Oleh
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung
generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi tersebut sehingga
kesimpulan yang diambil menjadi salah.
Ada dua bentuk kesalahan generalisasi yang biasa muncul. Dua bentuk
kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Generalisasi Sepintas
Kesalahan ini terjadi dikarenakan penulis membuat generalisasi berdasarkan
data atau evidensi yang sangat sedikit.
2. Generalisasi Apriori
Salah nalar ini terjadi ketika seorang penulis melakukan generalisasi atas gejala
atau peristiwa yang belum diuji kebenaran atau kesalahannya. Kesalahan corak
B. Kekeliruan kausalitas (sebab-akibat)
C. Kerancuan Analogi
Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain
dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian
persamaan pada segi yang lain. Analogi adalah persamaan atau persesuaian
antara dua benda atau hal yg berlainan, kiasan.
D. Kesalahan Relevansi
Kesalahan ini akan terjadi jika antar premis tidak punya hubungan logika dengan
kesimpulan. Misalnya, bukti peristiwa atau alasan yang diajukan tidak berhubungan
atau tidak menunjang konklusi. Jadi, perlu berhati-hati, ketika sebuah argumen
bergantung pada premis yang tidak relevan dengan konklusi, maka tidak mungkin
dibangun kebenarannya.
Terdapat beberapa jenis kesesatan relevansi yang umum
dikenal, berikut penjelasannya:
1. Argumentum ad hominem
2. Argumentum ad verecundiam
3. Argumentum ad baculum
4. Argumentum ad populum
5. Argumentum ad misericordian
6. Post hoc propter hoc
7. Petitio principii
8. Argumentum ad ignorantiam
9. Ignorantia elenchi
Penyebab Salah Nalar