2. Rumusan masalah : a. Apakah pengertian hukum, hak, dan kewajiban? b. Apakah yang dimaksud dengan hubungan hukum? c. Apakah yang dimaksud dengan subjek hukum? d. Apakah yang dimaksdu dengan objek hukum? e. Bagaimana keterkaitan antara hak dan kewajiban? 3. Jurnal : Judul : IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN KEKERASAN PSIKIS DALAM RUMAH TANGGA a. Berdasarkan uraian dan analisis pada jurnal yang saya baca pada bab-bab sebelumnya maka saya simpulkan sebagai jawaban terhadap permasalahan dalam penelitian ini, yaitu Implementasi perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan psikis dalam rumah tangga dapat dilakukan dengan dua (2) cara, yaitu upaya non-penal dan upaya penal. Upaya non-penal dilakukan dengan cara Preemtif adalah melakukan pencegahan yang secara dini, melalui kegiatan-kegiatan edukatif dengan sasarannya mempengaruhi faktor-faktor penyebab, pendorong dan faktor peluang yang biasa disebut sebagai faktor korelatif kriminogen dari terjadinya pelaku kekerasan untuk menciptakan suatu kesadaran dan kewaspadaan serta daya tangkal, guna terbinanya kondisi perilaku dan norma hidup bebas dari perlakuan kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa pencegahan adalah lebih baik daripada pemberantasan b. Kendala yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam implementasi perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan psikis dalam rumah tangga adalah sebagai berikut : (a) Sulitnya menemukan alat bukti yang kuat dari seorang anak yang menjadi korban kekerasan psikis, dalam hal ini yang dimaksud adalah tentang bagaimana wujud dari kekerasan psikis. (b) Kesulitan untuk membedakan anak yang sedang mengalami kekerasan psikis yang dilakukan oleh anggota keluarganya dalam lingkup rumah tangga. Seorang anak yang sedang mengalami kekerasan psikis biasanya mempunyai ketakutan untuk mengungkapkan persoalan yang dialaminya sebagai akibat dari perbuatan pelakunya. Judul: Tuntutan Hak dalam Penegakan Hak Lingkungan a. Berdasarkan jurnal yang saya baca, maka dapat disimpulkan beberapa karakteristik gugatan pada penegakan hak lingkungan adalah gugatan biasa yaitu penggugat dan tergugat merupakan subjek hukum, baik orang maupun badan hukum dengan dalil tuntutan hak berupa wanprestasi maupun perbuatan melawan hukum. Tuntutannya adalah ganti kerugian maupun melakukan atau tidak melakukan perbuatan tertentu kepada tergugat, sehingga dalam hal ini penggugat harus mempunyai perbuatan dan kerugian yang terjadi sebagai akibat perbuatan tergugat. Class action diajukan manakala jumlah penggugatnya adalah banyak (numerous), sedangkan yang mengajukan gugatan adalah wakil kelompok, yang mewakili kepentingannya sendiri maupun anggota kelompoknya, dengan tuntutan berupa ganti kerugian. Pihak yang dapat digugat adalah seluruh subjek hukum, baik orang maupun badan hukum. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat atau legal standing merupakan mekanisme pengajuan gugatan oleh Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat lingkungan sebagai akibat pelanggaran atau adanya perbuatan melawan hukum yang dilakukan pihak lain yang merupakan kegiatan perlindungan yang dilakukan Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut sebagaimana diatur dalam anggaran dasar Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut. Gugatan citizen lawsuit atau actio popularis, merupakan gugatan yang diajukan oleh seorang atau lebih warga negara atas nama seluruh warga negara yang ditujukan kepada negara, dalam hal ini penyelenggara negara, sebagai akibat adanya perbuatan melawan hukum
Judul : PENERAPAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA
PEMBUNUHAN Berdasarkan pembahasan yang say abaca pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pertimbangan Hakim dalam penerapan hukum dalam Putusan Nomor 240/Pid.B/2018/PN pya; a. Pertimbangan Yuridis : Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan apa yang dihadirkan dimuka persidangan dengan didasarkan pada fakta-fakta yang terungkap di persidangan dan dalam undang-undang telah ditetapkan sebagai hal yang dimuat di dalam putusan seperti kronologi kasus, dakwaan jaksa penuntut umum, tuntutan jaksa penuntut umum, keterangan terdakwa, keterangan saksi dan alat bukti, berdasarkan pertimbangan yang dilakukan oleh hakim maka hakim mempertimbangkan apa yang dihadirkan dimuka persidangan berdasarkan pertimbangan yuridis tersebut bahwa Perbuatan terdakwa telah memenuhi ketentuan Pasal 354 ayat (2) KUHP yaitu dengan sengaja melukai berat orang lain, mengakibatkan kematian; b. Pertimbangan Non Yuridis : Dalam putusan ini majelis hakim mempertimbangkan bahwa terdakwa telah membuat surat perdamaian, terdakwa berterus terang mengakui perbuatannya dan menyesal atas perbuatannya, terdakwa merupakan tulang punggung keluarga, dan terdakwa belum pernah dihukum; 2. Penjatuhan pidana terhadap pelaku Tindak Pidana dalam Putusan Nomor 240/Pid.B/2018/PN Pya: Penjatuhan pidana terhadap pelaku tindak pidana dalam putusan Pengadilan Negeri Praya Nomor 240/Pid.B/2018/PN Pya dikenakan Pasal 354 ayat (2) KUHP. hukuman yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim dalam putusan tersebut adalah selama 1 (satu) tahun dan 10 (sepuluh) bulan penjara dan menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangi sepenuhnya dari pidana yang dijatuhkan. Pidana penjara yang dijatuhkan terlihat lebih ringan dibandingkan dengan ancaman maksimum pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun. Majelis Hakim hanya melihat dari sisi keadaan yang meringankan terdakwa saja dan tidak melihat dari keadaan yang memberatkan kepada terdakwa, maka dari itu Majelis Hakim menghukum terdakwa lebih ringan dari hukuman yang telah di tetapkan 4. Kerangka a. BAB I PENDAHULUAN (a) Latar belakang masalah (b) Rumusan masalah (c) Hipotesis (d) Tujuan penulisan (e) Metode penulisan (f) Manfaat peulisan (g) Sistematika penulisan b. BAB II LANDSASAN TEORI c. BAB III METODELOGI PENULISAN (a) Metodelogi penelitian (b) Teknik pengambilan data (c) Teknik sampling (d) Teknik analisis d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN e. BAB V PENTUTUP (a) Kesimpulan (b) saran f. BAB VI DAFTAR PUSTAKA
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik