Aliran Reformed Calvinis
Aliran Reformed Calvinis
by Raxocylumn
Sejarah dan Asal Usul Aliran Reformed
Calvinis
Aliran Reformed Calvinis mulai muncul pada abad ke-16 di Eropa, khususnya di Swiss dan Belanda. Berasal dari
pemikiran John Calvin, teolog dari Swiss, aliran ini menekankan pada kedaulatan Allah, predestinasi, serta otoritas
Alkitab.
Sejarahnya terkait erat dengan Perjanjian Baru, Humanisme, dan Reformasi Protestan yang menciptakan aliran
pemikiran teologis yang unik.
Ini merupakan sebuah gerakan pembaruan teologi Kristen yang memiliki implikasi yang luas dalam sejarah gereja.
Prinsip-prinsip utama Aliran Reformed
Calvinis
Teologi Calvinis: Pemahaman mengenai kedaulatan divin dan predestinasi.
Tulip: Lima prinsip dasar yang mencakup total depravity, unmerited favor, limited atonement, irresistible
grace, dan perseverance of the saints.
Kekuasaan Tuhan: Keyakinan akan kedaulatan dan kekuasaan mutlak Tuhan dalam segala hal.
Doktrin Predestinasi dalam Aliran
Reformed Calvinis
1 Pemilihan Ilahi
Menurut Aliran Reformed Calvinis, doktrin predestinasi melibatkan pemilihan ilahi
terhadap individu untuk keselamatan.
Ketegasan Ajaran
2
Dikritik sebagai terlalu keras dan kurang empati.
Pentingkan Keyakinan
3
Dituduh meremehkan kebebasan individu dalam kepercayaan.
Eksklusivitas Teologi
4 Menimbulkan pandangan sempit terhadap
keselamatan.
Aliran Reformed Calvinis mendapat kritik terutama terkait dengan doktrin predestinasi yang dianggap
kontroversial. Selain itu, ketegasan ajaran, eksklusivitas teologi, dan pentingkan keyakinan juga menjadi
perbincangan hangat dalam kritik terhadap aliran ini.
Kesimpulan dan Relevansi Aliran Reformed
Calvinis dalam Konteks Masa Kini