Anda di halaman 1dari 8

HUKUM ACARA PERADILAN

TATA USAHA NEGARA

BUKHARI YASIN

Materi Pertemuan Ke-01


PENGERTIAN
 Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara
(HAPTUN) adalah Peraturan Hukum yg
mengatur proses penyelesaian perkara TUN
melalui pengadilan, sejak pengajuan gugatan
sampai keluarnya putusan pengadilan.
 HAPTUN disebut juga hukum formal yang
berfungsi mempertahankan berlakunya HAN
sebagai hukum material.
Pengaturan Hukum Acara
 Diatur bersama dg hkm materialnya, ketentuan
mengenai prosedur berperkara diatur bersama dg hkm
materialnya/dg susunan, kompetensi badan peradilan
dlm bentuk UU/Peraturan lain.
 HAPTUN sbg pelaksana Pasal 12 UU No. 14 Th 1970
diatur bersama hkm materialnya.
 Prosedur berperkara diatur tersendiri dalam bentuk
UU/Peraturan lainnya.
 UU No. 5/1986 tentang PTUN
 UU No.9/2004 tentang Perubahan Pertama PTUN
 UU No.51/2009 tentang Perubahan Kedua PTUN
 UU No. 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi
Pemerintahan
Perubahan Materi
UU No.5 Tahun 1986
 UU No.9 Tahun 2004 Perubahan Pertama:

- Diadakannya Juru Sita di PTUN (Pasal 39A s/d 39E);


- Perubahan rumusan tentang alasan gugatan, serta kriteria Asas-
Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB) dikaitkan dengan
UU No.28/1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan
Bebas dari KKN (Pasal 53 ayat (2) beserta penjelasannya);
- Perubahan tata cara eksekusi/pelaksanaan putusan (Psl 116 ayat 3);
- Adanya upaya paksa dan sanksi administratif terhadap Pejabat
Tata Usaha Negara yang tidak melaksanakan putusan Peratun
yang telah berkekuatan hukum tetap (Pasal 116 ayat (4) dan (5));
- Dihapuskannya perlawanan pihak ketiga terhadap putusan
PERATUN yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (ex
Pasal 118 UU No.5/1986).
 UU NO. 51 Tahun 2009 Perubahan Kedua:

- Dibentuknya pengadilan khusus dan Hakim Ad-


Hoc di lingkungan Peratun (Pasal 9A);
- Perubahan/penambahan tentang tata cara eksekusi
dan upaya paksa terhadap Pejabat TUN yang tidak
melaksanakan putusan Peratun, diajukan kepada
Presiden dan lembaga perwakilan rakyat untuk
menjalankan fungsi pengawasan (Pasal 116 ayat 6);
- Pada setiap PTUN dibentuk Pos Bantuan Hukum
cuma-cuma bagi pencari keadilan yang tidak
mampu (Pasal 144D);
KARAKTERISTIK PTUN
 Salah satu unsur PTUN adlh pihak2 dan
slh satu pihak itu adlh Badan atau
Pejabat TUN dlm kedudukanya dan
bertindak berdasarkan wewenang yang
diberikan oleh HTUN (HAN) dlm
menjalankan tugas pelayanan umum.
 Dimuka PTUN para pihak yg berperkara
mempunyai kedudukan yg sama. Hakim
harus memperlakukan kedua belah
pihak dg sama adil.
 Badan atau Pejabat TUN dlm menjalankan
fungsinya mempunyai kewenangan berdasarkan
ketentuan per-uu-an baik secara langsung
(atribusi) maupun pelimpahan (delegasi) serta
mandat dan kebebasan bertindak yang dalam
ilmu hkm dikenal dg istilah freis Ermessen.
 Dlm menjalankan tgsnya, tdk jarang terjadi
bahwa tindakan badan atau Pejabat TUN
melanggar batas, shgga menimbulkan kerugian
bagi yg terkena. Hal demikian disebut
perbuatan melanggar hkm oleh penguasa
(onrechtmatige overheidsdaad).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai