Anda di halaman 1dari 21

Proyek manajemen kontruksi

pembangunan gedung rsud


soedarso tahap ii

DI SUSUN OLEH :
L'VA ARTA GIANTARI RANDI MARKUSANDI
4201712055 4201712021
Pengenalan proyek

Proses pelaksanaan Pembangunan Medical Center RSUD Dr. Soedarso di


kerjakan selama 105 ( seratus lima hari ) kalender dan dilaksanakan oleh :

• Kontraktor pelaksana : PT. Citra Kontraktor Hajasa


• Konsultan Manajemen Kontruksi : PT. Cipta Indah Citra
Lokasi proyek
Pada Praktek Kerja Lapangan ini kami mengamati pembangunan Gedung RSUD Dr.
Soedarso, yang berlokasi dijalan Dr. Soedarso No 1 Pontianak.
PEKERJAAN yang di amati
○ Adapun tahap pengawasan proyek yang kami amati selama PKL tanggal 14 September –
20 November 2020, meliputi :

■ Pengawasan Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai 5, 6 , dak dan +


29,575,+31,075 Medical Center (Gedung B)

■ Pengawasan Kolom 4 , 5 ,6 dan dak Medical Center (Gedung B)

○ Sebelum melaksanakan item pekerjaan dari pihak pelaksana memberikan request kepada
pihak manajemen kontruksi. Dan diadakan pengecekkan terlebih dahulu terhadap suatu
pekerjaan. jika sudah disetujui maka item pekerjaan bisa dilaksanakan.
Standar yang digunakan

0 DTS.2014
Detail standar struktur beton
0 SNI 6880-2016
Spesifikasi beton struktural

1 bertulang
2
0 SNI 2847-2013
Persyaratan beton struktural
0 SNI 1972-2008
Metode pengujian slump

3 untuk bangunan gedung


4 beton
Lingkup pekerjaan
1. Bekisting

Pekerjaan bekisting untuk gedung Medical Center (Gedung B) dimulai dengan


fabrikasi bekisting balok, dan pelat lantai. Bekisting difabrikasi Menggunakan multiplek yang
diperkuat dengan kasau sebagai gelegar dan di stuut menggunakan cerucuk untuk penahannyaa
menggunakan scaffolding. Untuk bekisting kolom menggunakan multiplek yang diperkuat
menggunakan kasau sebagai gelegar mal dan di beri penjepit lateral dengan menggunakan kayu
balok kelas III pada jarak setiap 50 cm.

Bekisting seluruh elemen struktur dibuat berdasarkan gambar dan request yang
telah disetujui terlebih dahulu oleh pihak manajemen kontruksi.
DOKUMENTASI BEKISTING

KOLOM 60 X 60
Kolom L 20 x 55 cm Balok 30 cm x 70 cm
CM

Balok 25 cm x 60 cm Balok 20 cm x 40 cm Balok 15 cm x 30 cm


DOKUMENTASI BEKISTING

Bekisting Pelat Lantai Bekisting Tangga


Lingkup pekerjaan
2. Pembesian

Pembesian dilakukan sesuai dengan gambar perencanaan, pemotongan dan


pembengkokkan besi menggunakan barcutter dan barbender sesuai ukuran dan jumlah yang
diperlukan. Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu tulangan polos U24 dengan tegangan
leleh minimal 2400 kg/cm², untuk baja ulir U32 dengan tegangan leleh minimal 4000 kg/cm²
dan diameter (spesifikasi) disesuaikan dengan gambar kerja. Untuk jarak antar begel yaitu 15
cm.
DOKUMENTASI PEMBESIAN

KOLOM 60 X 60
Kolom L 20 x 55 cm Balok 30 cm x 70 cm
CM

Balok 25 cm x 60 cm Balok 20 cm x 40 cm Balok 15 cm x 30 cm


DOKUMENTASI PEMBESIAN

Wiremesh (6 mm) Pembesian Tangga


Lingkup pekerjaan
3. Pengecoran

Sebelum melakukan pengecoran beton, terlebih dahulu pelaksana membuat job mix
formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapat mutu beton
yang sesuai dengan mutu yang ditentukan didalam kontrak. Job mix formula yang telah dibuat
pelaksana diserahkan kepada konsultan pengawas untuk disetujui. Untuk pekerjaan struktur
menggunakan beton ready mix mutu f’c = 25 Mpa dan Uji Slump ±12.
DOKUMENTASI PENGECORAN

Pengecoran Kolom, Balok, Plat Lantai Pengujian Slump

Pengecoran Tangga
Persentase bobot perminggu

13,773
1,728% 6,417%
%

Minggu ke -1 Minggu ke-2 Minggu ke-3


Persentase bobot perminggu

30,641
19,495% 38,947%
%

Minggu ke -4 Minggu ke-5 Minggu ke-6


Persentase bobot perminggu

63,011
54,628% 71,283%
%

Minggu ke -7 Minggu ke-8 Minggu ke-9


Persentase bobot perminggu

78,567
%

Minggu ke-10
Time schedule

SIRIUS
Rapat mingguan
Setelah di dapat progres dan bobot mingguan maka dilaksanakanlah
rapat yang di lakukan selama seminggu sekali yaitu pada hari Rabu.
Rapat ini dihadiri oleh semua pihak yang terlibat didalam pelaksanaan
proyek. Rapat ini berfungsi untuk menyelesaikan masalah yang timbul
didalam pelaksanaan proyek dan tidak dapat diselesaikan oleh satu
pihak saja. Rapat koordinasi membahas tentang:

• Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan.


• Ketidak jelasan dan ketidak cocokan gambar-gambar pelaksanaan
pada pekerjaan dilapangan.
Rapat mingguan

Setiap selesai rapat kemudian


dilanjutkan dengan peninjauan ke
lapangan, sehingga dapat diketahui
apakah pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan perencanaan dan mengetahui hal-
hal yang mungkin tidak dapat
mempengaruhi kurva S atau harus
dilakukan perencanaan untuk mengganti
pekerjaan yang tidak sesuai dengan jadwal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai