A
DAN
PROF
ETIKA
ETHOS • Etika adalah pandangan manusia dalam
berperilaku menurut ukuran dan nilai
yang baik.
Karakter • Etika adalah teori tentang tingkah laku
Watak kesusilaan perbuatan manusia dipandang dari segi
Adat Istiadat baik dan buruk, sejauh yang dapat
kebiasaan ditentukan oleh akal.
• Etika adalah cabang yang
Etika adalah refleksi dari apa berbicara mengenai nilai dan
filsafat
yang disebut dengan self control, moral yang menentukan
norma
karena
segala dibuat dan perilaku manusia dalam hidupnya.
diterapkan
sesuatunya dari dan
kepentinga kelompok profesi itu
untuk
n sendiri
Nilai-nilai
ETIKA HUKUM
Ditujukan kepada sikap batin manusia, dan
sanksinya dari kelompok masyarakat profesi itu Ditujukan pada sikap lahir manusia, membebani manusia
sendiri dengan hak dan kewajiban, bersifat memaksa, sanksinya tegas
dan konkret yang dilaksanakan melalui wewenang
1. Berlaku untuk lingkungan penguasa/pemerintah
kelompok 1. Berlaku untuk umum
/profesi 2. Disusun oleh badan pemerintah
2. Disusun berdasarkan 3. Tercantum secara rinci di dalam kitab UU
kesepakatan anggota dengan pasal-pasal, termasuk sanksi
kelompok/profesi terhadap pelanggaran
3. Tidak seluruhnya tertulis dengan 4. Sanksi terhadap pelanggaran berupa
pasal- tuntutan, baik perdata maupun pidana
pasal 5. Pelanggaran diselesaikan melalui
4. Sanksi terhadap pelanggaran pengadilan atau sanksi administrasi
berupa 6. Penyelesaian pelanggaran memerlukan
tuntunan dan sanksi organisasi bukti fisik
ETIKA NORMA
Nilai dan norma moral yang Pedoman, ukuran, kriteria,
menentukan perilaku manusia atau ketentuan yang mengatur
dalam hidupnya tingkah laku manusia dalam
masyarakat berdasarkan
nilai-nilai tertentu
PROFES masyarakat
dengan penuh ketertiban serta keahlian
ialah sebagai pelayanan didalam
I rangka
melaksanakan suatu tugas yang
berupakan kewajiban
masyarakat terhadap
(suhrawardi lubis, 1994:6-7)
KODE ETIK HARUS DISOSIALISASIKAN
KODE ETIK karena:
1. Sarana kontrol social
Perbuatan Apa Yang Benar / Salah, Perbuatan Apa Yang 2. Mencegah campur yang
Harus Dilakukan Serta Juga Apa Yang Harus Dihindari
tangan
dilakukan oleh pihak luar
yang
bukan kalangan profesi
FUNGSI KODE ETIK 3. Mengembangkan petunjuk baku
1. Memberikan arahan bagi suatu dari kehendak manusia yang lebih
pekerjaan profesi tinggi berdasarkan
2. Menjamin mutu moralitas profesi di 4. Moral
mata masyarakat
TUJUAN KODE ETIK
TUNTUTAN BAGI ANGGOTA PROFESI: Supaya dapat professional memberikan
1. Keharusan menjalankan profesinya secara jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau
bertanggung jawab juga customernya. Dengan adanya kode
2. Keharusan untuk tidak melanggar hak-hak etik tersebut akan dapat melindungi
orang lain perbuatan yang tidak professional
TUJUAN KODE ETIK
a. Melindungi anggota organisasi untuk menghadapi persaingan pekerjaan
profesi yang tidak jujur dan untuk mengembangkan tugas profesi sesuai
dengan kepentingan masyarakat
b. Menjalin hubungan bagi anggota profesi satu sama lain dan menjaga
nama baik profesi kualifikasi
c. Merangsang pengembangan profesi pendidikan yang memadai
d. Mencerminkan hubungan antara pekerjaan profesi dengan pelayanan
masyarakat dan kesejahteraan social
e. Mengurangi kesalahpahaman dan konflik baik dari antar anggota
maupun dengan masyarakat umum
f. Membentuk ikatan yang kuat bagi sesama anggota dan melindungi
profesi terhadap pemberlakuan norma hukum yang bersifat imperatif
sebelum disesuaikan dengan saluran norma moral profesi.
KODE ETIK
Suatu sistem norma, nilai
PROFESI serta aturan professsional
tertulis yang dengan secara
tegas menyatakan apa yang
benar serta baik, dan juga
apa yang tidak benar serta
tidak baik bagi professional
KODE ETIK APOTEKER
BAB I - Kewajiban Umum
1. Seorang Apoteker harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah /
Janji Apoteker
2. Seorang Apoteker harus berusaha dengan sungguh-sungguh menghayati dan mengamalkan Kode
Etik Apoteker Indonesia
3. Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai kompetensi Apoteker Indonesia
serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan
kewajibannya.
4. Seorang Apoteker harus selalu aktif mengikuti perkembangan di bidang kesehatan pada
umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya
5. Di dalam menjalankan tugasnya Seorang Apoteker harus menjauhkan diri dari usaha mencari
keuntungan diri semata yang bertentangan dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian
6. Seorang Apoteker harus berbudi luhur dan menjadi contoh yang baik bagi orang lain
7. Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya
8. Seorang Apoteker harus aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan pada umumnya dan di bidang farmasi pada khususnya
BAB II - Kewajiban Apoteker Terhadap Pasien
9. Seorang Apoteker dalam melakukan praktik kefarmasian harus mengutamakan
kepentingan masyarakat. menghormati hak azasi pasien dan melindungi makhluk hidup
insani
BAB V - PENUTUP
15. Seorang Apoteker bersungguh-
sungguh menghayati dan mengamalkan kode etik Apoteker Indonesia dalam
menjalankan tugas kefarmasiannya sehari-hari
SUMPAH APOTEKER
SAYA BERSUMPAH / BERJANJI AKAN MEMBAKTIKAN HIDUP SAYA GUNA KEPENTINGAN
PERIKEMANUASIAAN TERUTAMA DALAM BIDANG KESEHATAN
SAYA AKAN MERAHASIAKAN SEGALA SESUATU YANG SAYA KETAHUI KARENA
PEKERJAAN SAYA DAN KEILMUAN SAYA SEBAGAI APOTEKER
SEKALIPUN DIANCAM, SAYA TIDAK AKAN MEMPERGUNAKAN PENGETAHUAN
KEFARMASIAN SAYA UNTUK SESUATU YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM
PERIKEMANUSIAAN
SEKALIPUN DIANCAM, SAYA TIDAK AKAN MEMPERGUNAKAN PENGETAHUAN
KEFARMASIAN SAYA UNTUK SESUATU YANG BERTENTANGAN DENGAN HUKUM
PERIKEMANUSIAAN
SAYA AKAN MENJALANKAN TUGAS SAYA DENGAN SEBAIK - BAIKNYA SESUAI
DENGAN MARTABAT DAN TRADISI LUHUR JABATAN KEFARMASIAN
DALAM MENUNAIKAN KEWAJIBAN SAYA, SAYA AKAN BERIKHTIAR DENGAN
SUNGGUH - SUNGGUH SUPAYA TIDAK TERPENGARUH OLEH PERTIMBANGAN
KEAGAMAAN, KEBANGSAAN, KESUKUAN, KEPARTAIAN, ATAU KEDUDUKAN SOSIAL
PROFESI FARMASI DI MASYARAKAT SWOT
ANALYSIS
Kekuatan :
Hambatan
a. Kecenderungan Mayoritas Wanita
1. Arus Globalisasi
b. Basic Knowledge Yang Dapat
2. Sistem Birokrasi Yang Ada
Diandalkan
3. Pandangan Sebelah Mata Profesi Lain
c. Regulasi Yang Menyangkut
4. Semangat Negatif Anggota Profesi
Profesi
Farmasi
d. Trend Masyarakat Membuka Kelemahan
Apotek 1. Kepercayaan Diri Yang Rendah.
e. Tawaran Pendidikan Lanjut 2. Basic Knowledge Yang Berkaki Dua
Peluang 3. Desakan Kebutuhan Hidup
1. Pelayanan Asuhan Kefarmasian Yang Terus 4. Kesadaran Profesional Yang Rendah
Berkembang 5. Egoisme Dalam Kebersamaan Berprofesi
2. Lingkup Bidang Pelayanan Obat Yang Masih 6. Regulasi Yang Kontradiktif Dengan Profesi
Luas
3. Harapan Masyarakat Yang Tetap Tinggi