MAKALAH
HUTANG PIUTANG
KATA PENGANTAR
berjudul Akad Transaksi Utang Piutang Dalam Islam yang mana sesosok
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
satu penyebab munculnya perkara ini. Selain itu juga adanya pihak yang
transaksi ini.
piutang yang ada dalam Islam pada dasarnya adalah untuk memberikan
kemudahan bagi orang yang sedang kesusahan. Namun pada zaman sekarang,
konsep muamalah sedikit banyak telah bercampur aduk dengan konsep yang
diadopsi dari luar Islam. Hal ini sedikit demi sedikit mulai menyisihka,
4
Oleh karena itulah, perkara hutang piutang ini penting untuk diketahui oleh
umat Islam agar nantinya bisa melaksanakan transaksi sesuai dengan yang
dalam segala hal, salah satunya dapat dilakukan dengan cara pemberian atau
BAB II
PEMBAHASAN
qardh menurut istilah adalah Harta yang diberikan seseorang pemberi hutang
Qard juga bisa diartikan sebagai pemberian harta kepada orang lain
yang dapat ditagih dan diminta kembali. Dalam literature fiqih Salaf as Shalih,
qardh dikategorikan dalam aqad ta’awun atau akad saling membantu dan
bukan transaksi komersial atau dapat juga dikatakan suatu akad pembiayaan
(LKS) pada waktu yang telah disepakati oleh LKS dan nasabah.1
Qardh berasal dari bahasa Arab Qard yang berarti meminjamkan uang
atas dasar kepercayaan . jelasnya, qardh atau utang piutang adalah akad
tertentu antara dua pihak satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain
lain.
Sementara itu menurut jumhur ulama rukun qardh ada tiga, yaitu, satu, dua
orang yang berakad yang terdiri dari : muqridh ( yang memberikan utang) dan
(muqaridh ), di syaratkan :
1
7
2.1.2.2.2 Setiap harta yang dapat dilakukan jual beli salam, baik itu jenis
harta makilat,mauzunt,addiyat.
2.1.2.2.6 Barang itu bernilai harta dan boleh dimanfaatkan dalam islam
(mal mutaqawwin)
sifatnya.
waktu.
pembayaran utang piutang, tidak termasuk riba. Apabila ada inisiatif atau niat
hal yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw, seperti yang terdapat dalam
9
hadis yang diriwayatkan dari Abu Huraira yang menceritakan bahwa seorang
sama.
diterimanya kepada LKS pada waktu yang telah disepakati oleh LKS dan
nasabah.
hasan, yakni pinjaman sosial yang diberikan secara lunak kepada nasabah
apa pun dari pinjaman tersebut. Di dalam produk ini bank menyalurkan dana
E ٌمE يE ِرE َكE ٌرEجEْ َأEُ هEَ لE َوEُ هEَ لEُ هEَ فEعEِ E اEض Eُ E ِرE ْقEُ يE يEَّ ِذEلE اE اE َذEنEْ Eَم
Eً EرEْ Eَ قEَ هَّللاEض
َ Eُ يEَ فE اEً نE َسE َحE اEض
Yang Artinya:
maka Allah akan melipatgandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan dia
dana. Produk ini merupakan salah satu pembeda antara bank syariah dengan
hasan adalah orang-orang yang tidak mampu dan tidak dapat menjalankan
modal usaha.
Sumber dananya berasal dari modal bank, zakat ,infak, shadaqah dan
ppendapat subhat.
menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman
2
12
istilah adalah:
jaminan utang yang memungkinkan untuk melunasi utang dari harta itu atau
sebagianya”.
adalah:
3
13
Yang artinya: “ Harta yang dijadikan sebagai jaminan utang yang dapat
dijadikan pembayar utang sesuai dengan nilainya jika orang yang berutang
bahwa ar-rahn merupakan akad menjadikan suatu harta sebagai jaminan atau
utang piutang sehingga dengan harta itu utang dapat dilunasi jika utang
tersebut tidak dapat dilunasi oleh pihak yang berutang. Dalam islam , ar-rahn
tunai ) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada
barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi, jika
adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang
kamu kerjakan .
menolong dalam kebaikn dan takwa. Terdapat manfaat yang menjadi solusi
transaksi utang piutang dengan suatu bukti kepercayaan atau penguat, yaitu
yang dapat dipegang. Hal ini dipandang perlu karena untuk menjaga agar
kedua belah pihak yang melakukan perjanjian gadai itu timbul rasa saling
2.2.1.1.4 shighat.
Menurut jumur ulama, ada beberapa syarat sahanya akad ar-rahn yaitu:
dan berakal. Oleh karena itu, akad rahn tidak sah dilakukan
oleh orang yang gila dan anak kecil yang belum mumayiz.
kadarnya.
tidak wajib menggantinya, kecuali bila rusak atau hilangnya itu karena
main dengan api, lalu terbakar barang gadaian itu, atau gudang tak dikunci,
bila tidak demikian, ketika ada cacat atau kerusakan apalagi hilang, menjadi
tanggung jawab murtahin.
4
16
Manfaat yang dapat diambil oleh bank dari prinsip rahn adalah sebagai
berikut:
bank.
tambahan. Riba juga berarti an-nama’ yang berarti tumbuh atau berkembang
“Maka apabila telah kami turunkan air hujan diatasnya, hiduplah bumi itu
yang indah.”
5
17
“kelebihan harta dengan tidak ada kompensasi pada tukar menukar harta
dengan harta.”
“penambahan pada salah satu dari dua barang sejenis yang diperuntukan
pokok yang disyartkan bagi salah seorang dari dua orang yang berakad.
Semua agama samawi pada dasarnya melarang peraktik riba , karena dapat
menimbulkan dampak negatif pada masyarakat umum dan bagi mereka yang
terlibat. Adapun dampak negatif dari praktik riba dalam kehidupan pribadi
pinjamannya.
Para ulama sepakat bahwa riba itu diharmkan. Riba adalah salah satu
usaha mencari rejeki dengan cara yang tidak benar dan dibenci Allah Swt.
18
besar antara yang kaya dan miskin, serta dapat mengurangi rasa persaudaraan
ditimbulkan dari praktik riba tersebut. Larangan dari praktik ini adalah
Riba menurut jumhur fuqaha’ ada dua, yaitu riba fadhal dan riba
nasi’ah. Menurut Syafi’iyah riba itu ada 3 macam, yakni riba fadhal, riba yad,
2.4.1 Riba nasiah, yaitu : tambahan yang disyaratkan dan diambil oleh orang
selama 1 tahun. A akan diberi utang dengan pembayaran secara cicilan plus
Riba nasiah merupakan praktik nyata. Ini dilarang oleh islam karena di
E َنE وE ُحEِ لE ْفEُ تE ْمEَّ ُكE لE َعEَ لEَ هَّللاEاE وEَُّ قEتE اEوEَ Eۖ Eً ةEَ فE َعE اEض Eْ َأE اEَِّ بEرEلE اEاEوEُ لE ْأ ُكEَ اَل تEاE وEُ نE َمE آEنEَ E يEَّ ِذEلE اE اEَ هEُّE َأ يE اEَي
Eَ E ُمE اEًفE اE َعEض
yang berlipat ganda dan takutlah kamu kepada Allah mudah-mudahan kamu
beruntung.
2.4.2 Riba fadhal, yaitu: tambahan harta pada akad jual beli yang
sejenis.dengan kata lain, riba fadhal merupakan tukar menukar barang yang
sejenis yang tidak sama kualitasnya. Misalnya, pinjam meminjam 1 liter beras
dolog (kualitas rendah) harus diganti dengna 1 liter beras solok (kualitas baik)
. atau pinjam meminjam 1 gram emas 22 karat harus diganti dengan 1 gram
emas 24 karat.
dengan garam harus sama dan tunai. Siapa yang menambah atau minta
Pada dasarnya, tukar menukar benda sejenis dibolehkan dalam islam, dengan
Namun, bila disyaratkan ada nilai lebih dalam proses jual beli atau pinjam
meminjam benda sejenis ini maka hal itu termasuk riba fadhal.
20
2.4.3 Riba yad, yaitu jual beli dengan cara mengakhirkan penyerahan kedua
barang yang ditukarkan (jual beli barter) atau salah satunya tanpa
kesempurnaan jual beli terhadap jual beli terhadap benda yang berbeda jenis
seperti tukar menukar gandum dengan jagung tanpa dilakaukan serah terima
2.5.1 Menjaga agar seorang muslim tidak memakan harta orang lain dengan
pada usaha yang bersih, jauh dari kecurangan dan penipuan, serta terhindar
kaum muslimin.
kerdhan Allah. Keadaan ini dapat menyebarkaan kasih sayang dan ruh
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Qardh berasal dari bahasa Arab Qard yang berarti meminjamkan uang
atas dasar kepercayaan . jelasnya, qardh atau utang piutang adalah akad
tertentu antara dua pihak satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain
6
22
menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman
disyartkan bagi salah seorang dari dua orang yang berakad. Semua agama
dampak negatif pada masyarakat umum dan bagi mereka yang terlibat.
3.1.4 Riba nasiah, yaitu : tambahan yang disyaratkan dan diambil oleh orang
pembayaran utang. Riba fadhal, yaitu: tambahan harta pada akad jual beli
yang menggunakan ukuran resmi seperti takaran dan timbangan pada benda
sejenis. Riba yad, yaitu jual beli dengan cara mengakhirkan penyerahan kedua
barang yang ditukarkan (jual beli barter) atau salah satunya tanpa
3.1.5 Menjaga agar seorang muslim tidak memakan harta orang lain dengan
hartanya pada usaha yang bersih, jauh dari kecurangan dan penipuan, serta
DAFTAR PUSTAKA