“Euphorbia”
Disusun oleh kelompok 2 :
Annisa Nur Fajar R. (07)
Dimas Aldya Putra (13)
Eva Meitasari (18)
Lif Ani Sapira (24)
M. Irfan Ariyanto (27)
Mahda Ikhtiromatul U. (28)
Prabandanu Kukuh E. (32)
Westiana Indri A. (39)
Apa itu Euphorbia ?
Euphorbia adalah salah satu genus
tumbuhan berbungan terbesar yang memiliki
2.420 spesies. Jenis bunga dari genus ini banyak
yang memiliki peran penting bagi manusia. Fungsi
penting tersebut diantaranya adalah sebagai
tanaman hias, obat-iobatan, dan juga gulma
Cara Menanam Euphorbia
Berikut Cara Menanam Bunga Euphorbia :
1) Siapkan pot yang ukurannya sepadan dengan besar-kecilnya euphorbia.
Pastikan kondisi pot bersih dan memiliki lubang di bagian dasar untuk
membuang kelebihan air.
2) Masukkan beberapa potongan styrofoam atau pecahan genting yang
jumlahnya asal menutup lubang, karena tujuannya untuk mencegah air tidak
menggenang di dasar pot.
3) Isi pot dengan formulasi media tanam yang sudah dibuat, jumlahnya kira-
kira separuh pot. Taburkan butiran pupuk lambat urai sebanyak setengah
sendok makan.
4) Ambil bibit euphorbia, lalu bersihkan akar-akarnya. Setelah itu, tanaman
siap ditanam.
5) Masukkan euphorbia ke media tanam dengan posisi tegak. Pastikan akar
menyebar merata dan tidak saling melilit atau menumpuk satu dengan yang
lainnya.
6) Isi media tanam hingga penuh, lalu siram air sampai media tanam terlihat
padat. Letakkan bibit di lokasi teduh dan aman dari gangguan hama.
Bibit euphorbia juga dapat secara generative
Bibit Euphorbia
Untuk merawat agar euphorbia tetap berbunga lebat sepanjang masa, tentu
anda juga harus merawatnya. Usahakan agar tanaman terkena sinar matahari
secara langsung dan penuh, unsure hara tetap dalam jumlah yang memadai. Berikan
pupuk majmuk dengan kadar NPK dimana N rendah dan PK lebih tinggi. Anda bisa
menggunakan pupuk padat maupun cair yang saat ini tersedia hamper diseluruh
penjual tanaman hias maupun toko-toko pertanian di daerah anda.
Penyiraman
Agar euphorbia tumbuh prima dan selalu berbunga lebat,
sebaiknya deprogram penyuburan-pembungaan-penyuburan-
pembungaan, demikian seterusnya. Umumnya, fase penyuburan
berlangsung 1-1,5 bulan. Sedangkan pembungaan biasanya
berlangsung selama 3-4 bulan. Setelah menjalani masa
penyuburan selama 1,5 bulan, sosok euphorbia telah bersalin rupa
dengan percabangan banyak dan daun yang rimbun. Itulah saat
yang tepat untuk memasuki periode berikutnya, yaitu
pembungaan. Saat itu, tanaman membutuhkan air dalam jumlah
yang memadai. Penyiraman dapat diberikan setiap hari dengan
memakai sprayer atau gembor, agar cipratan air yang keluar halus,
sehingga tidak merusak daun dan memuntahkan sebagian media
tanamnya.
Pemangkasan
Pemangkasan dapat dimulai sejak euphorbia dalam masa
penyuburan. Tujuannya, untuk membentuk tajuk yang
seimbang, sehingga terlihat cantik dan mengurangi
penguapan. Patokannya mudah, cabang-cabang yang tepat
berada di sisi kiri, kanan, depan, dan belakang sebaiknya
dibiarkan, selain itu dibuang saja. Nantinya, tunas baru
bermunculan di setiap cabang, sehingga tampak lebih rimbun.
Waktu yang pas untuk pemangkasan adalah usai penyuburan
dan pembungaan pertama kali. Tepatnya di akhir masa
pembungaan pertama. Bunga tua juga harus dipotong untuk
memunculkan bunga baru. Bunga mekar selama dua bulan.
Setelah itu, warnanya pudar, kusam, dan akhirnya layu.
Pemupukan
Agar berbunga lebat, euphorbia membutuhkan unsure hara
dalam jumlah memadai. Ketika tanaman dipindahkan ke tempat
terbuka, berikan pupuk majemuk dengan kadar N rendah,
sementara P dan K tinggi. Merknya bermacam-macam, seperti
Growmore, Hyponex atau Gandasil. Dosisnya 1
gram/liter/tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara
mengocorkan ke media tanam. Perlakuan ini terus dilakukan
seminggu sekali. Tingginya kadar P dan K merangsang euphorbia
untuk memunculkan bunga. Baru seminggu disemprot pupuk,
tanaman ini pun sudah mulai berbunga. Cara praktis dengan
menaburkan pupuk lambat urai (slow release), seperti Dekastar,
Magamp, dan Osmocote sebanyak 1-2 sendok makan setiap 3
bulan sekali. Dengan cara ini tanaman dapat menyerap hara setiap
saat.
Hama dan Penyakit
Euphorbia sebenarnya tanaman hias yang bandel dan
relatif jarang terserang hama dan penyakit. Meski
demikian, tak ada salahnya Anda waspada dengan
kehadiran kutu putih (white flies, mealy bug) dan thrips,
karena kehadirannya membuat tanaman ini malas
berbunga. Untuk memberantasnya dapat menggunakan
insektisida, seperti Metindo, Pegasus, dan Agrimex.
Frekuensi dan dosis sesuai petunjuk di labelnya. Penyakit
lain yang perlu diwaspadai adalah bakteri Erwinia,
penyebab busuk akar yang biasanya muncul di musim
hujan. Untuk mencegahnya, lakukan penyemprotan
pestisida secara berkala
Penempatan
Penyinaran penuh ternyata merangsang
euphorbia berbunga lebat. Untuk itulah, sebaiknya
letakkan pot euphorbia di tempat terbuka dengan
sinar matahari penuh dan sirkulasi udara di
sekitarnya bagus. Hasilnya, sejak dipindahkan
selama seminggu akan muncul bunga-bunga di sela-
sela tajuknya. Sebulan kemudian, bunga-bunganya
muncul serempak menyesaki setiap daunnya.
Penyiangan
Senantiasa menjaga kebersihan adalah salah
satu cara agar euphorbia tumbuh subur dan
berbunga lebat. Pasalnya, rumput atau tanaman liar
lain yang biasanya tumbuh di media tanam akan
menjadi pesaing euphorbia dalam penyerapan hara.
Bahkan tanaman itu bisa jadi vector atau tempat
bersembunyi hama dan penyakit, seperti serangga
atau kutu. Untuk itulah gulma harus dicabut,
sementara daun yang rontok sebaiknya segera
dibuang.
Teknik Budidaya Euphorbia
Berikut beberapa teknik perbanyakan Euphorbia :
A. PERBANYAKAN DENGAN BIJI
Biji Euphorbia milii disemai dengan media penyemaian berupa
sekam bakar dan pasir dengan perbandingan 50:50. Langkah-
langkahnya:
1) Siapkan tray/ wadah semai, dan isi media setinggi 3/4nya.
2) Buat lubang kecil dengan jari telunjuk atau kayu pada media, lalu
masukkan biji dalam lubang tsb. Dalam satu lubang bisa diisi 3-5
biji.
3) Tutup biji dengan media tipis-tipis. Siram dengan air yang sudah
dicampur obat-anti cendawan, kemudian taruh di tempat teduh.
4) Biji akan mulai berkecambah pada umur 3-7 hari
5) Setelah setinggi 4-5 cm, daun dan duri mulai keluar, bibit dapat
dipindah ke pot kecil.
6) Jika Anda merawat dengan insentif, maka tanaman baru ini akan
mulai berbunga pada umur 6-8 bulan.
B. PERBANYAKAN DENGAN SETEK
Ini cara paling populer. Bahan setek diambil dari induk yang sehat, yaitu
besar, berdiameter 2 cm dan tua (warna hijau kecoklatan atau coklat). Batang
terlalu kecil dan muda punya risiko kegagalan yang tinggi. Tahapan setek adalah
sebagai berikut :
1) Potong batang sepanjang 15 cm dari pucuk batang utama atau cabang yang
menganggu. Sisakan 3-4 helai daun.
2) Gunakan alat pemotong berupa pisau yang tajam dan steril
3) Setelah dipotong, getah yang keluar dicuci dengan air bersih. Bekas luka
dilap dengan kain atau tisu agar terhindar dari serangan penyakit.
4) Kering-anginkan bahan setek tsb. di tempat teduh selama 1-2 jam agar luka
bekas potongan kering. Tapi tidak boleh terkena sinar matahari atau air
hujan.
5) Pada bagian batang yang terpotong dicelupkan atau diolesi zat perangsang
air, lalu keringkan lagi selama 1-2 jam.
6) Selanjutnya batang tsb ditanam pada media sedalam 30-4 cm. Media yang
digunakan adalah campuran serbuk kelapa, sekam bakar dan pasir kasar/
malang dengan ratio 40:40:20.
7) Setelah itu, siram dengan air secukupnya dan merata. Lalu taruh pot di
tempat teduh dengan intensitas cahaya matahari rendah, sekitar 60-70%.
8) Setelah 5-6 hari, tunas daun dan akar mulai tumbuh.
9) Setelah Anda anggap kuat, pindah tanaman ke lokasi lebih panas.
C. PERBANYAKAN DENGAN SAMBUNG BATANG (GRAFTING)
Cara ini adalah menggabungkan batang bawah dan batas atas dari tanaman berbeda. Karena
bagian atas atau pucuk yang disambung, maka disebut juga sebagai sambung pucuk (top grafting).
Kelebihan cara ini, tanaman lebih unggul dari induknya karena tentunya batang atas dan batang
bawah adalah batang-batang pilihan. Umumnya tanaman yang dipilih sebagai batang bawah
adalah jenis lokal yang adaptif dengan lingkungan. Sedang tanaman yang digunakan sebagai
batang atas, adalah Euphorbia milii dari jenis yang punya penampilan menarik, misalnya
bunganya bagus dan warnanya indah. Berikut tahapannya:
1) Batang bawah dipilih berdiameter lebih besar dibanding batas atas
2) Buat sayatan berbentuk V sedalam 2 cm pada batang bawa dengan menggunakan pisau steril
dan tajam.
3) Lakukan hakl yang sama untuk batang atas, yaitu buat sayatan berbentuk V tapi terbaik.
Panjang sekitar 3-6 cm
4) Masukkan batang atas ke celah batang bawah. Upayakan penggabungan itu pas, rapat dan
melekat.
5) Ikat dengan selotip, plastik gula pasir atau tali rafia agar tidak terkena air.
6) Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat munculnya tunas, sisakan 2-4 helai daun
pada batang atas. Helai daun tersebut dipotong separuhnya
7) Selanjutnya bungkus batang atas atas dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh.
8) Setelah 7-12 hari, batang bawah dan batang atas akan merekat. Keberhasilan ditandai, jika
bekas sambungan membekak.
9) Plastik pembungkus boleh dibuka pelan-pelan, jangan langsung dibuka, agar tanaman dapat
beradaptasi dengan lingkungan.
10) Supaya memperoleh hasil optimal, letakkan di tempat teduh dengan sirkulasi udara yang
baik.
Jenis Euphorbia
Lantas, apa-apa saja jenis dari euphorbia? Jenis-jenis
tanaman hias euphorbia diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Jade of bird. Ciri-cirinya adalah bunganya tampak
menumpuk. Selain itu, bunganya juga berbentuk
menyilang. Warna dari euphorbia jenis ini adalah merah
muda dengan bercak-bercak hijau.
2) Give you luck. Ciri-cirinya adalah memiliki warna hijau
lembut serta ada bercak hijau tuanya.
3) Ace of heart. Ciri-cirinya adalah memiliki warna ping
lembut serta ada bercak merahnya.
4) Moon like. Ciri-cirinya adalah memiliki warna putih
bercampur dengan ping serta memiliki bunga yang
menumpuk dan lebih dominan kecil bunganya.
Ciri Euphorbia
Morfologi Akar Euphorbia
Tanaman euphorbia memiliki sistem perakaran tunggang, dan tanaman yang diperbanyak
secara vegetatif (stek) mempunyai akar serabut. Organ akar ini tumbuh langsung dari
pangkal batang. Akar tanaman euphorbia yang dalam kondisi sehat berwarna putih
kecokelatan.