Anda di halaman 1dari 12

TERAPI

PSIKOSPIRITUAL
ISLAM
OLEH: ENGGAR ANANDA FAJRIYAH
Latar Belakang
Manusia secara psikologi, disebut sebagai makhluk yang
serba teka-teki dan rumit untuk dikenali. Dimensi psikologi
manusia terasa rumit untuk dikaji disebabkan oleh
kompleksnya gejala prilaku yang terdapat pada diri
manusia tersebut. Al-Qur'an, mensifati manusia sebagai
makhluk yang paling sempurna dan sebaik- baik bentuk.
Pengertian
Psikospiritual
Dalam Tasawuf psikospiritual merupakan hal mendasar yang
perlu diarahkan guna mencapai tujuan tindakan kearifan dalam
diri seseorang. Dalam kajian sufistik, psikospiritual adalah poin
penting yang dalam prakteknya untuk mendekatkan diri kepada
Allah, berbagai macam praktik ibadah yang dilakukan oleh
para sufi dengan tujuan untuk menghilangkan sifat-sifat buruk
dalam dirinya diantaranya ialah taubat, zuhud, sabar, tawakal,
dan redha.
Pengertian
Psikospiritual
Menurut kamus Webster (1963) kata spirit berasal dari kata benda
bahasa latin ‘Spiritus” yang berarti nafas (breath) dan kata kerja
“Spirare” yang berarti bernafas. Melihat asal katanya , untuk hidup
adalah untuk bernafas, dan memiliki nafas artinya memiliki spirit.
Menjadi spiritual berarti mempunyai ikatan yang lebih kepada hal
yang bersifat kerohanian atau kejiwaan dibandingkan hal yang bersifat
fisik atau material. Spiritual merupakan kebangkitan atau pencerahan
diri dalam mencapai makna hidup dan tujuan hidup. Spiritual
merupakan bagian esensial dari keseluruhan kesehatan dan
kesejahteraan seseorang.
Terapi Psikospiritual
• Terapi adalah penyembuhan atau pengobatan yang dilakukan seseorang dengan
tujuan untuk membantu klien mencapai kesembuhan. Dalam terapi
psikospiritual klien diarahkan untuk menemukan makna dalam tujuan
kehidupannya, makna ini berkaitan erat dengan hubungan kerohanian dan
ketuhanan. Dalam islam ilmu mengenai kerohanian dan ketuhanan dilakukan
menggunakan pendekatan sufistik atau ketasawufan. Suatu bentuk ilmu
ketenangan jiwa dalam mencapai hubungan baik dengan Tuhan, kemudian
menciptakan suasana batin yang tenang, melahirkan energi spiritual yang
teraktualisasikan dalam realitas fisik kehidupan. Terdapat 4 cara untuk mencapai
kesehatan mental melalui psikospiritual sufistik yakni :
TAUBAT
Dalam Islam, Penyembuhan jiwa daripada rasa berdosa dan bersalah; adalah melalui
pintu taubat dengan sebenar-benarnya karena dengan dosa itu, seseorang itu akan
senantiasa cemas dan tegang. Taubat itu sendiri mengandung makna "kembali"; dia
bertaubat, berarti dia kembali. Jadi taubat adalah kembali dari sesuatu yang dicela oleh
syara' menuju sesuatu yang dipuji olehnya. Taubat yang baik adalah taubah yang
sungguh-sungguh, mengakui segala kesalahan dan memohon ampun dengan hati yang
ikhlas, meyakini bahwa Allah adalah Al-Ghofur (Maha Pengampun), dengan tidak
mengulangi perbuatan dosa, seorang terapis mendukung klien dengan mengarahkan
proses taubat dengan ibadah yang istiqomah disertai amalan-amalan, secara bertahap
akan membawa dirinya pada keadaan yang tenang. Seluruh upaya menuju ketenangan
ini adalah proses terapeutik (pengobatan) yang akan membantu membangun kesehatan
mental klien.
ZUHUD
Al-Junaid al-Baghdadi mengatakan : “Zuhud”adalah “ketika tangan tidak
memiliki apa-apa pun dan pengosongan hati dari cita-cita”.Di sini seorang
sufi tidak memiliki sesuatu yang berharga melainkan Tuhan
yangdirasakannya dekat dengan diriya. Sebagaimana juga Yahya ibn Muadz
menyatakanbahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang mudah
ditinggalkan.
Makna zuhud disini ialah pengosongan harapan kepada dunia dan merasa
tidak memiliki apapun kecuali Allah, dalam hal ini Psikoterapi zuhud
membangun konsep takhalli(pengkosongan) artinya menghilangkan sifat-
sifat ambisius dan berlebihan, tahalli (pengisian) perawatannya dengan
mengubah pola pikir bahwa Allah Maha Kuasa, dilakukan dengan amalan
dzikir yang tujuannya adalah mengingat Allah, kemudian tajalli (menghias)
merasa bahwa Allah selalu bersamanya.
Sabar dan Tawakal
Sabar dalam pengertian lughawi (bahasa) adalah“menahan atau bertahan”.
Jadi sabar sendiri adalah “menahan diri dari rasa gelisah,cemas dan marah,
menahan lidah dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari
kekacauan”.Menurut Imam Ahmad ibn Hanbal, perkataan sabar disebut
dalamal-Qur’an di tujuh puluh tempat. Menurut ijma’ ulama, sabar ini wajib
dan merupakan sebagian dari syukur. Sabar disini diartikan sebagai sikap
menahan diri dari suatu beban permaslahan yang terjadi dalam diri seorang
dengan upaya menerima keadaan baik aturan, maupun laranganSedangkan
Tawakal Sari al-Saqati mengatakan : “Tawakkal adalah pelepasan dari
kekuasaan dan kekuatan, tidak ada kekuasaan dan kekuatan apapun
melainkan dari Allah semesta Alam.
Redha
Redha terikat dengan nilai penyerahan diri kepada Tuhan yang
bergantung kepada usaha manusia dalam berhubungan dengan Tuhannya,
agar senantiasa dekat dengan Tuhannya. Syeikh Abu Ali al-Daqqaq
menyatakan bahwa seorang sufi tidak merasa terbeban dengan hukum
dan qadar Allah Ta’ala.
Redha adalah rasa atau puncak pencapaian tertinggi dari sabar dan
tawakal dimana penyerahan seorang hamba terhadap seluruh ketetapan
Allah terealisasikan oleh perilaku yang muncul dalam dirinya perilaku ini
meliputi ketenangan menghadapi suatu permasalahan, dan kekhusyuan
beribadah.
Pentingnya Terapi
Psikospiritual
Dalam penelitian, Comstock, menyatakan bahwa bagi para pasien yang
melakukan kegiatan keagamaan secara teratur disertai doa dan dzikir, ternyata
resiko kematian akibat penyakit jantung koroner lebih rendah 50%, kematian
akibat emphysema lebih rendah56%, kematian akibat cirrhosis hepatis lebih
rendah 74% dan kematian akibat bunuh dirilebih rendah 53%.
Layanan bimbingan spiritual bagi pasien semakin diakui memiliki peran dan
manfaat yang efektif. Dari proses komunikasi yang dibangun oleh para
perawat rumah sakit yang profesional para pasien bisa memulihkan kondisi
psikologisnya. Bahkan di tangan para perawat rumah sakit yang professional,
perawatan spiritual, khususnya bimbingan spiritual memberikan kontribusi
bagi proses penyembuhan pasien mencapai 20-25 %
KESIMPULAN
Psikospiritual ini adalah energi atau kekuatan didalam tubuh seseorang
baik secara fisik, mental maupun psikologi dari kesemuanya sangat
berkaitan dengan esensi kejiwaan dan bersifat kerohanian yang
didalamnya terdapat suatu kepercayaan supranatural seperti
hubungannya kepada Tuhan, Terdapat 4 cara untuk mencapai kesehatan
mental melalui psikospiritual sufistik yakni, taubat, zuhud, sabar &
tawakal, dan redha. Terapi psikospiritual sangat diperlukan dalam diri
manusia, karena manusia tidak bisa lepas dari unsur supranatural yang
bersifat ketuhanan.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai