PENGERTIAN Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara (HAPTUN) adalah Peraturan Hukum yg mengatur proses penyelesaian perkara TUN melalui pengadilan, sejak pengajuan gugatan sampai keluarnya putusan pengadilan. HAPTUN disebut juga hukum formal yang berfungsi mempertahankan berlakunya HAN sebagai hukum material. Pengaturan Hukum Acara Diatur bersama dg hkm materialnya, ketentuan mengenai prosedur berperkara diatur bersama dg hkm materialnya/dg susunan, kompetensi badan peradilan dlm bentuk UU/Peraturan lain. HAPTUN sbg pelaksana Pasal 12 UU No. 14 Th 1970 diatur bersama hkm materialnya. Prosedur berperkara diatur tersendiri dalam bentuk UU/Peraturan lainnya. UU No. 5/1986 tentang PTUN UU No.9/2004 tentang Perubahan Pertama PTUN UU No.51/2009 tentang Perubahan Kedua PTUN UU No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan Perubahan Materi UU No.5 Tahun 1986 UU No.9 Tahun 2004 Perubahan Pertama:
- Diadakannya Juru Sita di PTUN (Pasal 39A s/d 39E);
- Perubahan rumusan tentang alasan gugatan, serta kriteria Asas- Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) dikaitkan dengan UU No.28/1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari KKN (Pasal 53 ayat (2) beserta penjelasannya); - Perubahan tata cara eksekusi/pelaksanaan putusan (Psl 116 ayat 3); - Adanya upaya paksa dan sanksi administratif terhadap Pejabat Tata Usaha Negara yang tidak melaksanakan putusan Peratun yang telah berkekuatan hukum tetap (Pasal 116 ayat (4) dan (5)); - Dihapuskannya perlawanan pihak ketiga terhadap putusan PERATUN yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (ex Pasal 118 UU No.5/1986). UU NO. 51 Tahun 2009 Perubahan Kedua:
- Dibentuknya pengadilan khusus dan Hakim Ad-
Hoc di lingkungan Peratun (Pasal 9A); - Perubahan/penambahan tentang tata cara eksekusi dan upaya paksa terhadap Pejabat TUN yang tidak melaksanakan putusan Peratun, diajukan kepada Presiden dan lembaga perwakilan rakyat untuk menjalankan fungsi pengawasan (Pasal 116 ayat 6); - Pada setiap PTUN dibentuk Pos Bantuan Hukum cuma-cuma bagi pencari keadilan yang tidak mampu (Pasal 144D); KARAKTERISTIK PTUN Salah satu unsur PTUN adlh pihak2 dan slh satu pihak itu adlh Badan atau Pejabat TUN dlm kedudukanya dan bertindak berdasarkan wewenang yang diberikan oleh HTUN (HAN) dlm menjalankan tugas pelayanan umum. Dimuka PTUN para pihak yg berperkara mempunyai kedudukan yg sama. Hakim harus memperlakukan kedua belah pihak dg sama adil. Badan atau Pejabat TUN dlm menjalankan fungsinya mempunyai kewenangan berdasarkan ketentuan per-uu-an baik secara langsung (atribusi) maupun pelimpahan (delegasi) serta mandat dan kebebasan bertindak yang dalam ilmu hkm dikenal dg istilah freis Ermessen. Dlm menjalankan tgsnya, tdk jarang terjadi bahwa tindakan badan atau Pejabat TUN melanggar batas, shgga menimbulkan kerugian bagi yg terkena. Hal demikian disebut perbuatan melanggar hkm oleh penguasa (onrechtmatige overheidsdaad). TERIMA KASIH