Anda di halaman 1dari 21

INTEGRALISTIK BANGSA DAN

NEGARA

OLEH :
ARIE SULISTYOKO, S.Sos, M.H
Pengertian Integralistik menurut KBBI

• Integralistik adalah bersifat integral;


merupakan satu keseluruhan
Pengertian Integralistik menurut beberapa Ahli

Diajarkan oleh Benedictus de Spinoza (1632-


1677), Adam Muller (1799-1829), Friedrich
Hegel (1770-1831).
Menurut teori integralistik, negara adalah susunan
masyarakat yang integral: semua anggota
masyarakat merupakan bagian dari persatuan
organis. Negara tidak memihak kepada
golongan yang paling kuat, tidak
mengutamakan kepentingan pribadi, melainkan
menjamin keselamatan hidup seluruh bangsa
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Pengertian Integralistik menurut Soepomo

Integralistik merupakan paham yang berakar


dari keanekaragaman budaya bangsa
namun tetap mempersatukan satu
kesatuan integral yang disebut Negara
Indonesia
Pidato Soepomo Tentang Teori Kenegaraan Dalam Sidang Bpupki (31.05.1945)

Teori Perseorangan (individualistic):


„Diajarkan oleh Thomas Hobbes dan John Locke
(abad 17), Jean Jacques Rousseau (abad 18),
Herbert Spenser (abad 19) dan H.J.Laski
(abad 20)
„ Negara adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak antara
seluruh orang dalam masyarakat (contract
social).„ Susunan negara yang berpaham
individualisme terdapat di Eropa Barat dan
Amerika
Teori Golongan (Class Theory)
Diajarkan oleh Mark, Engel dan Lenin
„ Negara dianggap sebagai alat dari sesuatu
golongan (klasse) untuk menindas klasse lain. „
Negara ialah alat golongan dari yang mempunyai
kedudukan ekonomi paling kuat menindas
golongan lain yang mempunyai kedudukan lemah„
Para Marxis menganggap bahwa negara kapitalis
adalah perkakas borjuis, sehingga perlu dilakukan
revolusi politik dari kaum buruh untuk merebut
kekuasaan negara dan kaum buruh dapat berganti
untuk menindas kaum borjuis
Teori Integralistik

Diajarkan oleh Spinoza, Adam Muller, Hegel,


dll (abad 18 dan 19)„ Negara adalah
tidak untuk menjamin kepentingan
seseorang atau golongan, akan tetapi
menjamin kepentingan masyarakat
seluruhnya sebagai persatuan.
Pidato Soepomo Tentang Teori Kenegaraan Dalam Sidang BPUPKI (31.05.1945)
(Lanjutan)

“Negara adalah susunan masyarakat yang


integral, segala golongan, segala bagian,
segala anggota berhubungan erat satu sama
lain dan merupakan persatuan masyarakat
yang organis”„“Negara tidak memihak kepada
suatu golongan yang paling kuat atau yang
paling besar, tidak menganggap kepentingan
seseorang sebagai pusat. Negara menjamin
keselamatan hidup bangsa seluruhnya
sebagai persatuan yang tidak dapat dipisah-
pisahkan”
Lanjutan
“… Manusia sebagai seseorang tidak dapat terpisah
dari seseorang yang lain atau dari dunia luar,
golongan-golongan manusia, malah segala
golongan makhluk, segala sesuatu bercampur baur
dan bersangkut paut, inilah ide totaliter, ide
integralistik dari bangsa Indonesia yang berwujud
juga dan dalam susunan tata negaranya yang asli”
“Menurut sifat tata negara Indonesia yang asli,
pejabat negara ialah pemimpin yang bersatu jiwa
dengan rakyat dan pejabat negara senantiasa
berwajib memegang teguh persatuan dan
keseimbangan dalam masyarakatnya”
Lanjutan

Dalam suasana persatuan segala golongan


diliputi oleh semangat Gotong Royong,
semagat Kekeluargaan. “… Jika hendak
mendirikan Negara Indonesia yang sesuai
dengan keistimewaan sifat dan corak
masyarakat Indonesia, maka negara kita
harus berdasar atas aliran pikiran
(staatsidee) negara yang integralistik …”
Pemahaman Integralistik
Ala Indonesia

Tidak sama dengan paham Integralistik ala


Jerman
„ Paham integralistik ala Jerman menimbulkan
disiplin mati (kadaver discipline) yang
menumbuhkan negara kekuasaan yang totaliter
„ Ciri khas : Du bist Nicht Deine Volk ist Alles
„ Artinya bahwa kamu sebagai orang seorang
tidak ada artinya, yang penting adalah bangsa
Lanjutan
Paham Integralistik yang diungkapkan
Soepomo dikombinasi dengan pemikiran
Bung Hatta menghasilkan paham
INTEGRALISTIK ALA INDONESIA
„ Ciri khas : Kepentingan masyarakat diutamakan,
namun harkat dan martabat manusia dihargai
„ Ciri paham integralistik ala Indonesia ini dapat
dijumpai dalam KEHIDUPAN DESA atau negeri
yang mengenal sejak lama tentang adanya HAK
ULAYAT dan HAK PERSEORANGAN
Lanjutan

Paham Integralistik dalam Kehidupan


Ketatanegaraan
„ Disebut sebagai Negara Kekeluargaan
„ Asas negara kekeluargaan merupakan isi
dari jiwa filsafat PANCASILA
Lanjutan
Asas Kekeluargaan terdiri dari dua perkataan
„ Sesuatu kebenaran yang menjadi pokok
dasar atau tumpuan berpikir
„ Kekeluargaan
„ Berasal dari kata keluarga
„ Terdiri dari Ayah, Ibu dan anak-anak, terkadang
ditambah kakek dan nenek serta kemenakan
„ Susunan keluarga terdari dari berbagai sifat,
watak dan kecenderungan yang berbeda, tetapi
dalam keluarga tetap satu
Lanjutan
Indonesia dipandang sebagai sebuah keluarga besar atau
NEGARA KEKELUARGAAN
„ Rakyat Indonesia merasa dirinya sebagai satu keluarga
„ Masing-masing individu mempunyai tanggung jawab
dalam keluarga besar bernama negara
„ Artinya masing-masing mempunyai tanggung jawab
bersama terhadap ancaman atau bahaya yang akan
muncul dan berpengaruh terhadap keluarga
„ Asas kekeluargaan merupakan isi dari jiwa filsafat
Pancasila
„ Artinya bahwa negara kekeluargaan hanya terdapat dalam
Negara Pancasila dan negara yang berdasarkan Negara
Pancasila selalu merupakan Negara Kekeluargaan
Ciri-Ciri Tata Nilai Integralistik

• Bagian atau golongan yang terlibat berhubungan erat dan merupakan


kesatuan organis.
• Eksistensi setiap unsur hanya berarti dalam hubungannya dengan
keseluruhan.
• Tidak terjadi situasi yang memihak pada golongan yang kuat atau yang
penting dan dominasi mayoritas atau minoritas.
• Tidak memberi tempat pada paham individualisme, liberalisme dan
totaliterisme
• Yang diutamakan keselematan maupun kesejahteraan, kebahagiaan
keseluruhan (bangsa dan negara).
• Mengutamakan memadu pendapat daripada mencari menangnya sendiri.
• Disemangati kerukunan, keutuhan, persatuan, kebersamaan, setia kawan,
gotong royong.
• Saling tolong menolong, bantu membantu dan kerja sama
• Berdasarkan kasih sayang, pengorbanan, kerelaan.
• Menuju keseimbangan lahir batin, pria dan wanita, individu maupun
masyarakat serta lingkungan.
1. Hubungan antara Individu dan Negara
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk
jasmani rohani, makhluk pribadi dan sebagai
makhluk Tuhan Maha Esa, serta manusia adalah
makhluk individu dan makhluk sosial. Keseluruhan
unsur hakikat manusia tersebut adalah merupakan
suatu totalitas yang bersifat ‘majemuk tunggal’
atau monopluralis’. Sifat kodrat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial yang
merupakan sifat dasar dari totalitas manusia dalam
negara.
2. Hubungan antara Masyarakat dan Negara
Negara adalah produk dari
masyarakat, karena negara merupakan
lembaga kemasyarakatan. Dalam
pengertian negara sebagai suatu totalitas,
masyarakat itu dalam dirinya
bersemanyam hasrat mengorganisasikan
diri, sehingga organisasi dan ketaatan
adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan sila-sila masyarakat negara.
Kesimpulan
Teori integralistik berpusat bahwa tujuan negara itu
merupakan gabungan dan paham individualisme dan sosialisme.
Paham integralistik sendiri ingin menggabungkan kemauan rakyat
dengan penguasa (negara). Paham integralistik beranggapan bahwa
negara didirikan bukan hanya untuk kepentingan perorang­an atau
golongan tertentu saja, tetapi juga untuk kepentingan seluruh
masyarakat negara yang bersangkutan dan sesuai dengan watak
bangsa Indonesia yang bersifat kekeluargaan dan tolong-menolong.
Selain itu rakyat Indonesia lah yang memegang kekuasaan tertinggi
yang ada di negara Indonesia.
TUGAS DISKUSI

1. INTERVENSI DARI NEGARA LAIN


2. GAYA HIDUP YANG KONSUMTIF
TERIMA KASIH BANYAK ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai