Proposal Kania
Proposal Kania
LATAR BELAKANG
Anak wajib dilindungi, disayangi dan di berikan perhatian
khusus agar tidak mendapat perilaku kriminal ataupun tindak kekerasan
oleh individu, kelompok, orang tua, teman bermain baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Akan tetapi tidak semua anak mendapatkan kasih sayang
penuh dari orang tua. Seringkali banyak dijumpai kasus-kasus terkait anak
yang mendapat kekerasan dari orang tuanya. Biasanya kekerasan ini terjadi
karena kondisi keluarga yang broken home, kondisi ekonomi yang kurang
mencukupi, ketidak harmonisan yang terjadi di dalam keluarga dan
sebagainya. Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi dan menghambat
pertumbuhan sang anak yang seharusnya mendapat perlakuan seperti anak-
anak lain pada umumnya.
Dengan demikian perlindungan hukum anak sebagai korban
kekerasan dalam rumah tangga selayaknya mendapat perhatian serius
karena bagaimanapun anak-anak ini adalah penerus bangsa dan
keberlangsungan masa depan hidup mereka sangat bergantung pada
penerapan peraturan khususnya perlindungan anak.
B. RUMUSAN MASALAH
MANFAAT
TUJUAN
01
Tinjauan Umum Tentang
Perlindungan Hukum
03
Tinjauan Umum Tentang Tindak
Pidana Kekerasan Dalam Rumah
Tangga
Penelitian hukum
Pendekatan mengenai peraturan Penelitian sekunder
normative(penelitian yuridis
perundang-undangan
normative)
4. ALAT PENGUMPULAN
5. SUMBER BAHAN
DATA
HUKUM
Bahan-bahan sekunder,yaitu bahan yang ada
Bahan-bahan hukum primer,
hubungan dengan bahan hukum primer
Bahan hukum sekunder,Bahan
seperti,buku-buku,makalah dalam seminar
hukun Tersier
dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian
E. METODE PENELITIAN
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari sumber bahan
hukum primer, sekunder, dan tersier.
1. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang bersumber dari peraturan-peraturan perundang-undangan
yang ada kaitannya dengan hukum pidana dan Perlindungan Anak, yaitu:
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (UUD 1 945). memberi petunjuk
terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum Tersier
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak.
2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan hukum
primer, seperti hasil-hasil penelitian, serta buku-buku yang dapat dijadikan bahan pedoman, antara lain
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 tahun 2016 Tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Pendapat ilmiah para sarjana dan buku-buku literatur yang ada kaitannya dengan hukum pidana dan hak
asasi manusia.
3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang sekunder, antara lain:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kamus Umum Bahasa Indonesia
Kamus Hukum
website
F. JADWAL PENELITIAN
Minggu Ke-
No Kegiatan Lokasi
1 2 3
Persiapan
Fakultas Hukum
1, (pengajuan Proposal
Unsurya
Penilayan)
Pelaksanaan
2. Jakarta Timur
(Pengumpulan Data)
Fakultas Hukum
4. Penyusunan Laporan
Unsurya
TERIMAKASIH