Akad Ibra
Akad Ibra
IBRA
AL-IBRA’
01 Dalam Fiqh mu’amalah dikenal mengenai lunasnya utang, yaitu
dibayar/dilunasi atau dibebaskan
Yang artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah
seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar.
“Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Alloh akan melepaskan
kesulitannya pada hari kiamat; dan Alloh senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka)
menolong saudaranya”.
Yang artinya: “…dan menyedekahkan (sebagian atau semua
utang) itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”.
Mutlak Muqayyad
Murabahah. Dalam fatwa ini, al-ibra’ berupa potongan pelunasan dalam Murabahah, dalam fatwa ini
penundaan waktu pembayaran utang. Substansi ditetapkan bahwa : a). Jika nasabah dalam transaksi murabahah
fatwanya adalah: “Jika nasabah telah dinyatakan melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau lebih cepat
pailit dan gagal menyelesaikan utangnya, bank harus dari waktu yang telah disepakati, Lembaga Keuangan Syariah
menunda tagihan utang sampai ia menjadi sanggup boleh memberikan potongan dari kewajiban pembayaran
kembali atau berdasarkan kesepakatan tersebut, dengan syarat tidak diperjanjikan dalam akad. b). Besar
potongan tersebut diserahkan pada kebijakan dan pertimbangan
Lembaga Keuangan Syariah