adam
 Perintah Puasa
 Perintah haji & Umroh
 Larangan Khamr
 Qisos (jaminan Nyawa)
 Aturan nikah
 Kisah nabi Musa dan kaumnya

Keutamaan Surat :

 Rumah yang dibacakan Al-Baqarah tidak akan dimasuki Syaitan (At-tirmidzi – Hasan Shahih)
 Yang mempelajarinya lalu membaca dan mengamalkannya seperti kantong kulit berisi minyak
kesturi yang aromanya menyebar ke segala penjuru. Yang mempelajari dan belum
mengamalkannya bagaikan kantong kulit atau cap tanda yang diletakkan di atas minyak kesturi
(At-Tirmidzi – Hasan)
 Albaqoroh & Ali Imron dikenal dengan Az-Zahrawain, karena kedua surat itu akan datang pada
hari kiamat membentuk awan yang menaungi, dan membela pembacanya.
 Dijaga dari sihir.

1. Ayat Pertama.
Adalah huruf-huruf yang hanya Allah yang mengetahui maknanya. Pendapat lain mengatakan huruf-
huruf itu adalah nama-nama surat al-Qur’an. Cara menyikapinya lihat : (Ali ‘Imron – 7)
2. Ayat Kedua.

Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa ; al-kitab
yang dimaksudkan pada ayat tersebut adalah Al-Quran; Ar-raib artinya Asy-Syakku yaitu keraguraguan;
maka dalam ayat ini menerangkan bahwa inilah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya. ; sebagian
ulama mengatakan, ini merupakan berita yang berarti larangan. Artinya, Janganlah meragukannya.;
petunjuk yang hanya diperuntukkan bagi orang yang bertaqwa.; atau cahaya bagi orang yang
bertaqwa.

- Al muttaqien ; orang yang senantiasa menghindari siksaan Allah dengan tidak meninggalkan
petunjuk yang diketahuinya dan mengharapkan rahmatNya dalam mempercayai apa yang
terkandung dalam petunjuk tersebut (Ibn Abbas)
- Mereka yang benar-benar takut mengerjakan apa yang telah diharamkan allah bagi mereka,
serta menunaikan apa yang telah diwajibkan bagi mereka. (Sufyan Atsauri)
- Qatadah Menafsirkan dengan yang disifati di ayat selanjutnya.
- Yang dimaksud Hudan; adalah keimanan yang tertanam di dalam hati. (Al-Qashas : 56)
- Hudan; penjelasan mengenai kebenaran, pemberian dalil terhadap, serta bimbingan menuju
kepadaNya (Asy-syura : 52)
- Taqwa berasal dari Wiqoyah (penjagaan).
3. Ayat Ketiga.

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian
rizqi yang kami anugerahkan kepada mereka ; Ali bin abi thalib : Mereka beriman (maksudnya adalah)
mereka membenarkan. Mu’ammar : Iman adalah amal.; ibnu jarir : mereka harus mensifati diri dengan
iman kepada yang ghaib baik melalui ucapan maupun perbuatan. Secara etimologis : Iman berarti
pembenaran semata. (Yusuf : 17); imam madzhab : Iman adalah pembenaran dengan ucapan dana mal
perbuatan.; yang ghaib Allah, malaikat, kitab, rasul, hari akhir, surga dan neraka, serta pertemuan
dengan Allah, dan beriman akan kehidupan setelah kematian, dan kebangkitan.; Mendirikan shalat
dengan segala kewajibannya. Menjaga untuk selalu mengerjakannya pada waktunya, menyempurnakan
wudhu; ada yang mengertikan mengeluarkan zakat dari harta kekayaan yang dimilikinya, ada juga yang
mengartikan pemberian nafkah seseorang kepada keluarganya.; Sedangkan ibnu jarir : ayat ini bersifat
umum mencakup segala bentuk zakat dan infak. Ibnu katsir : seringkali allah mempersandingkan antara
shalat dan infak, karena shalat merupakan hak Allah sekaligus bentuk ibadah-Nya, sedangkan infak
merupakan perbuatan baik kepada sesame makhluk dengan memberi manfaat kepda mereka.

4. Ayat keempat

“Dan mereka yang beriman kepda kitab, yang telah diturunkan kepadamu dan kitab-kitab yang
telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.”

Ibnu Abbas : mereka membenarkan apa yang engkau (Muhammad) bawa dari Allah dan apa yang
dibawa oleh para rasul sebelum dirimu. Dan mereka tidak membedakan antara para rasul tersebut, dan
yakin adanya hari kebangkitan, kiamat, surga, neraka, perhitungan, timbangan, karena ia ada setelah
dunia.; empat ayat pertama dari surat ini menyifati orang yang beriman, dan dua berikutnya menyifati
orang kafir, tiga belas ayat berikutnya menyifati orang munafik, keempat ayat yang merupakan sifat
orang yang masuk kedalam penjelasan ayat selanjutnya, salah satu sifat tidak akan bisa sempurna tanpa
adanya sifat-sifat lainnya. Bahkan masing masing sifat saling menuntun, maka dar itu iman “Iman
kepada yang ghaib, menunaikan zakat dan sholat tidak benar adanya kecuali dengan adanya iman
kepada apa yang dibawa rasululloh, dan juga apa yang dibawa para rasul sebelumnya disertakan
adanya kehidupan akhirat.

5. Ayat Kelima.

”Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-Nya, dan merekalah orang-orang yang
beruntung.”

Mereka yang mendapadat petunjuk dan menjaganya.

6. “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak
kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.

Orang kafir : orang-orang yang menutupi kebenaran dan menyembunyikan-Nya, dan Allah telah
menetapkan itu.

7. “Allah telah mengunci mati batin dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup.
Dan bagi mereka siksa yang amat berat.”

Khotamallahu : as-Sudi artinya = bahwa Allah telah mengunci mati.

- Qatadah mengatakan “Syaitan telah menguasai mereka karena telah menaatinya. Maka Allah
menutup hati, pendengaran, serta pandangan, sehingga mereka tidak dapat melihat petunjuk,
tidak dapat mendengarkan, memahami, dan berfikir”
- Ibnu Juraij : Mujahid mengatakan : pertemuan dosa dengan hati itu merupakan kunci mati
- Al-A’masy mengatakan ; mujahid mengisyaratkan “hati itu seperti telapak tangan, jika berbuat
dosa, maka dosa itu menutupinya, sambal membengkokkan jari kelingkingnya, dan terus
bertambah sampai tertutup semua jari, hingga seluruh jari-jarinya menutup telapak tangannya.
Setelah itu mujahid mengatakan, “Hati mereka terkunci mati””
- Al-Qurthubi : Allah telah menyifati diri-Nya dengan menutup dan mengunci mati hati orang-
orang kafir sebagai balasan atas kekufuran mereka. (An-Nisa : 155)
- Ibnu jarir mengatakan, bahwa rasulullah bersabda “dosa itu jika sudah bertumpuk-tumpuk di
hati, maka ia akan menutupnya, dan jika sudah menutupnya, maka didatangkan padanya kunci
mati dari sisi Allah ta’ala,

Pada ayat ini sampai kalimat “ala sam’ihim” adalah waqof taam yang merupakan kalimat sempurna,
dengan pengertian bahwa kunci mati itu dilakukan terhadap hati dan pendengaran.

Setelah menyifati orang-orang mukmin pada 4 ayat pertama surat al-baqarah, lalu pada 2 ayat
selanjutnya Allah memberitahukan keadaan orang-orang kafir, kemudian Allah melanjutkan dengan
menjelaskan keadaan orang-orang munafik, (yaitu mereka yang menampakkan keimanan dan
menyembunyikan kekufuran.)

8. Di antara manusia ada yang mengatakan “Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian”,
padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.

Nifak berarti menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan, dan Nifak terbagi menjadi
beberapa macam;

- Nifak I’tiqadi (Keyakinan) : Mengekalkan pelakunya dalam neraka.


- Nifak ‘amali : salah satu dosa besar

Ibnu Juraij : Orang munafik itu senantiasa tidak sejalan antara ucapan dan perbuatannya, antara yang
tersembunyi dan yang nyata serta antara zhahir dan batinnya.

- Penjelasan ayat : mereka mengatakan hal seperti itu dengan tidak dibarengi oleh kenyataan;
Mereka menegaskan pernyataan bahwa mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal
sesungguhnya tidak demikian.

9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu
diri sendiri sedang mereka tidak sadar.

Mereka menduga telah berhasil menipu Allah dengan ucapannya itu (Al-Mujadalah : 18 ; tentang orang
munafik) maka dari itu Allah membalas keyakinan mereka dengan firmanNya “Dan tidaklah mereka
menipu melainkan pada dirinya sendiri, sedang mereka tidak sadar” Artinya dengan tindakan itu,
mereka hanya memperdaya diri mereka sendiri, dan mereka tidak menyadari hal itu.

Hal ini dimaksudkan untuk memberitahukan kepada hamba-hambaNya yang beriman bahwa tindakan
orang-orang munafik hanya menyakiti diri mereka sendiri disebabkan oleh murka Allah akibat
kekufuran, keraguan dan kebohongan mereka, namun mereka tidak menyadarinya.
- Dari Qatadah, Abu Sa’id mengatakan “sifat orang munafik itu ada pada banyak hal; akhlaknya
tercela, ia membenarkan dengan lisan dan mengingkari dengan hatinya serta berlawanan
dengan perbuatannya.

10. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa
yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
- As-Suddi mengatakan “yaitu keraguan, lalu Allah menambah keraguan itu dengan keraguan
lagi.”
- Ikrimah dan Thawus “Di dalam hati mereka ada penyakit, yaitu riya.”

Mereka menyandang sifat ragu dan riya, dan bahkan mereka mendustakan hal-hal ghaib.

Mengapa tidak membunuh kaum munafik walau tampak jelas kemunafikan mereka?

Imam Malik : Sebenarnya Rasulullah menahan diri tidak membunuh orang-orang munafik dimaksudkan
untuk menjelaskan kepada umatnya bahwa seorang hakim tidak boleh memutuskan berdasarkan
pengetahuannya semata.”

‫ ُأِم ْر ُت َأْن ُأَقاِتَل‬: ‫َع ْن اْبِن ُع َم َر َر ِض َي ُهللا َع ْنُهَم ا َأَّن َر ُسْو َل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬
‫ َو ُيِقْيُم وا الَّصَالَة َو ُيْؤ ُتوا‬،‫الَّناَس َح َّتى َيْش َهُد وا َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو َأَّن ُمَح َّم دًا َر ُسْو ُل ِهللا‬
‫ َفِإَذ ا َفَع ُلوا َذ ِلَك َع َص ُم وا ِم ِّني ِد َم اَء ُهْم َو َأْم َو اَلـُهْم ِإَّال ِبَح ِّق اِإل ْس َالِم َو ِح َس اُبُهْم َع َلى‬،‫الَّز كَاَة‬
‫ِهللا َتَع الَى‬
‫َر َو اُه الُبَخ اِرُّي َو ُم ْس ِلٌم‬.
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak untuk diibadahi kecuali Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat,
menunaikan zakat. Jika mereka telah melakukan hal itu, akan terjagalah darah-darah dan harta-harta
mereka dariku, kecuali dengan hak Islam, sedangkan perhitungan mereka diserahkan kepada Allah.”

(HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 25 dan Muslim, no. 21]

- QS Saba’ : 54 : dan dihalangi antara mereka dan apa yang mereka inginkan. Golongan munafik
tidak akan bersujud bersama orang-orang mukmin.

11. Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.”
Mereka menjawab: “sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”

Kerusakan yang dimaksud adalah kekufuran dan kemaksiatan, karena kemaslahatan langit dan bumi ini
terletak pada ketaatan.

Kedudukan Orang munafik (An-Nisaa : 145)

Anda mungkin juga menyukai