Anda di halaman 1dari 27

Aplikasi Mikrobiologi

1. Subdisiplin Mikrobiologi
2. Aplikasi Mikrobiologi
3. Ekologi Mikrobia
4. Mikrobiologi Lingkungan
5. Mikrobiologi Industri
6. Mikrobiologi Pangan
7. Bioteknologi
Sub-disiplin Mikrobiologi & Aplikasi Mikrobiologi
Pendekatan Taksonomis

Biologi

Botani Mikrobiologi Zoologi

Bakteriologi Mikologi Fikologi Protozologi Virologi


Sub-disiplin Mikrobiologi & Aplikasi Mikrobiologi

Pendekatan Masalah

Biologi

Botani Mikrobiologi Zoologi

Mikrobiol. Imunologii Mikrobiologi Mikrobiologi Mikrobiologi Mikrobiologi


Kesehatani Industrii Pertanian Pangan Lingkungan
Sub-disiplin Mikrobiologi & Aplikasi Mikrobiologi
Pendekatan Fungsional

Biologi

Botani Mikrobiologi Zoologi

Sistematika Genetika Mikrobia Fisiologi MIkrobia Ekologi Mikrobia


Mikrobia
Aplikasi Mikrobiologi
Mikrobiologi Terapan (Applied Microbiology):
Mikrobiologi Industri
Mikrobiologi Pangan
Bioteknologi

Mikrobiologi Lingkungan (Environmental Microbiology):


Mikrobiologi Pertanian
Mikrobiologi Lingkungan

Mikrobiologi Kesehatan: (Medical Microbiology)


Imunologi
Mikrobiologi Diagnostik
Mikrobiologi Farmasi
Ekologi Mikrobia: Interaksi mikrobia
1. Komensalisme
2. Sinergisme
3. Mutualisme
4. Kompetisi
5. Amensalisme
6. Predasi
7. Parasitisme
1. KOMENSALISME
 Komensalisme : hubungan antar populasi, populasi
yang satu diuntungkan tetapi populasi lain tidak
dirugikan.
 Contoh: Beberapa anaerob obligat, Bacteroides sp. dapat hidup
pada sistem gastrointestinal karena adanya anaerob fakultatif
(Eschericia coli) yang mampu menghilangkan molekul oksigen.

 faktor pertumbuhan, populasi bakteri dapat menghasilkan faktor


pertumbuhan seperti vitamin yang dapat digunakan oleh
populasi lain.

 Epifit: mikrobia dapat hidup pada permukaan organisme lain,


misalnya Bakteri epifit tumbuh sebagai populasi komensal
dengan membentuk koloni pada permukaan alga dan
permukaan tumbuhan.
2. SINERGISME
Sinergisme: hubungan antara dua
populasi yang saling diuntungkan tetapi
tidak bersifat obligat
 Kedua populasi tersebut mampu bertahan
secara independen, meskipun masing-
masing populasi saling diuntungkan dari
hubungan tersebut.
 Contoh:
Sintropisme
Kometabolisme
Efek Rizosfer
 Sintrofisme: kedua populasi menghasilkan
nutrisi yang saling dibutuhkan (cross feeding).
Contoh:
 Enterecoccus faecalis dan Eschericia coli dapat
mengubah arginine menjadi putrescine secara
bersama-sama.

Arginin
 E. faecalis
Ornitin
 E.coli
Putrecine  E. faecalis
Kometabolisme
Suatu organisme yang mengubah bentuk
suatu substrat tersebut menjadi substrat
kedua yang dapat dimanfaatkan oleh
organisme lain.

sikloheksana
 Mycobacterium vaccae
sikloheksanon

Pseudomonas
Efek Rizosfer
Rizosfer: daerah yang sangat aktif
berinteraksi dengan mikrobia

rizosper  tanah  mikrobia rizosfer


3. MUTUALISME
 Hubungan timbal-balik antara dua individu
yang saling menguntungkan.
Contoh:
i. Lichens
ii. Endosimbions
iii. Mycorrhizae
iv. Fungal garden of insects
v. Ruminant animal-microorganism symbioses
vi. Bioluminescence
vii. Rhizobium sp. dalam bintil akar Leguminosae
i ) Lichens
Lichens merupakan simbiosis menguntungkan
antara fungi heterotrof (mycobiont)(konsumen)
dan alga fotosintetik atau Cyanobacteri
(phycobiont) (produsen) sehingga memiliki sifat
fisiologis yang berbeda dari kedua
penyusunnya.

• Lichens mampu memenuhi kebutuhan hidupnya


sendiri tanpa mengandalkan lingkungan,
sehingga tetap dapat tumbuh meskipun pada
habitat ekstrim seperti bebatuan bahkan
beberapa pada temperatur yang tinggi,
sedangkan alga, cyanobacteri, maupun fungi
tidak dapat tumbuh.
ii) Endosimbions
Endosimbion merupakan hubungan
mutualistik yang menarik antara protozoa
Paramecium aurelia dengan berbagai
spesies bakteri.
• Bakteri endosimbiotik obligat hidup di
dalam tubuh protozoa. Termasuk di
dalamnya adalah bakteri endosimbiotik
yang muncul sebagai struktur-struktur, di
antaranya partikel kappa.
• Bakteri dalam jaringan tanaman tebu
iii) Mycorrhizae

• Mycorrhizae (fungal roots) terbentuk dari


hubungan saling menguntungkan antara jamur
dan akar tanaman. Jamur tersebut mengambil
keuntungan nutrisional dari akar tanaman dan
menyumbang kebutuhan nutrisi pada tanaman.
• Beberapa asosiasi ectomycorrhiza ditemukan
pada pohon oak, pohon beech, pohon birch dan
pohon-pohon coniferous.
• Endomycorrhizae dicirikan dengan penetrasi
fungal pada sel-sel akar.
• Ectomycorhiza pada anggrek
iv) Fungal garden of insects

• Huhubungan mutualistik antara populasi


mikroorganisme dan populasi serangga.

• Mikroorganisme mengdagrasi residu selulosa


tanaman, menghasilkan nutrisi yang dapat dicerna
serangga. Serangga tersebut tidak memiliki enzim
selulase dan tidak dapat memperoleh nutrisi secara
langsung dari makanan yang dimakannya.
Serangga memberikan habitat yang baik untuk
perkembangbiakan mikroorganisme.
v) Ruminant animal-microorganism symbioses

• Hewan-hewan seperti sapi, kerbau dan unta,


membentuk hubungan mutualisme dengan
populasi mikrobia.

• Meskipun tanaman merupakan makanan


utamanya, mereka tidak mampu memproduksi
sendiri enzim-enzim selulase sehingga
menggantungkan pada mikrobia untuk
mendegradasi terlebih dahulu. Populasi
mikrobia ditumbuhkan pada bilik luas pertama
pada perutnya yaitu rumen.
vi) Bioluminescence
Hubungan mutualisme antara bakteri
luminescent dan invertebrate air dan ikan
terkadang menjadi sangat menarik.
• Bakteri memancarkan cahaya hijau-biru
secara terus menerus, menunjukkan
adanya oksigen.
• Bioluminescent yang dihasilkan
Photobacterium memerlukan enzim
luciferase, aldehid (seperti dodecanal),
Flavin Mononukleotida (FMN), oksigen
mulekuler, dan O2.
Formation of a Root Nodule

Figure 27.5
4. KOMPETISI
Kompetisi: interaksi antara dua atau lebih
populasi mikrobia yang bersaing
memperebutkan faktor-faktor tertentu yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan.
• Faktor-faktor tersebut meliputi nutrisi, cahaya
maupun ruang hidup.
• Tetrahymena pyriformis dengan Azotobacter
vinelandii dan Eschericia coli untuk
memperebutkan glukosa,
5. AMENSALISME
Interaksi antara dua mikrobia yang salah
satu populasi mampu menghambat
pertumbuhan populasi yang lain dengan
cara memproduksi substansi penghambat.
Contoh: kasus amensalisme antara
Lactobacillus casei dengan Streptococcus
lactis yang mampu memproduksi Nisin.
6. PREDASI
Interaksi antara dua populasi
mikroorganisme, yang salah satu
organisme merupakan pemangsa bagi
organisme yang lain.
• Protozoa yang bersifat grazer bagi bakteri.
• Pemangsa berukuran lebih kecil
dibandingkan mangsanya, seperti yang
terjadi pada Didinium yang dapat menelan
Paramecium yang berukuran lebih besar.
7. PARASITISME
 Populasi parasit diuntungkan sedangkan
populasi hospes dirugikan.

 Hubungan ini berlangsung lama dan


parasit memiliki ukuran yang lebih kecil
dari hospes.
Contoh parasistisme
i) Virus patogen tanaman
Mosaik virus dicirikan dengan terbentuknya
bercak warna hijau muda, kuning, atau putih
dalam struktu tanaman.
ii) Viroid patogen tanaman
Ditemukan pada penyakit tanaman kentang
yang disebabkan potato spindle tuber disease
(PSTV), pada tanaman jeruk oleh citrus
exocortis viroid (CEV), dan pada tanaman
Chrysantemum oleh chrysantemum stunt
viroid (ChSV).
iii) Bakteri patogen tanaman
 Mycoplasma, Spiroplasma,
Corynebacterium, Agrobacterium,
Pseudomonas, Xanthomonas,
Streptomyces dan Erwinia menyebabkan
bermacam-macam penyakit pada
tanaman.

 Patogen-patogen ini masuk ke tanaman


melalui sistem perakaran dan stomata.
iv) Fungi patogen tanaman
 Rhizoctonia solani menyebabkan
berbagai penyakit pada akar tanaman,

 Monilinia fructiola, penyebab buah


menjadi coklat kering.

Anda mungkin juga menyukai