Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH

DAN
PERKEMBAN
GAN Konstitusi
SURYO NGESTI MLAJAKUSUMA ANDRYAN RISTIAN PALGUNA
NIM: A.111.23.0074 NIM: A.111.23.0077

Joni Nur Hidayat NAMA DHARMA RESTU NUGRAHA

KELOM
NIM: A.111.23.0075 NIM: A.111.23.0078

RENDY ARIADINANDA ANDRIANTO


POK NOVIA HARDIANA
NIM: A.111.23.0076 NIM: A.111.23.0079
PENGERTIAN
KONSTITUSI
Konstitusi adalah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
negara, biasanya dikodifikasi sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-
hal yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar
bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat
aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus
untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-
prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan
kewajiban pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi umumnya merujuk pada
penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan
kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
SEJARAH LAHIRNYA KONSTITUSI
DI INDONESIA
UUD 1945 dirancang sejak 29 Mei 1945 hingga 16 Juli 1945 oleh Badan Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
atau BPUPKI. Tugas pokok dari BPUPKI adalah menyusun rancangan undang-undang dasar. Namun dalam prakteknya,
persidangan berjalan cukup lama khususnya dalam membahas masalah dasar negara.

BPUPKI membentuk panitia kecil yang disebut panitia sembilan. Panitia sembilan berhasil mencapai kompromi untuk
menyetujui naskah mukadimah UUD. Soepomo kala itu membentuk panitia kecil yang diketuai oleh Soekarno yaitu
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI.

Undang-undang Dasar atau konstitusi negara Republik Indonesia disahkan dan ditetapkan oleh PPKI pada 18 Agustus
1945. Satu hari pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sejak saat itu, Indonesia telah menjadi suatu negara modern karena telah memiliki suatu sistem ketatanegaraan yaitu
Undang-undang Dasar atau konstitusi negara yang memuat tata kerja konstitusi modern.
JENIS-JENIS
KONSTITUSI
• Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis
Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tertulis dalam suatu dokumen
yang umumnya berupa peraturan hukum yang mengatur pemerintahan. Sementara itu,
konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang dibuat secara tidak tertulis berupa
peraturan hukum yang mengatur pemerintahan, seperti tradisi, kebiasaan, dan adat.
• Konstitusi Lentur dan Konstitusi Kaku
Konstitusi lentur adalah konstitusi yang proses amandemennya bersifat umum, sama
dengan hukum lainnya. Konstitusi kaku adalah konstitusi yang amandemennya
memerlukan proses yang bersifat khusus.
• Konstitusi dengan Kedudukan Lebih Tinggi dan Tidak Lebih Tinggi dari Badan
Legislatif
Konstitusi yang berkedudukan lebih tinggi (supreme) dari badan legislatif adalah
konstitusi yang tidak dapat diamandemen badan legislatif atau konstitusi yang proses
amandemennya bukan menjadi kewenangan badan legislatif. Sementara itu, konstitusi
yang kedudukannya tidak lebih tinggi dari badan legislatif adalah konstitusi yang dapat
diamandemen oleh badan legislatif atau konstitusi yang proses amandemennya menjadi
kewenangan badan legislatif.
CIRI-CIRI KONSTITUSI
Ciri-Ciri Konstitusi Negara:
NEGARA
• Negara hukum.
• Bentuk negara kesatuan.
• Bentuk pemerintahan republik.
• Kedaulatan ada di tangan rakyat.
• Adanya pembagian kekuasaan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif.
• Desentralisasi.
• Multi partai.
• Adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia atau HAM.
Selain itu, terdapat ciri lain dari konstitusi negara, yaitu:

• Adanya Susunan Ketatanegaraan


Dalam konstitusi negara tercantum susunan ketatanegaraan. Lembaga-lembaga negara mulai
dari yang tertinggi sampai terendah. Begitu pula dengan undang-undang yang berlaku mulai
dari tingkatan tertinggi sampai terendah. Lengkap mulai dari ketatanegaraan pusat dan
daerah dan fungsi, tugas, dan peranannya masing-masing.
• Adanya Pernyataan tentang Perubahan Konstitusi
Konstitusi yang dibuat ketika sebuah negara berdiri, tidak selalu sesuai dengan
perkembangan zaman. Maka, untuk mengantisipasi hal tersebut setiap konstitusi bisa diubah
atau diamandemen. Aturan dan tata cara amandemen terdapat pula dalam konstitusi. Begitu
juga aturan tentang hal-hal yang tidak bisa dirubah ketika amandemen diakukan.
THANK
YOU
VERY
MUCH!

Anda mungkin juga menyukai